Anda di halaman 1dari 9

TENTANG HOMESCHOOLING KAK SETO Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

Sedapat mungkin setiap anak memperoleh pendidikan yang layak bagi diri mereka. Namun, dari pengalaman di lapangan menunjukkan banyak anak mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan selama bersekolah. Sebut saja, kasus bullying, bentakan dan kekerasan dari guru bahkan pemasungan kreativitas anak. Pengalaman-pengalaman yang kurang berkesan tersebut menimbulkan phobia terhadap sekolah (school phobia) bagi anak dan orangtua. Penyeragaman kemampuan dan keterampilan semua anak untuk seluruh bidang turut mematikan minat dan bakat yang tentunya berbeda-beda, karena setiap anak adalah unik. Lebih jauh lagi, kurikulum yang terlalu padat dan tugas-tugas rumah yang menumpuk membuat kegiatan belajar menjadi suatu beban bagi sebagian anak. Surabaya sebagai kota metropolitan kedua setelah Jakarta, memiliki ciri-ciri seperti pada umumnya kotabesar. Yaitu kota perdagangan yang sibuk,kota yang tak pernah tidur, mobilitas penduduk tinggi, tingkat polusi yang tinggi akibat asap pabrik dan kendaraan bermotor. Hal-hal tersebut memicu kesulitan belajar bagi anak, Diantaranya banyak anak harus membagi waktu antara belajar dan membantu orang tuanya berdagang. Anak-anak yang sibuk mengembangkan kariernya sebagai artis, atlet atau pemusik. Sehingga membuat mereka sulit menyesuaikan diri dengan jadwal yang padat dan tugas yang menumpuk dari sekolah. Selain itu orangtua yang sering berpindahkotakarena tugas membuat anak harus sering beradaptasi pada lingkungan yang baru. Kondisi lingkungankotayang polusi menyebabkan banyak anak rentan sakit dan gangguan kesehatan lain sehingga tidak masuk sekolah dan tertinggal pelajaran. Melihat kondisi tersebut, maka perlu dicarikan solusi alternatif bagi anak-anak yang kurang cocok dengan sistem pendidikan formal. Salah satu bentuknya adalah kegiatan homeschooling. Sekolah rumah atau homeschooling, menurut direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional Ella Yulaelawati, adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orangtua atau keluarga. Proses belajar mengajar homeschooling pun berlangsung dalam suasana kondusif.

Homeschooling dan Sekolah Umum Pada hakekatnya, homeschooling maupun sekolah umum, sama-sama sebagai sarana untuk menghantarkan anak-anak mencapai tujuan pendidikan seperti yang diharapkan. Tapi homeschooling dan sekolah memiliki perbedaan.

Sistem sekolah, tanggung jawab pendidikan anak didelegasikan orangtua kepada guru dan pengelola sekolah. Sistem terstandarisasi untuk memenuhi kebutuhan anak secara umum. Jadwal belajar seragam untuk seluruh siswa, pengaturan dan penentuan kurikulum dan materi pengajaran terpusat. Pada homeschooling, tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya berada di tangan orangtua. Sistem disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga, jadwal belajar fleksibel, tergantung kesepakatan anak dan orangtua, materi belajar dan kurikulum ditentukan oleh orangtua. Orangtua dapat mengembangkan potensi-potensi intelegensi yang dimiliki anak karena potensi setiap anak berbeda dan unik.

Home Schooling Kak Seto Dari sekian banyak homeschooling yang ada di Indonesia, salah satunya Home Schooling Kak Seto (HSKS) menawarkan konsep yang berbeda. Dengan mengusung Brand Image Kak Seto sebagai psikolog, tokoh Nasional yang peduli Anak dan pendidikan, serta icon homeschooling dan pendidikan alternatif. HSKS adalah sekolah alternatif yang menempatkan anak-anak sebagai subyek dengan pendekatan secara at home atau di rumah. Sehingga anakanak merasa nyaman belajar, karena mereka mereka dapat belajar apapun sesuai dengan keinginannya dengan jam belajar yang fleksibel: mulai dari bangun tidur sampai berangkat tidur lagi. Jenjang pendidikan pada HSKS mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Pada tingkat SD terdiri dari kelas I sampai kelas VI, pada tingkat SMP terdiri dari kelas VII sampai kelas IX sedangkan tingkat SMA terdiri dari kelas X sampai kelas XII. Homeschooling Kak Seto (HSKS) dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Visi Menjadikan Homeschooling Kak Seto (HSKS) sebagai salah satu institusi pendidikan anak yang unggul dan menyediakan program pendididkan bagi anak agar memilki keterampilan, life skill, dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.

Misi

1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, gaya belajar, kekuatan dan keterbatasan yang dimilikinya. 2. Membentuk peserta didik menemukan minat dan bakatnya serta mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara optimal. 3. Membentuk peserta didik menjadi manusia pembelajar seumur hidup yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan karakter yang kuat. 4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh hubungan dari pelajaran yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata. 5. Mengatasi keterbatasan, kelemahan peserta didik dengan melakukan pendekatan personal. LEGALITAS Ijazah Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengakomodasi homeschooling sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Dalam pelaksanaannya, homeschooling berada di bawah naungan Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional RI. Siswa yang memilih homeschooling akan memperoleh ijazah kesetaraan yang dikeluarkan oleh KEMENDIKNAS, yaitu: Paket A setara SD, Paket B setara SMP, Paket C setara SMA. Ijazah ini dapat digunakan untuk meneruskan pendidikan ke sekolah formal yang lebih tinggi, bahkan ke sekolah-sekolah luar negeri sekalipun.

Kurikulum Homeschooling Kak Seto mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Selain itu kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun oleh Homeschooling Kak Seto. Dalam kegiatan tutorial kedua acuan tersebut disusun dan disampaikan dengan metode Homeschooling Kak Seto sehingga dirasakan berbeda dengan sekolah formal, agar peserta dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menyenangkan.

Proses Pembelajaran Komunitas Merupakan proses pembelajaran dimana siswa dikumpulkan di sebuah kelas untuk belajar sambil bersosialisasi dengan teman-temannya. Dalam komunitas jadwal belajar siswa ditentukan oleh HSKS Surabaya. Distance Learning Merupakan proses pembelajaran dimana siswa belajar di rumah menggunakan modul dan orangtua yang berperan besar sebagai pendidiknya. Dalam Distance Learning jadwal belajar disusun sesuai kesepakatan antara siswa dan orang tua. Orangtua dapat menambah tutor dari HSKS atau pihak lain jika diperlukan.

Kegiatan Kegiatan di Homeschooling Kak Seto (HSKS) terbagi atas 2 kegiatan yaitu : A. Kegiatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa (homeschooler) dimana kegiatan tersebut membantu proses belajar siswa menjadi menyenangkan seperti : 1. Games Merupakan kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran. Tujuannya untuk mengkondisikan siswa agar lebih siap dan tenang dalam belajar. Dalam kegiatan ini tutor memberikan games atau permainan yang dapat merangsang kemampuan motorik, analisis, teamwork, berpikir kritis dan kreatif. 2. Inspiring Story Adalah kegiatan yang dilakukan sebelum pembelajaran bergantian dengan games. Tutor maupun homeschooler akan memceritakan kisah-kisah yang dapat memotivasi dan menginspirasi. Bisa berupa pengalaman Tutor atau siswa (sharing) juga pengalaman tokoh-tokoh sukses di Indonesia atau manca negara. 3. Project Class Merupakan salah satu kegiatan dan metode belajar yang memadukan kemampuan motorik kasar dan halus homeschooler dengan kemampuan logika dan analisisnya. Siswa mempraktekkan teori untuk menghasilkan karya yang berguna atau melakukan percobaan-percobaan ilmiah. Kegiatan disesuaikan dengan tingkatan kelas siswa (SD, SMP, SMA). 4. Distance Learning (DL) Gathering Merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh homeschooler (siswa) yang memilih program Distance Learning. Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam satu semester. Dengan Distance Learning Gathering ini homeschooler

dapat mengenal dan bersosialisasi dengan sesama teman homeschooler serta tidak hanya belajar di rumah. 5. Nonton Bareng Kegiatan pembelajaran dengan menonton pertunjukan film, teater, konser musik, drama modern dan tradisional yang sesuai dengan usia dan perkembangan homeschooler.

6. Outing (field trip) Outing merupakan proses pembelajaran dimana homeschooler belajar di luar kelas baik berupa kunjungan ke tempat terbuka maupun tertutup yang memiliki nilai edukasi yang baik, seperti: musium, perpustakaan, pusat seni/ketrampilan, industri manufacturing, kebun satwa, kebun flora, hutan lindung dll. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali. 7. Ekstrakurikuler Kegiatan ini meliputi kegiatan olah fisik / olahraga dan kegiatan dibidang seni sesuai dengan minat dan bakat siswa seperti seni musik, olah vokal, seni lukis, tari dan menulis / journalis. B. Kegiatan yang berhubungan dengan orangtua wali murid : Parents Meeting Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam satu semester dimana orangtua/ wali murid akan memperoleh laporan perkembangan putra/ putrinya dari pihak sekolah. Kegiatan berupa seminar, konseling dan pembagian hasil kegiatan belajar putra/putrinya. Bimbingan Konseling Adalah salah satu bentuk pelayanan kepada homeschooler dan orangtua berkaitan dengan kondisi psikologis maupun sosial yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan ini meliputi pemberian materi di kelas, pemberian motivasi belajar, konsultasi pribadi dan diskusi kelompok dengan orangtua dan homeschooler.

Keunggulan Homeschooling Kak Seto Surabaya 1. Konsep media di HSKS bisa dimana saja, kapan saja dengan siapa saja

2. Dapat melanjutkan kuliah atau bekerja di indonesia atau luar negeri 3. Lebih mandiri dan siap kerja untuk terjun ke dunia nyata karena proses pembeljarannya berdasarkan kegiatan sehari-hari 4. Jika siswa memang cerdas serta mampu, dimungkinkan untuk percepatan atau loncat kelas 5. Waktu belajar yang fleksibel karena bisa diatur oleh orangtua dan siswa sendiri di rumah 6. Proses belajar menyenangkan santai, tapi penuh tanggung jawab 7. Bakat siswa akan ditelusuri secara profesional 8. Perkembangan anak relative terlindung dari paparan nilai dan pergaulan yang menyimpang (tawuran, drug, pornografi, mencontek dsb) 9. Sesuai untuk anak ingin sekolah tapi tetap bisa berkarier seperti : Artis/aktor, atlet, pemusik, seniman, pengusaha, dll 10. Sesuai untuk anak yang orangtuanya sering berpindah tempat kerja misal seperti Diplomat, TNI, Pegawai Negeri atau Pengusaha yang sering berpindah

Dalam operasinya, HSKS mengenakan biaya kepada peserta sbb,

HS Komunitas

Tingkatan

Uang Pangkal (Rp)

SPP/bulan (Rp)

Uang Kegiatan/ Semester (Rp)

SD Kelas 1,2,3

9.500.000

600.000

2.800.000

SD Kelas 4,5,6

6.500.000

600.000

2.800.000

SMP Kelas 1

9.500.000

850.000

3.300.000

SMP Kelas 2,3

6.500.000

850.000

3.300.000

SMU Kelas 1

9.500.000

850.000

3.300.000

SMU Kelas 2,3

6.500.000

850.000

3.300.000

HS Distance Learning

Wilayah

Uang Pangkal (Rp)

Uang Member/ semester (Rp)

Jabodetabek

2.700.000

1.300.000

Luar Jabodetabek

2.700.000

1.500.000

Biaya tutor ke rumah bagi program distance learning (tidak wajib/bila merasa diperlukan)

Tingkatan

1XSeminggu

2XSeminggu

3XSeminggu

SD

420.000

740.000

980.000

SMP

460.000

820.000

1.100.000

SMA

500.000

900.000

1.220.000

Program tutor disesuaikan dengan kebutuhan peserta (waktu, tempat, mata pelajaran, jadwal)

Anda mungkin juga menyukai