Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN KE-1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGENDALIAN HAYATI

PERTEMUAN KE-1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGENDALIAN HAYATI

Mengapa Pengendalian Hayati?


1. Perombakan hutan dan perluasan areal pertanian 2. Pembukaan pemukiman baru. 3. Penggunaan pestisida & pencemaran lingkungan 4. Munculnya hama-hama baru 5. Resurgensi hama 6. Resistensi hama

PENGENDALIAN HAYATI (PH)

PH sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yg lalu implementasi abad 17 Pertengahan abad 20 popularitas PH menurun karena gencarnya promosi pengendalian secara kimiawi. Akhir abad 20 muncul kebutuhan untuk kembali ke PH
Perkembangan teori pengendalian hayati diawali oleh teori inang-parasitoid sekitar tahun 1930. Teori ini menjadi tonggak keberhasilan sampai kini dan 60 tahun kemudian berkembang menjadi teori dinamika populasi yang berlaku sampai kini.

Makna Pengendalian Hayati


Istilah pengendalian hayati digunakan untuk menjelaskan pengendalian atau pengaturan populasi hama dengan menggunakan musuh alaminya. Van den Bosch et al (1982) : Istilah PH mencakup 3 pengertian , yaitu : sebagai disiplin ilmu sebagai metode pengendalian hama sebagai fenomena alami

Sebagai bidang ilmu :


Bentuk terapan dari ilmu biologi Titik berat kajian : interaksi organisme musuh alaminya organisme target : mangsa (prey) / inang (host) musuh alami : predator / parasitoid / patogen

Sebagai metode :
Merupakan metode pengendalian hama yang semakin diminati karena keunggulannya, salah satunya adalah RAMAH LINGKUNGAN Musuh alami adalah agens pengendali yang dapat berkecukupan diri (self-sustenance) dan dapat beraksi terpaut kepadatan (density dependent) dengan populasi organisme target (hama) PH dianggap berhasil bila mampu menurunkan posisi keseimbangan populasi hama. Bila penurunan keseimbangan tjd sampai pd arah yg tdk merugikan scr ekonomi , mk mrpkan keberhasilan yg sempurna.

Diagram Pengendalian Hayati yang berhasil sempurna (Sosromarsono, 1984)

Sebagai fenomena alam :


PH dpt dipandang sbg bagian dari fenomena alami yg disbt pengendalian alami. Pengendalian alami mrpk pengaturan populasi oleh faktor-faktr alami (abiotik dan botik) Sebagai fenomena alami PH adalah pengendalian organisme oleh agens hayati (parasitoid, predator, patogen) yg terjadi secara alami.

Ruang Lingkup PH :
Cukup luas, namun kebanyakan masih lebih banyak dititik beratkan pada penggunaan seranggaserangga entomofagus untuk mengendalikan serangga hama pertanian. Agens PH yg lain adalah virus, bakteri, jamur, nematoda, dan berbagai jenis vertebrata. Pemanfaatan serangga (Collembola) sebagai agensia pengendali cendawan Fussarium

Sejarah Pengendalian Hayati


Abad IV masyarakat Cina kuno menggunakan semut rangrang (Oecophylla smaragdina) sbg predator pengendali hama ulat & kumbang penggerek tanaman jeruk. Abad 17 di Eropa kupu2 kubis (Pieris rapae) diserang parasitoid Apanteles glomeratus. Pengendalian gulma Klamath di California menggunakan kumbang Chrysolina sp. Di Indonesia : Pengendalian hama Arthona sp menggunakan parasitoid Apanteles artonae, hama kubis Plutella xylostella dg Diadegma sp, kutu loncat (Heteropsylla cubana ) dg kumbang Curinus coeruleus

Anda mungkin juga menyukai