Anda di halaman 1dari 18

Teknik Pengawetan Buah Pisang Pasca Panen dengan Senyawa KMnO4 Menggunakan Sistem Kendali Fotoakustik Berbasis Blue-L

! "Light mitting !iode#$


%$ P &!%'(L(%& a$ Latar Belakang Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah varietas buah-buahan terbanyak. Banyaknya varietas tersebut memberikan kesempatan kepada negaranegara di Asia Tenggara khususnya Indonesia untuk memperkenalkan keluar wilayah Asia. Buah pisang termasuk salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sekaligus mempunyai nilai ekonomi sebagai komoditas ekspor.( jurnal Dephan, Januari 2010 Buah pisang mempunyai si!at sangat mudah mengalami kerusakan, kerusakan tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas buah pisang sebelum sampai ke tangan konsumen. Apabila telah terjadi kerusakan mekanik maka buah akan dengan mudah mengalami kontaminasi mikrobia, dan dengan sendirinya proses kerusakan !isiologis akan terpa"u. #erusakan buah pas"a panen dapat men"apai $%& - '%& sehingga tidak dapat lagi diman!aatkan (Tranggono,1989). (ada tahun )%%*, presentase kerusakan buah pas"a panaen di Indonesia masih men"apai angka )%&. .( Majalah Trubus, Januari 2010. Hal 23) #erusakan komoditi pertaniaan dapat terjadi pada saat disimpan atau diangkut ke tempat jauh misalnya untuk tujuan ekspor, sebagai bahan biologis, buah pisang akan terus mengalami kegiatan !isiologi yang dapat mengakibatkan terjadinya kematangan awal sebelum sampai ke konsumen sehingga kondisi ini akan semakin memper"epat kerusakan baik se"ara !isik maupun mikrobiologis (Anggrahini , u!e"o Ha"i!i#o$o. 1988). Dalam menghadapi kerusakan !isiologi buah, tidak "ukup hanya mengatur pemetikan pada tingkat kematangan lebih muda, untuk menghindarkan terjadi kerusakan pada buah pisang, diperlukan upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas buah agar tetap baik dengan "ara mengendalikan !aktor-!aktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan. ( %ea&le$ Dire'$ora$ (enanganan (as)a (anen Dire'$ora$ Jen"eral (engolahan "an (e*asaran Hasil (er$anian Depar$e*en (er$anian, )%%+ Teknologi yang telah dikembangkan untuk memperlambat laju pematangan dan pembusukan buah adalah dengan penambahan larutan #,n-' sebagai absorben senyawa .tilen. (endinginan dan kedap udara juga merupakan upaya untuk memperlambat laju produksi etilen dari buah. /amun ketiga teknik ini masih bersi!at tradisional dan manual tanpa dapat mengimbangi dinamika laju etilen buah. -leh karena itu, kadang masih menghasilkan buah yang busuk, atau bahkan masih mentah ketika sampai ke konsumen. ( %ea&le$ Dire'$ora$ (enanganan (as)a (anen Dire'$ora$ Jen"eral (engolahan "an (e*asaran Hasil (er$anian Depar$e*en (er$anian, )%%+

/amun teknik yang telah ada, masih kurang maksimal karena hanya sebatas memperlambat laju produksi etilen tanpa dapat mengontrol konsentrasi #,n-' . (adahal dengan pengaturan konsentrasi #,n-' yang tepat, kita dapat mengontrol masa pematangan buah sesuai yang diinginkan. -leh karena itu, kita menggagas untuk menerapakan teknologi kendali 0otoakustik berbasis Blue-1.D sebagai pendeteksi senyawa .tilen buah. b$ Tu)uan dan Man*aat 2agasan ini bertujuan untuk memberikan solusi mengatasi masalah kerusakan buah pas"a panen, terutama buah komoditas ekspor dengan pengaturan masa pematangan buah sehingga tepat matang ketika sampai ke konsumen. (engaturan masa pematangan dengan mengetahui konsentrasi 3-) dan gas etilen yang tepat disekitar buah pisang yang mengalami proses pemasakan, setelah itu dilakukan penyerapan etilen oleh senyawa #,n-' sehingga dapat men"egah terjadinya perubahan tekstur dan warna yang tidak diinginkan selama penyimpanan. 2agasan ini diharapkan dapat berman!aat 4 a. 5ebagai teknologi penanganan buah pisang pas"a panen. b. 5ebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan petani pisang. ". 5ebagai media penelitian di bidang spektroskopi dan !isiologi pas"a panen bagi seorang praktisi akademika.

B$ +%+%S%& P,O+,%M P & L-T-%& Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil buah-buahan tropis terbesar di dunia,setiap tahun selalu mengalami peningkatan produksi buah yang sangat pesat,pada tahun )%%* produksi buah Indonesia sebesar 6+.768.8)) ton atau naik sekitar ',67 & bila dibandingkan dengan produksi tahun )%%7 sebesar 6+.6$6.)9) ton ( jurnal Dephan, Januari 2010 .(esatnya peningkatan produksi buah-buahan ini ternyata tidak diimbangi dengan peningkatan mutu penanganan hasil. Akibatnya produk kita lebih lemah dalam bersaing dengan produk sejenis dari negara-negara Australia, Thailand dan 3hina. :al ini disebabkan +uali$# loss atau kehilangan baik dalam mutu maupun jumlah dalam produk buah Indonesia yang masih sangat besar yaitu men"apai lebih dari )% persen.( Majalah Trubus, Januari 2010. Hal 23). ;ntuk mengatasi masalah ini, kami menggagas untuk menerapkan teknologi kendali 0otoakustik berbasis Blue1.D sebagai pendeteksi senyawa .tilen buah. (emantauan laju produksi .tilen se"ara tepat dan "epat akan memungkinkan pengaturan waktu kematangan buah. #ematangan buah dapat kita se$$ing untuk menyesuaikan dengan minat pasar atau konsumen. 5etelah mengetahui laju etilen dari buah yang kita simpan, maka kita tinggal menyesuaikan teknik pengawetan yang akan digunakan, baik itu berupa pendinginan, kedap udara, ataupun dengan peman!aatan senyawa #,n-' hingga diperoleh hasil yang optimal.Dalam hal ini penulis mengajukan sampel gagasan

tertulis dalam hal (engawetan buah pisang pas"a panen menggunakan teknik kendali !otoakustik yang dilengkapi dengan Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) merupakan hal yang baru sebagai pengembangan dari beberapa teknik manual pengawetan.karena kita tahu setiap tahun produksi buah pisang mengalami peningkatan buktinya produksi buah pisang pada tahun )%%8 sampai )%%+ naik sampai '6+.)9' ton ( jurnal Dephan, ep$e*ber 2008). 5e"ara mendasar, pengembangan !otoakustik dengan peman!aatan Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) telah mampu untuk mendeteksi konsentrasi 3-), /itrogen -ksida (-./), dan beberapa gas spesi!ik termasuk etilen yang terpapar di udara (lingkungan . Di sisi lain, dalam teknik pengawetan buah-buahan pas"a panen, kita telah mengenal adanya teknik peman!aatan larutan #,n-' sebagai penghambat laju produksi etilen dan penurun suhu sekitar guna menghambat laju pematangan buah ( !anri0a.(, 2001). (enggabungan kedua teknik tersebut sangat memungkinkan untuk menghasilkan sebuah alat pengawetan buah-buahan pas"a panen yang bekerja se"ara otomatis dengan harga yang relati! terjangkau. Terdapat korelasi positi! antara laju 3-) dan etilen terhadap laju pematangan buah-buahan. 5emakin mendekati matang, maka laju produksi 3-) dan senyawa .tilen-nya semakin banyak (-ia usi.A, 2001). 5enyawa etilen merupakan jenis senyawa yang paling banyak dihasilkan oleh jaringan tanaman hidup dan dibebaskan pada waktu terjadi proses pematangan buah. ,enurut (antasti"o (1992), etilen merupakan senyawa yang berperan dalam pematangan buah, bila tidak ada senyawa tersebut maka tidak terjadi pematangan pada buah-buahan. Tanda pertama dari pematangan adalah hilangnya warna hijau dari buah, hilangnya warna hijau dari buah ini karena adanya degredasi kloro!il struktur, senyawa dasar yang bertanggung jawab terhadap degredasi adalah keluarnya asam-asam organik akibat bo"ornya vakuola, sehingga mengubah p: senyawa oksidasi dan en<im kloro!ilase (Hul*e, 1921). Dengan demikian, sangatlah penting untuk mengetahui laju pematangan buah yang akan disimpan sehingga proses penyimpanan akan lebih e!ekti!. Indikator utamanya adalah laju produksi .tilen dan 3-) dari buah yang akan disimpan. ;ntuk mengetahui kadarnya se"ara tepat dan "epat maka perlu diterapkan detektor dan pengendali berbasis Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) dalam proses pengawetan dan penyimpanan. (rinsip utama dari kerja blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) adalah mendeteksi adanya perubahan panjang gelombang di udara sebagai akibat adanya gangguan yang diberikan oleh gas (partikel . (erubahan panjang gelombang inilah yang kemudian menimbulkan beda tegangan. #arena hanya meman!aatkan perubahan panjang gelombang, maka Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) memiliki kepekaan yang sangat baik terhadap perubahan seke"il apapun. 5elai dari harga yang relati! murah karena hanya menggunakan 1.D sebagai komponen utamanya. (ada awal pengembangan, Blue-1.D hanya mampu mendeteksi adanya gas 3-) dan senyawa-senyawa /-=, namun pada penelitian selanjutnya, Blue-1.D telah mampu dikembangkan untuk mengamati beberapa gas spesi!ik yang memiliki karakteristik mirip dengan 3-) dan /-=., termasuk gas .tilen ( . ( 3asono,MAJ., 1998) Teknik pengawetan dengan menggunakan larutan #,n merupakan teknik pengawetan manual yang paling sederhana. -leh karena dalam teknik ini hampir tidak ada mekanisme elektronik sama sekali. Ada dua "ara penggunaan #,n yang se"ara la<im digunakan4

6. 3ara yang diajukan >inarno dan Aman (6*76 . 3ara ini menggunakan serbuk gergaji atau serbuk batu bata sebagai media pembawa #mn-' sehingga lebih murah dan mudah. ). 3ara yang diajukan 5"oot ((an$as$i)o,1992). 3ara ini menggunakan #antong plastik (oli etilen sebagai absorber. Buah yang akan disimpan, dimasukan ke dalam (olin etilen yang telah dilapisi ,ika (orous yang telah di"elupkan ke dalam larutan #,n dengan kadar tertentu. #elemahan dari teknik pengawetan ini adalah kita tidak mengetahui se"ara real $i*e dinamika konsentrasi etilen yang diproduksi oleh buah sehingga kita tidak dapat mengatur kadar #,n se"ara bervariasi. ;ntuk mengatasi masalah ini, maka perlu modi!ikasi dengan penambahan detektor bebasis Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) sebagai pendeteksi .tilen ( yang bekerja se"ara real time. Dengan demikian akan lebih memudahkan kita untuk menentukan kadar #,n-' yang paling e!ekti! untuk menghambat laju produksi etilen. 5etiap buah yang disimpan, pasti memiliki laju produksi etilen yang berbeda, maka perlu konsentrasi #,n-' yang berbeda pula. Dengan adanya teknik !oto akustik yang dilengkapi blue in!ra, maka hasil deteksi gas 3-) dan etilen akan semakin akurat sehingga dalam pengontrolan kandungan gas 3-) dan senyawa etilen yang dihasilkan dari proses pematangan dapat terdeteksi dalam bentuk konsentrasi yang dapat dinyatakan dalam angka satuan yang mudah dipahami (3asono M.A.J. 1998), akan tetapi bukan 3-) saja yang berperan sebagai penghambat tetapi ada senyawa #,n-' sebagai senyawa oksidator kuat yang dapat digunakan sebagai penyerap gas etilen, senyawa #,n-' ini merupakan media yang digunakan dalam teknik penyimpanan buah pisang dengan menggunakan !otoakustik yang dilengkapi Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e). 5eiring perkembangan teknologi teknik penyimpanan ini sudah dilengkapi berbagai penyempurnaan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, penyempurnaan teknik penyimpanan ini dimulai dari pemasangan blue in!ra yang digunakan dalam pendekteksian konsentrasi gas 3-) dan gas etilen pada saat pematangan buah pisang , dan juga penggunaan senyawa #,n-' sebagai media oksidator kuat untuk menyerap etilen sehingga dapat memperpanjang umur simpan buah pisang pas"a panen, teknik penyimpanan yang sudah disempurnakan ini diharapkan akan menjadi pilihan dalam teknik menyimpan buah pisang pas"a panen dibandingkan dengan teknik spektroskopi metode konvensional, radiasi yang dihasilkan tergantung pada selisih radiasi yang datang pada "uplikan dengan radiasi yang datang pada "uplikan terusan, sehingga metode tersebut hanya berlaku untuk "uplikan yang tembus "ahaya (harren,1998), disamping itu teknik penyimpanan dengan metode akustik yang dilengkapi blue1ight .mitting Diode (1.D tidak memerlukan waktu yang lama. (ara petani pisang dan pihak swasta yang bergerak dalam pedagangn buah baik "akupan luar negeri ataupun dalam negeri merupakan pihak yang dapat membantu mengimplementasikan teknik penyimpanan tersebut,karena pada saat ini para eksportir buah-buahan keluar negeri terus mengalami peningkatan berdasarkan data 0A- mengenai perdagangan (,orey, )%%+ dengan

semakin meningkatnya eksportir buah keluar negeri maka semakin lama pula penyimpanan buah khususnya buah buah pisang pas"a panen agar jatuh ditangan konsumen tepat waktu denngan kondisi buah yang memiliki mutu yang tinggi. dengan kata lain dengan menerapkan teknik penyimpanan tersebut maka pendapatan para petani dan pihak swasta yang bergerak dalam pedagangn buah khususnya buah pisang akan meningkat dari sebelumnya. Agar gagasan ini dapat dierapkan maka diperlukan sosialisasi se"ara langsung kepada petani buah ataupun pihak swasta ataupun dipublikasikan melalui media "etak ataupun elektronik sehingga para petani memiliki pengetahuaan yang "ukup untuk menerapkan teknik tersebut.;ntuk mengimplementasikan selanjutnya agar teknik penyimpanan ini dapat dikembangkan lebih lanjut maka diperlukan adanya seminar atau workshop yang ditujukan kepada akademisi kampus ataupun masyarakat umum yang berminat dalam bidang ini.

.$ K S-MP(L%& Dari gagasan yang kami kemukakan, dapat disimpulkan4 6. Teknik pengawetan dengan sistem kendali !otoakustik yang dilengkapi dengan Blue-1.D (%igh$ ,*i$$ing Dio"e) dapat meminimalisir jumlah buah yang rusak akubat penyimpanan (rinsip yang di gunakan adalah mendeteksi adanya perubahan panjang gelombang di udara sebagai akibat adanya gangguan yang diberikan oleh gas (partikel dengan menggunakan Blue-1.D(1ight .mitting Diode yang mampu untuk mengamati beberapa gas spesi!ik yang memiliki karakteristik mirip dengan 3-) dan /-=., termasuk gas .tilen( . Teknik pengawetan dengan menggunakan larutan #,n merupakan teknik pengawetan manual yang paling sederhana. (enggabungan kedua teknik tersebut sangat memungkinkan untuk menghasilkan sebuah alat pengawetan buah-buahan pas"a panen yang bekerja se"ara otomatis dengan harga yang relati! terjangkau. Teknik pengawetan tersebut dapat menghasilkan buah-buahan yang mamiliki kualitas yang tinggi saat jatuh kepada para konsumen,karena kemasakan buah dapat diatur sesua yang kita inginkan.

!$ !%FT%, P(ST%K%

Anonim.)%%7. Jurnal Dephan 4 (ro"u'si Tana*an 5uah6buahan Di 7n"onesia (erio"e 20036 2002, www.deptan.go.id diakses tanggal 6) maret )%6%. Anggrahini,5., :adiwiyoto,5., 6*77, (erubahan6perubahan 5ahan (angan ela*a (roses (e*a$angan "an esu"ah (anen. 5kripsi. ;niversitas 2adjah ,ada? @ogyakarta. Anonim, )%6%, Jurnal Dephan 4 8pa#a (enge*bangan 9a!asan 5uah 8nggulan Tropi'a 8n$u' ,'spor, Direktorat Aenderal :ortikultura? Indonesia. Anonim, )%6%, Da#a aing (ro"u' Hor$i'ul$ura 7n"onesia %e*ah, ,ajalah Trubus? Aakarta. :lm )$. Anonim, )%%+, %ea&le$ (enanganan (as)a (anen 5uah, Direktorat (enanganan (as"a (anen Direktorat Aenderal (engolahan dan (emasaran :asil (ertanian Departemen (ertanian? Indonesia. :arren,0., 6*77, The (ho$oa)us$i) ,&&e)$, :e&ine", an" Applie" $o 5iologi)al (roble*s. 3atholi" ;niversity (ress? /etherlands. :ulme, A3., 6*+6, 5io)he*is$r# o& ;rui$ an" Their (ro"u)$s. 1ondon4 A"ademi" (ress? 1ondon. /ia 5usi, A., )%%', (engaruh 9e$ebalan (enge*asan (olie$ilen "an (erubahan ;isi' -ang'a 9upas "ala* (en#i*panan uhu :en"ah. 5kripsi. ;niversitas 2ajah ,ada? @ogyakarta. hlm 67-6* (antasti"o,.r.B. 6**+, ;isiologi (as)a (anen4 (enanganan "an (e*an&aa$an 5uah65uahan "an a#ur Tropi'a "an ub$ropi'a. 2ajah ,ada university press? @ogyakarta. :al 67-6* 5wanriva,(.,)%%', (engaruh (enggunaan 9Mn.1 "an uhu :en"ah $erha"ap (erubahan Te's$ur, 3arna, %aju, (ro"u'si ,$ilen pa"a (en#i*panan 5uah (isang Mas. 5kripsi. ;niversitas 2ajah ,ada? @ogyakarta. :lm 6)-6$ >asono, ,AA., 6**7, 9ons$ru'si "an 9inerja pe'$ro*e$er ;o$oa'us$i' %aser <.2 un$u' Me*oni$or ,*isi ,$ilen "ala* Me$abolis*e 5uah Tropis (as)a (anen. Disertasi. (as"asarjana ;niversitas 2adjah ,ada? @ogyakarta. @asni,:., )%%+, 9erusa'an (en#i*panan ,www.deptan.go.id diakses tanggal 6) maret )%6%.

ROAD MAP PISANG


DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA 2005

I. Pendahuluan

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. i !awa "arat, pisang disebut dengan #au, di !awa Tengah dan !awa Timur dinamakan gedang.

!enis pisang dibagi men$adi tiga% &. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisia'a (ar Sapientum, M. nana atau disebut $uga M. 'a(endishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, ra$a, 'a(endish, barangan dan mas. ). Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisia'a forma typi'aatau disebut $uga M. paradisia'a normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok. *. Pisang berbi$i yaitu M. bra'hy'arpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk. +. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (aba'a).

Pisang sebagai bahan konsumsi adalah buah yang sangat bergi,i yang merupakan sumber (itamin, mineral dan $uga karbohidrat. Pisang di$adikan buah me$a, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. -ulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat 'uka melalui proses fermentasi alkohol dan asam 'uka. aun pisang dipakai sebagai pembungkus berbagai ma'am makanan trandisional Indonesia. "atang pisang aba'a diolah men$adi serat untuk pakaian, kertas dsb. "atang pisang yang telah dipotong ke'il dan daun pisang dapat di$adikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak.kurang tersedia. Se'ara radisional, air umbi batang pisang kepok

dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit ken'ing dan penawar ra'un.

-andungan gi,i pisang terdiri dari air, karbohidrat protein, lemak dan (itamin A, "&, ") dan #. -omposisi kandungan gi,i pisang dapat dilihat pada tabel berikut % Tabel: Komposisi Kandungan Gizi Pisang (Per Berat Basah Isi)

Perkara
Air /ula ringkas "ukan gula ringkas !umlah -arbohidrat Protein 0emak Vitamin "2'arotene (A) Thiamin ("&) 7ia'in 8ibofla(in (")) Pyrido9ine ("1) :itamin #

% Berat basah air 1) 2 34 5.+ 2 ) &2+ &4 2 )6 5.& 2 5.) 5.& 2 5.) Isi segar (b.s. ) &.6 2 ).5 5.* 2 5.1 1 2 &) 5.)* 2 5.43 *.) )5 2 )+5

;ampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Pusat produksi pisang di !awa "arat adalah #ian$ur, Sukabumi dan daerah sekitar #irebon. Indonesia termasuk salah satu negara tropis yang memasok pisang segar.kering ke !epang, ;ongkong, #ina, Singapura, Arab, Australia, 7egeri "elanda, Amerika Serikat dan Peran'is. 7ilai ekspor tertinggi pada tahun &<<3 adalah ke #ina.

Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, !amaika, Amerika Tengah, Panama, -olombia, =kuador dan >ilipina. i negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan yang memenuhi standard internasional. ;al tersebut menun$ukkan bahwa pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan.

Permintaan pisang dunia memang sangat besar terutama $enis pisang #a(endish yang meliputi 45? dari permintaan total dunia. Selain berpeluang dalam ekspor pisang utuh, saat ini ekspor pure pisang $uga memberikan peluang yang baik. Pure pisang biasanya dibuat dari pisang 'a(endish dengan kadar gula )&2)1 ? atau dari pisang lainnya dengan kadar gula @ )&?. i Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga atau kebun yang sangat ke'il. Standard internasional perkebunan pisang ke'il adalah &52*5 ha. Angka ini belum di'apai di Indonesia. Tanah dan iklim Indonesia sangat mendukung penanaman pisang, karena itu se'ara teknis pendirian perkebunan pisang sangat potensial.

II. Kondisi !aat Ini

"udidaya pisang sesuai dengan iklim Indonesia baik dataran rendah maupun tinggi s.d &*55 dpl, dan optimal pada suhu &4 A )3o #, dan se'ara teknis mudah dibudidayakan. Produksi pisang adalah produksi buah terbesar di Indonesia yaitu +5? dari produksi buah nasional. "udidaya pisang hampir ada di seluruh wilayah di Indonesia (terutama di !abar, !atim, !ateng, Sulsel, Sumbar, 7T", Sumsel, 0ampung, 7TT dan "ali). aerah sentra produksi pisang diantaranya % Pisang "arangan % sumut Pisang Ambon % lampung, sumbar, $abar, $atim Pisang 8a$a (bulu, sereh) % $abar, $atim, bali Pisang -epok % kalimantan, sulawesi Pisang Tanduk% lampung, $abar, $atim Pisang #a(endis % lampung $atim

Produksi pisang tidak bersifat musiman dan merata sepan$ang tahun. Se'ara teknis pisang memiliki berma'am (arietas yang sesuai dengan berbagai ke'o'okan penggunaan, diantaranya % Pisang konsumsi pangan Pisang untuk diambil seratnya

Pisang liar (utk hiasan interior, taman) untuk diambil lilinnya Pisang tumbuh di perkebunan, pekarangan, ladang dll

Sedangkan $enis pisang konsumsi terdiri dari beberapa $enis seperti % Pisang me$a untuk konsumsi segar olahan % pisang ambon putih, ambon hi$au, ambon lumut, pisang ra$a, pisang mas, pisang susu, pisang 'a(endish Pisang olahan % pisang kapok, pisang tanduk, pisang nangka, pisang kapas, uli, siem, ra$a bulu

i Indonesia ada &+ kulti(ar pisang yang dikembangkan di Indonesia, selain itu Indonesia memiliki keragaman plasma nutfah yang besar. !enis Pisang utama yang akan di ekspor adalah Pisang #a(endish. Seperti "arangan, Mas dan $uga kepok akan dirintis (arietas andalan pisang Indonesia. Areal pengembangan pisang dipilih daerah yang masih terbebas dari serangan penyakit layu fusarium dan bakteri. Bntuk men'apai sasaran <55.555 ton pada tahun )5)6 tersebut maka pada tahun )5&5 dan )5&6 akan diadakan realisasi ekspor sebesar *5.555 ton dan &65.555 ton yang diharapkan dapat dipasok dari sentra2sentra produksi utama yang dikelola se'ara komersial.

Kendala dan Permasalahan


Penyakit fusarium, bakteri pada penanaman pisang, perkebunan swasta sebagai produsen utama untuk ekspor menghentikan produks. Ekspor menurun. Belum merupakan usaha utama, luasan kebun dibawah 1 ha dan sporadis Pengairan, sarana/prasarana kurang memadai Budidaya masih menggunakan benih anakan dgn teknologi minimum input Belum adanya dukungan permodalan sesuai kebutuhan petani !" pisang belum mengenal teknologi ma#u/ $P Belum menggunakan teknologi pas%a panen dan teknik pemeraman yang baik &elembagaan petani yg masih lemah dan belum berfungsi

Belum ada '()' utk pisang &epulauan*kepulauan produsen pisang masih belum mempunyai pelabuhan yg memadai untuk distribusi pemasaran pisang

IV. Kebi a"an# !trategi dan Program Pengembangan


"erbagai kebi$akan, strategi dan program pengembangan Industri Pisang ditu$ukan untuk% &. Memenuhi kebutuhan konsumsi pisang segar ). Memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan pisang *. Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi industri pengolahan pisang +. Peningkatan pendapatan petani pisang danpelaku usaha pengolahan

Berbagai kebijakan, strategi dan program pengembangan Industri (isang didasarkan pada nalisa 5>-T industri pisang Indonesia seperti tertera di tabel berikut 4
(%)K&%!! !T$%&GT' Sesuai iklim indonesia baik dataran rendah maupun tinggi s.d &*55 dpl, dan optimal pada suhu &4 A )3o #, mudah dibudidayakan Produksi terbesar buah di Indonesia % +5? dari produksi buah nasional ;ampir tersedia di seluruh wilayah di Indonesia (terutama di !abar, !atim, !ateng, Sulsel, Sumbar, 7T", Sumsel, 0ampung, TT dan "ali) Tidak bersifat musiman Produksi merata sepan$ang tahun Memiliki berma'am (arietas sesuai dengan berbagai ke'o'okan penggunaan, ada &+ kulti(ar pisang yang dikembangkan di Indonesia, Indonesia memiliki keragaman Penyakit fusarium, bakteri pada penanaman pisang, perkebunan swasta sebagai produsen utama untuk ekspor menghentikan produksi. =kspor menurun. "elum merupakan usaha utama, luasan kebun dibawah & ha dan sporadis Pengairan, sarana.prasarana kurang memadai "udidaya masih menggunakan benih anakan dgn teknologi minimum input "elum adanya dukungan permodalan sesuai kebutuhan petani S M pisang belum mengenal

plasma nutfah yang besar Bsahatani pisang memberikan keuntungan yang 'ukup besar dalam waktu yang relatif singkat (&2)th) dengan "=P &,31 akan tetapi budidaya yang sekarang belum dikelola se'ara optimal Produktifitas semakin membaik, th &<<<% *<,& ton.ha men$adi pada th )55* % +4,36 ton.ha -eragaman $enis konsumsi pisang, baik sebagai bahan pangan maupun industri pengolahan pisang S A agroekologi humid tropic S M petani.swasta yang 'ukup besar

teknologi ma$u.SCP "elum menggunakan teknologi pas'a panen dan teknik pemeraman yang baik -elembagaan petani yg masih lemah dan belum berfungsi "elum ada 8BT8 utk pisang &epulauan*kepulauan produsen pisang masih belum mempunyai pelabuhan yg memadai untuk distribusi pemasaran pisang

*PP*$T+&IT, Bnggulan ekspor indonesia se$ak &<<12&<<< tp turun drastis pada tahun )55) hy 6&) ton -onsumsi )55) domestik % 3,4 kg.org.th luar negeri.negara ma$u )),56 kg.org.hari Populer di domestik dan internasional sebagai buah.sumber karbohidrat, (itamin dan mineral Andalan ekspor nasional selain nenas, manggis dan mangga

T$%)T 8antai pemasaran yang terlalu pan$ang Impor meningkat karena permintaan pasar ritel, hypermarket dan toko buah yang menginginkan mutu baik

V. Penutup
-omoditi pisang adalah salah satu komoditas unggulan pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. "aik terkait dengan karakteristik teknis, sosial maupun ekonomis, dan dapat dibudidayakan di seluruh wilayah di Indonesia. -ebi$akan, strategi dan program kegiatan pengembangan

komoditi pisang disusun setelah memperhatikan berbagai aspek sehingga kebi$akan, strategi dan program kegiatan yang dibuat nantinya dapat men'apai target yang telah ditetapkan.

"erbagai kebi$akan, strategi dan program pengembangan Industri Pisang tahun )5512)55< dapat dilihat pada tabel berikut %

NO URAIAN

PERMASAL AHAN

KEBIJAKA N YG BERLAKU

USULAN PROGRAM/ KEBIJAKAN KEGIATAN

ESTIMAS KET. I KEB. DANA 2006 untuk meningkatkan shell life dan appearance quality pisang

Pas%a panen

Perlakuan paska panen di lapangan masih sederhana

Belum "endor ada ong/me kebi#aka wa#ibka n n petani penerap melaku an pas%a kan panen perlaku an pas%a panen

+asilitasi penerapan pas%a panen pisang sesuai $P ,apresiasi - pilot pro#e%t. Pand uan perla kuan pas%a pane n pisan g osial isasi anek a produ k peng olaha n pisan g "aga ng anek a olaha n pisan g

Pengola han

/ndu stri peng olah an pisa ng yang telah ada masi h sede rhan a, skal a ke%il /rum ah tang

Bel um ad a ins ent if ke bi# ak an in0 est asi

Pro mo si usa ha pen gol aha n pisa ng

Pengembangan industri pengolahan pisang pada tahun 2025 akan diarahkan pada pembuatan tepung pisang, puree, pasta atau selai yang diperkirakan menghasilkan 100.000 ton pisang olahan. &ebutuhan bahan baku diperkirakan sekitar 20.000 ton.

ga dgn prod uk yang msh belu m bera gam

Brosu r anek a peng olaha n pisan g 3nali sa kelay akan usah a peng olaha n pisan g kim bantu an moda l Pand uan anek a peng olaha n pisan g Peny usun an 4/ anek a olaha n pisan g osial isasi Pener apan kriteria mutu yang diharapkan5 kulit mulus dan tidak ada luka atau le%et, bentuk buah seragam, tingkat kematangan optimal, 'asa yang konsisten, aman dikonsumsi

"utu

Belu m adan ya $P peng olah an pisa ng dan stan dard mut u

4/ ane ka ola han pisa ng ist em pe mbi naa n dan

anek a olah an pisa ng

pen gaw asa n mut u

siste m #amin an mutu sesua i Penin gkata n !" petug as pemb ina dan peng awas mutu Pame ran/s osiali sasi/a presi asi konsu msi pisan g dan olaha n pisan g &ebi# akan reten si baha n baku impor pisan g untuk indus tri peng olaha n pisan

Pasar domesti k

&ons umsi pisa ng indo nesi a masi h rend ah Pan# angn ya rant ai/di strib usi pem asar an. &ebu tuha n baha n baku indu stri oleh

Bel um ad an ya pr om osi ko ns um si pis an g Bel um ad an ya ke bi# ak an ret en si ba ha n ba

Pro mo si kon su msi pisa ng keb i#ak an rete nsi bah an bak u imp or pisa ng unt uk ind ustr i pen goa lha n pisa

an pisa ng masi h belu m terk elola dgn opti mal

ku im po r pis an g un tuk ind ust ri pe ng oal ha n pis an g

ng

g &a#ia n rantai pema saran pisan g

Pasar /nternasi onal

pasr inter nasi onal Pro mosi luar nege ri masi h terb atas /nfor masi pasa r berd asrk an seg men tasi masi h terb atas

+asilit asi pelak sanaa n prom osi +asilit asi P/P 3nali sa pasok an, permi ntaan dan harga

asaran ekspor pisang pada tahun 2025 sebesar 1.000.000 ton dengan tu#uan 5 7epang, &orea, 8hina, ingapura, "alaysia dan negara* negara asia lain. &esesuaia n dengan standar mutu yang diinginkan negara tu#uan/8$ !E9 dan proses produksi dengan menerapk

an :3P. 2010 dan 2015 akan diadakan realisasi ekspor sebesar 10.000 ton dan 150.000 ton yang diharapka n dapat dipasok dari sentra* sentra produksi utama yang dikelola se%ara komersial. 7enis Pisang utama yang akan di ekspor adalah Pisang 8a0endish . !irintis 0arietas andalan pisang /ndonesia 5 seperti Barangan, "as dan #uga kepok

agribisnis.deptan.go.id.D.8oadEmapE pisang.do'FfolderGP=7/C0A;A72;ASI02 P=8TA7IA7 1%6+

Anda mungkin juga menyukai