Anda di halaman 1dari 15

Fireworks adalah kelas perangkat piroteknik peledak yang digunakan untuk tujuan

estetika , budaya , dan agama . Sebuah acara kembang api ( juga disebut
pertunjukan kembang api atau kembang api ) adalah tampilan dari efek yang
dihasilkan oleh perangkat kembang api . Fireworks kompetisi juga rutin
diselenggarakan di sejumlah tempat . Fireworks mengambil banyak bentuk untuk
menghasilkan empat efek primer : ( . Confetti misalnya) kebisingan, cahaya , asap
dan bahan mengambang Mereka mungkin dirancang untuk membakar dengan api
dan percikan banyak warna , biasanya merah, oranye , kuning , hijau , biru , ungu ,
perak dan emas . Menampilkan yang umum di seluruh dunia dan merupakan titik
fokus dari banyak budaya dan agama [ 1 ] perayaan .
Dokumentasi paling awal kembang api tanggal kembali ke abad ke-7 Cina, di mana
mereka diciptakan . Kembang api yang digunakan untuk mengiringi banyak
perayaan . Ini adalah bagian dari budaya China dan memiliki asal-usulnya di sana;
akhirnya menyebar ke budaya dan masyarakat lainnya . [ 2 ] peristiwa penting dan
perayaan seperti Festival Musim Semi ( Tahun Baru Cina ) dan Festival
Pertengahan Musim Gugur dan masih kalanya kembang api dijamin
pemandangan . China adalah produsen terbesar dan pengekspor kembang api di
dunia. [ 3 ]
Kembang api umumnya diklasifikasikan ke mana mereka tampil , baik sebagai
tanah atau kembang api udara . Dalam kasus terakhir mereka dapat memberikan
propulsi sendiri ( meroket ) atau ditembak ke udara oleh mortar ( shell udara ) .
Fitur yang paling umum dari kembang api adalah kertas atau karton tabung atau
casing diisi dengan bahan yang mudah terbakar , sering bintang piroteknik .
Sejumlah tabung ini atau kasus sering dikombinasikan sehingga membuat , ketika
dinyalakan , berbagai macam bentuk berkilau , sering dengan berbagai warna .
Meroket adalah bentuk umum dari kembang api , meskipun skyrockets pertama
digunakan dalam perang . Teknologi roket tersebut juga telah digunakan untuk
pengiriman mail dengan roket dan digunakan sebagai penggerak untuk model
sebagian roket . Shell udara adalah tulang punggung layar udara komersial saat
ini. Sebuah versi yang lebih kecil untuk digunakan konsumen dikenal sebagai bola
festival di Amerika Serikat . Ada juga kembang api tanah yang , sementara kurang
populer daripada kembang api udara , dapat menghasilkan berbagai bentuk ,
seperti memutar lingkaran , bintang dan bola 3D .

Bagaimana kembang api bisa berwarna-warni
Kembang api umumnya terbuat dari kertas atau tanah liat berbentuk silinder atau
bola. Kembang api berbentuk silinder didalamya kemungkinan terdapat silinder-
silinder kertas lagi, dan disusun sedemikian rupa sehingga apabila kembang api
tersebut disulut maka akan diperoleh bentuk, warna, dan suara yang diinginkan
Komposisi Kembang Api
Terdapat 5 komposisi utama kembang api yaitu: Binder, Oksidator, Reduktor, Agen
Pemberi Warna, dan Regulator. Fungsi masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
Binder
Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat kembang
api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan
adalah dextrin.
Regulator
Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada
kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi
akan berlangsung.
Fuel
Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan
melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama
proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk
produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi
agar reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan
dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material
lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya
kembang api.
Oksidator
Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran.
Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun
perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering
dipakai adalah kalium nitrat. Penguraian kalium nitrat adalah sebagai berikut:
Quote:2 KNO3 -> K2O + N2 + 2.5 O2
Tidak semua oksigen dari KNO3 diubah menjadi oksigen, dan reaksi berjalan tidak
begitu ekstrim sehingga mudah di control. Hal ini menyebabkan nitrat dipakai
sebagai reaksi awal penyulutan kembang api agar kembang api sampai di angkasa.
Untuk mendapatkan reaksi yang ekstrim (dalam arti kecepatan dan menghasilkan
panas yang cukup) maka diperlukan oksidator yang lebih kuat dibandingkan nitrat.
Ingat agar kembang api dapat menghasilkan kilatan cahaya maka kita harus
membuat ion logam agen pemberi warna tereksitasi untuk itulah diperlukan suhu
yang tinggi.
Klorat merupakan oksidator yang lebih baik dibandingkan dengan nirat, reaksi yang
terjadi sangat ekplosif dan menghasilkan suhu yang tinggi selain itu semua oksigen
dalam klorat dapat diubah menjadi oksigen. Memberikan oksigen dengan jumlah
yang cukup untuk proses pembakaran pada kembang api.
Quote:2 KClO3 -> 2KCl + 3 O2
Sayangnya klorat tidak stabil dan diperlukan penanganan khusus dalam proses
pembuatan kembang api, beberapa senyawa klorat dapat meledak ketika dijatuhkan
ke tanah. Oleh sebab itu penggunaan klorat digantikan oleh perklorat. Perklorat
sekarang banyak dipakai pada industri kembag apai karena stabil dan bereaksi
sama ekstrimnya dengan klorat
Quote:KClO4 -> KCl + 2O2
Reduktor
Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas
yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai
biasanya adalah belerang dan karbon.
Quote:S + O2 -> SO2
C + O2 -> CO2
Agen Pemberi Warna
Warna kembang api dihasilkan dari pemanasan senyawa logam tertentu. Atom
logam menyerap energi yang dihasilkan dari reaksi oksidator dan reduktor diatas
dan kemudian dia melepaskan energi itu kembali dalam bentuk cahaya dengan
warna tertentu.
Energi yang diserap menyebabkan electron logam melompat dari tingkat energi
standarnya ke tingkat energi yang lebih tinggi, dinamakan dengan istilah tereksitasi
kemudian electron terebut kembali ke tingkat energi semula dengan membebaskan
energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Ion logam yang dipakai untuk memberi warna pada kembang api diantaranya
adalah:
Merah:
Garam stronsium atau garam lithium. Contohnya adalah litium karbonat Li2CO3
yang memberikan warna merah dan Stronsium karbonat yang memberikan warna
merah cerah.
Oranye
Garam kalsium contohnya kalsium klorida CaCl2
Kuning
Garam natrium contohnya natrium lorida NaCl. Hijau Garam barium atau senyawa
yang dapat menghasilkan gas Cl2. Contoh garam bariumnya adalah BaCl2.
Biru
Senyawaan tembaga contohnya tembaga(I) klorida CuCl. Ungu
Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga. Karena stronsium
memberikan warna merah dan tembaga memberikan warna biru maka campuran
kedua garam ini akan menghasilkan warna ungu.
Putih/Silver
Logam magnesium, titanium, ataupun aluminium.
Mengapa kita selalu melihat percikan kembang api terlebih dahulu kemudian baru
suara ledakkannya?
Hal ini terjadi dikarenakan kecepatan cahaya lebih cepat satu juta kali dibandingkan
dengan kecepatan suara. Jika kamu melihat kembang api yang jaraknya sekitar 1
kilometer dari tanah tempatmu berdiri maka diperlukan sekitar 3 detik untuk
mendengar suara ledakan kembang api setelah kamu melihat percikan cahaya
kembang api tersebut.

Indahnya Kembang Api dan Kimianya
Kembang api selalu mampu menciptakan warna tampak yang memberi kesan
indah. Warna tersebut tentu saja dihasilkan dari berbagai komposisi kimia
yang terkandung dalam kembang api yaitu berupa atom (yang bersenyawa)
seperti stronsium, kalsium, lithium, barium dan lain sebagainya.





1. Stronsium
Stronsium berasal ari kata Strontian, yang merupakan sebuah kota di
Skotlandia.Terdapat 0,03% keberadaannya dalam kerak bumi yaitu pada
mineral selestit (SrSO
4
) dan strontantit. Pada suhu ruang stronsium
mempunyai wujud padat dan berwarna kuning metalik. Struktur kristal dari
Stronsium sama seperti teman segolongannya Ca yaitu memiliki struktur
kubus pusat muka (fcc) dan faktor kerapatan per unit sel 0,74. Senyawa
stronsium memiliki suatu sifat karakteristik yakni sukar larut dalam air atau
memiliki nilai kelarutan yang kecil. Cara untuk mengekstraksi stronsium
dilakukan melalui metode elektrolisis, yang sumber utamanya adalah selestit
(SrSO
4
). Senyawa ini diproses menjadi SrCl
2
. Sr dapat diperoleh dari
elektrolisis lelehan SrCl
2
sebagai berikut:
Katode: Sr
2 (l)
+ 2e
-
-> Sr
(l)

Anode: 2Cl
-
(l)
-> Cl
2(g)
+ 2e
-

Senyawa Sr(NO
3
)
2
digunakan dalam nyala api/suara dan cahaya merah pada
kembang api.
2. Kalsium
Kalsium berasal dari bahasa latin Calx/calcis yang berarti kapur. Terdapat
3,4% dan menjadi nomor 5 terbanyak keberadaanya pada kerak bumi yaitu
dalam senyawa karbonat, fosfat, sulfat, dan fluorida. Senyawa karbonat
CaCO
3
terdapat dalam kapur, batu kapur, dan marbel. Kalsium pada suhu
ruang akan berwarna putih metalik. Struktur kristal dari klsium sama seperti
stronsium yang telah disebutkan di atas. Senyawa kalsium memiliki suatu
sifat karakteristik yakni sukar larut dalam air atau memiliki nilai kelarutan
yang kecil. Senyawa CaO(Kalium Oksida) dibuat dari pemanasan CaCO
3
,
Ca(HCO
3
)
2
(Kalsium hidrogen karbonat) meski tidak larut dalam air, namun
CaCO
3
larut dalam asam dan membentuk Ca(HCO
3
)
2
sedangkan
CaSO
4
(Kalsium sulfat) ditemukan di alam sebagai mineral gipsum
CaSO
4
.2H
2
O. Pemanasan pada suhu sedikit dia tas 100
o
C akan mengurangi
kadar airnya dan membentuk plester CaSO
2
.1/2 H
2
O -> CaSO
4
.1/2 H
2
O + 3/2
H
2
O(g). Proses ekstraksinya melalui metode elektrolisis yang sumber
utamanya adalah batu kapur. CaCO
3
ini direaksikan dengan HCl untuk
membentuk CaCl
2
melalui reaksi:
CaCO
3
+ 2HCl -> CaCl
2
+ H
2
O + CO
2

Ca dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan CaCl
2
sebagai berikut:
Katode: Ca
2

(l)
+ 2e
-
-> Ca
(l)

Anode: 2Cl
-
(l)
-> Cl
2

(g)
+ 2e
-

Sebagi catatan, CaCl
2
juga dapat diperoleh sebagai produk samping dari
pembuatan Na
2
CO
3
(dengan proses Solvay). Adapun metode lainnya yaitu
metode reduksi yang dihasilkan dari reduksi CaO oleh Al atau reduksi
CaCl
2
oleh Na.
Reduksi CaO Oleh Al : 6CaO + 2Al -> 3Ca + Ca
3
Al
2
O
6

Reduksi CaCl2 oleh Na : CaCl
2
+ 2Na -> Ca + 2NaCl.
3. Lithium
Terdapat 0,0007% di bebatuan beku dalam kerak bumi yaitu pada
spodumene LiAl(SiO
3
)
2
. Karakteristik warna nyala lithium adalah putih
metalik/abu-abu, merah. Memiliki struktur kristal yang sama dengan semua
teman segolongannya yaitu stuktur kubus pusat badab (bcc), dengan faktor
kerapatan per unit sel 0,68. Lithium merupakan logam yang sangat reaktif
karena keanggotaannya pada golongan alkali. Proses ekstraksinya dapat
dilakukan melalui metode elektrolisis yang bersumber dari mineral
spodumene [LiAl(SiO
3
)
3
]. Spodumene dipanaskan pada suhu 100
o
C, lalu
dicampur dengan H
2
SO
4
panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh
larutan Li
2
SO
4
. Kemudian, Li
2
SO
4
direaksikan dengan Na
2
CO
3
untuk
membentuk Li
2
CO
3
yang sukar larut.
Li
2
SO
4
+Na
2
CO
3
-> Li
2
CO
3
(s) + Na
2
SO
4

Setelah itu, Li
2
CO
3
direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li
2
CO
3
+ 2HCl -> 2LiCl + H
2
O + CO
2

Li dapat dipeeroleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut:
Katode: Li
+
(l)
+ e
-
-> Li
(l)

Anode: Cl
-
(l)
-> Cl
2(g)
+ e
-

Karena titik leleh LiCl tinggi (>600
o
C), biaya elektrolisis menjadi mahal.
Namun, biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan
45% KCl) yang dapat menurunkan titik leleh menjadi 430
o
C.
4. Barium
Berasal daribahsa Yunani barys yang berarti rapat/berat. Terdapat sekitar
0,04% pada kerak bumi yaitu dalam mineral barritin (BaSO4) dan witerit
(BaCO3). Barium memiliki warna nyala putih metalik, hijau pucat dengan
struktur kristal berupa kubus pusat badan(bcc) yang faktor kerapatan per
unit selnya 0,68. Barium merupakan salah satu logam reaktif meskipun tidak
sereaktif golongsn tetengganya yaitu alkali. Barium diekstraksi melalui
metode elektrolisis yang bersumber dari barit (BaSO
4
). Senyawa ini diproses
menjadi BaCl
2
. Ba dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl
2
sebagai
berikut:
Katode : Ba
2
+
(l)
+ 2e
-
-> Ba
(l)

Anode: 2Cl
-
(l)
-> Cl
2(g)
+ 2e
-

Dapat pula diperoleh dari metode reduksi BaO oleh Al. Reaksinya adalah:
6BaO + 2Al -> 3Ba + Ba
3
Al
2
O
6

Ba(NO
3
)
2
digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

Jika unsur atau senyawa logam tersebut dipanaskan, maka akan dihasilkan
warna-warna terang yang merupakan karakteristik untuk setiap logam
tersebut. Hal ini dapat dipahami dari struktur atom sendiri, bahwa atom
tersusun dari inti yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Elektron-elektron
tersebut berada pada tingkat-tingkat energi tertentu/diskrit. Apabila atom
dipanaskan, elektron dapat tereksitasi atau pindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Sewaktu pemanasan berhenti, elektron tersebut akan kembali
ke tingkat energi awal disertai pancaran cahaya dalam bentuk foton-foton
atau paket-paket energi dengan frekuensi atau panjang gelombang tertentu
yang mempunyai warna tertentu.

Kembang api bila jatuh pada benda yang mudah terbakar dapat
mengakibatkan kebakaran. Kembang api pun mempunyai kontribusi bagi
gangguan kesehatan, polusi udara dan perubahan iklim.
Komposisi utama kembang api secara umum terdiri dari:


1. Binder = berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan
pembuat kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder
yang sering dipergunakan adalah dextrin.
2. Oksidator = diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai
proses pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan
nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan
oksidator dan senyawa yang sering dipakai adalah kalium nitrat.
3. Reduktor = bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator
membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat.
Reduktor yang dipakai biasanya adalah belerang dan karbon.
4. Fuel= Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada
kembang api . Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan
oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan
antara fuel dan oksigen membentuk produk yang lebih stabil, peristiwa
pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi agar reaksinya
berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan
energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain
sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya
kembang api.
5. Regulator= Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur
kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Semakin besar luas
permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.

Percikan api yang keluar lebih cepat dibandingkan suara ledakannya. Saat
menyulut kembang api kecepatan cahayanya lebih cepat 1 juta kali
dibandingkan dengan kecepatan suara. Artinya, diperlukan 3 detik untuk
mendengar suara ledakannya setelah melihat percikan cahayanya dalam
jarak tembak 1 kilometer dari permukaan tanah.
Melihat berbagai bahan kimia yang menjadi campuran dalam pembuatan
kembang api, tentu menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan. Asap
dan debu kembang api mengandung sisa-sisa logam berat dan senyawa-
senyawa kimia yang beracun dan membahayakan kesehatan . Senyawa-
senyawa tembaga yang dipakai untuk menghasilkan warna biru dapat
menghasilkan
dioxin dapat menyebabkan kanker. Tingkat toksisitas residu kembang api
juga ditentukan oleh banyaknya bubuk mesiu yang digunakan, jenis oxidizer,
warna yang dihasilkan dan metode peluncuran kembang api. Kembang api
juga mengandung senyawa perklorat yang sangat mudah larut dalam air.
Bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendah disuplai air minum, perklorat
dapat menghambat pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid. Penggunaan
kembang api juga dapat meninggalkan sampah padat dari sisa-sisa penyalaan
kembang api, baik yang mudah maupun yang sukar terurai. Sampah padat ini
akan mengotori perairan maupun tanah/daratan tempat serpihan- serpihan
tersebut jatuh. Kembang api juga berkontribusi terhadap terjadinya hujan
asam


Kandungan Zat Kimia dalam Kembang Api | Tahun Baru 2014 - Tepat hari ini, Rabu, 1 Januari
2014. Awal hari diTahun Baru 2014. Tentunya tadi malam banyak sekali kegiatan dan agenda yang
diadakan banyak orang dalam menyambut tahun baru 2014. Tak terkecuali dengan memeriahkan
malam penyambutan dengan pesta kembang api. Kali ini saya tidak bahas mengenai ramainya
malam tahun baru, namun kita akan belajar mengenai kandunganBahan Kimia dalam kembang api.
Kandungan Zat Kimia dalam Kembang Api
Tahun baru 2014, identik dengan perayaan pesta kembang api. Pernahkah anda terpikir, kandungan
bahan kimia dalam kembang api itu? Mengapa bisa muncul warna yang cerah dengan berbagai
warna? Merah, kuning, putih, hijau dan sebagainya? Bahan kimia apakah itu?

Sodium atau natrium (Na) menghasilkan warna kuning atau warna emas. Barium
(Ba) menghasilkan warna hijau, senyawa tembaga menghasilkan warna biru,
garam stronsium memberikan warna merah dan logam titanium memberikan bunga api berwarna
perak.
Kandungan Zat Kimia dalam Kembang Api | Tahun Baru 2014
Bahan kimia lain yang umum digunakan dalam kembang api adalah karbon yang berfungsi sebagai
bahan bakar, pengoksidasi menghasilkan oksigen untuk proses pembakaran, magnesium berfungsi
untuk meningkatkan kecemerlangan secara keseluruhan dan kecerahan, antimon yang memberikan
efek gemerlap dan kalsium yang memperdalam warna.

http://pakiswah.com/pendidikan/kandungan-zat-kimia-dalam-kembang-api-tahun-
baru-2014

Rahasia di balik kembang api. Kembang api adalah suatu hiburan menarik yang mudah
sekali ditemukan pada acara tertentu, terutama saat tahun baru. Pada kembang api,
terjadi suatu peristiwa kimia yakni pembakaran. Namun sebenarnya ada suatu rahasia
kembang api, yaitu di balik keindahan warna-warni api yang ditimbulkan. Mengapa
kembang api bisa berwarna-warni?



Cara kerja kembang api
Bahan kimialah yang menyebabkan warna-warna pada kembang api. Untuk
menghasilkan loncatan api dan letupan suara, sebuah oksidator direaksikan dengan
logam seperti magnesium (Mg) atau aluminium (Al) yang dicampur dengan belerang
(S). Reaksi yang ditimbulkan menyebabkan suatu kilatan cahaya akibat terbakarnya
magnesium dengan sangat cepat.

Unsur yang terlibat dalam kembang api
Ada banyak sekali unsur yang terlibat dalam kembang api, terutama digunakan untuk
menimbulkan efek warna. Berikut adalah unsur kimia yang digunakan pada kembang
api.

Aluminium (Al)
Aluminium digunakan untuk menghasilkan warna api perak dan putih berkelap-kelip.
Aluminium merupakan komponen pemberi gemerlap.

Antimon / Stibium (Sb)
Kemegahan kembang api disebabkan karena adanya antimon.

Barium (Ba)
Barium digunakan untuk menghasilkan warna hijau dan dapat membantu menstabilkan
zat volatil (zat yang mudah menguap).

Kalsium (Ca)
Kalsium digunakan untuk memperdalam warna kembang api. Garam kalsium
menghasilkan warna oranye.

Karbon (C)
Karbon merupakan satu dari bahan utama dari serbuk hitam yang mana digunakan
sebagai bahan pembakar pada kembang api.

Klorin (Cl
2
)
Klorin merupakan bahan penting pada beberapa oksidator kembang api. Beberapa
garam logam membentuk warna jika bereaksi dengan klorin.

Tembaga (Cu)
Tembaga menghasilkan warna biru pada kembang api.

Besi (Fe)
Besi juga digunakan untuk menghasilkan kilatan cahaya. Pemanasan logam
menentukan warna dari kilatan.

Litium (Li)
Litium adalah logam yang digunakan untuk mencampuri warna merah pada kembang
api. Litium karbonat khususnya yang digunakan untuk pemberi warna.



Magnesium (Mg)
Magnesium terbakar menghasilkan warna putih yang sangat terang. Maka dari itu
magnesium digunakan untuk meningkatkan keindahan kembang api.

Oksigen (O
2
)
Kembang api membutuhkan oksidator. Oksidator bekerja dengan melepas oksigen.

Fosfor (P)
Fosfor dapat terbakar secara spontan di udara dan menghasilkan kilatan terang di
kegelapan. Fosfor juga digunakan untuk bahan bakar kembang api.

Kalium (K)
Kalium membantu proses oksidasi kembang api. Kalium nitrat, kalium klorat, dan kalium
perklorat adalah oksidator yang penting.

Natrium (Na)
Natrium menghasilkan warna kuning pada kembang api meskipun cahaya yang
dihasilkan terangnya berlebihan.

Belerang (S)
Belerang digunakan untuk pelengkap serbuk hitam, yaitu untuk bahan bakar kembang
api.

Stronsium (Sr)
Gram stronsium menyumbangkan warna merah pada kembang api. Stronsium juga
digunakan untuk menghasilkan keseimbangan warna.




Titanium (Ti)
Logam titanium terbakar dalam bentuk serbuk dan membentuk kilatan perak.

Seng (Zn)
Seng digunakan untuk menghasilkan efek asap pada kembang api

http://www.ilmukimia.org/2012/12/rahasia-di-balik-kembang-api.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai