Anda di halaman 1dari 6

MEKANISME FISIOLOGI MAKHLUK HIDUP TERHADAP KONSENTRASI GARAM

1. Struktur khusus
Tanaman : Kelenjar Garam pada akar mangrove
Hewan : Kelenjar garam pada kantung mata burung

1. Perilaku
Tanaman : Sistem Perakaran Khusus
Hewan : Ikan -> Urine Pekat
Manusia : Menghindar, produksi hormon oubain yang lebih banyak

2. Kelainan
Tanaman : Nekrosis
Hewan : Bulu pada hewan berbulu akan rontok
Manusia : Hipertensi

STRUKTUR TERTENTU
Kelenjar garam pada tanaman mangrove
Spesies mangrove berhasil tumbuh di lingkungan air laut karena memiliki beberapa
bentuk adaptasi khas. Adaptasi ini umumnya terkait dengan upaya untuk bertahan dalam
kondisi salin, bertahan dalam tanah lumpur anaerob dan tidak stabil, serta untuk
perkembangbiakan. Tumbuhan menghadapi berbagai masalah untuk tumbuh di dalam atau di
dekat air laut yang secara fisiologi kering, karena kebanyakan jaringan tumbuhan dan
hewan lebih encer daripada air laut. Agar terjadi osmosis, air harus bergerak dari tempat yang
konsentrasinya lebih rendah (hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis). Akibatnya air dari
dalam jaringan tumbuhan dapat berpindah ke tanah salin, sehingga tumbuhan menjadi layu
dan mati.
Lingkungan yang keras dan tidak stabil ini menyebabkan diversitas hutan mangrove
cenderung lebih rendah daripada umumnya hutan hujan tropis. Kebanyakan tumbuhan
memiliki toleransi sangat rendah terhadap salinitas, tetapi mangrove yang dua kali sehari
tergenangi air laut dapat bertahan. Semua pohon, semak, palem, tumbuhan paku, rumput,
liana dan epifit yang berhabitat di hutan mangrove tumbuh paling baik pada lingkungan air
tawar dan air laut dengan perbandingan seimbang (50% : 50%). Lebih dari 90% tumbuhan
mangrove dapat mencegah masuknya garam dengan filtrasi pada akar. Garam yang tetap
terserap ke dalam tubuh dengan cepat diekskresikan oleh kelenjar garam di daun, sehingga
daun tampak seperti ditaburi kristal garam dan terasa asin. Beberapa tumbuhan menyimpan
garam dalam kulit kayu atau daun tua yang hampir gugur. Tingginya kadar garam pada
lingkungan mangrove akan menyebabkan tingginya konsentrasi garam dalam jaringan,
sehingga terjadi gangguan metabolisme.Penyimpanan air juga merupakan masalah penting
bagi tumbuhan mangrove, karena tumbuh di tepi laut terbuka dimana kecepatan angin relatif
tinggi, laju transpirasi tumbuhan mangrove juga relatif tinggi. Tumbuhan mangrove
mengembangkan berbagai cara untuk mengatasi kehilangan air melalui daun. Mereka dapat
mengatur pembukaan stomata dan orientasi daun, sehingga mengurangi serapan sinar
matahari dan evaporasi. Sebagiantumbuhan mangrove memiliki daun keras, tebal, berlilin
atau berbulu rapat untuk mereduksi hilangnya air. Beberapa daun bersifat sukulen untuk
menyimpan air dalam jaringan.
Sekresi garam. Beberapa tumbuhan mangrove seperti Avicennia, Acanthus dan
Aegiceras corniculata memiliki alat sekresi garam. Konsentrasi garam dalam getah biasanya
tinggi, sekitar 10% daripada air laut. Sebagian garam dikeluarkan melalui kelenjar garam dan
selanjutnya diterbangkan angin atau hujan. Hal ini bisaUltrafiltrasi. Tumbuhan mangrove
seperti Bruguiera, Lumnitzera, Rhizophora, dan Sonneratia tidak memiliki alat sekresi.
Membran sel pada permukaan akar mampu mencegah masuknya sebagian besar garam.
Mereka secara selektif hanya dapat menyerap ion-ion tertentu melalui proses ultrafiltrasi.
Namun hal ini tidak selalu berlangsung sempurna, untuk itu kelebihan garam dibuang melalui
transpirasi melalui permukaan daun (stomata) atau disimpan di dalam daun, batang dan akar,
sehingga seringkali daun tumbuhan mangrove memiliki kadar garam sangat tinggi. Sebagian
spesies mangrove menyimpan kelebihan garam dalam daun tua yang akansegera gugur atau
kulit kayu.

Kelenjar garam pada kantung mata burung
Burung yang hidup di daerah pantai dan memperoleh makanan dari laut (burung laut)
menghadapi masalah berupa pemasukan garam yang berlebih. Hal ini berarti burung tersebut
harus mengeluarkan kelebihan garam pada tubuhnya. Burung mengeluarkan kelebihan garam
tersebut melalui kelenjar garam yang terdapat pada cekungan dangkal di kepala bagian atas,
di sebelah atas tiap matanya, di dekat hidung. Hewan tersebut mensekresikan cairan pekat
yang banyak mengandung NaCl. Kelenjar ini hanya aktif pada saat tubuh burung terssebut
dijenuhkan oleh garam.

KELAINAN DAN PENYAKIT
Nekrosis Pada Tanaman
Macam ragam garam dalam tanah yakni klorida (NaCl,CaCl2,KCl), nitrat
[NaNO3,Ca(NO3)2] dan sulfat [Na2(SO4), Ca(SO4), K2SO4]. Garam yang mengandung K
dan Ca tinggi baik bagi tanaman. Akan tetapi, kelarutan garam yang tinggi dapat
menghambat penyerapan (up take) air dan hara oleh tanaman seiring dengan terjadinya
peningkatan tekanan osmotik. Secara khusus, kegaraman yang tingi menimbulkan keracunan
tanaman, terutama oleh ion Na
+
dan Cl
-
(Noor,2004).
Kadar garam pada jumlah tertentu akan mempunyai dampak bagi pertumbuhan
tanaman. Kadar garam dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dengan cara, garam
dapat mendesak pengaruh osmotik untuk mencegah tanaman dalam pengambilan air dari
tanah, ion tertentu dapat menyebabkan keracunan pada tanaman sebagai contoh konsentrasi
Cl yang tinggi dalam air dapat menyebabkan Nekrosis (Slinger and Tenison, 2005).
Jadi, Salah satu penyebab tercetusnya penyakit Nekrosis pada tanaman adalah tanah
sebagai media tanam yang mengandung kadar garam yang tinggi, sehingga
mengganggu keseimbangan osmotik yang nantinya berpengaruh pada proses
penyerapan air dan hara, selain itu pada saat kadar garam di tanah tinggi terdapat
beberapa ion seperti Cl yang jika diserap tanaman dalam jumlah berlebih akan
menyebabkan keracunan pada tanaman

Hipertensi Pada Manusia
Hipertensi adalah keadaan dimana darah yang mengalir dalam pembuluh darah lebih
cepat dan keras dari yang seharusnya. Tekanan keras pada pembuluh yang sebenarnya tidak
diperlukan dan akan membuat pembuluh darah melemah. Garam dalam jumlah yang normal
memang diperlukan tubuh untuk menahan cairan agar ketika dalam cuaca panas atau selepas
berolahraga, tubuh dapat mengeluarkan keringat.
Namun, dalam kasus lain jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang
bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak daripada yang seharusnya
di dalam tubuh. Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume
darah seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban
ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja
ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah di dalam dinding pembuluh darah
(Widanti,2014) .

Kelenjar Adrenal memproduksi suatu
hormon yang dinamakan Ouobain. Dan
kelenjar ini akan lebih banyak memproduksi
hormon tersebut ketika seseorang
mengonsumsi terlalu banyak garam. Hormon
ouobain ini berfungsi untuk menghadirkan
protein yang menyeimbangkan kadar garam
dan kalsium dalam pembuluh darah. Namun,
ketika konsumsi garam meningkat, produksi
hormon ouobain rupanya mengganggu keseimbangan kalsium dan garam dalam pembuluh
darah. Untuk itu, kalsium dikirimkan ke pembuluh darah untuk menyeimbangkannya
kembali. Kalsium dan garam yang banyak inilah yang menyebabkan penyempitan pembuluh
darah dan tekanan darah tinggi.
Tekanan darah yang besar dan kuat ini menyebabkan seseorang menderita hipertensi
tipe sekunder, yakni hipertensi yang disebabkan oleh masalah di bagian tubuh lainnya, dalam
hal ini ginjal. Konsumsi garam per hari yang dianjurkan adalah sebesar 1500-2000 mg atau
setara dengan satu sendok teh.

Anda mungkin juga menyukai