Klasifikasi Turbin Angin Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin.
TURBIN ANGIN SUMBU HORISONTAL Turbin Angin Sumbu Horizontal Ialah Jenis Turbin Angin Yang Paling Banyak Digunakan. Turbin Ini Terdiri Dari Sebuah Menara Yang Di Puncaknya Terdapat Sebuah Baling-baling Yang Berfungsi Sebagai Rotor Dan Menghadap Atau Membelakangi Arah Angin. Kebanyakan Turbin Angin Jenis Ini Mempunyai Dua Atau Tiga Bilah Baling-baling Walaupun Ada Juga Turbin Bilah Baling-balingnya Kurang Atau Lebih Daripada Yang Disebut Diatas.
TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL/TEGAK (ATAU TASV) MEMILIKI POROS/SUMBU ROTOR UTAMA YANG DISUSUN TEGAK LURUS. KELEBIHAN UTAMA SUSUNAN INI ADALAH TURBIN TIDAK HARUS DIARAHKAN KE ANGIN AGAR MENJADI EFEKTIF. KELEBIHAN INI SANGAT BERGUNA DI TEMPAT-TEMPAT YANG ARAH ANGINNYA SANGAT BERVARIASI. VAWT MAMPU MENDAYAGUNAKAN ANGIN DARI BERBAGAI ARAH. DENGAN SUMBU YANG VERTIKAL, GENERATOR SERTA GEARBOX BISA DITEMPATKAN DI DEKAT TANAH, JADI MENARA TIDAK PERLU MENYOKONGNYA DAN LEBIH MUDAH DIAKSES UNTUK KEPERLUAN PERAWATAN. TAPI INI MENYEBABKAN SEJUMLAH DESAIN MENGHASILKAN TENAGA PUTARAN YANG BERDENYUT. DRAG (GAYA YANG MENAHAN PERGERAKAN SEBUAH BENDA PADAT MELALUI FLUIDA (ZAT CAIR ATAU GAS) BISA SAJA TERCIPTA SAAT KINCIR BERPUTAR.
TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL KARENA SULIT DIPASANG DI ATAS MENARA, TURBIN SUMBU TEGAK SERING DIPASANG LEBIH DEKAT KE DASAR TEMPAT IA DILETAKKAN, SEPERTI TANAH ATAU PUNCAK ATAP SEBUAH BANGUNAN. KECEPATAN ANGIN LEBIH PELAN PADA KETINGGIAN YANG RENDAH, SEHINGGA YANG TERSEDIA ADALAH ENERGI ANGIN YANG SEDIKIT. ALIRAN UDARA DI DEKAT TANAH DAN OBYEK YANG LAIN MAMPU MENCIPTAKAN ALIRAN YANG BERGOLAK, YANG BISA MENYEBABKAN BERBAGAI PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN GETARAN, DIANTARANYA KEBISINGAN DAN BEARING WEAR YANG AKAN MENINGKATKAN BIAYA PEMELIHARAAN ATAU MEMPERSINGKAT UMUR TURBIN ANGIN. JIKA TINGGI PUNCAK ATAP YANG DIPASANGI MENARA TURBIN KIRA-KIRA 50% DARI TINGGI BANGUNAN, INI MERUPAKAN TITIK OPTIMAL BAGI ENERGI ANGIN YANG MAKSIMAL DAN TURBULENSI ANGIN YANG MINIMAL.
TURBIN DARRIEUS
Turbin darrieus mula-mula diperkenalkan di perancis pada sekitar tahun 1920-an. Turbin angin sumbu vertikal ini mempunyai bilahbilah tegak yang berputar kedalam dan keluar dari arah angin
TURBIN SAVONIUS
Turbin Savonius diciptakan pertama kali di negara Finlandia dan berbentuk S apabila dilihat dari atas. Turbin jenis ini secara umumnya bergerak lebih perlahan dibandingkan jenis turbin angin sumbu horizontal, tetapi menghasilkan torsi yang besar.
Dengan: 1. Panah biru kecepatan angin relatif. 2. Panah merah kecepatan relatif ke baling-baling. 3. Panah hitam resultan kecepatan udara relatif ke baling-baling. 4. Panah hijau gaya angkat (lift force). 5. Panah abu-abu gaya seret (drag force). Dengan nilai tsr yang tinggi, baling-baling akan memotong melalui angin dengan sudut serang (angle of attack) yang kecil. Resultan gaya angkat (lift) akan membantu perputaran baling-baling, sedangkan gaya seret (drag) akan melawan perputaran dari baling-baling itu. Ketika gaya angkat nol pada sisi kiri (0) dan sisi kanan (180) dengan baling-baling simetris bergerak pararel menuju arah angin, torsi berubah menjadi negatif disekitar posisi ini. Mendekati posisi depan (90) dan posisi dibelakang (270), komponen dari gaya 15 angkat (lift) lebih besar dibandingkan gaya seret (drag) sehingga menghasilkan torsi. Torsi total per satu putaran akan bernilai positif jika baling-baling diposisikan pada tempat yang tepat sehingga rotor akan berputar pada arah yang benar.
Keuntungan turbin angin Darrieus : a. tidak memerlukan pengarah angin dan memerlukan konstruksi yang mudah. b. biaya pembuatannya lebih murah dibanding dengan turbin angin sumbu horisontal dan memiliki desain rotor yang lebih mudah c. dapat digunakan di kecepatan angin rendah.
Sudut serang ,
Sehingga Torsi yang diperoleh searah putaran pada tertentu suatu airfoil adalah:
Dengan: Ur: kecepatan relatif(m/s) : masa jenis udara(kg/m3) U:kecepatan udara pada sudu(m/s) : kecepatan tangensial turbin(rad/s) Fl:Gaya angkat airfoil (N) Fd: Gaya hambat airfoil(N) R : jari-jari turbin(m)
Energi surya adalah salah satu pilihan energi terbaik untuk daerahdaerah terpencil, bilamana jaringan distribusi listrik tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk di-instal. Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi. Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal. Panel surya juga perlu untuk ditingkatkan efisiensinya. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang memadai dibutuhkan lokasi instalasi yang luas, dan panel surya ini idealnya diarahkan ke matahari, tanpa hambatan seperti pohon dan gedung tinggi, untuk mencapai tingkat efisiensi yang diperlukan Energi surya membutuhkan solusi penyimpanan energi murah dan efisien karena matahari adalah sumber energi intermiten (tidak kontinyu).
Energi surya disebut-sebut oleh banyak orang sebagai sumber energi utama di masa depan, jadi mari kita melihat keuggulan dan kelemahan energi surya. Energi surya memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan dengan kelemahannya, tapi kelemahan ini masih merupakan batu sandungan utama untuk pemakaian energi surya yang lebih luas. sekarang pertama-tama kita akan membahas keunggulan dari energi surya.Kita sudah mengetahui, bahwa energi surya merupakan sumber energi terbarukan. Matahari hampir tak terbatas sebagai sumber energi, dan energi surya tidak dapat habis, tidak seperti bahan bakar fosil yang akhirnya akan habis. Setelah bahan bakar fosil habis, dunia akan memerlukan alternatif sumber energi yang baik, dan energi surya jelas terlihat sebagai salah satu alternatif terbaik. Energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil. Setiap watt energi yang dihasilkan dari matahari berarti kita telah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, dan dengan demikian kita benarbenar telah mengurangi dampak perubahan iklim. Penelitian terbaru melaporkan bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu mengurangi 18 ton emisi gas rumah kaca di lingkungan setiap tahunnya. Energi surya juga tidak memancarkan oksida nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau kabut asap. Matahari merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh setiap orang. Tidak ada yang memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi biaya investasi awal, pemakaian energi selanjutnya dapat dikatakan gratis.
Sistem Energi Surya Ada dua jenis sistem energi surya: pasif dan aktif. Sistem pasif tidak memerlukan peralatan, seperti ketika panas menumpuk di dalam mobil ketikadiparkir di bawah sinar matahari. Sedangkan sistem yang aktif memerlukan beberapa cara untuk menyerap dan mengumpulkan radiasi matahari dan kemudian menyimpannya.
Pembangkit listrik termal tenaga surya adalah sistem aktif. Ada beberapa kesamaan dasar dari beberapa jenis pembangkit tenaga surya yakni: Cermin memantulkan dan mengkonsentrasikan sinar matahari, dan penerima mengumpulkan energi matahari serta mengubahnya menjadi energi panas. Sebuah generator kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik dari energi panas ini. Sistem panas matahari adalah solusi energi terbarukan yang menjanjikan karena matahari adalah sumber daya yang melimpah. Kecuali dimalam hari. Atau saat matahari terhalang oleh awan. Sistem penyimpanan energi panas tekanan tinggi pada tangki penyimpanan cairan digunakan bersama dengan sistem panas matahari untuk memungkinkan pembangkit menyimpan energi potensial listrik. Penyimpanan off-peak adalah komponen penting untuk efektivitas pembangkit listrik panas matahari.