1. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
2. Mengurangi ruangan atau gudang untuk menyimpan barang. 3. Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi. 4. Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi kesalahan pada sumbernya. 5. Mengurangi lead time karena ukuran lot yang kecil sehingga sel produksi memberikan feedback terhadap masalah kualitas. 6. Penggunaan mesin dan fasilitas lebih baik, menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok. 7. Layout pabrik yang lebih baik. 8. Integrasi yang lebih baik antara fungsi - fungsi, seperti pemasaran, pembelian, dan diproduksi. 9. Pengedalian kualitas dalam proses.