Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diidikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan
pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit.
Status Gizi dapat diketahui menggunakan rumus Broca atau menghitung IMT (Indeks
Massa Tubuh atau BMI).
a. Rumus Borca
Berat Badan Normal
= Tinggi badan (TB) – 100
Berat badan Ideal
= TB – 100 – 10% (TB – 100)
Contoh: seseorang dengan TB 155 cm. BB (Berat Badan) ideal orang tersebut
= 155 – 100 – 10%(55)
= 55 – 5,5
= 49,5 kg
IV. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Statu Gizi
2. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
3. Mengetahui tanda dan gejala beberapa gangguan akibat kekurangan gizi.
4. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam mengukur status gizi.
5. Mengetahui akibat berbedanya status gizi terhadap seseorang.
V. Hasil Pengamatan / Penelitian :
1. Orang Pendek :
Jadi, anak tersebut mengalami kekurangan berat badan tingkat ringan (kurus)
2. Orang Tinggi
Jadi anak tersebut mengalami kekurangan berat badan tingkat berat (kurus)
3. Orang Gemuk
Jadi, anak tersebut mengalami kelebihan berat badan tingkat berat (gemuk)
4. Orang kurus
Jadi, anak tersebut mengalami kekurangan berat badan tingkat berat (kurus)
5. Ibu Hamil
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Berbedanya status gizi terhadap seseorang,
dapat merubah bentuk tubuh sesuai penglihatan orang lain. Status Gizi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Broca atau rumus IMT.