Anda di halaman 1dari 7

Keseimbangan Cairan, Elektrolit, Asam dan Basa oleh: Kuntarti, Skp., M.

Biomed # Pendahuluan Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milieu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah dan cairan tubuh lainnya. airan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang !"# dari total berat badan laki-laki de$asa. %alam cairan tubuh terlarut &at-&at makanan dan ion-ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup, berkembang dan men'alankan tugasnya. (ntuk dapat men'alankan )ungsinya dengan baik sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Semua pengaturan )isiologis untuk mempertahankan keadaan normal disebut homeostasis. *omeostasis ini bergantung pada kemampuan tubuh mempertahankan keseimbangan antara subtansi-subtansi yang ada di milieu interior. +engaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu: ,olume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ektrasel. -in'al mengontrol ,olume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. -in'al mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. -in'al 'uga turut berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan ion karbonat dalam urine sesuai kebutuhan. Selain gin'al, yang turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengekskresikan ion hidrogen dan ./, dan sistem dapar (buffer) kimi dalam cairan tubuh. Komposisi Cairan Tubuh 0elah disampaikan pada pendahuluan di atas bah$a cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang !"# total berat badan laki-laki de$asa. +rosentase cairan tubuh ini ber,ariasi antara indi,idu, sesuai dengan 'enis kelamin dan umur indi,idu tersebut. +ada $anita de$asa, cairan tubuh meliputi 1"# dari total berat badan. +ada bayi dan anak-anak, prosentase ini relati) lebih besar dibandingkan orang de$asa dan lansia. airan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. /23 bagian dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel2 4S) dan 523 bagian berada di luar sel (cairan ekstrasel2 6S). 6S dibagi cairan intra,askuler atau plasma darah yang meliputi /"# 6S atau 51# dari total berat badan7 dan cairan intersisial yang mencapai 8"# 6S atau 1# dari total berat badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan transel. 9amun ,olumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. 4on 9a: dan l- terutama terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K: di cairan intrasel. ;nion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena 'umlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma.

+erbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen ter'adi karena adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan intersisial dengan plasma. %alam keadaan normal, ter'adi keseimbangan susunan dan ,olume cairan antar kompartmen. Bila ter'adi perubahan konsentrasi atau tekanan di salah satu kompartmen, maka akan ter'adi perpindahan cairan atau ion antar kompartemen sehingga ter'adi keseimbangan kembali. Perpindahan Substansi Antar Kompartmen Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran yang membatasi mereka. Setiap &at yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Bila substansi &at tersebut dapat melalui membran, maka membran tersebut permeabel terhadap &at tersebut. <ika tidak dapat menembusnya, maka membran tersebut tidak permeabel untuk substansi tersebut. Membran disebut semipermeable (permeabel selekti)) bila beberapa partikel dapat melaluinya tetapi partikel lain tidak dapat menembusnya. +erpindahan substansi melalui membran ada yang secara akti) atau pasi). 0ransport akti) membutuhkan energi, sedangkan transport pasi) tidak membutuhkan energi. %i)usi +artikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi substansi partikel tersebut merata. +erpindahan partikel seperti ini disebut di)usi. Beberapa )aktor yang mempengaruhi la'u di)usi ditentukan sesuai dengan hukum =ick (Ficks law of diffusion). =aktor-)aktor tersebut adalah: 5. /. 3. >. 1. +eningkatan perbedaan konsentrasi substansi. +eningkatan permeabilitas. +eningkatan luas permukaan di)usi. Berat molekul substansi. <arak yang ditempuh untuk di)usi.

.smosis Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air murni dengan ,olume yang sama. *al ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. <adi bila konsentrasi &at yang terlarut meningkatkan, konsentrasi air akan menurun.Bila suatu larutan dipisahkan oleh suatu membran yang semipermeabel dengan larutan yang ,olumenya sama namun berbeda konsentrasi &at terlarut, maka ter'adi perpindahan air2&at pelarut dari larutan dengan konsentrasi &at terlarut lebih tinggi. +erpindahan seperti ini disebut dengan osmosis. =iltrasi =iltrasi ter'adi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran. airan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan

rendah. <umlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas membran. 0ekanan yang mempengaruhi )iltrasi ini disebut tekanan hidrostatik. 0ransport akti) 0ransport akti) diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdi)usi secara pasi) dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. +erpindahan seperti ini membutuhkan energi (;0+) untuk mela$an perbedaan konsentrasi. ontoh: +ompa 9a-K. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit +engaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu ,olume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. -in'al mengontrol ,olume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. -in'al mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. 5. +engaturan ,olume cairan ekstrasel. +enurunan ,olume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan ,olume plasma. Sebaliknya, peningkatan ,olume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak ,olume plasma. +engontrolan ,olume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah 'angka pan'ang.

Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air. (ntuk mempertahankan ,olume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. hal ini ter'adi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya. Water turnover dibagi dalam: 5. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar7 dan /. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen, seperti proses )iltrasi dan reabsorpsi di kapiler gin'al. Memeperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam 'uga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya. +ermasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memeprthatikan 'umlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. 0etapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan. Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.

gin'al mengontrol 'umlah garam yang dieksresi dengan cara: 5. mengontrol 'umlah garam (natrium) yang di)iltrasi dengan pengaturan ?a'u =iltrasi -lomerulus (?=-)2 -lomerulus =iltration @ate (-=@).

/. mengontrol 'umlah yang direabsorbsi di tubulus gin'al <umlah 9a: yang direasorbsi 'uga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan darah. Sistem @enin-;ngiotensin-;ldosteron mengatur reabsorbsi 9a: dan retensi 9a: di tubulus distal dan collecting. @etensi 9a: meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan ,olume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri.Selain sistem @enin-;ngiotensin-;ldosteron, Atrial Natriuretic Peptide (;9+) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. *ormon ini disekresi leh sel atrium 'antung 'ika mengalami distensi peningkatan ,olume plasma. +enurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus gin'al meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan ,olume darah kembali normal. /. +engaturan .smolaritas cairan ekstrasel. .smolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (&at terlarut) dalam suatu larutan. semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah). .smosis hanya ter'adi 'ika ter'adi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel. 4on natrium menrupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan akti,itas osmotik cairan ekstrasel. sedangkan di dalam cairan intrasel, ion kalium bertanggung 'a$ab dalam menentukan akti,itas osmotik cairan intrasel. %istribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini bertanggung 'a$ab dalam menetukan akti,itas osmotik di kedua kompartmen ini. pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui:

+erubahan osmolaritas di ne)ron

%i sepan'ang tubulus yang membentuk ne)ron gin'al, ter'adi perubahan osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen. -lomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus proksimal (3"" m.sm). %inding tubulus ansa *enle pars decending sangat permeable terhadap air, sehingga di bagian ini ter'adi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau ,asa recta. *al ini menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus men'adi hiperosmotik. %inding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara akti) memindahkan 9a l keluar tubulus. *al ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa osmosis air. Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen men'adi hipoosmotik. +ermeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen ber,ariasi bergantung pada ada tidaknya ,asopresin (;%*). Sehingga urine yang dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke pel,is gin'al dan ureter 'uga bergantung pada ada tidaknya ,asopresis (;%*).

Mekanisme haus dan peranan ,asopresin (antidiuretic hormone2;%*)

peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (A/8" m.sm) akan merangsang osmoreseptor di hypotalamus. @angsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus yang

mensintesis ,asopresin. Basopresin akan dilepaskan oleh hipo)isis posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan ,asopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aCuaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen. +embentukkan aCuaporin ini memungkinkan ter'adinya reabsorbsi cairan ke ,asa recta. *al ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus koligen men'adi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan. selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel 'uga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga terbentuk perilaku untuk membatasi haus, dan cairan di dalam tubuh kembali normal. +engaturan 9euroendokrin dalam Keseimbangan airan dan 6lektrolit

Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system sara) dan sistem endokrin. Sistem sara) mendapat in)ormasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus, osmoreseptor di hypotalamus, dan ,olume reseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah ;ngiotensin 44, ;ldosteron, dan Basopresin2;%* dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara, 'ika ter'adi peningkatan ,olume cairan tubuh, maka hormone atriopeptin (;9+) akan meningkatkan eksresi ,olume natrium dan air. perubahan ,olume dan osmolaritas cairan dapat ter'adi pada beberapa keadaan.=aktor lain yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah umur, suhu lingkungan, diet, stres, dan penyakit. Keseimbangan Asam-Basa Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion * bebas dalam cairan tubuh. p* rata-rata darah adalah D,>7 p* darah arteri D,>1 dan darah ,ena D,31. <ika p* ED,31 dikatakan asidosi, dan 'ika p* darah AD,>1 dikatakan alkalosis. 4on * terutama diperoleh dari akti,itas metabolik dalam tubuh. 4on * secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu: 5. pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi men'adi ion * dan bikarbonat. /. katabolisme &at organik 3. disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion *. =luktuasi konsentrasi ion * dalam tubuh akan mempengaruhi )ungsi normal sel, antara lain: 5. perubahan eksitabilitas sara) dan otot7 pada asidosis ter'adi depresi susunan sara) pusat, sebaliknya pada alkalosis ter'adi hipereksitabilitas. /. mempengaruhi en&im-en&im dalam tubuh

3. mempengaruhi konsentrasi ion K bila ter'adi perubahan konsentrasi ion * maka tubuh berusaha mempertahankan ion * seperti nilai semula dengan cara: 5. mengakti)kan sistem dapar kimia /. mekanisme pengontrolan p* oleh sistem perna)asan 3. mekasnisme pengontrolan p* oleh sistem perkemihan ;da > sistem dapar: 5. %apar bikarbonat7 merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama untuk perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat /. %apar protein7 merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel 3. %apar hemoglobin7 merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam karbonat >. %apar )os)at7 merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel. sistem dapat kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. <ika dengan dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan p* akan dilan'utkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion * dalam darah akinat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat perna)asan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai gin'al menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. -in'al mampu meregulasi ketidakseimbangan ion * secara lambat dengan menskresikan ion * dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar )os)at dan amonia. Ketidakseimbangan Asam-Basa ;da > kategori ketidakseimbangan asam-basa, yaitu: 5. ;sidosis respiratori, disebabkan oleh retensi ./ akibat hipo,entilasi. +embentukkan */ .3 meningkat, dan disosiasi asam ini akan meningkatkan konsentrasi ion *. /. ;lkalosis metabolik, disebabkan oleh kehilangan ./ yang berlebihan akibat hiper,entilasi. +embentukan */ .3 menurun sehingga pembentukkan ion * menurun. 3. ;sidosis metabolik, asidosis yang bukan disebabkan oleh gangguan ,entilasi paru, diare akut, diabetes melitus, olahraga yang terlalu berat dan asidosis uremia akibat gagal gin'al akan menyebabkan penurunan kadar bikarbonat sehingga kadar ion * bebas meningkat. >. ;lkalosis metabolik., ter'adi penurunan kadar ion * dalam plasma karena de)iensi asam non-karbonat. ;kibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat. *al ini ter'adi karena kehilangan ion * karena muntah-muntah dan minum obat-obat alkalis. *ilangnyaion * akan menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk menetralisir bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat plasma meningkat. untuk mengkompensasi gangguan keseimbangan asam-basa tersebut, )ungsi pernapasan dan gin'al sangat penting.

KESIMPU A! +engaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan / parameter penting, yaitu: ,olume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. -in'al mengontrol ,olume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garan dan mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. -in'al mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. -in'al 'uga turut berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan ion bikarbonat dalam urine sesuai kebutuhan. Selain gin'al, yang turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengeksresikan ion hidrogen dan ./ dan sistem dapar (bu))er) kimia dalam cairan tubuh. "a#tar Pustaka

Sher$ood, ?auralee. (/"">). *uman +hysiology: =rom cells to system. 1th ed. ali)ornia: Brooks2 ole-0homson ?earning, 4nc. Sil,erthorn, %.(. (/"">). *uman +hysiology: ;n 4ntegrated approach. 3th ed. San =ransisco: +earson 6ducation. $$$.pera$atonline.com

http://jarumsuntik.com/keseimbangan-cairan-elektrolit-asam-dan-basa/

Anda mungkin juga menyukai