Anda di halaman 1dari 2

Wahai negeriku tercinta, termegah dan terkaya akan sumber daya alam.

Ada Beragam suku bangsa yang menyusun tubuhmu. Juga beragam kebudayaan yang menyelimutimu. Berbagai keindahan alam yang selalu menjadi perhiasanmu yang termahal. Namun Masih ingatkah engkau dengan tetesan tetesan air mata, keringat, dan darah yang menyatu dalam semangat perjuangan untuk membebaskanmu dari rantai rantai penjajahan, yang mengikatmu selama 3,5 abad? 3,5 abad itu bukanlah waktu yang singkat. Selama itu dirimu diperas. Kekayaanmu dikuras. Bahkan rakyat rakyatmu tersiksa bagai hidup dalam neraka. Namun mereka tetap bertahan seakan tak mempedulikan seberapa besar badai yang datang, seberapa besar hujan kerikil yang menghantam mereka. Mereka tetap berjuang. Sampai akhirnya engkau bisa terbebas dari rantai yang mengikatmu dan engkau bisa mengepakkan sayap sayapmu di angkasa. Seiring perputaran roda kehidupan. Seiring berjalannya sang waktu. Engkau tumbuh menjadi Burung perkasa yang sangat elok dan menarik perhatian dunia. Tak hanya satu dua mata negara yang melirikmu, tetapi seluruh jagat raya mengakui keindahanmu. Namun kini engkau tak pernah memperhatikan tubuhmu lagi. Matamu seakan hanya melihat ke atas saja. Melihat impian terindah yang ingin engkau capai. Kau tak memperhatikan kaki kakimu yang akan menopangmu untuk mencapai impianmu itu. Kaki kakimu yang lumpuh karena perekonomian, kesahatan, dan tekanan tekanan kehidupan yang semakin menjerat mereka hingga menjadi kurus kering. Tak hanya itu, rakyat rakyat mu yang serakah yang tak peduli lagi dengan saudara sebangsanya itu tumbuh menjadi tikus tikus yang menggrogoti tubuhmu perlahan demi perlahan. Dan itulah akan menjadi bom waktu dalam tubuhmu yang elok itu. Bulu bulumu yang indah sedikit demi sedikit akan terlepas dari tubuhmu karena perpecahan perpecahan yang ada dalam dirimu. Masihkah engkau akan melihat ke atas saja? Masih bisakah engkau mendengar jerit jerit kesedihan rakyatmu yang tertindas? Turunkanlah kepalamu sejenak. Sembuhkanlah kelumpuhan kaki kakimu itu. Satukan kembali pecahan pecahan dalam dirimu itu. Dan bersihkanlah tikus tikus kotor yang menggrogotimu selama ini. Jangan berikan mereka celah untuk masuk kembali ke dalam tubuhmu itu. Pertebal kembali rasa kekeluargaan yang merupakan perisaimu untuk maju. tajamkalah ilmu pengetahuan yang merupakan senjatamu untuk menumpaskan kegelapan pikiran. Kobarkan api semangat gotong royongmu yang merupakan penghubung antara kepalamu dengan badanmu, dengan tangan tanganmu, dengan sayap sayapmu, dengan kaki kakimu, dan dengan ekormu. Niscaya impianmu untuk terbang ke langit ke 7. Surga yang terindah. Akan menjadi kenyataan. Berkibarlah selalu merah putihku. Berkobarlah Semangat yang membara didasarkan hati yang suci di dalam hatiku. Salam hangat Dari Rakyatmu

Anda mungkin juga menyukai