Anda di halaman 1dari 2

A.

Model-Model Pengambilan Keputusan

Para manajer dapat memilih model yang digunakan dalam mengambil keputusan, terprogram atau ridak terprogram, dan keadaan pengambilan keputusan, kepastian, risiko, atau ketidakpastian. Ada tiga model yang dapat digunakan manajer dalam mengambil keputusan antara lain : 1. Model keputusan klasik

Model keputusan klasik (classical decision model merupakan model yang mengharapkan para manajer mengambil keputusan yang rasional. Model klasik bertujuan untuk mende!inisikan bagaimana pengambil keputusan (decision maker sebaiknya membuat keputusan. Pada beberapa tahun terakhir, model klasik telah memberikan aplikasi terhadap teknik kuantitati! dengan menggunakan komputer seperti pemograman linear (linear programming , pohon keputusan (decision tree , operasi penelitian (research operation , matrik imbalan (payo!! matri" , analisis titil impas(break e#ent poin , dan teknik peramalan. Manajer sering menghadapi masalah yang berulang-ulang dan teridenti!ikasi dengan jelas, sehingga dapat mengetahui kemungkinan dari semua alternati! tindakan dan konsekuensinya. $alam hal ini, para manajer mengambil keputusan klasik mempunyai kemampuan untuk membantu para manajer menjadi lebih rasional. Model ini merupakan model yang sangat rasional dalam membantu manajer untuk mengambil keputusan. %. Model keputusan administrati!

Model pengambilan keputusan administrati! (administrati! decision model menggambarkan bagaimana para manajer membuat keputusan pada kondisi sulit. Para manajer sering menghadapi masalah yang sulit, jarang terjadi, atau tidak terstruktur. &ebagai antisipasi dalam menghadapi masalah tersebut, para manajer menggunakan tipe keputusan tidak program. 'n!ormasi yang tersedia tentang alternati! dan hasilnya sangat terbatas, sehingga kondisi pengambilan keputusan adalah ketidakpastian. Para manajer tidak mampu membuat keputusan ekonomi secara rasional, (erbert A. &imon mengusulkan dua konsep dalam pembetukan model administrati!, antara lain : a. )asional *erbatas dan Pemenuhan

)asionalitas terbatas (bounded rationality , manajer mempunyai keterbatasan dalam mengambil keputusan yang rasional secara ekonomis. +anyaknya masalah tidak terstruktur yang dihadapi serta in!ormasi yang tersedia sangat terbatas membuat manajer sulit untuk memecahkannya dengan pengambilan keputusan rasional. Pemenuhan, para manajer memilih pemecahan masalah dari alternati! pertama yang memenuhi kriteria keputusan minimal, $alam pengambilan keputusan, manajer hanya memilih pemecahan masalah yang memuaskan pertama yang muncul. Model ini sangat tepat dalam menggambarkan bagaimana cara para

manajer membuat keputusan tentang masalah yang sulit dipecahkan dalam keadaan yang berisiko. b. 'ntuisi

,ara lain dalam pengambilan keputusan administrasi adalah intuisi. 'ntuisi adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan berdasarkan perasaan dan pengalaman yang telah terkumpul. Pengambilan keputusan dengan cara seperti itu bukan berarti tidak membutuhkan pemikiran secara rasional. +erdasarkan pengalaman yang lalu, manajer dapat dengan cepat menyusun beberapa alternati! untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada umumnya, masalah yang demikian adalah masalah terstruktur sehingga dengan mudah manajer dapat mengatasinya. $emikin juag dengan menggunakan perasaan (!eeling para manajer membuat keputusan berdasarkan perasaan dan emosi dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak lepas dari analisis rasional. -ntuk menghadapi masalah baru dan situasi yang tidak pasti, para manajer sering menggunakan intuisi dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya. $isamping itu, pengambilan keputusan dengan intuisi dapat juga dilakukan berdasar proses mental ba.ah sadar, dan nilai atau etika. +anyak manajer yang berhasil dengan menggunakan analisis secara rasional dalam mengambil keputusan. +erdasarkan hasil penelitian, lebih dari lima puluh persen pada manajer mengggunakan intuisi dalam mengambil keputusan. /. Model Keputusan Politis

Model keputusan politis, para manajer sering menghadapi masalah tidak terstruktur, dan in!ormasi sangat terbatas. Model ini digunakan dalam pengambilan keputusan tidak terprogram, dan kondisi ketidakpastian. Keputusan yang dibuat para manajer dalam organisasi dengan tujuan yang berbeda, sehingga mereka diharuskan untuk mengambil suatu kesepakatan dalam berbagai in!ormasi. Para manajer tersebut perlu membentuk koalisi untuk mencapai kesepakatan. Koalisi berarti pembentukan aliansi secara in!ormal diantara para manajer untuk mencapai kesepakatan dalam pengambilan keputusan. $engan demikian, tanpa adanya koalisi dalam pengambilan keputusan dapat mengakibatkan indi#idu atau kelompok yang kuat akan mendominasi dalam pengambilan keputusan. Model keputusan politis melibatkan banyak orang dalam pembentukan koalisi, para manajer mempunyai kesempatan untuk saling menyumbangkan pendapatnya dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan komitmen mereka pada alternati!-alternati! yang terpilih dan digunakan dalam pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai