PENATALAKSANAAN OBESITAS Pembimbing : dr Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM
Rizqi Firman Sudeis 090100449 keadaan di mana adanya akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan seseorang OBESITAS ? Kenapa Harus Ditangani? Seorang wanita, Ny R, 35 tahun, seorang pegawai swasta yang sibuk. Akibat kesibukannya, sehari-hari membuatnya makan tidak terkontrol dan jarang berolahraga. Ny. R mengeluh nyeri pada kedua lutut terutama ketika naik tangga. Ny.R berpikiran bahwa dia mengalami artritis karena ayahnya juga penderita artritis. Pada pemeriksaan kesehatan berkala terakhir, berat badannya mencapai 73 kg sedangkan tinggi badan Ny. R hanya 155 cm. Sebagai dokter keluarga, apakah yang akan anda lakukan?
KASUS ! 1. Pelayanan yang bersinambung (Contuinity of Care)
Pelayanan kesehatan yang dimaksudkan di sini adalah di mana dokter bertemu pasiennya dan juga keluarga pasien dalam keadaan sakit maupun sehat.
Pasien Dokter Kepercayaaan
PELAYANAN EFEKTIF Aspek personal : keluhan atau kekhawatiran dan persepsi pasien Aspek klinis : masalah medis, diagnosis kerja berdasarkan gejala dan tanda Status gizi Ny. R dapat ditemukan dari anamnesa. Berat badan Ny. R adalah 73kg dan tinggi badannya 155cm. IMT dapat dihitung berdasarkan rumus : IMT = BB/TB 2
= 73/(1,55) 2 = 30,38 obesitas II
Aspek risiko internal : pengaruh genetik, gaya hidup, usia, gender, kebiasaan Perempuan, 35 tahun, seorang pekerja swasta yang sibuk, yang membuatnya makan tidak terkontrol dan jarang berolahraga. Pasien mengatakan keluhan yang sama yaitu nyeri lutut turut dirasakan oleh ayah pasien.
Aspek risiko eksternal dan psikososial : lingkungan yaitu keluarga, tempat kerja, budaya Didapatkan dari lingkungan kerja Ny.R, yaitu pasien lebih banyak duduk daripada bergerak. Dalam lingkungan keluarga pula, Ny.R turut mengatakan keluarganya mengamalkan pemakanan yang kurang seimbang dan kurang berkhasiat. Keluarganya juga tidak mengamalkan olahraga atau aktifitas fisik yang rutin.
Derajat Fungsional : kualitas hidup pasien, penilaian dengan skor 1-5 berdasarkan disabilitas dari pasien.
2. Pelayanan yang menyeluruh (Comprehensiveness)
informasi tentang obesitas yang bisa terjadi karena genetik, gaya hidup dan cara pemakanan seseorang. Mencari kebutuhan kalori Ny.R :
Cara Menghitung Berat Badan Ideal (BBI) : Untuk Pria dengan Tinggi Badan (TB) < 160 cm dan Wanita dengan Tinggi Badan (TB) < 150 cm : BBI = ( Tinggi Badan dalam cm 100) x 1 kg
Untuk Pria dengan Tinggi Badan (TB) >= 160 cm dan Wanita dengan Tinggi Badan (TB) >= 150 cm : BBI = ((Tinggi Badan dalam cm 100) x 1 kg) x 90%
BBI Ny. R = (155-100) x 1 kg = 55 Cara Menghitung Kalori Basal (menggunakan BBI) : Pria : BBI x 30 kkal Wanita : BBI x 25 kkal Kalori Basal Ny. R = 55 x 25 = 1 375 kkal
Tambahkan Faktor Aktifitas dan Stress pada kebutuhan kalori basal :
Tambahkan 10 20% pada aktifitas Ringan Tambahkan 20 30% pada aktifitas Sedang Tambahkan 40 50% pada aktifitas Berat
Kondisi & Umur Koreksi 40 59 tahun - 5% (minus) 60 -69 tahun - 10% (minus) > 70 tahun - 20% (minus) BB lebih - 20 s/d 30% (minus; tergantung derajat obesitas individu) BB kurang + 20 s/d 30% (plus; tergantung derajat kekurusan individu) Stress dan Infeksi + 10 30 40% (plus; terantung berat ringannya penyakit) Kurangi perhitungan Kalori Basal pada kondisi Kelebihan Berat Badan (BB) dan disesuaikan dengan Usia Maka Total Kebutuhan Kalori Harian dapat dihitung dengan rumus : Total Kebutuhan Kalori Harian = Kebutuhan Kalori Basal + Koreksi Faktor Aktivitas Koreksi Faktor Usia
3. Pelayanan yang Terkoordinasi (Coordination of Care)
Dokter keluarga berperan menjadi guide pada Ny.R dalam sistem pelayanan kesehatan ini untuk memberikan advokasi. Adalah sangat penting untuk mengetahui apakah Ny.R bersedia untuk menurunkan berat badannya. Dokter harus mengumpulkan informasi tentang percubaan menurunkan berat badan (jika ada) pada pasien, seberapa kerap pasien mengkonsumsi makanan dalam sehari dan adakah kebiasaan keluarga mempengaruhi pola makan pasien. Dalam penganjuran aktifitas fisik pada Ny.R, dokter keluarga harus melihat apakah ada kontraindikasi untuk olahraga. 4. Masyarakat (Community) Dokter keluarga mengenal pasti apakah ada hubungan perkerjaan, budaya dan lingkungan yang dapat mempengaruhi penatalaksanaan yang dilakukan ke atas Ny.R. Ny. R seorang pekerja swasta yang sibuk, namun pekerjaan Ny.R lebih banyak duduk daripada bergerak. pola makan yang seimbang dan teratur serta aktifitas fisik yang bakal diterapkan dalam kehidupan seharian Ny.R haruslah bersesuaian dengan rutinitas sehariannya.
5. Pencegahan (Prevention) Dokter keluarga akan memperkenalkan kepada Ny.R tentang faktor resiko dari penyakit, dan promosi kesehatan gaya hidup sehat. Pencegahan dini kepada ahli keluarga yang lain 6. Keluarga (Family) Most specialities define themselves by exclusions or limitations, such as age, sex, or body organ or system. Family Medicine DOES NOT LIMIT, it is a specialty of inclusion. The focus in family medicine is on the PATIENT and is NOT on the disease. TERIMA KASIH.