Anda di halaman 1dari 3

K

asturi (Mangifera casturi) merupakan jenis endemik

Kalimantan Selatan dan dijadikan flora identitas provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 tahun 1989. Saat ini, keberadaan kasturi terancam punah karena populasinya cenderung berkurang, baik dalam segi jumlah individu, populasi, maupun keanekaragaman genetisnya. World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1998 menetapkan berada pada kategori punah in-situ atau Extinct in the Wild. Dewasa ini, kasturi hanya hidup dan tumbuh di kebun dan atau kawasan konservasi, namun tidak ditemukan lagi di habitat asli.

Taxonomy
Kingdom : Plantae Phylum : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Sapindales Family : Anacardiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera casturi Kosterm. Sinonim : Mangifera quadrifida Auct. (Jack.) Ding Hou.

Morfologi
Kasturi memiliki habitus berupa pohon. Tinggi pohon kasturi bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter batang 40-115 cm. Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang, kadangkala terdapat retakan atau celah kecil 1 cm berupa kulit kayu mati dan mirip dengan Mangifera indica. Daun bertangkai, berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan pada kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12-25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas dan berwarna ungu tua. Bunga majemuk berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemos dan kerapkali berambut rapat. Panjang tangkai bunga 28 cm dengan anak tangkai sangat pendek, yaitu 2-4 mm. Daun kelopak bulat telur memanjang dengan panjang 2-3 mm. Daun mahkota bulat telur memanjang dan bunga berbau harum. Benang sari sama panjang dengan mahkota, staminodia sangat pendek dan seperti benang sari yang tertancap pada tonjolan dasar bunga. Buah berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan berat kurang dari 80 gram, daging buah kuning atau oranye dan berserabut. Biji batu dengan dinding yang tebal. Kulit buah tipis dengan warna hijau terang dengan bintik-bintik berwarna gelap dan apabila masak maka kulit buah berubah menjadi kehitaman. Kasturi berbuah pada awal musim hujan atau sekitar bulan Januari.

UpayaKonservasi
(Mangifera casturi Kosterm)

Kasturi
K
asturi (Mangifera casturi) merupakan jenis endemik Kalimantan Selatan dan dijadikan flora identitas provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 tahun 1989. Saat ini, keberadaan kasturi terancam punah karena populasinya cenderung berkurang, baik dalam segi jumlah individu, populasi, maupun keanekaragaman genetisnya. World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1998 menetapkan berada pada kategori punah in-situ atau Extinct in the Wild. Dewasa ini, kasturi hanya hidup dan tumbuh di kebun dan atau kawasan konservasi, namun tidak ditemukan lagi di habitat asli.

Taxonomy
Kingdom : Plantae Phylum : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Sapindales Family : Anacardiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera casturi Kosterm. Sinonim : Mangifera quadrifida Auct. (Jack.) Ding Hou.

Morfologi
Kasturi memiliki habitus berupa pohon. Tinggi pohon kasturi bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter batang 40-115 cm. Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang, kadangkala terdapat retakan atau celah kecil 1 cm berupa kulit kayu mati dan mirip dengan Mangifera indica. Daun bertangkai, berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan pada kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12-25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas dan berwarna ungu tua. Bunga majemuk berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemos dan kerapkali berambut rapat. Panjang tangkai bunga 28 cm dengan anak tangkai sangat pendek, yaitu 2-4 mm. Daun kelopak bulat telur memanjang dengan panjang 2-3 mm. Daun mahkota bulat telur memanjang dan bunga berbau harum. Benang sari sama panjang dengan mahkota, staminodia sangat pendek dan seperti benang sari yang tertancap pada tonjolan dasar bunga. Buah berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan berat kurang dari 80 gram, daging buah kuning atau oranye dan berserabut. Biji batu dengan dinding yang tebal. Kulit buah tipis dengan warna hijau terang dengan bintik-bintik berwarna gelap dan apabila masak maka kulit buah berubah menjadi kehitaman. Kasturi berbuah pada awal musim hujan atau sekitar bulan Januari.

Penyebaran
Kasturi banyak terdapat di daerah Astambul, Mataraman dan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Umumnya kasturi terdapat di kebun campuran yang terdapat di halaman rumah penduduk. Biasanya kasturi tidak sengaja ditanam, sehingga pola tanamnya tidak teratur.

PotensiEkonomi
Harga buah kasturi pada saat musim panen berkisar antara Rp40005000/10 buah. Sedangkan kayu kasturi tidak banyak diperjualbelikan karena pemanfaatan lebih banyak untuk buahnya saja.

Ancaman
Eksistensi kasturi terancam dengan banyaknya konversi lahan. Habitat kasturi banyak diubah menjadi lahan pertanian dan perumahan. Pohon kasturi yang dipanen buahnya saat ini umumnya telah berumur lebih dari 50 tahun dan produktivitasnya semakin menurun. Upaya budidaya kasturi telah dilakukan oleh masyarakat Mataraman sejak tahun 1980 dengan membuat pembibitan, namun budidaya skala besar belum dilakukan.

StrategiKonservasi
Dengan status kasturi yang telah punah di habitat aslinya, maka tindakan konservasi yang dapat dilakukan adalah konservasi ex situ. Pembangunan kebun plasma nuftah kasturi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan keragaman genetik kasturi. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pembangunan kebun plasma nutfah kasturi adalah sebagai berikut: Pemetaan distribusi kasturi di Kalimantan Selatan, terutama di kawasan-kawasan konservasi Identifikasi area dengan populasi kasturi viable Menentukan lokasi hotspot genetik kasturi (area dengan kekayaan genetik tinggi) dan spot-spot kekayaan jenis ini Identifikasi area kebun plasma nutfah dan donornya berdasarkan overlap antara hotspot genetik dan spot kekayaan jenis Perkaya kebun plasma nutfah dengan penambahan tumbuhan dengan genetik dari donor Penetapan kawasan ini sebagai kebun plasma nutfah

Keuntungan Kebun Plasma Nutfah


Pengeluaran biaya yang efektif Hanya dibutuhkan satu area saja untuk kegiatan konservasi Dapat berupa bagian dari kawasan konservasi Tidak membutuhkan biaya tambahan untuk pemeliharaan kondisi habitat buatan Keanekaragaman genetic akan berkembang - Mendukung terjadinya interaksi ekologi dan evolusi Merupakan kawasan untuk menyimpan dan menarik plasma nutfah - Variabilitas tak terbatas

Anda mungkin juga menyukai