Praktikum I:
Praktikum II:
Praktikum III:
Tes Penala
Audiometri
Percobaan Keseimbangan Pada Manusia
A. Percobaan dengan Kursi Barany 1
B. Tes Penyimpangan Penunjukkan (Pas Pointing Test of Barany)
C. Kesan Sensasi
Percobaan Sederhana untuk Kanalis Semisirkularis Horisontalis
Praktikum IV:
Pengecapan
Penghidu
Tes Buta Warna
PENGECAPAN
A. Dasar Teori
Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron aferen; reseptor berespon
terhadap rangsangan tertentu, mengubah bentuk-bentuk energi rangsangan menjadi sinyal
listrik serta bahasa sistem saraf. Reseptor untuk pengcapan adalah kuncup pengecap,
yaitu suatu kemoreseptor yang terletak terutama di lidah tetapi juga terdapat pada palatum
lunak dan epiglotis. Kuncup pengecap terdapat pada tonjolan mukosa lidah yang disebut
papilla. Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel
sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori pengecap serta
dibasahi oleh saiva.
Pada papilla didapatkan taste buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan
kimia dari luar. Pada sisi atas dan sisi samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap,
yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan terletak tersebar diatas lidah.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir lidah adalah kumpulan
otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan
mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki
struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa
latin lingua atau glossal dari bahasa yunani. Sebagian besar lidah tersusun atas otot
rangka yag terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus
di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan instrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang diseut papilla.
Papilla terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi
sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Terdapat tiga jenis
papilla yaitu :
1. Papilla filiformis (fili = benang) :
berbentuk
seperti benang halus
2. Papilla sirkumvalata (sirkum = bulat) :
berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V
dibelakang lidah
3. Papilla fungiformis (fungi = jamur)
:
berbentuk seperti jamur
Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds, tetapi inder penghidu pun sangat
berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan
tekstur lembut atau kasar, at-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu
sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih
makanan sesuai keinginannya. Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap
berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel
pengecapan, antara lain :
a. 2 reseptor Natrium
b. 2 reseptor Kalium
c. 1 reseptor Klorida
d. 1 reseptor Inosin
e. 1 reseptor Manis
f. 1 reseptor Pahit
g. 1 reseptor Glutamat, dan
h. 1 reseptor Ion hydrogen
Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi kategori yang umum disebut sensasi
pengecapan utama tentunya disuaikan dengan area saraf, yaitu :
1. Kuncup pengecapan yang sensitif terhadap rasa manis terletak di ujing lidah
lainnya.
ion K dapat
E. Menjawab Pertanyaan
Jelaskan mekanisme jalannya impuls pada percobaan diatas sehingga anda dapat
merasakan rasa manis, asam, dan lainnya sebagainya !
Jawab:
Reseptor untuk pengecapan adalah kemoreseptor. Yaitu reseptor yang menghasilkan
sinyal apabila berikatan dengan bahan kimia tertentu. Kemoreseptor terkemas dalam taste
buds. Sebuah taste bud terdiri dari sekitar 50 sel reseptor kecap berbentuk gelendong
panjang yang terkemas bersama sel penunjang. Setiap taste bud memiliki pori kecap.
Melalui pori kecap, cairan di dalam mulut yang melewati pori dapat masuk dan berkontak
dengan sel reseptor untuk menghantarkan sensasi rasa. Sel reseptor kecap adalah sel
epitel modifikasi dengan banyak lipatan di permukaannya, atau mikrovilus. Membran
plasma mikrovilus mengandung reseptor yang berikatan secara selektif dengan molekul
zat kimia di lingkungan. Hanya bahan kimia dalam bentuk terlarut yang dapat melekat ke
sel reseptor dan memicu sensasi rasa.
Sel reseptor memiliki rentang usia 10 hari. Sel epitel yang mengelilingi taste bud pertama
akan berdiferensiasi menjadi sel penunjang, kemudian menjadi sel reseptor.
Tastan (pengikatan bahan kimia pemicu rasa) dengan sel reseptor akan memicu
terjadinya depolarisasi yang selanjutnya akan menimbulkan potensial aksi.
Ada banyak sekali sensasi rasa yang bisa kita bedakan. Rasa-rasa tersebut adalah variasi
dari lima rasa primer: asin, asam, manis, pahit, dan umami. Setiap sel reseptor dapat
merespon kelima rasa tersebut dengan derajat yang bervariasi sehingga satu sel reseptor
akan cenderung lebih responif terhadap satu rasa. Tergantung rasanya, sel reseptor
menggunakan berbagai macam jalur untuk menimbulkan depolarisasi
1. Asin
Dirangsang oleh NaCl. Ion Na akan masuk langsung ke dalam sel melalui
saluran khusus Na di membrane sel reseptor. Perpindahan tersebut akan
menurunkan negativitas di dalam sel. Akan terjadi depolarisasi reseptor dan
akhirnya akan terbentuk potensial aksi.
2. Asam
Dirangsang oleh H (Hidrogen). Contoh zat yang mengadung zat kimia tersebut
antara lain asam sitrat pada lemon. Ion H akan berikatan dengan reseptor.
Ikatan tersebut akan menyebabkan tertutupnya saluran K. ion K akan terjebak
di dalam sel sehingga negativitas di dalam sel turun. Akhirnya terjad
depolarisasi
3. Manis
Dirangsang oleh konfigurasi tertentu glukosa. Glukosa akan berikatan dengan
G-Protein Coupled Receptor, yaitu reseptor yang berikatan dengan protein G.
Saat glukosa berikatan dengan reseptor, protein G akan terlepas dari reseptor
dan akan mengaktifkan pembawa pesan kedua Camp di sel kecap. Jalur
pembawa pesan kedua akhirnya akan menyebabkan fosforilasi dan
penyumbatan saluran K. ion K akan terjebak di dalam sel, dan negativitas di
dalam sel akan menurun sehingga terjadi depolarisasi
4. Pahit
Dirangsang oleh kelompok tastan yang secara kimiawi lebih beragam. Sebagai
contoh, alkaloid (kafein, nikotin, striknin, morfin, dan turunan tumbuhan
toksik lainnya), serta bahan beracun, semua terasa pahit. Hal ini merupakan
PENGHIDU
A. Tujuan Percobaan
Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta
membedakan wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.
B. Dasar Teori
Sensasi wangi/ bau terjadi karena adanya interaksi zat dengan reseptor indera
penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Reseptor ini merupakan sel saraf
yang berupa benang halus. Pada satu ujung sel saraf berinteraksi dengan zat berbau,
sedangkan ujung yang lainnya berkumpul dalam suatu tulang menuju bagian otak yang
bertugas menerjemahkan sensasi dari indra penciuman. Serangkaian proses terjadi dalam
benang halus, dimulai dari interaksi molekul dengan reseptor sampai dihasilkannya sinyal
listrik.
Interaksi molekul dengan sel saraf reseptor akan menyebabkan reseptor teraktifkan.
Suatu protein yang berpasangan dengan reseptor (protein G) akan teraktifkan juga.
Protein G yang teraktifkan akan menstimulasi pembentukan cAMP, melalui pembentukan
enzim adnylate cyclase III. cAMP merupakan suatu molekul pembawa pesan yang dapat
mengatifkan suatu mekanisme transfer ion, sehingga akhirnya dapat dikirim informasi
mengenai wangi/bau molekul ke otak berupa sinyal listrik.
Setiap satu sensasi wangi terdiri dari beberapa campuran zat berbau yang akan
menstimulasi reseptor. Kemudian dalam otak terdapat suatu system pemetaan yang
menerjemahkan sensai wangi ini. Itulah sebabnya meskipun hanya ditemukan 1000 sel
saraf penciuman, tapi kita dapat mengenal 10000 jenis wewangian. Indra penciuman akan
cepat beradatasi.
Sering kita merasa tidak lagi mencium wangi parfum yang telah kita semprotkan,
padahal orang lain yang baru bertemu dengan kita masih bisa menciumnya. Terjadinya
fenomena ini dapat dijelaskan dengan mekanisme berikut. Saat transfer ion untuk
pengiriman sinyal ke otak, Memungkinkan masuknya ion Ca2+, ion Ca2+ akan mengikat
protein calmodulin (CaM). Kompleks Ca2+/Ca Mini dapat mengaktifkan enzim PDE
yang selanjutnya dapat merusak molekul cAMP (molekul pembawa pesan yang dapat
mengaktifkan transfer ion dan bertanggung jawab dalam pengiriman sinyal ke otak),
akibatnya pengiriman sinyal ke otak yang membawa informasi sensasi wangi terhenti.
Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena
memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsipprinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor
namun dapat membaui lebih dari 600 aroma. Sistem olfaction dapat menerima stimulus
benda-benda kimia sehingga reseptornya disebut chemoreseptor. Sistem olfaction terdapat
di hidung bagian atas (concha nasal superior) yang peka terhadap penciuman dan lebih
dekat ke saraf olfactorius.
Penciuman pada manusia secara umum dipengarui oleh :
Fisik
: Lebih sensitif terhadap bau, hidung mancung lebih peka atau
lebih sensitif
Psikologis
: Wanita yang sedang PMS lebih sensitif
Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :
1. Susunan rongga hidung :
hidung mancung lebih
baik dalam membaui
2. Variasi fisiologis :
pada wanita PMS dan ibu hamil
muda, penciumannya lebih peka
3. Spesies
:
anjing (karena kemampuan survive
tergantung pada pembauan jadi lebih peka pembauannya)
4. Konsentrasi bau
(+)
Tembakau
(+)
Parfum
(+)
Alkohol
(+)
Minyak kayu
(+)
putih
F. Pembahasan
Indra pembau berfungsi untuk menerima bau suatu zat terlarut dalam udara atau air.
Reseptor pembau terletak pada langit-langit rongga hidung, pada bagian yang disebut
epitelium olfaktori. Epitelium olfaktori terdiri dari sel-sel reseptor dan sel-sel penyokong.
Sel resptor olfaktori berbentuk silindris dan mempunyai filamen-filamen seperti rambut
pada permukaan bebasnya. Akson sel olfaktorius berjalan menuju bulbus olfaktorius pada
sistem saraf pusat.
Reseptor Pembau adalah komoreseptor yang dirangsang oleh molekulmolekul
larutan dalam cairan hidung. Sensasi wangi/ bau terjadi karena adanya interaksi zat
dengan reseptor indera penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Interaksi
molekul dengan sel saraf reseptor akan menyebabkan reseptor teraktifkan. Suatu protein
yang berpasangan dengan reseptor (protein G) akan teraktifkan juga. Protein G yang
teraktifkan akan menstimulasi pembentukan cAMP. cAMP merupakan suatu molekul
pembawa pesan yang dapat mengatifkan suatu mekanisme transfer ion, sehingga akhirnya
dapat dikirim informasi mengenai wangi/bau molekul ke otak berupa sinyal listrik.
G. Menjawab Pertanyaan
Jelaskan mekanisme jalannya impuls pada percobaan diatas sehingga anda dapat
mencium bau!
Jawab:
Reseptor Pembau adalah komoreseptor yang dirangsang oleh molekulmolekul
larutan dalam cairan hidung. Reseptor pembau merupakan reseptor jauh (tele reseptor)
karena lintasan pembauan tidak memiliki hubungan dalam thalamus dan tidak terdapat di
daerah proyeksi pada neocortex penciuman (Ganong, 1979).
Membrana offactoria terletak pada bagian superior rongga hidung. Di bagian medical
ia melipat keatas concana superior dan bahkan ada yang berada di concha media.
Organon olfacus terdapat di dataran medical concha nasalis superior dan pada dataran
septumasi yang berhadapan dengan concha masalis superior. Saat seseorang menarik
nafas maka sesi bili rasa pembaunya akan lebih kuat karena letak organon olfacus
disebelah atasnya. Sensai pembauan tergantung pada konsentrasi penguapan, misalnya
skatol (bau busuk pada facces) karena konsentrasinya pekat maka baunya busuk (Guyton,
1983).
Impulsimpuls bau dihantarkan oleh filum olfactetorium yang bersinopsis dengan
cabangcabang dendrit sel mitral dan disebut sinopsis glomerulus. Neurit sel mitral
meninggalkan bulbus olfactorius untuk berjalan di dalam area medialis dan berakhir di
dalam area. Pusat pembauan ada di uncus. Neurit beurit sel mitral mempunyai cabang
cabang yang menuju ke sel granula akan mengadakan sinaps di sinopsis axomatis.
Sebagian dari neurit neurit sel mitral berjalan dalam stria lateralis dan berakhir dalam
uncus, sebagian dari neurit tersebut berjalan di dalam stria medialis dan berakhir di dalam
area septialis ( Radiopoetro, 1986), (Ganong, 1979)
2. Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena
memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh
prinsip-prinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7
reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma
3. Impulsimpuls bau dihantarkan oleh filum olfactetorium yang bersinopsis dengan
cabangcabang dendrit sel mitral dan disebut sinopsis glomerulus. Neurit sel mitral
meninggalkan bulbus olfactorius untuk berjalan di dalam area medialis dan berakhir
di dalam area. Pusat pembauan ada di uncus. Neurit beurit sel mitral mempunyai
cabang cabang yang menuju ke sel granula akan mengadakan sinaps di sinopsis
axomatis. Sebagian dari neurit neurit sel mitral berjalan dalam stria lateralis dan
berakhir dalam uncus, sebagian dari neurit tersebut berjalan di dalam stria medialis
dan berakhir di dalam area septialis.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong,F.William. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed.20. Jakarta:EGC
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ed.2. Jakarta:EGC
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui cara pemeriksaan serta jenis buta warna serta ada tidaknya buta warna pada
o.p.