Anda di halaman 1dari 5

HASIL

Tabel 1. Pemeriksaan Indera Pengecapan (Praktikum I), dimana OP tidak mengetahui larutan
apa yang diberikan [apakah larutan garam, gula, cuka (asam), maupun aspirin (pahit)]
Rasa Hasil
1. Manis
2. Asam
3. Asin
4. Pahit
+
+
+
+

Tabel 2. Pemeriksaan Indera Pengecapan (Praktikum I), dimana OP menunjukkan area yang
dirasa paling terasa [(area 1 manis), (area 2 asam), (area 3 asin), dan (area 4 pahit)],
pada saat larutan diberikan.
Rasa
Area
1 2 3 4
1. Manis
2. Asam
3. Asin
4. Pahit












PEMBAHASAN
Reseptor yang terdapat pada pengecapan dan penghidu adalah kemoreseptor.
Kemoreseptor untuk sensasi pengecapan terkemas dalam papil-papi pengecapan (bud taste).
Pada manusia, taste bud terletak di mukosa epiglotis, palatum, dan faring serta di dinding papila
fungiformis dan papila valata lidah. Papila fungiformis merupakan struktur bulat yang paling
banyak ditemukan di dekat ujung lidah; papila valata adalah struktur menonjol yang tersusun
membentuk huruf V di belakang lidah. Setiap papila fungiformis memiliki hingga lima taste bud,
dan taste bud tersebut biasanya terletak di puncak papilla. Papilla valata yang lebih besar
masing-masing mengandung sampai 100 taste bud, biasanya terletak di sisi papilla. Papilla
filiformis yang kecil, berbentuk kerucut dan menutupi bagian dorsum lidah, bisanya tidak
mengandung taste bud. Seluruhnya, terdapat sekitar 10.000 taste bud.

Serabut saraf sensorik dari taste bud di dua pertiga anterior lidah berjalan di dalam
cabang korda timpani nervus fasialis (N.VII), dan serabut dari sepertiga posterior lidah mencapai
batang otak melalui nervus glosofaringeus. Serabut dari daerah lain selain lidah mencapai batang
otak melalui nervus vagus. Di setiap sisi, serabut pengecap yang mengandung mielin tetapi
menghantarakan implus relatif lambat di ketiga saraf tersebut menyatu di bagian gustatorik
nukleus traktus solitarius di medula oblongata. Dari sini, akson dari neuron tingkat kedua naik
di lemniskus medialis ipsilateral dan, pada primata, berjalan langsung ke nukleus posteromedial
ventral talamus. Dari talamus, akson dari neuron tingkat ketiga berjalan dalam radiasi talamus ke
area wajah korteks somatosensorik di girus postsentralis ipsilateral. Akson-akson tersebut juga
berjalan ke bagian anterior insula. Korteks insula yang terkait terletak di sebelah anterior dari
area wajah girus postsentralis dan mungkin merupakan area yang memperantarai persepsi sadar
pengecapan dan diskriminasi pengecapan.
Hanya zat kimia dalam larutan, baik cairan atau zat padat yang telah larut dalam air liur
yang dapat berikatan dengan reseptor. Pengikatan suatu zat kimia dengan sel reseptor
menyebabkan perubahan saluran-saluran ion dan menimbulkan depolarisasi potensial reseptor.
Potensial reseptor ini kemudian memulai potensial aksi di ujung-ujung terminal serat saraf aferen
yang bersinaps dengan reseptor tersebut yang akan menimbulkan impuls saraf yang memberi
sinyal adanya zat kimia yang bersangkutan. Jalur sensorik pengecapan memiliki dua rute, satu ke
sistem limbik untuk pengolahan emosional dan perilaku dan satu lagi ke korteks melalui talamus
untuk persepsi sadar dan diskriminasi halus.

Secara anatomi, sensasi kecap oleh dua pertiga anterior lidah disalurkan oleh cabang-
cabang N. facialis [VII] (Chorda tympani, N. intermedius) ke bagian atas Tractus solitaries di
batang otak; perikarya serabut-serabut sensorik ini terletak di Ganglion geniculi. Sensasi kecap
oleh sepertiga posterior lidah diproyeksikan ke bagian bawah Tractus solitaries di batang otak
oleh serabut-serabut sensorik N. glossopharyngeus [IX] dan N. vagus [X]. perikarya dari serabut-
serabut saraf ini berada di Ganglion inferius dari N. glossopharyngeus [IX] atau N. vagus [X].
Semua daerah di dua pertiga anterior lidah mampu mendeteksi kelima kualitas rasa dasar,
meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda. Sebagai contoh, persepsi manis lebih intens di
ujung lidah, sedangkan pangkal lidah posterior mengandung reseptor-reseptor yang terutama
peka terhadap rasa pahit.
Rasa asin dipicu oleh NaCl. Reseptor utamanya adalah ENaC. Seperti reseptor ENaC di
tempat lain, reseptor di rongga mulut dihambat oleh amilorid. Namun, penghambatan di lidah
sifatnya tidak lengkap sehingga timbul dugaan bahwa terdapat reseptor garam lain di taste buds.
Masuknya Na
+
ke dalam reseptor garam menyebabkan depolarisasi reseptor dan memicu
pelepasan glutamat, yang mendepolarisasi neuron-neuron aferen di sekitar.
Rasa asam (kecut) dipicu oleh proton. ENaC memungkinkan masuknya proton dan
memungkinkan bertanggung jawab, paling tidak sebagian, terhadap rasa asam. Namun, HCN,
kanal kation bergerbang nukleotida siklik yang diaktifkan oleh hiperpolarisasi, dan reseptor lain
mungkin berperan.
Rasa umami disebabkan oleh pengaktifan reseptor glutamat metabotopik yang salah satu
ujungnya terpotong (truncated metabotopic glutamate receptors), mGluR4, di taste buds, dan
agonisnya adalah purin 5-ribonukleotida seperti IMP dan GMP di dalam makanan. Cara
pengaktifan reseptor menimbulkan depolarisasi masih belum diketahui pasti.
Rasa pahit ditimbulkan oleh berbagai senyawa yang tidak saling berkaitan. Banyak dari
senyawa ini bersifat racun, dan rasa pahit berfungsi sebagai peringatan untuk menghindarinya.
Semula diduga bahwa terdapat sebuah reseptor pahit yang berhubungan dengan protein G
heterotrimerik gustducin. Namun, banyak reseptor-protein G pada genom manusia ditemukan di
sel reseptor pengecap (family T2R) dan dirangsang oleh substansi pahit seperti striknin. Jumlah
pasti reseptor terkait-protein G di taste buds yang berespons terhadap agonis pahit belum
diketahui, tetapi pada manusia mungkin mencapai 24. Tampaknya paling tidak sebagian dari
reseptor ini dan mungkin semuanya bekerja secara independen, terdapat banyak jaras pahit yang
berlainan. Sebagian senyawa yang terasa pahit tidak mengaktifkan reseptor tetapi langsung
bekerja pada protein-G; kina adalah salah satu contohnya. Senyawa lain mengambat fosfolipase
yang memetabolisme cGMP. Gustducin menurunkan nukleotida siklik dan meningkatkan
pembentukan DAG dan inositol fosfat. Kedua efek ini dapat menyebabkan depolarisasi.
Zat yang terasa manis juga bekerja melalui protein G gustducin. Gula terasa manis,
demikian juga senyawa seperti sakarin yang memiliki struktur yang sama sekali berbeda. Saat
ini tampaknya gula alami seperti sukrosa dan pemanis sintetis bekerja melalui reseptor yang
berbeda pada gustducin. Seperti reseptor yang peka terhadap rasa pahit, reseptor yang peka rasa
manis bekerja melalui nukleotida siklik dan metabolisme inositol fosfat.
Pada praktikum, peletakkan lidi kapas diletakkan pada semua area pengecapan di lidah
dan didapati hasil positif (+) pada OP yang berarti OP dapat mengecap rasa dari keempat macam
larutan yang diberikan (tabel 1). Lidah manusia mendeteksi sedikitnya lima kategori umum
sensasi kecap: ion logam (asin); ion hidrogen dari asam (asam); gula dan senyawa yang terkait
(manis); alkaloid dan toksin tertentu (pahit); asam amino seperti glutamat (umami; gurih). Rasa
asin dan asam dihasilkan oleh kanal ion; kategori rasa lain diperantarai oleh reseptor yang
terangkai dengan protein G. Pengikatan reseptor menghasilkan depolarisasi sel-sel gustatorik,
yang menghasilkan serabut saraf sensorik yang mengirimkan informasi ke otak untuk diolah.
Persepsi sensasi kecap dalam makanan memerlukan sensasi penghidu dalam keseluruhan sensai
yang dihasilkan oleh makanan, dan konsistensi (atau tekstur) serta suhu makanan juga berperan
dalam penentuan rasa, selain aktivitas kuncup kecap dari lidah.
Selama ini diperkirakan bahwa permukaan lidah memiliki daerah khusus untuk masing-masing
dari sensasi [manis, asam, asin, dan pahit], tetapi sekarang telah jelas bahwa semua rasa dapat
dirasakan di seluruh bagian lidah dan struktur sekitar. Juga telah jelas bahwa saraf aferen ke
nukleus traktus solitarius mengandung serabut dari semua jenis taste buds, tanpa memperlihatkan
lokalisasi jenis rasa secara jelas. Terbukti pada praktikum, dimana peletakan lidi berkapas
diletakkan pada ke-4 area lidah [(area 1 manis), (area 2 asam), (area 3 asin), dan (area 4
pahit)], didapati OP dapat merasakan rasa bukan hanya di satu area yang spesifik untuk rasa
tertentu, seperti pada (tabel 2) di mana OP merasakan rasa pahit bukan hanya di area 4 namun
juga pada area 3.

Anda mungkin juga menyukai