Anda di halaman 1dari 37

EKSKRESI SENYAWA BERNITROGEN (ASAM URAT,

AMONIUM, UREA) DAN


OSMOREGULASI PADA HEWAN VERTEBRATA DAN
INVERTEBRATA (DARAT, AIR LAUT, AIR TAWAR, AIR
PAYAU)
1. Ina Puspitasari
(121810401061)
1. Ina Puspitasari
(121810401061)
2. Widyantari Anggreini
(131810401009)
2. Widyantari Anggreini
(131810401009)
3. Yurista Eko Febrianti
(131810401011)
3. Yurista Eko Febrianti
(131810401011)
4. Lutfiana Riski
(131810401016)
4. Lutfiana Riski
(131810401016)
5. Ahmad Alfan Abdullah
(131810401031)
5. Ahmad Alfan Abdullah
(131810401031)
6. Mazaya Dzati Hulwani
(131810401050)
6. Mazaya Dzati Hulwani
(131810401050)

Ekskresi Senyawa Bernitrogen


(Asam urat, Amonium, Urea)
Hasil metabolisme protein
- Gugus amino (NH2-) dilepaskan dari asam amino
sebelum dikonversi menjadi energi, karbohidrat dan
lemak deaminasi
- NH2-+ H+ NH3 (amonia): toksik, harus dibuang
- Ekskresi ammonia:
Amoniotelik: amonia disekresi secara langsung
Ureotelik: amonia dikonversi dahulu menjadi urea
Uricotelik: amonia dikonversi dahulu menjadi asam urat

Ekskresi Senyawa Bernitrogen


Di antara hasil akhir
metabolisme yang paling
penting adalah produk
pemecahan nitrogen dari
protein dan asam nukleat
yang akan menghasilkan
ekskretori
yang
mengandung
nitrogen
sederhana yaitu amonia,
urea dan asam urat

Amonia
Amonia merupakan senyawa kimia yang
terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga
atom hidrogen terikat erat, yang
memberikan simbol kimia NH3. Amonia
dapat berbentuk cairan atau gas yang
berbau tajam
Pertama kali terbentuk setelah proses deaminasi (membutuhkan
sangat sedikit energi)
Hewan yang mengeluarkan nitrogen dalam bentuk amonia
dinamakan hewan amonotelik
Sangat mudah larut dalam air , pada ikan sebagian besar amonia
hilang sebagai NH4+ melintasi epitelium insang. sangat toksik
Pengeluaran nitrogen dalam bentuk amonia hanya dilakukan oleh
hewan akuatik, seperti ikan dan invertebrata akuatik
Reaksi = NH3 + H2O
NH4+ + OH-

Proses Pembentukan Amonia


Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus
amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino.
Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.

Transaminasi

Terjadi dalam

Mitokondria maupun
dalam cairan sitoplasma

proses katabolisme asam amino


yang melibatkan pemindahan
gugus amino dari satu asam amino
kepada asam amino lain

Deaminasi adalah suatu reaksi


Deaminasi adalah suatu reaksi
kimia pada metabolisme yang
kimia pada metabolisme yang
melepaskan gugus amina dari
melepaskan gugus amina dari
molekul senyawa asam amino.
molekul senyawa asam amino.

Deaminasi
Deaminasi

Non oksidatif
Non oksidatif
Oksidatif
Oksidatif

Reaksi kimia pada metabolisme


Reaksi kimia pada metabolisme
yang melepaskan gugus amina dari
yang melepaskan gugus amina dari
molekul senyawa asam amino
molekul senyawa asam amino

Penghilangan gugus amino dari asam


Penghilangan gugus amino dari asam
amino serin yang dikatalisis oleh enzim
amino serin yang dikatalisis oleh enzim
serindehidratase.
serindehidratase.

Urea

CON2H4 atau (NH2)2CO

Urea ialah senyawa yang mudah larut


dalam air, memiliki toksisitas lebih
rendah daripada amonia
merupakan hasil sisa bernitrogen yang
utama pada hewan terestrial
dihasilkan didalam hati vertebrata, urea
adalah produk siklus metabolik yang
mengombinasikan amonia dengan karbon
dioksida.
Hewan
yang
menghasilkan
dan
mengeluarkan urea disebut ureotelik

Mekanisme Ekskresi
Urea
Sintesis siklis

Enzim
arginase

Dikeluarkan bersama
urine

Dibawa oleh
darah

Asam urat

Gambar : Susunan asam


urat
Source : Firestein, 2013

Asam urat adalah produk antara


pada mamalia dan manusia dalam
pembentukan Asam Allantoik
Asam Urat tersedia di tubuh
Primata dalam bentuk senyawa
Laktam dan Laktim.
Laktam merupakan senyawa
tautomer dengan gugus ketonil O
dan Laktim dengan gugus Enolic
OH- (Das, 2005).
Asam urat dengan bentuk ini dapat
dihasilkan dari metabolisme Asam
Nukleat (Bahan : Adenin, Guanin,
HipoXanthine)

Produksi asam urat sangat bergantung pada Proses


Biosintesis Purin dan Proses Pengubahan Purin Asam
urat
Hewan yang mengeluarkan asam urat dinamakan hewan
urikotelik merupakan hewan khas darat
Asam urat relatif non tosik dan tidak mudah larut dalam air,
dan diekskresikan sebagai pasta semisolid (kristal)
Misalnya : insekta, burung, reptilia,

Osmoregulasi pada Hewan Vertebrata dan invertebrata


(Darat, Air laut, Air tawar, Air payau)

OSMOREGULASI
OSMOREGULASI

HEWAN PERAIRAN
HEWAN PERAIRAN
Air Tawar
Air Tawar

Air Laut
Air Laut

Amphibi
Amphibi

HEWAN DARAT
HEWAN DARAT

Air Payau
Air Payau

Reptil
Reptil

Vertebrata
Vertebrata

Aves
Aves

Invertebra
Invertebra
ta
ta

Mamalia
Mamalia

proses pengatur konsentrasi cairan dan


menyeimbangkan pemasukan serta
pengeluaran cairan tubuh , sel atau
organisme hidup.

osmoregulasi

osmoregulator

Osmokonformer

organisme yang menjaga


osmolaritasnya tanpa
tergantung lingkungan sekitar

merupakan hewan yang tidak


mampu mempertahankan
tekanan osmotik di dalam
tubuhnya, oleh karena itu
hewan harus melakukan
berbagai adaptasi agar dapat
bertahan di dalam tempat
hidupnya

Osmoregulasi Hewan Darat

Osmoregulasi pada plathyhelmintes


Pada cacing pipih proses osmoregulasi berupa protonefridia
yang terdiri dari sel-sel api yang tersebar di tepi tubuh. Selsel api ini berupa pipa berongga yang dilengkapi seberkas
silia.

Osmoregulasi pada Mollusca

Pada
mollusca
darat
permukaan
tubuhnya yang berdaging sangat
permeabel, hewan ini akan menghindari
tanah kering dan akan bersembunyi
dibalik dedaunan.
Pada molusca cangkangnya dengan
operkulum
sehingga
tubuh
akan
terhindar dari kehilangan air.
Kebanyakan moluska laut seperti
kerang-kerangan, siput, tiram dan lainlain adalah isoosmotik.

Hal ini berarti spesies moluska


memiliki tekanan osmotik yang
sama dan cairan mengalir melalui
membran
dengan
larutan
berkonsentrasi rendah ke daerah
yang memiliki larutan yang
berkonsentrasi tinggi.
Ginjal, sistem respirasi serta organ
mantel berperan penting dalam
pengaturan osmoregulasi moluska.
Kadang-kadang
dalam
mempertahankan
osmoregulasi
organisme ini menyerap nutrient
dan garam untukmempertahankan
keseimbangan osmotik.

Osmoregulasi pada insecta

Masalah yang dihadapi invertebrate


darat adalah kehilangan air dari
dalam tubuhnya.
Untuk mengatasi masalah ini, hewan
meningkatkan impermeabilitas
kulitnya.
Serangga memiliki kutikula yang
berlilin, yang sangat impermeable
terhadap air, sehingga serangga
sedikit sekali kehilangan air melalui
kulitnya. Lilin disimpan pada
permukaan eksoskeleton melalui
saluran kecil menembus kutikulanya.

Secara umum, organ-organ


osmoregulatori invertebrate
menggunakan mekanisme filtrasi,
reabsorpsi, dan sekresi, yang secara
prinsip mirip dengan mekanisme
ginjal membentuk urin.
Serangga membentuk urin pekat, urin
dan fesesnya didehidrasi melalui
transport aktif air menembus
epithelium saluran pencernaan bagian
belakang.
Pada serangga, saluran Malpighi
bersama-sama dengan saluran
pencernaan bagian belakang
membentuk system ekskretoriosmoregulatori utama.

Vertebrata

Hewan Air Laut, Air Tawar

Regulasi ion dan air pada hewan akuatik dapat terjadi secara
hipertonik (hiperosmotik), hipotonik (hipoosmotik) atau
isotonik (isoosmotik)
Kebanyakan hewan akuatik laut baik invertebrata maupun
vertebrata termasuk ke dalam golongan isoosmotik.

PISCES
Ikan air tawar
Konsentrasi garam pada tubuh ikan air tawar lebih tinggi
dibandingkan lingkungannya, sehingga kandungan garam lebih
sering dikeluarkan ke perairan.
Untuk mengatasi hal ini, ikan mempunyai beberapa cara
Ikan akan mengkonsumsi air yang sedikit dan akan memproduksi
sejumlah besar urine (10-20x sama seperti hewan mamalia darat).
Ikan air tawar memiliki glomerulus yang besar yang berfungsi
untuk mengabsorbsi garam.
Ginjal dari golongan ikan ini menyerap sejumlah garam dan
melepaskan garam tersebut ke aliran darah
Cara yang lain adalah golongan ikan ini memiliki pompa ion di
bagian ginjal yang akan menangkap garam dari air serta
melepaskan amonia dan hasil buangan lainnya.

Osmoregulasi Ikan Air


Tawar
Insang aktif
memasukkan ion
garam
Air masuk ke dalam
tubuh secara
osmotik
Saluran ginjal
tubular akan
mengabsorpsi aktif
ion garam
Ginjal mensekresi
kelebihan air
urinenya cair

Ikan Air Laut

Air laut mengandung konsentrasi garam


yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kandungan garam yang ada di tubuh ikan.
Sebagai hasilnya, garam cenderung masuk
ke tubuh ikan sehingga ikan harus
menggunakan ginjalnya serta pompa ionnya
untuk mengeluarkan kelebihan garam.

Osmoregulasi Ikan Air


Laut

Perbedaan Osmoregulasi
Ikan Air Laut dan Ikan Air
Adaptasi
Ikan Tawar
Laut
Ikan Tawar
Pengeluaran urine

Sedikit

Banyak

Urine yang
disekresikan

Pekat

Cair

Minum air

Banyak

Sedikit bahkan tidak

Fungsi saluran
tubular pada ginjal

Mensekresikan
magnesium sulfat
(MgSO4)

Mengabsorpsi ion
garam (NaCl)

Bentuk glomerulus

Tereduksi bahkan
tidak ada

Besar

Peran insang

Aktif mensekresikan Aktif mengambil


air dan ion garam
(uptake) ion garam

Spesialisasi sel
pada insang

Salt secreting cell


transport

Tekanan osmosis sel Konsentrasi


pada ikan
osmolaritas
internalnya lebih

Salt absorbing cell


transport
Konsentrasi
osmolaritas
internalnya lebih

Osmoregulasi Pada Ikan Air Tawar dan


Ikan Air Laut

Ikan Air Tawar

Ikan Air Laut

Osmoregulasi Ikan Air


Payau
Hewan air payau merupakan osmoregulator yang mirip
hewan air tawar, tetapi memiliki perbedaan besar dalam
konsentrasi cairan tubuhnya
Regulator yang ada pada ikan di air payau adalah hyperhypoosmotic regulator ikan di air ini akan
mempertahankan konsentrasi tinggi darahnya pada
lingkungan yang salinitasnya rendah akan tetapi juga akan
menurunkan kosentrasi darahnya pada lingkungan yang
salinitasnya tinggi.
Contoh: salmon dan belut

Osmoregulasi pada Amphibi

Osmoregulasi pada katak berlangsung


melalui kulit
Pada umumnya amfibi memiliki kulit
yang tipis, banyak pembuluh darah dan
selalu basah sehingga cocok sebagai
organ yang dapat mengalami difusi dan
osmosis.
Hal ini menyebabkan katak dapat
mengambil air ataupun mineral yang ia
perlukan melalui kulitnya.
Kulit katak cenderung bersifat
permiabel terhadap air.

Mekanisme hewan dalam


air

Osmoregulasi pada Reptil


Hewan dari kelas reptile, meliputi ular, buaya, dan kura-kura memiliki kulit yang
kerimg dan bersisik.

Osmoregulasi pada reptil menghasilkan zat sisa bernitrogen dalam


bentuk asam urat, yang pengeluarannya hanya membutuhkan sedikit air.
menghasilkan feses yang kering.
memanfaatkan urin encer yang dihasilkan dan disimpan dikandung
kemihnya dengan cara mereabsorbsinya.

Osmoregulasi pada Aves


burung pantai yang
mendapatkan makanan
dari laut

masalah

Pemasukan garam
berlebihan

Mengeluarkan kelebihan garam melalui


kelenjar garam dengan cara menyekresi
cairan pekat yang banyak mengandung
NaCl.
Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat
tubuh burung dijenuhkan oleh garam.

Osmoregulasi pada Mamalia


Kehilangan air dan garam
dapat terjadi lewat keringat
Memperoleh air yaitu dari air
minum dan makanan

Mamalia yang hidup dipadang pasir memperoleh air denga cara


minum merupakan hal yang mustahil sebagai contoh kangguru.
Kangguru tidak minum air, tetapi dapat bertahan dengan
menggunakan air metabolic yang dihasilkan dari oksidasi
glukosa.

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai