Anda di halaman 1dari 8

Kegiatan yang Dilakukan di Kolese Gonzaga 2013-2014

1. Masa Orientasi Siswa (MOS)


Masa Orientasi Siswa (MOS) merupakan sebuah kegiatan bagi para siswa baru untuk mengenal berbagai macam
dimensi tentang lingkungan sekolah yang baru. Mereka bukan hanya mengenal sarana dan prasarana fisik, namun
terutama mengenal semangat dasar berupa visi dan misi sekolah yang akan membantu proses pembentukan diri
mereka sebagai pribadi yang utuh dan dewasa. Melalui MOS siswa baru diharapkan dapat mengenal lebih jauh tentang
Kolese Gonzaga, terutama mengenai penanaman nilai-nilai kejujuran, komunikasi dan kesederhanaan yang dipilih
sebagai tema utama pembentukan karakter tahun 2013-2014. Tujuan MOS antara lain;
1. Perkenalan siswa terhadap visi dan misi sekolah.
2. Siswa mengenali sarana dan prasarana fisik yang tersedia bagi kepentingan belajar mereka, seperti,
laboratorium (komputer, bahasa, fisika, dll), ruang kelas, dll.
3. Siswa mengenal berbagai macam kegiatan akademis dan non-akademis yang ditawarkan oleh sekolah.
4. Siswa mengenal teman-teman lain, para guru, staf dan karyawan sekolah sebagai satu keluarga besar Gonzaga.
5. Siswa baru diajak untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan unggul (Competence, Conscience, Compassion and
Commitment) yang menjadi ciri khas Kolese Gonzaga.
6. Melalui proses MOS siswa dapat memiliki sense of belonging terhadap Kolese Gonzaga. Intinya, MOS merupakan
cara untuk mengenalkan cara hidup di Kolese Gonzaga. MOS merupakan kegiatan sekolah di mana Moderator menjadi
penanggungjawab utama. Dalam pelaksanaannya, moderator dibantu oleh para guru dan siswa yang terbentuk
sebagai satu kepanitiaan khusus. MOS dilaksanakan selama tiga hari dan dimulai pada hari pertama siswa masuk
sekolah.
2. Ignatius Day
Untuk menghormati pendiri Serikat Yesus (Santo Ignasius Loyola) sekaligus memperingati hari ulang tahun pelindung
sekolah (Santo Aloysius Gonzaga) yang jatuh pada tanggal 21 Juni (saat libur sekolah) komunitas Gonzaga
merayakan pesta pelindung sekolah dengan mengadakan perayaan ekaristi untuk mengawali tahun ajaran baru 2011-
2012. Acara ini bertujuan untuk menggali visi pendidikan Yesuit melalui semangat Santo Ignasius Loyola dan Santo
Aloysius Gonzaga. Perayaan ekaristi diadakan setiap tanggal 31 Juli bertepatan dengan Pesta Santo Ignasius Loyola.
Setelah perayaan ekaristi diadakan acara penghargaan kepada siswa yang berprestasi dari kelas X yang naik ke kelas
XI dan kelas XI yang naik ke kelas XII. Dalam perayaan ini, para guru dan karyawan diperkenalkan kembali pada
seluruh siswa-siswi agar lebih dikenal mereka. Kemudian diadakan demonstrasi berbagai macam kegiatan
ekstrakurikuler bagi para siswa baru, agar siswa kelas X memiliki gambaran tentang pilihan kegiatan ekstrakurikuler,
yang akan mereka pilih bagi pengembangan diri mereka. Koordinator kegiatan ini adalah Moderator.
3. Pertemuan dengan Orang Tua Siswa
Program Pertemuan sekolah dengan Orang Tua Siswa merupakan perjumpaan dan dialog agar proses belajar
mengajar di sekolah berjalan dengan baik. Melalui pertemuan ini komunikasi dan kerjasama orang tua siswa dan
sekolah semakin harmonis. Program ini dilakukan per angkatan kelas dan dilaksanakan pada awal proses belajar
(sekitar bulan Agustus)
Tujuan pertemuan orang tua kelas X:
1. Informasi bidang kesiswaan tentang prinsip dasar pendampingan siswa di SMA Gonzaga, berupa, tata tertib
sekolah, prosedur pendampingan, ekstrakurikuler, pengenalan dengan para guru dan penjelasan tentang agenda
siswa kelas X selama setahun.
2. Penjelasan tentang kebijakan dan agenda BP oleh staf BP. Arah umum pendampingan BP untuk kelas X adalah
proses pengenalan / pemahaman diri siswa.
3. Penjelasan tentang kebijakan akademis dan perwalian (kenaikan kelas, penjurusan IPA atau IPS, komunikasi
orang tua dengan wali kelas, dll) oleh wali kelas.
Tujuan pertemuan orang tua kelas XI:
1. Mengingatkan kembali tata tertib sekolah, jadwal ekstrakurikuler, serta agenda siswa kelas XI, mengevaluasi
bagaimana selama ini orang tua telah bekerja sama dengan pihak sekolah dalam pendampingan anak-anak mereka.
2. Penjelasan tentang kebijakan dan agenda BP oleh staf BP. Arah umum pendampingan kelas XI adalah
penumbuhan kesadaran sosial siswa.
3. Penjelasan tentang kebijakan akademis dan perwalian oleh wali kelas.
Tujuan pertemuan orang tua kelas XII:
1. Mengingatkan kembali tata tertib sekolah, jadwal ekstrakurikuler, serta agenda siswa kelas XII, mengevaluasi
bagaimana selama ini orang tua telah bekerja sama dengan pihak sekolah dalam pendampingan anak-anak mereka.
2. Penjelasan tentang kebijakan dan agenda BP oleh staf BP. Arah umum pendampingan kelas XII adalah
penumbuhan dan pemantapan pilihan karir siswa.
3. Penjelasan dari wali kelas tentang kebijakan akademis, terutama mengatur waktu agar siswa dapat berhasil
dalam UN/US.
4. Pertemuan pihak sekolah dengan orang tua biasanya diadakan pada bulan pertama setelah tahun pelajaran baru
dimulai. Acara dilaksanakan pada sore hari sehingga tidak mengurangi hari efektif belajar siswa. Yang terlibat dalam
acara ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
(moderator), staf BP dan wali kelas. Penanggungjawab kegiatan ini adalah kepala sekolah.
4. Perayaan 17 Agustus
Perayaan 17 Agustus merupakan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas guru, karyawan serta para siswa Gonzaga
bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Melalui perayaan ini, warga Kolese Gonzaga merayakan
makna kemerdekaan melalui upacara bendera.
Tujuan utama perayaan 17 Agustus adalah untuk memperingati jasa-jasa para pahlawan yang dengan gigih, dan total
mengorbankan diri demi kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa, menumbuhkan semangat patriotik, cinta bangsa,
memupuk persatuan dalam keberagaman sebagai perwujudan tanggung jawab sebagai warga bangsa Indonesia yang
menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Selain itu juga acara ini memberikan ruang bagi kelompok persiapan Paskib Gonzaga untuk tampil bersama Orchestra
SWB Gonzaga dan menjalin keakraban dan kesatuan seluruh warga Gonzaga melalui perlombaan dan permainan
yang lucu, ceria, dan gembira.
Setelah upacara bendera diadakan acara yang berwujud ekspresi yang dapat mengungkapkan penghargaan terhadap
tanah air dan perjuangan para pahlawan.
Peringatan 17 Agustus merupakan program tahunan sekolah. Penanggung jawab acara ini adalah Moderator bersama
panitia dari para siswa Gonzaga, khususnya anggota Paskib, Panitia 17 an, dan Senat (sie olah raga dan kesenian).
5. Test Minat dan Bakat
Para siswa kelas X akan menjalani psikotes untuk mengetahui minat dan bakat yang mereka miliki. Hasil psikotest ini
akan dipakai sebagai bantuan ketika siswa menentukan penjurusan sesuai dengan talenta pribadinya. Melalui
psikotest siswa dapat mulai memantapkan karir dan profesinya sehingga berhasil mengoptimalkan segala
kemampuannya demi perkembangan dirinya secara penuh.
Dalam kegiatan ini Kolese Gonzaga bekerja sama dengan lembaga test psikologi yang berkompeten untuk
mengadakan test tersebut. Test minat dan bakat dilaksanakan pada semester I. Penanggungjawab kegiatan ini adalah
BP.
6. Gonzaga Open House
Tujuan acara ini adalah agar masyarakat mengenal dan dapat bersahabat dengan seluruh sivitas akademika Kolese
Gonzaga. Acara-acara yang digelar meliputi kegiatan :
Pameran hasil karya siswa/siswi Gonzaga meliputi Art, Science, Display ekstrakulikuler, fotografi, dll.
Pengenalan sarana dan prasarana yang ada di Kolese Gonzaga untuk pembelajaran, seperti: perpustakaan,
laboratorium (biologi, fisika, kimia, komputer, audio visual, bahasa, musik, tari, dll), lapangan (bola, voli, basket), dan
auditorium.
Lomba-lomba yang diperuntukkan untuk siswa-siswi SD, SMP, SMA seluruh DKI Jakarta, seperti lomba lukis (SD,
SMP), komputer (SMP, SMA), english debate (SMP, SMA).
Pengadaan English Proficiency Test (EPT) gratis untuk siswa-siswi seluruh SMA Jakarta.
Pameran flora dan fauna, food court, acustic music.
Seminar untuk guru-guru SMP & SMA bersama nara sumber yang berkompeten.
Seminar untuk siswa-siswi SMP.
Di dalam acara ini, diselenggarakan juga Education Fair yang isinya memberikan informasi tentang perguruan tinggi
kepada para siswa dengan menghadirkan berbagai macam profil dan informasi dari perguruan tinggi, baik di dalam
maupun luar negeri. Dengan berbekal informasi tersebut, diharapkan siswa dapat menentukan jurusan, fakultas serta
perguruan tinggi yang diminati. Untuk menentukan pilihan pendidikan tinggi, siswa mengkomunikasikannya bersama
dengan orang tua dibantu oleh konselor.
Koordinator acara Open House ini adalah Kepala Sekolah/ Moderator dibantu oleh Kepanitiaan Guru, Orangtua, Senat
dan Siswa.
7. Pertemuan Antar Orangtua Siswa (Parents Gathering)
Parents gathering (PG) merupakan ajang curah pengalaman orangtua dalam mendampingi per- tumbuhan putra-
putrinya. Orang tua akan diundang untuk menghadiri acara bersama ini untuk berbagi pengalaman satu sama lain
dalam proses pendampingan anak-anak mereka di sekolah maupun di rumah. Pengalaman apa pun yang dibagikan
diharapkan bisa menjadi masukan dan semakin meneguhkan tekadnya dalam mendampingi putra-putrinya.
Tujuan PG adalah orang tua dapat membuat evaluasi dan refleksi tentang apa yang telah mereka lakukan selama ini
berkaitan dengan pendampingan anak mereka selama di rumah. Koordinator kegiatan ini adalah staf BP dengan
difasilitasi oleh seorang ahli yang berkecimpung dalam bidang psikologi dengan tema tertentu sesuai tingkatan kelas.
8. Career Day
Career Day merupakan sebuah kegiatan pengenalan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan profesi siswa di
masa depan. Para siswa akan mendapatkan informasi tentang pengembangan professional bagi masa depan mereka
melalui berbagi pengalaman yang dilakukan oleh alumnus maupun individu yang relevan untuk itu. Career Day
biasanya diisi oleh para mahasiswa alumni dan praktisi. Kegiatan Career Day ini ditujukan pada para siswa kelas XI
agar dapat lebih cepat mengenal pilihan profesi ke depan.
Tujuan Career Day ini adalah sebuah pengenalan dini bagi para siswa agar mereka sejak awal telah dapat
merencanakan hidup profesionalnya di masa depan, sehingga mereka memperoleh gambaran tentang karir/profesi
tertentu di dalam masyarakat, dan bagaimana mereka dapat merencanakan diri untuk mencapai karir tersebut.
Melalui Career Day ini para siswa diharapkan bisa memiliki bekal dan mampu mempersiapkan segala sesuatu sesuai
dengan tuntutan masing- masing bidang karir yang akan mereka geluti.
9. MBTI
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah tes karakter untuk menggambarkan karakter masing-masing siswa.
Melalui analisis MBTI, siswa dapat membuat perencanaan ke depan bagi hidup karirnya, mengenali kekurangan yang
harus diantisipasi, dan mengembangkan potensi kekuatan kepribadian yang akan membantunya meniti karir dan
profesinya di masa depan.
MBTI merupakan alat bantu yang dapat dipergunakan siswa sebagai alat proyeksi ke depan dan mengelola risiko yang
ditemui dalam perjalanan hidupnya.
Hasil tes MBTI ini juga dapat dipakai oleh orang tua untuk membantu mendampingi dan mengarahkan anak-anak
mereka agar pembentukan karakter yang sudah dimulai dari sekolah ini berlanjut terus sampai anak ini lulus.
Koordinator MBTI adalah BP.
10. Gonzaga Festival (Gonz-Fest)
Gonz-Fest adalah acara besar Kolese Gonzaga yang melibatkan seluruh komunitas Gonzaga. Acara ini dikelola
terutama oleh para siswa agar mereka memperoleh pengalaman dalam berorganisasi, mengembangkan kemampuan
kepemimpinan (leadership) sesuai dengan visi Kolese Gonzaga, yaitu, membentuk pemimpin masa depan yang
memiliki keunggulan, kompetensi, tanggung jawab, sikap terbuka, dan kepedulian terhadap sesama.
Acara ini disusun untuk menjalin relasi dan kerja sama dengan sekolah-sekolah se-JABODETABEK serta menjadi ajang
promosi kehadiran Kolese Gonzaga di Jakarta. Kegiatan dilakukan di Kolese Gonzaga sebagai program tahunan
sekolah. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran efektif sekolah. Penanggungjawab kegiatan ini adalah moderator
bekerjasama dengan para guru. Sedangkan kepanitiaan dilaksanakan para siswa.
Program Gonz-Fest ini diawali dengan kompetisi olah raga dalam acara GSM, lomba seni dan sains dalam acara GSA,
dan ditutup dengan acara pentas seni dalam acara GPN. Secara detail acara-acara tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
A .Gonzaga School Meeting (GSM)
GSM merupakan kegiatan pertandingan olah raga antar pelajar SMA untuk menumbuhkan semangat kerjasama dan
pribadi yang sehat dan sportif. Peserta kegiatan ini adalah SMA umum. Kegiatan dilakukan di Kolese Gonzaga. Olah
raga yang dipertandingkan antara lain, sepak bola, basket, softball, panjat tebing, dll.
Tujuan kegiatan ini antara lain: untuk menjalin kerja sama antar pelajar, menumbuhkan jiwa yang sportif dan sehat
serta memacu prestasi pelajar SMA di bidang olah raga.
B. Gonzaga Sains and Arts (GSA)
GSA merupakan kegiatan sains dan seni yang dilakukan oleh Kolese Gonzaga dengan mengundang keikutsertaan
sekolah-sekolah SMA/SMP untuk menampilkan kreatifitas seni dan kemampuan sains yang mereka miliki. Dalam GSA
akan diperlombakan berbagai kegiatan.
Bagian art meliputi lomba menggambar, mural, sinematografi, fotografi. Bagian kemampuan berbahasa meliputi
bercerita dalam Bahasa Inggris (story telling), debate, dan speech. Bagian sains meliputi lomba komputer (CC@G)
yang meliputi lomba pemrograman komputer, poster design, web design untuk tingkat SMA dan SMP di Jakarta.
Tujuan kegiatan GSA adalah untuk meningkatkan apresiasi siswa tentang sastra, kesenian dan pengetahuan, dan
mengembangkan bakat dan kreativitas remaja.
C. Gonzaga Performance Night (GPN)
GPN merupakan kegiatan yang dilakukan siswa siswi Gonzaga yang tergabung dalam Pengembangan Seni Gonzaga
berupa pentas kreasi dalam bentuk seni musik, tari tradisional dan modern, serta teater. Acara ini benar-benar
diperuntukkan bagi keluarga besar Gonzaga (Gonzaga untuk Gonzaga). Karena itu, seluruh penampilan seni akan
dilakukan oleh para siswa sendiri, mulai dari event organizer, penampil, dan pembawa acara (master of ceremony).
Setiap penampilan seni yang akan dipentaskan dalam GPN telah lolos dari proses seleksi yang dilakukan oleh panitia.
Acara ini juga mengakomodasi para pemenang lomba di bagian seni dari Gonz-Fest untuk ditampilkan. Para
pemenang lomba Gonz-Fest diumumkan dan sekaligus diberi penghargaan.
11. Jambore
Jambore merupakan kegiatan yang sifatnya non-akademis, yang dilakukan di alam terbuka dengan model outbound,
sehingga siswa dapat merasakan kedekatan mereka dengan alam. Dengan mengalami kehidupan mandiri dalam
jambore, siswa dapat mengembangkan kepribadiannya secara utuh dan integral.
Tujuan jambore adalah untuk memberikan dasar kemampuan intelektual, pertumbuhan mental, kepribadian,
ketrampilan dan tanggung jawab sosial yang nyata dalam diri siswa dalam rangka pembentukan pribadi seutuhnya
yang mengutamakan hidup, mengembangkan nurani yang diterangi oleh iman untuk melayani sesama berdasarkan
kasih serta kompetensi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya.
Jambore diikuti oleh seluruh siswa kelas X. Jambore dilaksanakan kurang lebih selama empat hari pada hari efektif.
Setelah kegiatan jambore siswa diminta membuat refleksi pengalaman jambore. Koordonator kegiatan ini adalah
Moderator dibantu oleh para guru, wali kelas, dan panitia ad hoc Jambore kelas XI yang telah menjalani training for
trainers dan pelatihan bagi para mentor yang menjadi bagian panitia Jambore.
Untuk membumikan nilai-nilai yang sudah diperoleh dalam Jambore, para siswa kelas X diharapkan membuat refleksi
dan niat yang akan dikoordinasi oleh staf Moderator. Refleksi dan niat yang telah dibuat akan dievaluasi pada akhir
semester ganjil.
Training for Trainer Jambore (TFT)
Training for Trainer (TFT) merupakan sebuah pelatihan bagi panitia jambore untuk mempersiapkan diri dalam
kegiatan jambore. Panitia jambore ini akan mengadakan pelatihan di tempat di mana akan diadakan acara jambore
yang sesungguhnya. Dengan mengenali medan, mereka mampu membuat persiapan yang matang, membuat
perencanaan bagi pembentukan kepribadian siswa melalui kedekatan mereka dengan alam. Tujuan utama acara TFT
ini adalah supaya panitia jambore dapat melaksanakan programnya dengan baik, dengan cara mengenali medan,
membuat jalur- jalur bagi pelatihan yang akan dilakukan pada saat jambore. Acara diadakan setahun sekali.
Penanggungjawab acara ini adalah Moderator dibantu dengan panitia khusus.
12. Studi Ekskursi
Studi Ekskursi merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa kelas X dan XI di dalam sekolah maupun di luar
sekolah untuk mengenal pengetahuan yang diberikan oleh pihak lain.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kepribadian dewasa yang mau belajar dan mengembangkan diri
terus menerus melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung dari orang lain. Setelah studi ekskursi, siswa
diminta membuat laporan evaluasi dan refleksi tentang kegiatan yang telah mereka ikuti. Koordinator kegiatan ini
adalah Moderator.
13. Study Tour
Study Tour merupakan kegiatan belajar sambil rekreasi yang dilakukan oleh siswa kelas XII di luar sekolah, biasanya
di luar Jakarta, untuk mendalami secara langsung berbagai macam pengetahuan yang telah diperoleh selama belajar
di sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan meng- gabungkan dua kegiatan berupa rekreasi (tour) dan belajar (study)di
mana kegiatan belajar menjadi prioritas.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kepribadian dewasa yang mau belajar dan mengembangkan diri
terus menerus melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung dari orang lain. Setelah kegiatan ini, siswa
diminta untuk membuat laporan kegiatan study tour berupa penulisan karya ilmiah yang dimasukkan sebagai
penilaian dalam pelajaran.
Kegiatan ini berupa pembelajaran langsung di tempat di mana pengetahuan itu memiliki relevansi dengan
pengetahuan mereka, misalnya, untuk memahami tentang fermentasi mereka belajar secara langsung proses
fermentasi itu di perusahaan fermentasi minuman, atau siswa di bidang ekonomi belajar secara langsung di Bursa
Efek Indonesia (BEI) atau Bank Indonesia (BI). Para siswa juga bisa diajak berkunjung langsung ke universitas-
universitas untuk melihat bagaimana program fakultas yang akan mereka pilih dikelola. Koordinator kegiatan ini
adalah Moderator dibantu oleh wali kelas XII.
14. Live in
Live in adalah sebuah program pengembangan kepedulian pribadi kepada pihak lain. Para siswa akan diminta tinggal
bersama dengan masyarakat untuk belajar dan mengalami secara langsung bagaimana masyarakat di Indonesia
menghayati kehidupannya. Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat merasakan, menjelaskan dan mengolah
pengalaman kegembiraan dan kesulitan yang dialami oleh masyarakat tersebut. Pengolahan ini akan diwujudkan
dalam bentuk refleksi live in yang akan dibuat oleh setiap siswa. Refleksi live in akan dibantu oleh tim pendamping
dalam analisis sosial. Siswa yang menulis refleksi terbaik akan mendapat penghargaan dari sekolah dalam acara
Ignatius Day.
Tujuan utama kegiatan live in adalah untuk mengembangkan semangat kepekaan sosial dan menumbuhkan semangat
melayani sebagaimana dialami oleh Santo Aloysius Gonzaga. Semangat ini adalah menjadi sesama bagi yang lain
(Men and women for others) Live in merupakan salah satu sarana pembentukan kepribadian yang ditawarkan oleh
Kolese Gonzaga bagi para siswanya agar para siswa memiliki kepribadian dewasa yang mau terlibat kepada masalah-
masalah kehidupan bersama. Koordinator kegiatan ini adalah Moderator.
15. Ziarah dan Rekoleksi
Ziarah dan rekoleksi merupakan sebuah kegiatan di mana para siswa akan diajak untuk mengunjungi tempat-tempat
ziarah supaya para siswa dapat mengolah pengalaman rohani sebagai orang yang beriman.
Tujuan kegiatan ini adalah agar para siswa dapat mengembangkan dan menumbuhkan kepekaan rohaninya sebagai
pribadi yang beriman. Dengan kepekaan rohani yang telah diterangi pengalaman iman ini, siswa dapat
mengembangkan diri menjadi pribadi yang dewasa, sanggup mengambil keputusan sendiri berdasarkan suara hati
yang benar dan iman yang hidup.
Kegiatan ini mengambil waktu liburan. Para siswa yang berminat dapat berpartisipasi dalam acara ini. Koordinator
kegiatan ini adalah Moderator dibantu Senat seksi bidang kerohanian.
16. SENAT KOLESE GONZAGA
A. LDK SENAT
Latihan Dasar Kepemimpinan Senat merupakan sebuah kegiatan pembentukan karakter para siswa, terutama bagi
mereka yang terpilih sebagai kandidat pengurus Senat. LDK Senat dilakukan di luar sekolah selama 3 hari.
Tujuan LDK Senat adalah untuk menyeleksi calon pengurus Senat sehingga sekolah dapat memilih para pengurus
Senat yang memiliki keunggulan dan ketrampilan organisasi yang baik.
Yang berhak mengikuti LDK Senat adalah semua siswa kelas X dan XI yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Tahap pertama seleksi dilakukan oleh Pengurus Senat, dilanjutkan dengan seleksi dari Moderatores. Dalam melakukan
seleksi, pihak moderator dapat bekerja sama dengan lembaga pelatihan kepemimpinan yang berkompeten sejauh
diperlukan.
B. Pemilu SENAT
Pemilihan umum (Pemilu) Senat merupakan kegiatan sekolah di mana seluruh siswa memilih secara demokratis ketua
Senat sebagai Presidium. Setiap siswa memiliki hak satu suara dalam pemilu. Dua minggu sebelum pemilu dimulai,
para kandidat yang telah lolos seleksi LDK Senat dapat membuat kampanye di sekolah untuk menyampaikan
program-programnya kepada para pemilih dalam bentuk spanduk, pamflet, dll.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memilih ketua Senat yang dikehendaki oleh seluruh siswa. Selain itu, dalam kegiatan
ini, para siswa diajak untuk belajar mengalami kehidupan berdemokrasi sehingga mereka memiliki jiwa demokratis
dan keterbukaan dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu menjadi warganegara demokratis. Koordinator
kegiatan LDK Senat adalah Moderator dibantu Pembina Senat
17. Sarasehan
Acara ini diadakan dengan maksud untuk menkonsolidasi kelas dan memajukan suasana belajar mengajar. Dalam
acara yang diselenggarakan di luar proses belajar-mengajar di kelas, diadakan dialog dan sharing pengalaman antara
siswa-siswi dan guru-guru. Dengan itu diharapkan siswa-siswi juga para guru semakin menghayati dan menghidupi
komunitas kelas.
Acara yang merupakan acara wajib bagi kelas X ini melibatkan beberapa orangtua untuk membantu proses
penyelenggaraan acara ini. Keterlibatan orangtua dalam proses ini dimaksudkan untuk membangun semangat baru
dan rasa peduli terhadap pengembangan pembelajaran di sekolah.
Acara ini bisa divariasi dengan buka warung di sekolah yaitu setelah penerimaan rapor mid semester, para guru
bidang studi dapat menerima murid dan orangtua yang ingin berkonsultasi mengenai kekurangan dan hasil studi
anaknya. Koordinasi acara ini dilakukan antara Kepala Sekolah, Moderator dibantu oleh Wali Kelas dan tentunya Guru
Bidang Studi yang bersangkutan.
18. Graduation Day
Graduation day adalah acara untuk melepas putra-putri kelas XII yang telah berhasil menempuh ujian sekolah dan
ujian nasional. Nilai yang mau dibangun adalah acara ini menggantikan acara prom night yang dilakukan oleh para
murid di hotel tanpa sepengetahuan sekolah. Untuk tahun ajaran 2006/2007 dan tahun-tahun selanjutnya, pesta
perpisahan dengan acara prom night akan dihilangkan dan diganti cukup dengan acara Graduation day ini.
Koordinator acara Graduation day ini adalah Kepala Sekolah/Moderator dibantu oleh Kepanitiaan Orang tua klas XII
dan Siswa.
Acara Graduation Day ini dibagi dalam tiga tahap. Pertama, pengumuman kelulusan yang diadakan pagi hari. Kedua,
misa syukur atas kelulusan. Ketiga, acara wisuda dengan pemberian award bagi siswa-siswi yang berprestasi dan
dilanjutkan dengan acara ramah tamah.
19. Gonzaga Go Green
Kehancuran lingkungan dan penjarahan sumber daya alam serta penggunaan sumber daya alam yang berlebihan
telah meningkatkan ancaman krisis ekosistem yang bermuara pada perubahan iklim. Persoalan itu menimbulkan
kerentanan terhadap manusia. Untuk itu diperlukan usaha setahap demi setahap yang dapat dimulai dari lingkungan
sekolah.
Gonzaga Go Green adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam waktu setahun dengan tema yang berbeda-beda tiap
tahunnya. Dasar dari kegiatan ini adalah keterlibatan dan kepedulian komunitas Kolese Gonzaga terhadap lingkungan.
Kegiatan ini meliputi pembiasaan perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Kegiatan pembiasaan ini meliputi membuang sampah pada tempatnya, mengecek kebersihan kelas setelah jam
pelajaran berakhir dan tidak meninggalkan barang-barang pribadi di kelas (tidak membiasakan meninggalkan buku di
kelas, menghapus papan tulis, mengisi buku jurnal kelas), menggunakan kertas seminimal mungkin, memanfaatkan
barang-barang bekas yang masih dapat digunakan, mematikan sarana yang menggunakan energi listrik setelah
kegiatan berakhir, menjaga kebersihan WC (misalnya: menyiram urinoir setelah buang air kecil, membuang pembalut
wanita di tempat yang disediakan).
Selain menjaga kebersihan, juga peduli pada sesama dengan mengembalikan piring dan botol minuman ke petugas
kantin setelah digunakan, dan lain-lain. Kebiasaan ini diharapkan dilanjutkan di rumah dan di lingkungan masing-
masing sebagai penyebarluasan usaha penyelamatan bumi.
20. Bazar Amal
Acara diadakan dengan tujuan menumbuhkan kepedulian siswa-siswi terhadap mereka yang tersingkirkan dan
terlupakan yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Kepedulian ditunjukkan dengan menjual barang keperluan sehari-
hari (sembako) maupun pakaian dengan harga yang sangat murah. Barang-barang yang dijual didapatkan dari
kreativitas anak SosDo dan Senat untuk mendapatkan dana , serta kolekte dari semua siswa-siswi gonzaga.
Teknik distribusi ke masyarakat dengan membagikan undangan dalam bentuk kupon langsung ke rumah penduduk
yang tidak mampu yang ada di sekitar sekolah. Bersamaan dengan acara ini juga dilakukan Donor darah oleh
komunitas Kolese Gonzaga bekerja sama dengan PMI.
Kegiatan ini dilakukan sebagai program tahunan sekolah. Bazar amal dan Donor Darah ini dilakukan di luar jam
pelajaran efektif sekolah sehingga tidak mengurangi aktivitas belajar.
Penanggung jawab kegiatan adalah Moderator bekerjasama dengan Kelompok SosDo dan Senat.
STAF MODERATOR KOLESE GONZAGA
1. Antonius Vico Christiawan,SJ (Moderator)
2. Fr. Lesnanto, SJ
3. Bpk. Isharmanto
4. Bpk. J. Adianto
5. Bpk. Johanes S.M.
6. Bpk. Y.B. Dion Rikayakto

Anda mungkin juga menyukai