Anda di halaman 1dari 13

PENERAAN TERMOMETER (T-2)

Dian Nupita Sari (133184004) Khusnul Octaviana (133184036)

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dahulu kebanyakan orang menyatakan keadaan suhu hanya secara kualitatif Kemudian ditemukan suatu sifat zat yang dipanaskan akan mengalami pemuaian Dengan memanfaatkan sifat pemuaian zat, dibuatlah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur keadaan suhu secara kuantitatif Alat ini kemudian diberi nama termometer

B.
1.

Rumusan Masalah

Bagaimana cara menera termometer berskala? 2. Bagaimana cara menentukan titik tetap atas dan titik bawah? 3. Bagaimana pengaruh suhu ruang dan tekanan udara terhadap pengukuran suhu suatu benda?

C.
1.

Tujuan Percobaan

Menentukan skala pada termometer 2. Tanggap terhadap penunjukan termometer

DASAR TEORI

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat dengan menggunakan prinsip pemuaian Untuk membuat perangkat cairan dalam tabung kapiler yang terbuat dari kaca menjadi termometer yang dapat digunakan, maka perlu dibuat skala pada tabung dengan angka. Angka tersebut diperoleh dari hasil peneraan. Pada skala celcius dipilih dua titik tetap yaitu titik tetap bawah diperoleh dari suhu es yang mencair dan titik tetap atas dari suhu air murni yang mendidih pada tekanan 1 atm yang masing-masing didefinisikan sebagai 0 0C dan 100 0C

METODE PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan

B.

Alat dan Bahan


1buah 1buah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Es Air murni Teh Gula Alkohol Susu secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya

1. Termometer standar 2. Termometer tidak berskala 3. Bak plastik 4. Corong 5. Statif 6. Gelas kimia 7. Pembakar spirtus 8. Kaki tiga 9. Kasa

1buah 1buah 1buah 2buah 1buah 1buah 1buah

C.

Variabel Percobaan
: benda yang diukur suhunya : termometer yang digunakan, suhu ruangan, tekanan udara : suhu benda yang diukur

Variabel manipulasi Variabel kontrol Variabel respon

C.

Langkah Percobaan

Termometer tidak berskala


Dimasukkan

Termometer tidak berskala


Dimasukkan

Timbunan es yang mencair


Diberi tanda

Air murni yang mendidih


Diberi tanda

Titik Tetap Bawah


Diamati

Titik Tetap Atas

Suhu ruang dan tekanan udara

Titik Tetap Atas dan Bawah


Dibuat skala

Termometer standar

Termometer
tidak berskala
Dimasukkan

Kertas milimeter
Dibandingkan

Zat cair
Diukur dan dibandingkan

Skala termometer standar

Suhu

DATA DAN ANALISIS


A. Data
Ttidak berskala = x penunjukan pada skala

Suhu ruangan : 30 0C Tekanan Udara : 735 mmHg

B.

Analisis
Dari data yang kami peroleh, panjang skala antara titik tetap bawah dan atas termometer hasil peneraan adalah 140 mm. Sehingga untuk setiap 1 mm mewakili 0,714 0C, dan diperoleh untuk 10C pada termometer standar sama dengan 0,7140C termometer tidak berskala. Terdapat perbedaan antara suhu hasil pengukuran termometer standar dengan termometer yang ditera. Jika dirata-rata ketidaktepatan untuk pengukuran adalah sebesar 0,90C dan untuk taraf ketelitian ratarata sebesar 95,88%

PENUTUP
A.

Diskusi Penggunaan spidol untuk menandai titik tetap atas dan titik tetap bawah menyebabkan hasil pengukuran suhu yang berbeda karena ujung spidol yang tumpul menghasilkan garis yang besar sehingga pembuatan skala pada kertas milimeter kurang akurat Ketidakstabilan tekanan udara dan suhu ruangan

B.
1.

Kesimpulan
Peneraan termometer dilakukan dengan mengukur suhu es batu yang mencair untuk menetapkan titik tetap bawah dan dengan mengukur suhu air murni yang mendidih pada tekanan 1 atm. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh panjang skala antara titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer hasil peneraan adalah 140 mm, jadi untuk setiap 1 mm mewakili 0,7140C. Jika dibandingkan dengan termometer standar, maka diperoleh untuk 10C pada termometer standar akan sama dengan 0,7140C. Ketidakpastian rata-rata untuk pengukuran adalah sebesar 0,90C dan untuk taraf ketelitian rata-rata sebesar 95,88%. Ketidaksesuaian ini disebabkan karena ketidaktepatan dalam menandai titik tetap dan ketidakstabilan tekanan udara dan suhu ruangan.

2.

3.

4. 5.

C.

Saran
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka disarankan praktikan lebih teliti dan tepat dalam menandai skala pada termometer tidak berskala

DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Pembina Praktikum. 2013. Panduan Praktikum Fisika Dasar I. Surabaya: Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNESA. Hasanah, Retno. 2012. Fisika Dasar I Seri Termofisika. Surabaya: Unesa University Press Dosen-Dosen FMIPA ITS.2011. Fisika I Kinematika Dinamika Getaran Panas. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Anda mungkin juga menyukai