Anda di halaman 1dari 2

Kelainan Hipotalamus

Hipotalamus merupakan bagian kecil tapi penting dari otak. Ini berisi beberapa inti yang kecil dengan berbagai fungsi. Itu memainkan peran penting dalam sistem saraf serta sistem endokrin. Namun, hipotalamus dapat juga mengalami disfungsi. A. Tumor Disfungsi hipotalamus paling sering disebabkan oleh tumor. Kraniofaringioma Sering terjadi pada anak-anak sampai dengan adolescence. Gejala-gejala : Defisiensi endokrin dari hipotalamus hipofisis Defisiensi Growth Hormone (GH) Defisiensi Gonadotropin Defisiensi TSH dan ACTH, serta diabetes insipidus lebih jarang terjadi. Peningkatan tekanan intrakranial yaitu, sakit kepala dan muntah-muntah Penurunan lapang pandang Kalsifikasi intrasellar Pada orang dewasa kraniofaringioma ini memunyai kesamaan gejala, misalnya: Peningkatan tekanan intrakranial yaitu, sakit kepala atau hilangnya pengelihatan Diabetes insipidus Hipogonadisme Kalsifikasi intrasellar lebih jarang Pada orang dewasa lebih sering terjadi tumor primer susunan saraf pusat dari tumor yang berasal dari hipotalamus (tumor epidermoid dan dermoid) struktur pineal (pinealoma). Gejala-Gejala: Peningkatan tekanan intrakranial Gangguan pertumbuhan Hipopituitarisme Diabetes insipidus Pubertas prekok (pada anak-anak) Diagnosis dan Terapi Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan adanya penyebaran dan jenis tumor. Terapi tergantung dari jenis tumor. Tumor dapat direseksi diikuti radioterapi konvensional. B. Lesi

Manifestasi disfungsi hipotalamus lainnya adalah adanya lesi. Lesi pada hipotalamus dapat menyebabkan abnormalitas, gangguan kesadaran, tingkah laku, haus, nafsu makan, dan pengaturan suhu tubuh. Somnolen dapat terjadi bersama lesi pada hipotalamus dan juga perubahan tingkah laku emosional lain. Berkurangnya rasa haus dapat menyebabkan dehidrasi, yang apabila disertai diabetes insipidus akan menyebabkan keseimbangan cairan yang sulit dikendalikan. Rasa haus berlebih dapat mengakibatkan polidipsia dan poliuria. Obesitas sering juga ditemui karena menyebabkan hiperfagia, menurunkan rasa kenyang, dan menurukan aktivitas. Pengaturan suhu tubuh juga mengalami gangguan pada penderita ini. Paroksimal hipotermia dapat terjadi setelah cedera akut berhubungan dengan trauma, pendarahan, atau kraniotomi. Polikilotermi, ketidakmampuan untuk berdaptasi pada suhu yang berbeda, dapat terjadi pada penderita dengan lesi hipotalamus bilateral. Beberapa penderita mengalami hipotermia akibat lesi hipotalamus anterior. Diagnosis Dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan penentuan kadar prolaktin (PRL), karena kebanyakan lesi hipotalamus menyebabkan hiperprolaktinemia yang disebabkan kerusakan hipotalamus atau kerusakan pada tangkai hipofisis.

Referensi Greenspan, Francis S., D. John. 2000. Endokrinologi Dasar & Klinik. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Silbernagl, Stefan, Lang, Florian. 2012. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Dorland, W. A. Newman. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai