Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. Mereka diklasifikasikan kedalam penyakit hipertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-berat, edema, dan proteinuria yang masif. Sedangkan eklampsia ditandai oleh adanya koma dan/atau kejang di samping ketiga tanda khas PEB.4 Preeklampsia-Eklampsia adalah penyakit pada wanita hamil yang secara langsung disebabkan oleh kehamilan. Pre-eklampsia adalah hipertensi disertai proteinuri dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi. Eklampsia adalah timbulnya kejang pada penderita preeklampsia yang disusul dengan koma. Kejang disini bukan akibat kelainan neurologis.4 Hemolisis, kelainan tes fungsi hati dan jumlah trombosit yang rendah sudah sejak lama dikenal sebagai komplikasi dari preeklampsi-eklampsi (Chesley 1978; Godlin 1982; Mc Kay 1972).1,3 Sindrom HELLP merupakan kumpulan tanda dan gejala : H untuk Hemolysis, EL untuk Elevated Liver Enzymes, dan LP untuk Low Platelets. Patogenesis sindrom HELLP belum jelas. Sampai sekarang tidak ditemukan faktor pencetusnya; kelihatannya merupakan akhir dari kelainan yang menyebabkan kerusakan endotel mikro askuler dan akti asi trombosit intra askuler, akibatnya terjadi agregasi trombosit dari selanjutnya kerusakan endotel. Peningkatan kadar en!im hati diperkirakan sekunder dari obstruksi aliran darah hati oleh deposit fibrin pada sinusoid. "rombositopeni dikaitkan dengan peningkatan pemakaian dan atau destruksi trombosit.# $riteria diagnosis sindrom HELLP terdiri : Hemolisis, kelainan apus darah tepi, total bilirubin % &,' mg(dl, laktat dehidrogenase )L*H+ % ,-- .(L. Peningkatan fungsi hati, serum aspartat aminotransferase )/S"+ % 0- .(L, laktat dehidrogenase )L*H+ % ,-- .(L. 1umlah trombosit 2 &--.---(ml.#

1.2. Permasalahan &.'.& 3agaimanakah mendiagnosis sindroma HELLP4 &.'.' 3agaimanakah penanganan sindroma HELLP 4

&

1.3.Tujuan
&.#.& "ujuan .mum. /gar masyarakat a5am mengetahui mengenai preeklamsia berat dengan sindrom HELLP dalam kehamilan dan dapat mengambil keputusan penanganan yang bijak. &.#.' "ujuan $husus. &. 6engetahui definisi preeklamsia berat dan sindrom HELLP. '. 6engetahui cara diagnosis preeklamsia berat dan sindrom HELLP. #. 6engetahui hubungan preeaklamsia berat dengan sindroma HELLP. 7. 6engetahui dan memahami pengelolaan Preeklamsia 3erat dengan sindrom HELLP dalam kehamilan.

'

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. De !n!s!


preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan tekanan darah sistolik 8&,-mmHg dan tekanan darah sistolik 8&&- mmHg disertai dengan proteinuria lebih 9g('7jam.' Eklamsia merupakan kasus akut pada penderita preeklamsi, yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma.' Sindroma HELLP ialah preeklamsia:eklamsia disertaitimbulnya hemolisis, peningkatan en!im hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia. H )Hemolisis+ EL )Ele ated Li er En!yme+, LP )Lo5 Platelete ;ount+.'

2.2. Pa"# !s!#l#$! '.'.& preeklamsia < eklamsia


Vasokonstriksi merupakan dasar patogenesis PE-E. Vasokonstriksi menimbulkan peningkatan total perifer resisten dan menimbulkan hipertensi. Adanya vasokonstriksi juga akan menimbulkan hipoksia pada endotel setempat, sehingga terjadi kerusakan endotel, kebocoran arteriole disertai perdarahan mikro pada tempat endotel. Selain itu Hubel (1989) mengatakan bahwa adanya vasokonstriksi arteri spiralis akan menyebabkan terjadinya penurunan perfusi uteroplasenter yang selanjutnya akan menimbulkan maladaptasi plasenta. Hipoksia/ anoksia jaringan merupakan sumber reaksi hiperoksidase lemak, sedangkan proses hiperoksidasi itu sendiri memerlukan peningkatan konsumsi oksigen, sehingga dengan demikian akan mengganggu metabolisme di dalam sel Peroksidase lemak adalah hasil proses oksidase lemak tak jenuh yang menghasilkan hiperoksidase lemak jenuh. Peroksidase lemak merupakan radikal bebas. Apabila keseimbangan antara peroksidase terganggu, dimana peroksidase dan oksidan lebih dominan, maka akan timbul keadaan yang disebut stess oksidatif. Pada PE-E serum anti oksidan kadarnya menurun dan plasenta menjadi sumber terjadinya peroksidase lemak. Sedangkan pada wanita hamil normal, serumnya mengandung transferin, ion tembaga dan sulfhidril yang berperan sebagai antioksidan yang cukup kuat. Peroksidase lemak beredar dalam aliran darah melalui ikatan lipoprotein. Peroksidase lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel-sel endotel yang akan mengakibatkan rusaknya sel-sel endotel tersebut. Rusaknya sel-sel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain :4 &. adhesi dan agregasi trombosit. '. gangguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma. #. terlepasnya enzim lisosom, tromboksan dan serotonin sebagai akibat dari rusaknya trombosit. 7. produksi prostasiklin terhenti. 9. terganggunya keseimbangan prostasiklin dan tromboksan. ,. terjadi hipoksia plasenta akibat konsumsi oksigen oleh peroksidase lemak #

'.'.' sindrom HELLP Patogenesis sindrom HELLP sampai sekarang belum jelas. Yang ditemukan pada penyakit multisistem ini adalah kelainan tonus vaskuler, vasospasme, dan kelainan koagulasi. Sampai sekarang tidak ditemukan faktor pencetusnya. Sindrom ini kelihatannya merupakan akhir dari kelainan yang menyebabkan kerusakan endotel mikrovaskuler dan aktivasi trombosit intravaskuler; akibatnya terjadi vasospasme, aglutinasi dan agregasi trombosit dan selanjutnya terjadi kerusakan endotel. Hemolisis yang didefinisikan sebagai anemia hemolitik mikroangiopati merupakan tanda khas. Sel darah merah terfragmentasi saat melewati pembuluh darah kecil yang endotelnya rusak dengan deposit fibrin. Pada sediaan apus darah tepi ditemukan spherocytes, schistocytes, triangular cells dan burr cells.Peningkatan kadar enzim hati diperkirakan sekunder akibat obstruksi aliran darah hati oleh deposit fibrin di sinusoid. Obstruksi ini menyebabkan nekrosis periportal dan pada kasus yang berat dapat terjadi perdarahan intrahepatik, hematom subkapsular atau ruptur hati. Nekrosis periportal dan perdarahan merupakan gambaran histopatologik yang paling sering ditemukan.3 Trombositopeni ditandai dengan peningkatan pemakaian dan atau destruksi trombosit. Banyak penulis tidak menganggap sindrom HELLP sebagai suatu variasi dari disseminated intravascular coagulopathy (DIC), karena nilai parameter koagulasi seperti waktu prothrombin (PT), waktu parsial thromboplastin (PTT), dan serum fibrinogen normal. Secara klinis sulit mendiagnosis DIC kecuali menggunakan tes antitrombin III, fibrinopeptide-A, fibrin monomer, D-Dimer, antiplasmin, plasminogen, prekallikrein, dan fibronectin. Namun tes ini memerlukan waktu dan tidak digunakan secara rutin.Semua pasiensindrom HELLP mungkin mempunyai kelainan dasar koagulopati yang biasanya tidak terdeteksi.3 2.3. E%!&em!#l#$! &an a'"#r res!'# '.#.& Epidemiologi Sindrom HELLP terjadi pada 2-12% kehamilan. Sebagai perbandingan, preeklampsi terjadi pada 5-7% kehamilan. Superimposed sindrom HELLP berkembang dari 4-12% wanita preeklampsi atau eklampsi. Tanpa preeklampsi, diagnosis sindrom ini sering terlambat. 3 Sindrom HELLP dapat timbul pada masa postpartum. Sibai melaporkan dalam penelitian #-7 pasien sindrom HELLP, =9 pasien )#&>+ hanya bermanifestasi saat postpartum. Pada kelompok ini, saat terjadinya berkisar dari beberapa jam sampai , hari, sebagian besar dalam 7? jam postpartum. Selanjutnya 09 pasien )0=>+ menderita preeklampsi sebelum persalinan, '- pasien )'&>+ tidak menderita preeklampsi baik antepartum maupun postpartum.#,,

2.3.2 Faktor resiko Faktor risiko sindrom HELLP berbeda dengan preeklampsi (Tabel 1). Dalam laporan Sibai dkk )&=?,+, pasien sindrom HELLP secara bermakna lebih tua )rata:rata 7

umur '9 tahun+ dibandingkan pasien preeklampsi:eklampsi tanpa sindrom HELLP )rata:rata umur &= tahun+. lnsiden sindrom ini juga lebih tinggi pada populasi kulit putih dan multipara.#,9,, Sindrom ini biasanya muncul pada trimester ke tiga, 5alaupun pada &&> pasien muncul pada umur kehamilan 2'0 minggu, pada masa antepartum sekitar ,=> pasien dan pada masa postpartum sekitar #&>. Pada masa post partum, saat terjadinya khas, dalam 5aktu 7? jam pertama post partum.&,#,9

"abel &. @aktor resiko# 2.(. )an! es"as! 'l!n!s. Pasien sindrom HELLP dapat mempunyai gejala dan tanda yang sangat ber ariasi, dari yang bernilai diagnostic sampai semua gejala dan tanda pada pasien preeklampsi:eklampsi yang tidak menderita sindrom HELLP.',#,9 Sibai )&==-+ menyatakan bah5a pasien biasanya muncul dengan keluhan nyeri epigastrium atau nyeri perut kanan atas )=->+, beberapa mengeluh mual dan muntah )9->+, yang lain bergejala seperti infeksi irus. Sebagian besar pasien )=->+ mempunyai ri5ayat malaise selama beberapa hari sebelum timbul tanda lain.',#,9,, *alam laporan Aeinstein, mual dan(atau muntah dan nyeri epigastrium diperkirakan akibat obstruksi aliran darah di sinusoid hati, yang dihambat oleh deposit fibrin intra askuler. Pasien sindrom HELLP biasanya menunjukkan peningkatan berat badan yang bermakna dengan udem menyeluruh. Hal yang penting adalah bah5a hipertensi berat )sistolik&,- mmHg, diastolic &&- mmHg+ tidak selalu ditemukan. Aalaupun ,,> dari &&' pasien pada penelitian Sibai dkk )&=?,+ mempunyai tekanan darah diastolic &&- mmHg, &7,9> bertekanan darah diastolic =- mmHg.# 2.* D!a$n#s!s. '.9.& Bndikasi untuk test Bbu hamil dengan gambaran klinis preeklamsia, trombositopenia, gagal hati akut.,

'.9.' $riteria diagnosis "iga kelainan utama pada sindrorn HELLP berupa hemolisis, peningkatan kadar en!im hati dan jumlah trombosit yang rendah. 3anyak penulis mendukung nilai laktat dehidrogenase )L*H+ dan bilirubin agar diperhitungkan dalam mendiagnosis hemolisis. *erajat kelainan en!im hati harus didefinisikan dalam nilai standar de iasi tertentu dan nilai normal di masing:masing rumah sakit.3,5,6 &. Hemolisis $elainan apusan darah tepi "otal bilirubin % &,' mg(dl Laktat dehidrogenase )L*H+ % ,-- .(L '. Peningkatan fungsi hati Serum aspartate aminotransferase )/S"+ % 0- .(L Laktat dehidrogenase )L*H+ % ,-- .(L #. 1umlah trombosit yang rendah Hitung trombosit 2 &--.---(mm "abel '. $riteria diagnosis sindrom HELLP )uni ersity of tenessee, 6emphis+# 2.+ D!a$n#s!s ,an&!n$ Pasien sindrom HELLP dapat menunjukkan tanda dan gejala yang sangat ber ariasi, yang tidak bernilai diagnostic pada preeklampsi berat. /kibatnya sering terjadi salah diagnosis, diikuti dengan kesalahan pemberian obat dan pembedahan.# *iagnosis banding pasien sindrom HELLP meliputi: 9 &. Penyakit yang berhubungan dengan kehamilan : 3enigna trombositopenia dalam kehamilan /cute @atty Li er of Pregnancy )/@LP+ '. Penyakit infeksi dan inflamasi, tidak berhubungan dengan kehamilan : Hepatitis $olangitis $olesistisis Castritis .lkus gaster Pankreatitis akut Bnfeksi saluran kemih bagian atas #. "rombositopenia B"P *efisiensi asam folat SLE ,

'.0 Klas! !'as! '.0.&. $lasifikasi berdasarkan jumlah kelainan. *alam sistem ini, pasien diklasifikasikan sebagai s!n&r#m HELLP %ars!al )mempunyai satu atau dua kelainan+ atau s!n&r#m HELLP "#"al )ketiga kelainan ada+. Aanita dengan ketiga kelainan lebih berisiko menderita komplikasi seperti *B;, dibandingkan dengan 5anita dengan sindrom HELLP parsial. $onsekuensinya pasien sindrom HELLP total seharusnya dipertimbangkan untuk bersalin dalam 7? jam, sebaliknya yang parsial dapat diterapi konser atif.# '.0.'. $lasifikasi berdasarkan jumlah trombosit. 3erdasarkan kadar trombosit darah, maka sindroma HELLP diklasifikasikan dengan nama D klasifikasi 6ississippi D ',#,9,, &. kelas B kadar trombosit E 9-.---(ml L*H 8,-- B.(l /S" dan atau /L" 87-B.(l '. $elas BB $adar trombosit antara %9-.--- E&--.---(mm L*H 8,-- B.(l /S" dan atau /L" 87-B.(l #. $elas BBB $adar trombosit antara %&--.--- E&9-.---(mm L*H 8,--B.(l /S" dan atau /L" 87-B.(l $lasifikasi ini telah digunakan dalam memprediksi kecepatan pemulihan penyakit pada post partum, keluaran maternal dan perinatal.Sindrom HELLP kelas B berisiko morbiditas dan mortalitas ibu lebih tinggi dibandingkan pasien kelas BB dan kelas BBB.# 2.-. Pena"ala'sanaan. Pasien sindrom HELLP harus dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan tersier dan pada penanganan a5al harus diterapi sama seperti pasien preeklampsi. Prioritas pertama adalah menilai dan menstabilkan kondisi ibu, khususnya kelainan pembekuan darah.',# Pasien sindrom HELLP harus diterapi profilaksis 6gSF untuk mencegah kejang, baik dengan atau tanpa hipertensi. 3olus 7:, g 6gSF '-> sebagai dosis a5al, diikuti dengan infus ' g(jam. Pemberian infus ini harus dititrasi sesuai produksi 0

urin dan diobser asi terhadap tanda dan gejala keracunan 6gSF 1ika terjadi keracunan, berikan &-:'- ml kalsium glukonat &-> i .',#.9 "erapi anti hipertensi harus dimulai jika tekanan darah menetap % &,-(&&mmHg di samping penggunaan 6gSF Hal ini berguna menurunkan risiko perdarahan otak, solusio plasenta dan kejang pada ibu. "ujuannya mempertahankan tekanan darah diastolik =- : &-- mmHg. /nti hipertensi yang sering digunakan adalah hydrala!ine )/presoline+ i dalam dosis kecil ',9:9 mg )dosis a5al 9 mg+ tiap &9:'- menit sampai tekanan darah yang diinginkan tercapai. Labetalol, Gormodyne dan nifedipin juga digunakan dan memberikan hasil baik. $arena efek potensiasi, harus hati:hati bila nifedipin dan 6gSF7 diberikan bersamaan. *iuretik dapat mengganggu perfusi plasenta sehingga tidak dapat digunakan.',#,9 Langkah selanjutnya ialah menge aluasi kesejahteraan bayi dengan menggunakan tes tanpa tekanan, atau profil biofisik, biometri .SC untuk menilai pertumbuhan janin terhambat. "erakhir, harus diputuskan apakah perlu segera mengakhiri kehamilan. /mniosentesis dapat dilakukan pada pasien tanpa risiko perdarahan. 3eberapa penulis menganggap sindrom ini merupakan indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan dengan seksio sesarea, namun yang lain merekomendasikan pendekatan lebih konser atif untuk memperpanjang kehamilan pada kasus janin masih immatur. Perpanjangan kehamilan akan memperpendek masa pera5atan bayi di GB;. (Neonatal Intensive Care Unit), menurunkan insiden nekrosis enterokolitis, sindrom gangguan pernafasan. 3eberapa bentuk terapi sindrom HELLP yang diuraikan dalam literatur sebagian besar mirip dengan penanganan preeklampsi berat.# 1ika sindrom ini timbul pada saat atau lebih dari umur kehamilan #9 minggu, atau jika ada bukti bah5a paru janin sudah matur, atau janin dan ibu dalam kondisi berbahaya, maka terapi definitif ialah mengakhiri kehamilan. 1ika tanpa bukti laboratorium adanya *B; dan paru janin belum matur, dapat diberikan ' dosis steroid untuk akselerasi pematangan paru janin, dan kehamilan diakhiri 7? jam kemudian. Gamun kondisi ibu dan janin harus dipantau secara kontinu selama periode ini.# Coodlin meneliti bah5a terapi konser atif dengan istirahat dapat meningkatkan olume plasma. Pasien tersebut juga menerima infus albumin 9 atau '9>; usaha ekspansi olume plasma ini akan menguntungkan karena meningkatkan jumlah trombosit. "hiagarajah meneliti bah5a peningkatan jumlah trombosit dan en!im hati juga bisa dicapai dengan pemberian prednison atau betametason.# ;lark dkk. melaporkan tiga kasus sindrom HELLP yang dapat dipulihkan dengan istirahat mutlak dan penggunaan kortikosteroid. $ehamilan pun dapat diperpanjang sampai &- hari, dan semua persalinan melahirkan anak hidup, pasien: pasien ini mempunyai jumlah trombosit lebih dari &--.---(mm atau mempunyai en!im hati yang normal. *ua laporan terbaru melaporkan bah5a penggunaan kortikosteroid saat antepartum dan postpartum menyebabkan perbaikan hasil laboratorium dan produksi urin pada pasien sindrom HELLP.# *eksametason l- mg(&' jam i lebih baik dibandingkan dengan betametason &' mg('7 jam im, karena deksametason tidak hanya mempercepat pematangan paru janin tapi juga menstabilkan sindrom HELLP. Pasien yang diterapi dengan ?

deksametason mengalami penurunan aktifitas /S" yang lebih cepat, penurunan tekanan arteri rata:rata )6/P+ dan peningkatan produksi urin yang cepat, sehingga pengobatan anti hipertensi dan terapi cairan dapat dikurangi. "anda ital dan produksi urine harus dipantau tiap ,:? jam. "erapi kortikosteroid dihentikan jika gejala nyeri kepala, mual, muntah, dan nyeri epigastrium hilang dengan tekanan darah stabil 2&,-(&&- mmHg tanpa terapi anti hipertensi akut serta produksi urine sudah stabil yaitu %9- ml(jam.# Sindrom ini bukan indikasi seksio sesarea, kecuali jika ada hal:hal yang mengganngu kesehatan ibu dan janin. Pasien tanpa kontraindikasi obstetri harus dii!inkan partus per aginam. Sebaliknya, pada semua pasien dengan umur kehamilan % #' minggu persalinan dapat dimulai dengan infus oksitosin seperti induksi, sedangkan untuk pasien 2 #' minggu ser iks harus memenuhi syarat untuk induksi. Pada pasien dengan ser iks belum matang dan umur kehamilan 2 #' minggu, seksio sesarea elektif merupakan cara terbaik.# "ransfusi trombosit diindikasikan baik sebelum maupun sesudah persalinan, jika hitung trombosit 2 '-.---(mm. Gamun tidak perlu diulang karena pemakaiannya terjadi dengan cepat dan efeknya sementara. Setelah persalinan, pasien harus dia5asi ketat di B;. paling sedikit 7? jam. Sebagian pasien akan membaik selama 7? jam postpartum; beberapa, khususnya yang *B;, dapat terlambat membaik atau bahkan memburuk. Pasien demikian memerlukan pemantauan lebih intensif untuk beberapa hari.# Penanganan sindrom HELLP post partum sama dengan pasien sindrom HELLP anteparturn, termasuk profilaksis antikejang. $ontrol hipertensi harus lebih ketat.',#

"abel #. Penanganan Sindrom HELLP #

&-

2.. K#m%l!'as! '.=.&. $omplikasi terhadap ibu /ngka kematian ibu dengan sindrom HELLP mencapai &,&>; &:'9> berkomplikasi serius seperti *B;, solusio plasenta, adult respiratory distress syndrome, kegagalan hepatorenal, udem paru, hematom subkapsular, dan rupture hati.',#,9,, '.=.'. $omplikasi terhadap bayi /ngka kematian bayi berkisar &-:,->, disebabkan oleh solusio plasenta, hipoksi intrauterin, dan prematur. Pengaruh sindrom HELLP pada janin berupa pertumbuhan janin terhambat )B.CH+ sebanyak #-> dan sindrom gangguan pernafasan )H*S+.',#,9,,

&&

BAB III PENUTUP 3.1.Kes!m%ulan. Sindroma HELLP ialah preeklamsia:eklamsia disertaitimbulnya hemolisis, peningkatan en!im hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia. H )Hemolisis+ EL )Ele ated Li er En!yme+, LP )Lo5 Platelete ;ount+.',#,9,, Faktor risiko sindrom HELLP berbeda dengan preeklampsi. Dalam laporan Sibai dkk )&=?,+, pasien sindrom HELLP secara bermakna lebih tua )rata:rata umur '9 tahun+ dibandingkan pasien preeklampsi:eklampsi tanpa sindrom HELLP )rata:rata umur &= tahun+. lnsiden sindrom ini juga lebih tinggi pada populasi kulit putih dan multipara.Sindrom ini biasanya muncul pada trimester ke tiga, 5alaupun pada &&> pasien muncul pada umur kehamilan 2'0 minggu, pada masa antepartum sekitar ,=> pasien dan pada masa postpartum sekitar #&>. Pada masa post partum, saat terjadinya khas, dalam 5aktu 7? jam pertama post partum.# *iagnosis sindroma HELLP didahului tanda dan gejala yang tidak khas malaise, lemah, nyeri kepala, mual, muntah )semuanya mirip tanda dan hejala infeksi irus+. /danya tanda dan gejala preeklamsia, tanda:tanda hemolisis intra askular khususnya kenaikan L*H, /S" dan bilirubinindirect, ternjadinya kerusakan ( disfungsi sel hepatosit hepar, dan adanya trombositopenia.',#,9 Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri kuadran atas abdomen, tanpa memandang ada atau tidaknya tanda dan gejala preeklamsia harus dipertimbangkan sindroma HELLP.' $lasifikasi untuk sindrom HELLP ada dua yang pertama menurut kelainan yang ditemukan,dalam sistem ini, pasien diklasifikasikan sebagai s!n&r#m HELLP %ars!al )mempunyai satu atau dua kelainan+ atau s!n&r#m HELLP "#"al )ketiga kelainan ada+. $lasifikasi ke dua berdasarkan jumlah trombosit Sindrom HELLP kelas B jika jumlah trombosit 29-.---(ml. 1umlah trombosit antara 9-.--- : &--.---(ml dimasukkan kelas BB. $elas BBB jika jumlah trombosit antara &--.--- : &9-.---(ml.',#,9 Sindroma HELLP memiliki gejala yang tidak khas oleh karena itu harus dipikirkan beberapa diagnosis banding yaitu Penyakit yang berhubungan dengan kehamilan )3enigna trombositopenia dalam kehamilan /cute @atty Li er of Pregnancy )/@LP+ +, selain itu Penyakit infeksi dan inflamasi, tidak berhubungan dengan kehamilan, contohnya : Hepatitis, $olangitis, $olesistisis, Castritis, .lkus gaster, Pankreatitis akut ,Bnfeksi saluran kemih bagian atas.dan trombostopenia bisa didapatkan pada B"P, *efisiensi asam folat, SLE.9 "erapi medikamentosa mengikuti terapipreeklamsia:eklamsia dengan melakukan monitoring kadar trombosit tiap &' jam. 3ila trombosit lebih rendah dari 9-.---ml atau adanya koagulati konsumtif maka harus diperiksa 5aktu protrombin,

&'

tromboplastin parsial, dan fibrinogen. Pemberian deIametason diberikan dengan dosis ganda.' Sikap terhadap kehamilan dengan sindrom HELLP ialah aktif, yaitu kehamilan diakhiri tanpa memandang umur kehamilan. Persalinan dapat dilakukan per aginam atau perabdominan.' /ngka mortalitas dan morbiditas untuk ibu bersalin cukup tinggi yaitu '7>. Penyebab kematian dapat berupa kegagalan kardio pulmonar, gangguan pembekuan darah, perdarahan otak,ruptur hepar, dan kegagalan organ multipel. *emikian juga kematian perinatal pada sindrom HELLP cukup tinggi, terutama disebabkan oleh persalinan preterm.' 3.2.Saran #.'.&.$epada masyarakat .paya memeriksakan kehamilannya rutin setiap bulan kontrol ke bidan atau ke rumah sakit untuk mengetahui adanya hipertensi dalam kehamilan yang mengarah kepada kelainan sindroma HELLP terutama kepada yang memiliki faktor resiko terjadinya sindroma HELLP. #.'.&.$epada kalangan medis *iharapkan kepada kalangan medis dapat mendiagnosa sindroma HELLP dan mengetahui bagaimana cara mengelola serta mengetahui upaya pencegahan terhadap sindroma HELLP agar menurunkan angka kematian ibu dan anak.

&#

DA/TAR PUSTAKA
&. ;unningham @C, Cant @G, Le eno $1, dkk. Fbstetri Ailliams. Edisi '&. 1akarta: EC;, '--9. '. Saifuddin /3. *alam Blmu $ebidanan Sar5ono Pra5irohardjo. Edisi $eempat. 1akarta : 3P < SP, '--?. #. http:((555.kalbe.co.id(files(cdk(files(&&J&9&JSindromHELLP.pdf(&&J&9&JSindrom HELLP.html diakses pada tanggal '- juli '-&&. 7. http:((555.kalbe.co.id(files(cdk(files(&&J&9'Jpreeklamsiaeklamsia.pdf(&&J&9'Jpree klamsiaeklamsia.html diakses pada tanggal '- juli '-&&. 9. http:((555.biomedcentral.com(&70&:'#=#(=(? diakses pada tanggal '& juli '-&&.

,. http:((555.pu!ip.com(pre ie5.php4keyK*ic >'-SyndromeLurlKhttp:((555.arupconsult.com(assets(print(HELLP.pdf. diakses pada tanggal '- juli '-&&.

&7

Anda mungkin juga menyukai