Anda di halaman 1dari 11

http://yektipurbasari.blogspot.com/2010/01/flavonoid-dalam-daun-singkong.html SUNDAY, JANUARY 10, 2010 Flavonoid dalam Daun ingkong !

ngin mendapatkan manfaat optimal dari daun singkong" #erita baik bagi anda yang lebih senang mengonsumsi rebusan daun singkong$ tetapi tidak ingin kehilangan manfaat flavonoid yang dapat hilang melalui proses perebusannya. %enurut hasil penelitian$ daun singkong termasuk &enis sayuran yang banyak mengandung flavonoid$ salah satu bentuk antioksidan selain asam askorbat '(itamin -karoten. )ktivitas flavonoid yang dikaitkan dengan sifat sebagai antioksidan adalah antimutagen$ antikarsinogen$ antipertumbuhan tumor$ antiinflamasi$ antialergi$*+$ tokoferol '(itamin ,+$ dan imunomodulator. Di -a.a #arat dan umatra #arat$ daun singkong disa&ikan setelah direbus$ kemudian air rebusannya dipisahkan. edangkan masyarakat di -a.a /engah dan -a.a /imur banyak mengolah daun singkong dengan cara merebusnya dengan bumbu hingga daunnya lunak tanpa memisahkan air rebusannya. antivirus$ dan

0andungan utama flavonoid daun singkong adalah rutin yang merupakan glikosida kuersetin dengan disakarida yang terdiri dari glukosa dan rhamnosa. ebagai glikosida$ rutin akan mudah larut dalam air panas sehingga perebusan daun singkong akan melarutkan sebagian flavonoid.

#erdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam -ournal of1atural %edicines. ukrasno.$ dkk. membuktikan bah.a selain rasio daun singkong dan &umlah air yang digunakan untuk merebus$ lama perebusan &uga dikha.atirkan akan berpengaruh terhadap distribusi kandungan flavonoid. 2erebusan hingga 30 menit terbukti tidak berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas flavonoid yang dikandung. Flavonoid akan terdistribusi dengan proporsi 456 tertahan dalam ampas dan 346 dalam air. 7ntuk mempertahankan &umlah flavonoid yang tertahan dalam ampas tetap tinggi. (olume air yang digunakan untuk merebus 1 bagian tidak lebih dari 10 bagian. 2 8 /,D #9 - 0 :/ ) / ;:<1 ) %

http://miss-purplepharmacy.blogspot.com/2010/01/isolasi-glikosida-flavonoiddari-daun.html

02 -)17)=! 2010 ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DARI DAUN KETELA POHON ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DARI DAUN KETELA POHON (Manihot utilissiima Pohl) 1. Tuju ! P" #$%#u& Dapat memahami dan dapat melakukan isolasi flavonoid dari daun ketela pohon. Dapat memahami dan dapat melaksanakan analisis kualitatif golongan senya.a tersebut dengan metode kromatografi lapis tipis. 2. D ' " T(o"% P(")o* ! emua flavonoid$ menurut strukturnya$ merupakan senya.a induk flavon yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan Primula$ dan semuanya mempunyai se&umlah sifat yang sama. aat ini dikenal sekitar 20 &enis flavonoid. Flavonoid terutama berupa senya.a yang larut dalam air. %ereka dapat diekstraksi dengan alkohol >06 dan tetap ada pada lapisan air setelah ekstrak dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senya.a fenol$ karena itu .arnanya berubah bila di tambah basa atau amoniak$ &adi flavonoid mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan. Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonyugasi dan karena itu menun&ukan pita serapan kuat pada spektrum 7( dan spektrum tampak. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan$ terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavonoid. Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih tersebar daripada yang lainnya. 2enyebaran flavonoid meliputi$ Golo!+ ! Tu&*uh ! #akteri Fungi @anggang merah Aumut hati ,Buisetum Aycopodium edikit tipe flavonoid$ terutama 3deoksiantosianin$ glikoflavon Flavonoid berstruktur sederhana$ 3deoksiantosian$ flavon$ flavonol$ Fl ,o!o%?ampir tidak ada sama sekali

2aku-pakuan @ymnospermae )ngiospermae

leukoantosianidin$ kalkon dan flavanon. 0ebanyakan flavonoid$ biasanya tipe sederhana$ biflavonil egala macam flavonoid$ biflavonil &arang

Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran$ &arang sekali di&umpai hanya flavonoid tunggal dalam &aringan tumbuhan. Disamping itu$ sering terdapat campuran yang terdiri atas flavonoid yang berbeda kelas. )ntosianin ber.arna yang terdapat dalam daun bunga hampir selalu disertai oleh flavon dan flavonolol tan.arna. Flavonoid mempunyai rumus umum$ *4*3*4. )ktivitas biologi flavonoid antara lain$ - anti kanker : kuersetin$ mirisetin - anti oksidant : kuersetin$ antosianidin$ dan prosianidin - anti inflamasi : apigenin$ taksifolin$ luteolin$ kuersetin - anti alergi : nobeletin$ tangeretin - anti hipertensi : prosianidin - anti virus : amentiflavum$ skutellarein$ kuersetin 0lasifikasi flavonoid umumnya didasarkan atas inti molekul$ C?arbone membagi flavonoid kedalam kelompok - )ntosianin - 2roantosianidin - Flavonol - Flavon - 0halkon dan auron - Flavanon - @likoflavon - !soflavon - #iflavonil C#erdasarkan .arna flavonoid C#erdasarkan flavonoid ma&or dan flavonoid minor - flavonoid ma&or : flavon$ flavonol$ biflavonil - flavonoid minor : khalkon$ dihidrokhalkon$ auron$ flavanon$ flavononol dan isoflavon. ?ampir setiap tumbuhan tingkat tinggi menun&ukkan pola khas glikosida flavon dan flafonol dalam daun atau bunga. enya.a tersebut merupakan penanda taksom idel dalam pengka&ian masalah penggolongan tumbuhan$ penghibridaan$ atau fitogeografi. Dalaupun banyak yang dipela&ari dengan membandingkan pola bercak flavonoid dalam kromatogram dua arah dari ekstrak 2 &enis tumbuhan yang berbeda$ atau dari populasi tumbuhan$ tetapi tetap perlu diidentifikasi komponen utama yang ada. !ni dapat dilakukan dengan menggunakan sederetan cara

fitokimia sederhana$ dan untuk mempela&ari cara ini dian&urkan pertama-tama pada flavonoid yang sudah dikenal$ yaitu rutin yang merupakan glikosida kuersetin. =utin atau kuersetin 3-rutinosida pertama kali diisolasi dari Fagopyrum esculentum dan sampai sekarang tumbuhan ini masih tetap digunakan. /idak dapat diragukan lagi bah.a dari semua glikosida kuersetin$ rutin paling luas penyebarannya dan mungki terdapat pada 25 6 dari flora setempat. umber yang mudah diperoleh termasuk bunga %agnolia$ (iola$ )esculus hippocastanum$ 1icotiana tabacum 'daun tembakau+$ =heum$ teh$ dan 2haseolus vulgaris. #ahan tumbuhan yang diperoleh dari sumber tersebut di atas harus dikumpulkan da diekstraksi oleh etanol E5 6 panas '&aringan segar+ atau etanol >0 6 '&aringan kering+ selama 30 menit$ lalu ekstrak dipekatkan sampai volumenya tinggal sedikit. 0uersetin merupakan salah satu flavonoid yang banyak terdapat di alam dan diketahui mampu menghambat enFim sitokrom 2-<50 yang berperan dalam metabolisme parsetamol. ?asil penelitian menun&ukkan kadar parasetamol dalam darah tidak dipengaruhi oleh dosis kuersetin yang diberikan. Dera&at nekrosis hati karena pemberian parasetamol dosis toksik lebih rendah pada pemberian kuersetin >50 mg/kg ## 'pG0$05+. 0uersetin dosis >50 mg/kg ## dapat menghambat aktivitas sitokrom 2-<50 yang tinggi karena parasetamol dosis toksik 'pG0$05+. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kuersetin dosis >50 mg/kg ## dapat menurunkan efek hepatotoksik parasetamol$ dan menurunkan aktivitas enFim sitokrom 2-<50. P("+('(" ! '.(#$"u& UV - ! '.(#$"u& $ &. # . - "u$%! Aarutan ,tanol HmaI 'nm+ 2engaruh pada Diagnosis truktur 2ita ! 2ita !! 2ita !!! pektrum ,tanol 25E 344 bh 343 @eser hipsokrom 12 nm3-8? dibandingkan dengantersulih kuersetin 'pita !!! 3>5 nm+ Ditambah 2 2>2 32> <15 @eser batokrom 52 nm 'pita<J-8? bebas tetes 1a8? !!!+ 2% Ditambah 2 2>5 303 bh <33 @eser batokrom >0 nm 'pita5-8? bebas tetes )l*l356 !!!+ Ditambah 2>1 325 3E3 2ergeseran 12 nm pada pita ! >-8? bebas serbuk 1a8)c Ditambah 242 2E; 3;> @eser batokrom 20 nm 'pita3J$<J-di8? 1a8)c dan !!!+ bebas ?3#83

/. 0 $("% - ! 0($o-( Alat dan Bahan - ?ot plate 1 buah - ,rlenmeyer 1000 ml 1 buah - #atang pengaduk 2 buah - *orong 2 buah - @elas kimia 100 ml 1 buah - Dater bath 1 buah - /abung reaksi 1 buah - Aempeng 0A/ secukupnya - 0apas secukupnya - )lumunium Foil secukupnya - *orong 2isah 250 ml 1 buah - *a.an porselin 2 buah - 2ipa kapiler 2 buah - Aampu 7(-(is 1 buah - erbuk daun singkong kering <0 gram - )Buadest 300 ml - ,tanol E46 dingin secukupnya - ?*l 2 1 10 ml - Dietil ,ter >5 ml - %etanol 2 ml - 1atrium ulfat )nhidrat 3 gram Prosedur Kerja - <0 gram serbuk daun singkong kering ditimbang dan dimasukan kedalam ,rlenmeyer 1000 ml - Ditambahkan aBuadest sebanyak 300 ml kedalam ,rlenmeyer tadi$ dipanaskan dengan hotplate selama <5 menit. - *airan disaring dengan menggunakan kapas dengan bantuan corong$ dan selan&utnya disaring kembali dengan kertas saring. - Dimasukan kedalam lemari pendingin hingga terbentuk kristal rutin. - -ika rutin telah terbentuk$ saring larutan dengan menggunakan kertas saring. - ,ndapan yang didapat dicuci dengan etanol dingin$ endapan terdapat dan kertas saring dikeringkan dengan oven pada suhu <00 * selama 3 &am.

- ,ndapan diambil dengan spatel kecil$ dan dilarutkan dalam 2 ml campuran metanol dan air sama banyak 'sari !+. - isa padatan dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml ?*l 2 1. - Diatas tabung ditempatkan corong berisi kapas untuk mengurangi penguapan. elan&utnya tabung tersebut dipanaskan dalam .aterbath selama 1 &am. - *airan hasil hidrolisis tersebut dimasukan kedalam corong pisah. Ditambahkan dietileter sebanyak 25 ml dikocok dengan hati-hati$ kedua lapisan yang terbentuk dipisahkan. - Aapisan air asamnya dikocok lagi dengan dietileter sebanyak 25 ml selama 3 kali pengocokan. - Aapisan eter hasil ekstraksi 1$2 dan 3 dicampurkan lalu disaring melalui kertas saring yang berisi 3 gram 1atrium sulfat anhidrat. *airan yang diperoleh lalu diuapkan dalam lemari asam. - =esidu yang diperoleh dilarutkan dengan 2 ml methanol ' ari !!+ - /otolkan sebagai titik ) adalah ari ! dan titik # adalah ari !!. - ,luasi dengan n-heksan K etilasetat dengan perbandingan >:3. - ?asil yang diperoleh disemprot dengan penampak bercak uap amoniak. - Dan dibaca dengan spektrofotometri pada pan&ang gelombang 25< dan 344 nm. 1. H '%l P(!+ & $ ! n %assa kristal rutin 'tidak murni+ yang didapat dari <0 gram daun singkong adalah$ %assa vial L rutin M 10$E312 gr %assa vial kosong M >$E0<3 gr %assa kristal rutin adalah 10$E312 gr - >$E0<3 gr M 3$024E gr n =endemen M N3$024E gram / <0 gramO I 1006M >$546 n ?asil pengamatan lempeng 0A/ dengan sinar 7( pan&ang gelombang 25< nm Didapatkan =f sebesar M 2$4 / <$1 M 0$43 1ilai =f untuk aglikon 'kuersetin+ 2. P(&* h ' ! 2ada praktikum kali ini adalah untuk mengisolasi rutin 'flavonoid-3glikosida+ sebagai salah satu &enis glikosida flavonoid'glikosida flavonol+ yang terkandung dalam daun singkong/ketela pohon. @likosida flavonoid termasuk rutin merupakan salah satu metabolit sekunder yang bersifat polar$ termasuk kedalam kelompok glikosida 8 'molekul gula berikatan dengan 8-aglikon+. =utin

daun singkong 'satu Fat aktif+ sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik$ serta &adi Fat pengatur tumbuh tanaman. 0arena sifatnya yang polar maka pengisolasian rutin dilakukan dengan penggunaan pelarut polar yaitu air$ dengan penggunaan air yang kemudian dipanaskan membuat semua senya.a polar tertarik bersama filtrate. ?al ini merupakan salah satu kerugian penggunaan air sebagai pelarut karena$ banyak sekali komponen-komponen polar yang dapat larut bersama air. Filtrate yang diperoleh diuapkan hingga didapat filtrate kental dan disimpan dalam lemari pendingin untuk mempercepat pembentukan kristal rutin dan mencegah ter&adinya pen&amuran. 0arena dengan media air memungkinkan timbulnya &amur atau bakteri &ika disimpan di suhu ruang. ,ndapan yang diperoleh disaring dan dicuci dengan menggunakan etanol dingin dengan maksud agar kemurnian filtrate bertambah dan terbebas dari pengotor-pengotor yang tidak ingin diisolasi$ tetapi dengan pencucian ini tidak menyebabkan kristal larut. ebagian dari endapan ditambahkan ?*l untuk proses hidrolisis dimaksudkan agar glikosida flavonoid rutin terhidrolisis sehingga aglikon flavonoid 'kuersetein+ terpisah dengan molekul gulanya. 0uersetin ini termasuk aglikon flavonoid 'Fat bukan gula+ yang berdasarkan strukturnya dapat digolongkan men&adi flavonol$ kuersetin mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi$ antikanker dan antioksidant. etelah dihidrolisis$ larutan dipartisi dengan pelarut eter dengan menggunakan corong pisah$ eter digunakan karena memiliki kepolaran yang sama dengan aglikon flavonoid 'kuersetin+. %aka seluruh senya.a kuersetin akan tertarik kedalam pelarut eter$ ekstraksi dilakukan sebanyak 3 kali untuk memaksimalkan pengisolasian. eluruh fase eter yang dicampur disaring dengan tambahan 1a sulfat anhidrat agar molekul air yang ada dalam eter dapat tertarik$ sehingga larutan benar-benar murni eter dan aglikon flavonoid. Fase eter ini diuapkan dan selan&utnya residu yang ada ditambahkan methanol sebagai pelarut 'sari !!+ untuk dilakukan 0A/.

isa endapan yang tidak dihidrolisis &uga dilarutkan dengan methanol untuk selan&utnya di 0A/ bersama dengan sari !!$ dan =f yang dihasilkan dapat dibandingkan dan dapat terlihat proses hidrolisis ber&alan dengan sempurna atau tidak. ari ! dan sari !! dilakukan pengu&ian dengan 0A/ menggunakan eluen etanol E46. Dengan digunakannya eluen yang bersifat polar maka senya.a polar akan terelusi lebih dulu dan memiliki =f yang lebih tinggi$ dibandingkan dengan senya.a non-polar ataupun semipolar. 2ada 0A/ ini yang diu&i adalah senya.a

polar yaitu glikosida flavonoid 'rutin+ dan senya.a non-polar yaitu aglikon glikosida 'kuersetin+. Dari hasil 0A/ ini$ kedua senya.a terelusi dan pada titik # ada senya.a yang tidak terelusi dan tetap berada pada dasar lempeng 0A/$ hasil ini menun&ukan adanya kuersetin yang sudah terpisah dari rutin$ tetapi karena kedua spot terelusi maka hidrolisis yang dilakukan tidak ber&alan dengan sempurna$ ataupun ada pengotor lainnya yang terelusi dengan pelarut polar. 2ada penelitian sebelumnya terhadap pemeriksaan kadar rutin pada daun singkong 'Manihot utilissima 2ohl.+ muda$ tua dan kuning. ecara 0A/spektrofotodensitometri kadar rutin daun singkong muda adalah 0$>16 'b/b+$ daun singkong tua 0$356'b/b+ dan daun singkong kuning 0$146'b/b+ dan secara gravimetri kadar rutin daun singkong muda adalah 0$546 'b/b+$ daun singkong tua 0$326'b/b+ dan daun singkong kuning tidak terdeteksi. /elah dilakukan pula isolasi rutin dari daun singkong muda dengan cara maserasi dengan natrium hidroksida 16 dan rutin yang didapat dari maserasi ini adalah 0$02>6 'b/b+. 2ada praktikum kali ini digunakan daun singkong yang sudah agak tua sehingga kadar yang didapat tidak maksimal. Dan untuk terbentuknya kristal rutin dibutuhkan .aktu yang sangat lama sekali kurang lebih selama 2 minggu. Dan kristal rutin yang terbentuk sangat sedikit sekali$ dan tercampur dengan endapan lainnya. 3. K('%&.ul ! =utin merupakan salah satu &enis glikosida flavonoid yang bersifat polar$ sehingga dapat diekstraksi dengan pelarut polar$ seperti air$ methanol atau etanol. Filtrate yang didapat dari hasil penyarian didinginkan untuk mempercepat pembentukan kristal. 2emisahan aglikon dan glikosidanya dapat dilakukan dengan hidrolisis asam$ seperti menggunakan ?*l. )kan didapat hasil berupa kuersetin dan glukosa dari hidrolisis rutin. )nalisa dari aglikon dan glikosida ini dapat dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis$ dan menggunakan eluen tertentu sesuai dengan kepolaran senya.a yang dianalisa. D 4$ " Pu'$ # ?arbone$ -.#. 1E;>. Metode Fitokimia penuntun cara modern menganalisis tumbuhan terbitan kedua. #andung: !/#. %arkham$ 0.=. 1E;; .5 " &(!+%-(!$%4%# '% Fl ,o!o%-. #andung: !/#. Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id

Fl ,o!o%2osted on December 1>$ 2011 by ikakusumaningarum Flavonoid adalah senya.a yang tersusun dari 15 atom karbon dan terdiri dari 2 cincin benFen yang dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid dibagi men&adi 3 macam$ yaitu: 1. Flavonoid yang memiliki cincin ketiga berupa gugus piran. Flavonoid ini disebut flavan atau fenilbenFopiran. /urunan flavan banyak digunakan sebagai astringen 'turunan tanin+. 2. Flavonoid yang memiiliki cincin ketiga berupa gugus piron. Flavonoid ini disebut flavon atau fenilbenFopiron. /urunan flavon adalah &enis flavonoid yang paling banyak memiliki aktivitas farmakologi. 3. Flavonoid yang memiiliki cincin ketiga berupa gugus pirilium. Flavonoid ini disebut flavilium atau antosian. /urunan pirilium biasa digunakan sebagai pe.arna alami. 0ata Pflavonoid memiliki 2 arti yang berbeda$ yaitu *4*5*4 dan benFopiron. Flavonoid biasanya dideteksi dengan menggunakan spektrofotometer pada pan&ang gelombang 3<0-3>0 nm dan senya.a ini akan berfuoresensi kuning oranye. 2enomoran flavonoid )khiran PKgeninQ menun&ukkan nama sebuah aglikon. %isalnya$ 5$>$<Jtrihidroksiflavon disebun PapigeninQ. -ika apigenin terikat dengan gula dan men&adi glikosida$ maka namanya berubah men&adi PapiinQ. #aik apiin maupun apigenin terdapat pada Apium ra!eolens. 0 ) &6& ) & 4l ,o!o%0uersetin pada Allium cepa. 1ama kimianya adalah 5$>$3J$<Jtetrahidroksiflavonol. Digunakan sebagai vitamin 2 yang dapat menurunkan permeabilitas dan kerapuhan pembuluh darah.

Auteolin pada Sonchus tetrahidroksiflavon.

ar!ensis.

1ama

kimianya

adalah

5$>$3J$<J-

0aemferid pada "aempferia alan a. 1ama kimianya adalah 5$>-dihidroksi-<metoksiflavonol. inersetin pada #rtosiphon stamineus. 1ama kimianya adalah 5$4$>$3J$<Jpentametoksiflavon. =utin. 1ama kimianya 8glukosilramnosida. adalah 5$>$3J$<J-tetrahidroksiflavonol-3-

%iresetin pada Anacardium occidentale. 1ama kimianya adalah 5$>$3J$<J$5Jpentahidroksiflavonol. =antai lateral pada flavon dapat berputar$ sedangkan pada flavan tidak dapat berputar. S%4 $ F%'%#7K(l "u$ ! Fl ,o!o%1. Flavonoid polimetil atau polimetoksi larut dalam heksan$ petroleum eter

'2,+$ kloroform$ eter$ etil asetat$ dan etanol. *ontoh: sinersetin 'nonpolar+. 2. )glikon flavonoid polihidroksi tidak larut dalam heksan$ 2, dan kloroformR larut dalam eter$ etil asetat dan etanolR dan sedikit larut dalam air. *ontoh: kuersetin 'semipolar+. 3. @likosida flavonoid tidak larut dalam heksan$ 2,$ kloroform$ eterR sedikit larut dalam etil asetat dan etanolR serta sangat larut dalam air. *ontoh: rutin. K(*(" ! 4l ,o!o%- - l & $u&*uh !

Flavonoid tersebar luas pada tumbuhan tapi &arang terdapat pada bakteri$ &amur dan lumut. Dalam dunia tumbuhan$ flavonoid tersebar luas dalam suku =utaceae$ 2apilionaceae 'kacang-kacangan+$ Aabiatae '8rtosiphon+$ *ompositae 'contoh: Sonchus ar!ensis+$ )nacardiaceae$ )piaceae/7mbeliferae 'seledri$ pegagan$ .ortel+$ dan ,uphorbiaceae 'contoh: daun singkong+. 2ada tingkat organ$ flavonoid tersebar pada seluruh bagian tanaman seperti bi&i$ bunga$ daun$ dan batang. 2ada tingkat &aringan$ flavonoid banyak terdapat pada &aringan palisade. 2ada tingkat seluler$ flavonoid bisa terdapat pada dinding sel$ kloroplas$ atau terlarut dalam sitoplasma. 2ada paku-pakuan$ flavonoidnya berupa flavonoid polimetoksi sehingga hanya terdapat pada dinding sel dan tidak terdapat pada sitoplasma karena sitoplasma mengandung banyak air sehingga bersifat polar dan tidak dapat melarutkan flavonoid polimetoksi. K('$ *%l ! Fl ,o!o%-

ecara fisis$ flavonoid bersifat stabil. 1amun$ secara kimia.i ada 2 &enis flavonoid yang kurang stabil$ yaitu: 1. Flavonoid 8-glikosidaR dimana glikon dan aglikon dihubungkan oleh ikatan eter '=-8-=+. Flavonoid &enis ini mudah terhidrolisis. 2. Flavonoid *-glikosidaR dimana glikon dan aglikon dihubungkan oleh ikatan *-*. Flavonoid &enis ini sukar terhidrolisis$ tapi mudah berubah men&adi isomernya. %isalnya viteksin$ dimana gulanya mudah berpindah ke posisi ;. 2erlu diketahui$ kebanyakan gula terikat pada posisi 5 dan ;$ &arang terikat pada cincin # atau * karena kedua cincin tersebut berasal dari &alur sintesis tersendiri$ yaitu &alur sinamat.

Anda mungkin juga menyukai