Anda di halaman 1dari 4

PARTAI INDONESIA

(PARTINDO)































I. Latar Belakang

Partindo merupakan organisasi kelanjutan dari PNI yang didirikan oleh Sartono yang pada
saat itu menjabat sebagai ketua PNI-lama menggantikan Soekarno yang di tangkap
pemerintah belanda tahun 1929. organisasi ini berdiri pada 30 april 1931 dengan harapan PNI
akan bergabung dengan dengan partindo. Tujuan dari partindo adalah untuk mencapai satu
Negara kesatuan Republik Indonesia Merdeka dan kemerdekaan akan tercapai apabila
seluruh rakyat Indonesia bersatu padu. Konsep sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi yang
diusung Ir.Soekarno diterima sebagai cita-cita dari partai ini. Karakteristik perjuangan partai
ini adalah non kooperatif. Pada awalnya keputusan Sartono banyak mendapat kecaman dari
anggota PNI-lama serta dari golongan yang tidak menyetujui pembubaran PNI. Namu sartono
terus bejuang untuk memajukan organisasi partindo ini.

Partindo (Partai Indonesia)

Partindo salah satu organisasi yang banyak diminati pada masanya, hal ini di karenakan
adanya Soekarno dalam organisasi ini yang memiliki daya tarik tersendiri di mata
masyarakat. Awalnya setelah Soekarno di bebaskan dari penjara suka miskin tahun 1932, ia
bertekad menyatukan kembali PNI-baru dengan partindo, tetapi usahanya mengalami
kegagalan, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk memilih partindo karena organisasi
tersebut lebih sesuai dengan pribadinya dan menawarkan kebebasan untuk mengembangkan
kemampuan agitasinya. Dia mengumumkan keputusannya tersebut pada tanggal 1 agustus
1932.

II. Tempat Terjadinya: di Bandung

III. Tokoh-Tokoh Partindo

Ir.Soekarno.

Sartono.

Anwari.

Adam Malik.

S. K. Trimurti.

Oei Tjoe Tat.

Moh. Hatta.

Gatot Mangkoeprodjo.

Assaat.

Siauw Giok Thjan.

Wikana.

Suwiryo.

Amir Sjarifoedin.

Yap Thiam Hien.

IV. Waktu/Tanggal Peristiwa
Partindo merupakan organisasi kelanjutan dari PNI yang didirikan oleh Sartono yang pada
saat itu menjabat sebagai ketua PNI-lama menggantikan Soekarno yang di tangkap
pemerintah belanda tahun 1929. organisasi ini berdiri pada 30 april 1931 dengan harapan PNI
akan bergabung dengan dengan partindo.

V. DAMPAK
Sebagai sebuah partai yang menganggap dirinya sebagai penerus PNI, Partindo tetap
berusaha untuk melakukan gerakan-gerakan yang bersifat non-kooperatif. Hanya saja,
gerakan-gerakan Partindo tidak seperti pada masa jaya PNI. Terutama dengan ditangkapnya
beberapa tokoh PNI dan ancaman pemerintah terhadap organisasi PNI yang mulai
menganggap PNI sebagai partai terlarang seperti PKI. Oleh sebab itu, gerakan-gerakan yang
dilakukan oleh Partindo pun lebih berhati-hati dan berusaha untuk tidak mengundang
kecurigaan pemerintah Hindia Belanda.
Partindo adalah sebuah partai politik yang menghendaki kemerdekaan penuh bagi
Indonesia dan mendasarkan programnya pada empat prinsip: menetukan nasib sendiri,
kebangsaan Indonesia, menolong diri sendiri, dan demokrasi. Partindo adalah partai yang
demokratis, non-kooperatif, dan radikal, yang dalam kegiatan ekonomi dan sosialnya
berusaha menyiapkan negri ini untuk merdeka. Partindo mendasarkan perjuangannya pada
perjuangan rasial[13] dalam rangka mencapai kemerdekaan penuh antara front sawo matang
melawan font kulit putih.

VI. Daftar Pustaka

Ingleson, John. 1983. Jalan ke Pengasingan: Pergerakan Nasionalis Indonesia
Tahun 1927- 1934. Jakarta: LP3ES.
Kartodirjo, Sartono. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan
Nasional. Jakarta: Gramedia.
Pringgodigdo. 1994. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
Ricklefs. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.

Anda mungkin juga menyukai