Anda di halaman 1dari 8

PERANAN CHE GUEVARA DALAM REVOLUSI KUBA

(1956-1965)

PROPOSAL


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah
Revolusi Kuba adalah revolusi yang pertama di Amerika Latin yang membebaskan
bangsa itu dari kuk imperialisme dan melakukan tugas-tugas demokratik, yang secara historis,
belum pernah terjadi. Revolusi Kuba mampu berbuat sesuatu yang sangat fundamental. Seperti
pernah terjadi dalam Revolusi Rusia tahun 1917, Revolusi Kuba menggunakan kekuatan
revolusioner yang konsisten dari kaum proletar dan massa rakyat.
Pada tahun 1949 ia memulai perjalanan panjangnya yang pertama, menjelajahi Argentina
Utara hanya dengan bersepeda motor. Itulah untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung
dengan orang miskin dan sisa suku Indian. Selanjutnya pada tahun 1951 setelah menempuh
ujian-ujian pertengahan semester Che mengadakan perjalanan yang lebih panjang didampingi
dengan seorang teman dan untuk nafkah hidupnya dia bekerja sebagai pekerja paruh waktu. Ia
mengunjungi Amerika Selatan, Chili di mana dia bertemu Salvador Allende, dan di Peru ia
bekerja sama selama beberapa minggu di Leprasorium San Pablo, di Kolombia ia tiba pada saat
La Violencia, di Venezuela ia ditangkap tetapi dilepaskan kembali, kemudian ia juga
mengunjungi Miami. Che Guevara mengisahkan perjalanannya dalam buku harian yang
kemudian diterbitkan dalam sebuah buku dengan judul Buku Harian Sepeda Motor (The
Motorcycle Diaries).
Che Guevara kembali ke daerah asalnya dengan sebuah keyakinan bulat atas satu hal
bahwa ia tidak mau menjadi profesional kelas menengah dikarenakan keahliannya sebagai
seorang spesialis kulit. Kemudian pada masa revolusi nasional ia pergi ke La Paz, Bolivia di sana
ia dituduh sebagai seorang oportunis. Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Guatemala dan
mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menulis artikel arkeologi tentang reruntuhan Indian
Maya dan Inca. Guatemala saat itu diperintah oleh Presiden Jacobo Arbenz Guzman yang
seorang sosialis. Meskipun Che telah menjadi penganut paham marxisme dan ahli sosial Lenin ia
tak mau bergabung dalam Partai Komunis. Hal ini mengakibatkan hilangnya kesempatan
baginya untuk menjadi tenaga medis pemerintah, oleh karena itu ia menjadi miskin. Ia tinggal
bersama Hilda Gadea, penganut paham Marxis keturunan Indian lulusan pendidikan politik.
Orang inilah yang memperkenalkannya kepada Nico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro. Di
Guatemala dia melihat kerja agen CIA sebagai agen kontrarevolusi dan semakin yakin bahwa
revolusi hanya dapat dilakukan dengan jaminan persenjataan. Ketika Presiden Arbenz turun
jabatan, Guevara pindah ke Kota Mexico (September 1954) dan bekerja di Rumah Sakit Umum,
diikuti Hilda Gadea dan Nico Lopez.
Che Guevara bergabung dengan pengikut Castro di rumah-rumah petani tempat para
pejuang revolusi Kuba dilatih perang gerilya secara keras dan profesional oleh kapten tentara
Republik Spanyol Alberto Bayo, seorang pengarang "Ciento cincuenta preguntas a un guerilleo"
(Seratus lima puluh pertanyaan kepada seorang gerilyawan) di Havana, tahun 1959. Bayo tidak
hanya mengajarkan pengalaman pribadinya tetapi juga ajaran Mao Ze Dong dan Che (dalam
bahasa Italia berarti teman sekamar dan teman dekat) menjadi murid kesayangannya dan menjadi
pemimpin di kelas. Latihan perang di tanah pertanian membuat polisi setempat curiga dan Che
beserta orang-orang Kuba tersebut ditangkap namun dilepaskan sebulan kemudian.
Pada bulan Juni 1956 ketika mereka menyerbu Kuba, Che pergi bersama mereka, pada
awalnya sebagai dokter namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos. Ia
yang paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin gerilya dan yang paling
bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin kepada anak buahnya. Ia juga seorang yang
berdisiplin kejam yang tidak sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena
inilah ia mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam eksekusi massa
pendukung fanatik presiden yang terguling Batista. Pada saat revolusi dimenangkan, Guevara
merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang
bertanggung jawab menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka
bukan komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya. Che
mengorganisasi dan memimpin "Instituto Nacional de la forma Agraria", yang menyusun hukum
agraria yang isinya menyita tanah-tanah milik kaum feodal (tuan tanah), mendirikan Departemen
Industri dan ditunjuk sebagai Presiden Bank Nasional Kuba dan menggusur orang orang
komunis dari pemerintahan serta pos-pos strategis. Ia bertindak keras melawan dua ekonom
Perancis yang beraliran Marxis yang dimintai nasehatnya oleh Fidel Castro dan yang
menginginkan Che bertindak lebih perlahan. Che pula yang melawan para penasihat Uni Soviet.
Dia mengantarkan perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen
dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.
Sikap Che yang tidak kenal kompromi pada dua negara kapitalis mendorong negara
komunis untuk memaksa Castro memberhentikan Che (1965, bukan secara resmi tetapi secara
nyata. Untuk beberapa bulan tempat tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer diisukan. Ia
berada di berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia mengadakan survei akan
kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasa menjadi sebuah revolusi komunis dengan
taktik gerilya Kuba. Ia kembali ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan
mengirim kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan sungguh-
sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak Kinshasa. Mereka sia-sia saja
melawan kekejaman Belgia dan ketika musim gugur 1965 Che meminta Castro untuk menarik
mundur saja bantuan Kuba.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Bagaiman Proses terjadi Revolusi Kuba?
2. Apa Peran Che Guevara terhadap Revolusi Kuba?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
:
1. Untuk menganalisis Proses terjadi Revolusi Kuba.
2. Untuk mendeskripsikan Peran Che Guevara terhadap Revolusi Kuba.


1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian nanti dapat di harapkan dapat memberikan kegunaannya sebagai berikut:
1. Secara Teoritis, berguna untuk memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi ilmu
pengetahuan menyangkut latar belakang dan Peranan Che Guevara dalam Revolusi Kuba.2.
2. Secara Praktis, berguna untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah
Indonesia guna memahami betapa pentingnya Pengaruh Revolusi Kuba bagi terhadap dunia
Internasional.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka
Tulisan-tulisan sejarah di dalam buku dan artikel adalah salah satu cara untuk
memberikan informasi mengenai sebuah penelitian dalam hal penulisan sejarah atau histografi,
tentu banyak unsur-unsur interen dan eksteren dari sumber sejarah tersebut yang sangat
dipertimbangkan dari yang autentik dan non autentik. Banyak hal yang telah di bukukan
mengenai Revolusi Kuba dan banyak pula tulisan mengenai kemerdekaan Kuba dari Kedekatan
dan pandangan penulis sendiri terhadap Revolusi Kuba. Peran Che Guevara terhadap Revolusi
Kuba dalam bidang politik dan ekonomi.
Dalam buku Julia E. Sweig yang berjudul nside The Cuban Revolution: Fidel Castro
and The Urban Underground sejarah revisionis atas peran Fidel Castro dan Che Guevara dalam
Revolusi Kuba. Dengan data-data yang sangat lengkap dari arsip-arsip yang sebelumnya tak
terakses, Julia E. Sweig membedah bagaimana sebenarnya yang lebih berperan (atau sama besar
perannya) dalam Revolusi Kuba adalah kelompok-kelompok mahasiswa dan urban
underground kelas menengah di Havana, dan bukan pasukan gerilya Gerakan 27 Juli-nya Castro
itu semata. Sebenarnya bisa dipertanyakan pula mengapa akhirnya pemerintah Kuba membuka
akses kepada seorang peneliti AS terhadap arsip-arsip itu. Terbukti tokoh-tokoh mahasiswa dan
kelas menengah itu ikut membentuk jalannya revolusi dan menduduki pos-pos strategis. Tokoh
mahasiswa Ricardo Alarcn, yang menjadi ketua Dewan Nasional meskipun sering berbeda
pandangan dengan Che Guevara mengenai bagaimana perekonomian nasional seharusnya
dikelola.
Dalam buku Jean Paul Sartre yang berjudul Che Guevara adalah manusia paling lengkap
pada masanya yang menjelaskan ejak kematiannya pada tahu 1967, Ernesto Che Guevara
telah menjadi ikon dan figur dengan citra sangat terkenal di dunia. Gambar Che terpampang di
mana-mana; poster, buku, topi, pin, kotak rokok, sampul kaset, dan yang paling banyak, T-shirt.
Tapi kenyataannya, banyak orang yang memakai kasor bergambar Che tidak mengetahui siapa
sebenarnya Che Guevara.Yang digambar dan ditulis berdasarkan riset oleh Spain Rodriguez ini
memberi nafas baru pada sejarah dan perjuangan Che. Buku ini menyoroti kehidupan Che serta
pengalaman yang membentuk karakternya. Dari perjalanan naik sepeda motor ke Amerika Latin,
saat menduduki posisi penting sebagai pimpinan di gerakan revolusioner Fidel Castro, perjalan
di Afrika, keterlibatan dengan pemberontakan di Bolivia yang berujung pada kematiannya,
hingga warisan luar biasa yang ia tinggalkan untuk dunia.
Dalam buku Peter McLaren yang berjudul Che Guevara, Paulo Freire dan Politik
Harapan; Tinjauan Kritis Pendidikan Anak-anak muda yang sedang mencari jalan kemanusiaan
yang baru mempunyai contoh dari Che Guevara dan Paulo Freire untuk direnungkan, untuk
menjadi ilham, dan untuk berusaha menyamai atau melebihinya. Bagi anak-anak muda
sekarang ini yang hidup di tengah ruang publik yang sempit, tidak adanya bentuk dan relasi
komunal, dan kesesakan diri hampa yang tergencet serpihan-serpihan ekonomi berbasis
konsumen, maka panutan yang diberikan Che dan Freire tentang solidaritas kolektif akan
memberikan alternatif yang menjanjikan.Pada saat kelahiran, kita menerima tiket Kematian.
Pemesanan tidak diperlukan dan takdir telah ditentukan. Apa yang tetap terbuka bagi nasib ialah
apa yang kita pilih untuk kita lakukan sepanjang perjalanan itu. Che dan Freire memahami
bahwa kita dapat melawan nasib kita tetapi kita tidak dapat mencederai keabadian. Mereka
memilih untuk tidak meratapi takdir tetapi menghargai perjalanan hidup. Menghargai kehidupan
selalu menuntut pengorbanan keamanan ontologis kita, karena sebagaimana ditegaskan Che dan
Freire, sungguh mustahil untuk menghargai kehidupan di bawah kondisi-kondisi yang tidak
memberikan hasil bagi semua, yang tidak memungkinkan hasil bagi semua, yang tidak
memungkinkan bagi semua orang untuk menikmati buah dari perjuangan dan kerja mereka.
Selama orang lain menderita, perayaan terasa hampa. Tetapi ketika perjuangan kolektif menang,
ini akan menjadi sebab lahirnya kegembiraan.
Dalam buku Mike Gonzales yang berjudul Revolusi Kuba menjelaskan Che Guevara
meninggal dunia pada usia muda. Doktor dari Argentina ini, yang meninggalkan tanahair dan
kerjayanya untuk menyertai Revolusi Kuba, dibunuh di sebuah kampung pergunungan di Bolivia
sewaktu dia tercedera. Tarikh bulan itu adalah Oktober 1967, dan Ernesto Guevara belum
berusia 40 tahun. Di Kuba, di mana Che merupakan seorang pemimpin revolusi tahun 1959 yang
berwibawa dan berkuasa, wajahnya yang disinari oleh lampu neon menghiasi beberapa tingkat
bangunan di Dataran Revolusi, di Havana. Dan pada poster dan papan tanda, imej Che berdiam
diri di sisi laungan untuk menyokong kerajaan Kuba. Sambil anda menjelajahi bandar-bandar
Kuba, ia adalah wajah Che yang memenuhi tempat-tempat awam, dan bukannya wajah lelaki
yang telah menguasai kehidupan politik Kuba sejak revolusi tersebut Fidel Castro.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode sejarah. Menurut Suryabrata dalam Metode
Penelitian (1994: 16) tujuan penelitian historis untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat,
semua upaya tersebut harus melelui proses pengumpulan data.
B. Sumber Data
Penelitian ini dilakukan secara library research atau kepustakaan. Adapun sumber-
sumber yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber
skunder.Menyangkut dengan kajian sejarah, maka penulisan ini menggunakan penelitian historis.
Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, menveritifikasikan serta mensistensikan
bukti-bukti untuk menegahkan fakta dan menegahkan fakta dan memperoleh kesimpulan.
Penulisan sejarah yang berkenaan dengan analisis yang kejadiannya telah berlangsung di
masa lalu, penelitian tentang sejarah tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti.
Sehingga penulisan ini berdasarkan atas sumber primer dan skunder, yang dilakukan dengan
penelitian kepustakaan (library research). Sumber primer yang di gunakan dalam penulisan ini
yaitu buku-buku yang di tulis oleh pelaku sejarah, dokumen-dokumen, laporan kegiatan, serta
arsip peninggalannya yang dapat di proleh di perpustakaan dan badan arsip maupun intansi yang
berkaitan, sedangkan yang termasuk kedalam sumber skunder dalam penulisan sejarah yaitu
buku-buku yang di karang oleh Indonesia dan Australia, dan data lainnya yang relevan dapat di
jumpai pada perpustakaan.

C. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data
Untuk menghasilkan suatu karya/kisah sejarah seseorang harus berpegangan pada metode
Historis, ada beberapa langkah perlu di patuhi oleh seorang peneliti yaitu: Heuristik
(pengumpulan data), kritik, interpresentasi, dan pengkisahan. (Nugroho Notosusanto,
1978:11). Setelah data penelitian terkumpul kemudian penulis melakukan kritik sumber yaitu
mempersoalkan otentik tidaknya suatu sumber yang telah didapatkan. Mengenai asli tidaknya
suatu sumber harus dilakukan analisis sumber. Yaitu mencoba mengetahui apakah suatu sumber
itu primer ataukah skunder. Sedangkan untuk mengetahui utuh tidaknya suatu sumber harus di
atasi dengan melakukan kritik teks. Kemudian melakukan kritik ekstern dan kritik intern. Kritik
atau sumber dilakukan pada sumber hasil studi kepustakaan. Hal ini di sebabkan tidak semua
keterangan sumber mengenai peristiwa yang diamati mutlak diterima, sehingga perlu dilakukan
pengkajian lebih lanjut dan perbandingan antara sumber tersebut, untuk menegakkan fakta
sehingga penulisan tetang topik pembahasan bersifat netral. Setelah melakukan kritik, dapat
menghimpun banyak sekali informasi mengenai suatu periode sejarah yang kita pelajari.
Berdasarkan semua keteragan itu dapat disusun fakta-fakta sejarah yang dapat di buktikan
kebenarannya. Tidak semua fakta dapat di maksukkan karena yang di ambil hanyalah fakta yang
relevan dan sesuai dengan topik yang ingin penulis paparkan. Pada tahap akhir penulis
melakukan penulisan dengan merangkaikan sejumlah fakta yang relevan, sehingga terwujudlah
suatu tulisan sejarah sebagai cerita yang menyangkut tentang Peran Che Guevara terhadap
Revolusi Kuba.




















DAFTAR PUSTAKA
Peter McLaren, 2004, Revolusi Kuba, Amerika Serikat, Art adu ru.
Peter McLaren, 2004, Che Guevara, Paulo Freire dan Politik Harapan; Tinjauan Kritis
Pendidikan, Jakarta, Diglossia.
Julia E. Sweig, 2002, Nside The Cuban Revolution: Fidel Castro and The Urban Underground,
Harvard University
Jean Paul Sartre, 2005, Che Guevara adalah manusia paling lengkap pada masanya.
Bandung, Petras

Anda mungkin juga menyukai