Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunianya terhadap penyusun sehinga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok keperawatan jiwa. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan dan dorongan , baik yang bersifat moril maupun material dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada : 1. KH. Masruri Abdul Mughni selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 02 2. dr. H. Ahmad Ridlo Selaku Direktur Akademi Keperawatan (AKPER) Al Hikmah 3. Ahmad Zakiudin SKM, selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Jiwa 4. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan semangat dalam belajar dan memberikan doa dalam setiap langkah 5. Seluruh rekan mahasiswa/ mahasiswi AKPER AL HIKMAH Sebagai manusia yang dloif kami menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekeliruan, serta masih banyak kekuranganya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Sebagai akhir kata penulis mengharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Benda, 01 Juni 2007

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah B. Tujuan penulisan C. Metode Penulisan BAB II : KONSEP DASAR A. Pengertian B. Faktor Predisposisi C. Faktor Prespitasi D. Anda dan gejala E. Masalah Keperawatan F. Pohon Masalah G. Diagnosa Kperawatan H. Rencana Tindakan I. Rencana Asuhan Keperawatan Baru BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuha ntiap individu yang sangat penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Sealain hal ini merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerjasama dari berbagai pihak sealain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan. Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, isolasi sosial banyak mengiringi penyakitpenyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain disekitrnya. Oleh karena itu kami mencoba untuk membuat ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL agar mengalami perubahan yang di harapkan

B. Tujuan a) Tujuan khusus Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan jiwa b) Tujuan umum Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial

C. Metode Penulisan Penyusun menggunakan metode penulisan dengan menggunakan literatur atau bukubuku yang berhubungan dengan Keperawatan jiwa

BAB II ISOLASI SOSIAL

A. Pengertian Isolasi sosial adalah : suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain mengatakan sikap yang negatif dan mengancam (Morry C. Town Send 1998) Menarik diri adalah : suatu keadaan dimana individu berpartisipasi dalam suatu kuantitas yang berlebih atau tidak cukup atau tidak efektifan kualitas pertukaran sosial (Morry C. Town Send 1998) B. Faktor predisposisi a. Faktor perkembangan Kegagalan perkembangan mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain, ragu takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain dan menghindar b. Faktor sosial budaya Akibat dari norma yang ada di dalam masyarakat yaitu mengisolasi anggota masyarakat yang tidak produktif lagi pada kehidupan, misalnya : lansi , orang cacat dan penyakit kronis c. Faktor biologik Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial mal adaptif ada bukti terdahulu tentang terlibatnya neurotransmiter dalam gangguan ini namun masih dilakukan penelitian lanjut C. Faktor Prespitasi a. Stressor sosial kultural Menurunya stabilitas unit keluarga Terpisah dari orang yang berarti dalam kehidupanya

b. Stressor psikologik Ansieatas berat yang berkepanjangan terjadi kebersamaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya

Rentang Respon Sosial

Respon Adaptif

Respon Mal adaptif

Solitude Otonomi Kebersamaan Saling ketergantungan

Kesepian Menarik diri Ketergantungan

Manipulasi Impulsif Narkisisme

( Stuart and Sudden, 1999) Solitude : Respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenung yang telah dilakukan di lingkungan sosial dan cara untuk mengevaluasi diri untuk tentukan langkah selanjutnya Otonomi : Kemampuan individu untuk menetukan dan

menyanpaikan ide pikiran, perasaan dengan hubungan sosial Manipulasi : Orang lain diperlukan seperti objek, hubungan terpusat pada masalah pengendalian, indivisu berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada oranfg lain Narkisisme : Harga diriyang rapuh, secara terus menerus, berusaha mendapat penghargaaan dan pujian, sikap egosentri, pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung Impulsif : Tidak mampu merencanakan sesiuatu, tidak mampu belajar dari penglaman, penilaian yang buruk, tidak dapat diandalkan

D. Tanda dan gejala a. Sedih, efek tumpul b. Menjadi tidak komunikatif c. Menarik diri d. Kurang kontak mata e. Asyik berpikir-pikiranya sendiri f. Meminta untuk sendirian g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari h. Posisi janin pada saat tidur i. Disfungsi interaksi dengan teman sebaya, kelurga atau orang lain (Merry C. Town Send 1998)

E. Masalah Keperawatan 1. Isolasi sosial : menarik diri 2. Gangguan harga diri : Harga diri rendah 3. Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi

F. Pohon Masalah Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi

Menarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

G. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi b/d Isolasi sosial 2. Isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah

H. Rencana tindakan Keperawatan Diagnosa Keperawatan : Resiko perubahan persepsi sensori : Halusinasi b/d Isolasi sosial Tujuan umum Tujuan Khusus : Tidak terjadi perubahan persepsi sensori : Klien mampu :

1. Membina hubungan saling percaya 2. Menyebutkan penyebab menarik diri 3. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain 4. Melakukan hubungan sosial secara bertahap : Klien- Perawat-Klien Kelompok-Klien- Keluarga 5. Memperdayakan sistem pendukung 6. Menggunakan obat dengan benarr dan tepat Tindakan Keperawatan : 1 Membina hubungan saling percaya Salam teraupetik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas pada tiap pertemuan (Topik yang akan di bicarakan, tempat berbicara, waktu bicara) 2 Berikan perhatian dan penghargaan : temani klien tidak menjawab Dengarkan klien dengan empati : beri kesempatan klien untuk bicara

Menyebutkan penyabab menarik diri Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang lain Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri

3. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain Bicarakan atau diskusikan keuntungan berhubungan dengan orang lain Bantu klien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien untuk bergaul 4. Melakukan hubungan sosial secara bertahap : Klien- Perawat-Klien Kelompok-Klien- Keluarga Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien Motifasi atau temani klien untuk berinteraksi atau berkenalan dengan klien atau perawat lain beri contoh cara berkenalan

Tingkatkan interaksi klien secara bertahap (Satu klien, dua klien, satu perawat, dua perawat)

Libatkan klien dalam terapi aktifitas-aktifitas kelompok : sosialisasi Bantu klien melaksanakan aktifitas hidup sehari-hari dengan interaksi Fasilitasi hubungan klien dengan keluarga secara teraupetik

5. Memperdayakan sistem pendukung Berikan pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan individu secara rutin dan pertemuan kelurga 6. Menggunakan obat dengan benar dan tepat Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar Anjurkan klien membicarakan efek atau efek samping obat yang dirasakan

Hasil akhir yang diharapkan pada pasien a. Pada pasien Tidak terjadi perubahan persepsi sensori Klien mengetahui penyebab menarik diri Klien mengetahui keuntungan berinteraksi Klien mampu berinteraksi dengan orang lain

b. Pada keluarga Keluarga mampu berkomunikasi dengan klien secara teraupetik Keluarga mampu mengurangi penyebab klien menarik diri

Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah Tujuan umum Tujuan Khusus : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya Intervensi : Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama klien Jelaskan tujuan pertemuan dengan klien Tunjukan sikap simpati dan menerima apa adanya

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Intervensi : Diskusikan kemampuan dan kemampuan positif yang dimiliki Setiap bertemu denganklien hindari penilaian negatif Beri pujian yang realistik

3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan Intervensi : Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan selama sakit Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan

4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Intervensi : Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan Beri contoh pelaksanakan kegiatan yang boleh klien lakukan Latih kegiatan mandiri

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuanya Intervensi : Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Bantu keluarga memberi dukungan pada klien selam sakit Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah

Hasil akhir yang diharapkan pada pasien : 1. Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebut nama, mau berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi 2. Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki I. Rencana Tindakan Keperawatan Baru 1. Tindakan keperawatan untuk pasien c. Tujuan : setelah tindakan keperawatan mampu : a) Membina hubungan saling percaya b) Menyadari penyebab isolasi sosial

c) Berinteraksi dengan orang lain d. Tindakan 1) Membina hubungan saling percaya Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya : Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien Berkenalan dengan pasien : perkenalkan nama dan nama panggilan yang saudara sukai, serta tanyakan nama dan panggilan pasien Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini Buat kontrak asuhan : apa yang saudara akan lakukan bersama pasien, berapa lam akan dikerjakan, dan tempatnya di mana Jelaskan bahwa saudara akan merahasiakan informasi yang akan diperoleh untuk kepentingan terapi Setiap saat tunjukan sikap empati pada pasien Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan

Untuk membina hubungan saling percaya pada pasien isolasi sosial kadangkadang perlu waktu yang lama dan interaksi yang singkat dan sering, karena tidak mudah bagi pasien untuk percaya kepada orang lain. selalu penuhi janji adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan, pendekatan yang konsisten akan membuahkan hasil. Bila pasien sudah percaya dengan anda program asuhan keperawatan lebih mungkin dilaksanakan 2) Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain 3) Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain dilakukan dengan cara mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka 4) Membantu pasien mengenal kerugian tidak berhubungan Dilakukan dengan cara :

Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain

Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap fisik pasien

5) Membantu pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap Secara rinci tahapan melatih pasien berinteraksi dapat dilakukan sebagai berikut : Beri kesempatan pasien mempraktekan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (Pasien , perawat atau keluarga ) Bila pasien sudah menunjukan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang disekitarnya dan seterusnya Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. mungkin akan mengungkapkan keberhasilan atau

kegagalanya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya Strategi pelaksanaan Sp 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan

berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan pasien berkenalan Orientasi Assalamualaikum Saya L, saya senag dipanggil ibu Lut . Saya perawat ruang Dahlia ini yang akan merawat ibu Siapa nama ibu ?senangnya dipanggil apa Apa keluhan R hari ini? bagaimana kalu kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman R? mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaiman kalau di ruang tamu ? mau berapa lama?, R? bagaimana kalau 15 menit

Kerja ( Jika pasien baru) Siap saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan R? siapa yang jarang-jarang bercakap-cakap dengan R? apa yang membuat R jarang bercakap-cakap dengannya (Jika Pasien sudah lama dirawat) Apa yang R rasakan selama dirawat di sini ? O merasa sendirian ? siapa saja yang kenal R di ruangan ini ? Apa saja kegiatan yang biasa R lakukan dengan teman yang R kenal ? Apa yang menghambat S dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang lain? Menurut R apa saja keuntunganya kalau kita mempunyai teman? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (Sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) nah kalau kerugianya tidak mempunyai teman apa ya R? ya, apa lagi (Sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah R belajar bergaul dengan orang lain? Bagus, bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain Begini lho R, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan nama dulu, nama kita dan nama panggilan yang kita suka , asal kita dan hobi. Contoh : nama saya R, senang dipanggil R, Asal saya Slatri, hobi menjahit Selanjutnya R menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini : nama bapak siap? Senangnya dipanggil apa? Asalnya dari mana / hobinya apa ? Ayo R dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan R. coba berkenalan dengan saya! ya bagus sekali ! coba sekali lagi, bagus sekali Setelah R berkenalan dengan orang tersebut R bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan R bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya Terminasi Bagaimana perasaan R setelah kita ltihan berkenalan? R tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali

Selanjutnya R dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga R lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. R mau praktekan ke pasien lain. mau jam berapa mencobanya? Mari kita masukan jadwal kegiatan harianya Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak R berkenalan dengan teman saya, perawat Y, bagaimana R mau kan? Baiklah sampai jumpa besok

Sp 2 Pasien : Mengajarkan pasien berinteraski secara betahap (Berkenalan dengan orang pertama-seorang perawat ) Orientasi Assalamualaikum, R! Bagaimana perasaan R hari ini? Sudah di ingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan suster! Bagus sekali, R masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak R mencoba berkenalan dengan teman saya perawat Y, tidak lamaS kok, sekitar 10 menit Ayo kita temui perawat Y Kerja (Bersama-sama R, saudara mendekati perwat Y ) Selamat pagi perawat Y, ini ingi berkenalan dengan Y Baiklah R, R bisa berkenalan dengan perawat Y seperti yang kita praktekan kemarin (Pasienmendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat Y : memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan setersunya) Ada lagi yang R ingin tanyakan kepada perawat Y. coba tanyakan tentang keluarga perawat Y Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, R bisa sudahi perkenalan ini. Lalu R bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat Y, misalnya jam 1 siang nanti

Baiklah pereawat Y, karena R sudah selessai berkenalan, saya akan kembali ke ruangan R, selamat pagi (Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat N untuk melakukan terminasi dengan R di tempat lain) Terminasi Bagaimana perasaan R setelah berkenalan dengan perwat Y R tampak bagus sekali saat berkenalan tadi Pertahankan terus apa yang sudah R lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau coba dengan perawata lain. mari kta masukan pada jadwalnya. Mau berapa kali sehari? Bagaiman kalau 2 kali. Baik nanti R coba sendiri. Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapa? Jam 10? Sampai besok

Sp 3 Pasien : Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (Berkenalan dengan kedua-seorang pasien ) Orientasi Assalamualaikum R! bagaimana perasaan hari ini? Apakah R bercakap-cakap dengan perawat R kemarin siang (Jika jawaban pasien : ya, saudara bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain) Bagaimana perasaan R setelah bercakap-cakap dengan perawat Y kemarin siang Bagus sekali R menjadi senang karena punya teman lagi Kalau begitu R ingin punya banyak teman lagi Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien Mseperti biasa kira-kira 10 menit. Mari kita temui dia di ruang makan Kerja (Bersama-sama saudara mendekati pasien ) Selamat pagi, ini ada pasien saya yang ingin berkenalan Baiklah R, R sekarang bisa berkenalan denganya seperti yang yang telah R lakukan sebelumnya (Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal yang sama )

Ada lagi yang R ingin tanyakan

kepada M Kalau tidak ada lagi yang ingin

dibicarakan, R bisa sudahi perkenalan ini. Lalu R bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti (R buat janji untuk bertemu kembali dengan M) Baiklah M, karena R sudah selesai berkenalan, saya dan R akan kembali ke ruangan. Selamat pagi (Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat Y untuk melakukan terminasi dengan R ditempat lain ) Terminasi Bagaimana perasaan R ssetelah berkenalan dengan M Di bandingkan kemarin pagi, R tampak lebih baik saat bekenalan dengan M Pertahankan apa yang telah R lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu kembali dengan M jam 4 sore nanti selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi satu hari R dapat berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak 3 kali, jam 1 siang dan jam 8 malam, R bisa bertemu dengan M, dan tambah dengan pasien yang baru dikenal. Selanjutnya R bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap, bagaimana R setuju kan ? Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman R, pada jam yang sama dan tempat yang sama ya. Sampai besok.Assalamualaikum

2. Tindakan keperawatan keluarga a. Tujuan : Setelah tindakan keperawatan kelurag mampu merawat pasien isolasi sosial b. Tindakan : melatih keluarga merawat pasien isolasi sosial Tahapan melatih keluarga meliputi : 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2) Menjelaskan tentang : o Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien o Penyebab isolasi sosial o Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial : agar mampu merawat pasien isolasi di rumah

Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji

Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan memberikan pujian yang wajar

Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien

3) Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial 4) Membantu keluarga mempraktekan cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi 5) Menyusun perencanaan pulang bersama keluarga

Sp 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada kelurga tentang masalah isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial Orientasi Assalamualaikum pak Perkenalkan saya perawat H, saya yang merawat, anak bapak R, di ruang mawar ini Nama bapak siapa ? senang dipanggil apa? Bagaiman perasaaan bapak hari ini? Bagaimana keadaan anak R sekarang Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak bapak dan cara perawatanya Kita diskusi disini saja ya? Berapa lama bapak punya waktu ? bagaimana kalau setengah jam Kerja Apa masalah yang bapak/ ibu hadapi dalam merawat R? apa yang sudah dilakukan Masalah yang dialami oleh anak R disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien pasien gangguan jiwa yang lain Tanda-tandanya antara lain ; tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk

Biasanya masalah ini muncul karena memliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti di tolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang terdekat Apabila masalah sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada Untuk menghadapai keadaan yang demikian bapak dan anggota keluarga lainya karena harus sabar menghadapi R. dan untuk merawat R, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan R yang caranya adalah bersikap peduli dengan R, jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada R untuk bisa melakukan kegiatan bersam-sama dengan orang lain, berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien Selanjutnya jangan biarkan R sendiri, buat rencana atau jadwal bercakap, dengan R, misalnya sholat bersama, makan bersama, rekresi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama Nah bagaimana kalau kita sekarang latihan untuk melaksanakan semua cara itu Begini contoh komunikasinya, pak : R, bapak lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain. perbincangannya juga lumayan lama. Bapak senang sekali melihat perkembangan kamu, nak, coba kamu bincang-bincang dengan saudara kamu yang lain. lalu bagaimana kalu kita mulai sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau kamu sholat bersama-sama kelurag atau mushola kampung. Bagaimana R, kamu mau coba kan nak? Bagus pak, bpk telah memperagakan dengan baik sekali Sampai sini ada yang dipertanyakan pak Terminasi Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan tadi Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial Selanjutnya bisa bapak sebutkan kembali cara-cara merawat anak bapak yang mengalami masalah sosial

Bagus sekali pak, bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan anak tersebut Nanti kalau ketemu R, coba bapak/ ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama Bagaimana kalau kita bertemu 3 hari lagi untuk latihan langsung pada R? Kita ketemu di sini saja ya pak, pada jam yang sama Assalamualaikum

Sp 2 Keluarga : Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan masalah isolasi sosial langsung dihadapan pasien Orientasi Assalamualaikum, pak/ bu Bagaimana perasaan bapak / ibu hari ini? Bapak masih ingin latihan merawat anak bapak seperti yang kita pelajari beberapa hari yang lalu? Mari praktekan langsung ke R! berapa lama waktu bpk/ ibu. Baik kita akan coba 30 menit Sekarang mari temui R Kerja Assalamualaikum, R, bagaimana perasaan R hari ini? Bapak / ibu R datang besuk. Beri salam! Bagus. Tolong R tunjukan jadwal kegiatanya! (Kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut) Nah, pak, sekarang bapak bisa praktekan apa yang sudah kita latihan beberapa hari lalu(Saudara mengobservasi keluarga mempraktekan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya) Bagaimana perasaan R setelah berbincang-bincang kepada orang tua R? Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat dulu (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga) Terminasi Bagaimana perasaan bpk / ibu setelah kita latihan tadi? Bpk ibu sudah bagus

Mulai sekarang bapak sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada R 3 hari lagi kita akan bertemu ntuk mendiskusikan pengalaman bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang ya pak Assalamualaikum

Sp 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

Orientasi Assalamualaikum, pak/ bu Karena besok R sudah boleh pulang, maka perlu kita bicarakan perawatan di rumah Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal R tersebut disini saja Berapa lama kita bisa bicara? Bagaimana kalau 30 menit Kerja Bpk/ ibu, ini jadwal R selam di rumah sakit, coba dilihat, mungkinkah dilanjutkan di rumah? Di rumah bpk / ibu yang menggantikan perawat. Lanjutkan jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak bapak selama di rumah. Misalnya kalau R terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. jika hal ini terjadi segera hubungi perawat K di puskesmas idra puri, puskesmas terdekat dari rumah bapak, ini nomor Puskesmasnya : (0321) 1234 5678 Selanjutnya perawat K yang akan membantu atau memantau Perkembangan R selam di rumah Terminasi Bagaimana pak/ bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian R untuk dibawa pulang. Ini rujukan untuk perawat K di PKM indera puri. Jangan lupa kontrol ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silahkan administrasinya

H. EVALUASI Kemampuan pasien dan keluarga PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL Nama pasien Nama ruangan Nama perawat : : :

Petunjuk pengisian : 1. Berilah tanda (v) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini. 2. Tuliskan tanggal setiap di lakukan penilaian No Kemampuan A 1 2 3 4 5 6 Pasien Menyebutkan penyebab isolasi sosial Menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain Menyebutkan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain Berkenalan dengan satu orang Berkenalan dengan satu orang atau lebih Memiliki jadwal kegiatan berbincangbincang dengan orang lain sebagai salahsatu kegiatan harian Melakukan perbincangan dengan orang sesuai jadwal harian Keluarga Menyebutkan pengertian, penyebab, tanda, dan gejala isolasi sosial Menyebutkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan isolasi sosial Menyebutkan tempat rujukan yang sesuai untuk pasien isolasi sosial Tgl Tgl Tgl Tgl

7 B 1 2 3 4

PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL


Nama pasien : Nama ruangan : Nama perawat :
Petunjuk pengisian : Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja (No.04.01.01). Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP No A 1 2 3 4 5 Kemampuan Pasien SP I p Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang Menganjurkan pasien memasukan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian Nilai SPI p SP II p Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara berkenalan dengan satu orang Membantu pasien memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian Nilai SPII p SP III p Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara berkenalan dengan satu orang lain dalam kegiatan harian Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SPIII p Keluarga SP I k Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawatan klien Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial Nilai SP I K SP II K Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosial Melatih keluarga cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial Nilai SP II K Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

1 2

1 2

B 1 2

1 2

SP III K Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat (Discharge planning) Menjelaskan follow up pasien setelah pulang Nilai SP III K Total nilai : SPp + SP k Rata-rata

I. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi tidakan keperawatan, dan eveluasi Hubungan Sosial a. Orang yang berarti bagi pasien b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat c. Hambatan berhubugan dengan orang lain Masalah Keperawatan : J. TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan masalah Isolasi sosial adalah: 1. TAK Sosialisasi yang terdiri dari tujuh sesi : a. Sesi 1 : Kemampuan memperkenalkan diri b. Sesi 2 : Kemampuan berkenalan c. Sesi 3 : Kemampuan bercakap-cakap d. Sesi 4 : Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu e. Sesi 5 : Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi f. Sesi 6 : Kemampuan bekerjasama g. Sesi 7 : Evaluasi kemempuan sosialisai K. PERTEMUAN KELOMPOK KELUARGA Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat di berikan dengan melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam kelompok kecil dan kelompok besar. Lebih rinci panduan pertemuan keluarga ini dapat di lihat di modul lain. Demikian juga dengan format evaluasi untuk pasien dan perawat akan di tampilkan di modul khusus yang membahas pertemuan keluarga.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Individu yang introvet sangatlah berpotensi untuk isolasi sosial : menarik diri dari lingkungan, individu seperti ini sangat membutuhkan asuhan keperawatan jiwa yang meliputi aspek psikologis, sosial, budaya, spritual. Pada klien dengan isolasi sosial : menarik diri menunjukan adanya gangguan dalm berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar B. SARAN Yang perlu dilakukan pada saat merawat klien dengan menarik diri : 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien sangatlah penting 2. Pendekatan pada klien isolasi sosial : menarik diri dengan bertahap akanmemudahkan proses asuhan keperawatan 3. Perawat harus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan komunikasi teraupetik

DAFTAR PUSATAKA o Budi Anna Kelliat, 2005, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta. EGC o Stuart. Sail Wiscarz, 1998 Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC o C.Townson Mary 1998 Buku Saku Psikiatri , Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai