#
(
D
T
#
$
#
L
AUDITING 22+
Suatu strategi audit a5al tidak merin&i spesifikasi prosedur audit yang harus dilakukan dalam
melaksanakan audit. strategi ini men&erminkan pertimbangan awal auditor tentang pendekatan audit
dan didasarkan pada asumsi0asumsi tertentu mengenai pelaksanaan audit. Sebagai &ontoh, dalam
audit pertama kali komponen0komponen strategi audit biasanya tidak men&akup pengujian
pengendalian tertentu dan pengujian substantif yang akan dilakukan, melainkan hanya kesimpulan
sementara tentang penekanan yang harus dilakukan terhadap dua kelompok pengujian tersebut.
.alam audit ulangan, penentuan komponen0komponen ini men&akup kesimpulan sementara auditor
bahwa pengujian pengendalian dan pengujian substantif yang digunakan pada periode yang lalu akan
dapat digunakan juga pada tahun ini. 7eputusan akhir mengenai hal ini dilakukan sejalan dengan
perkembangan audit.
3ara bagaimana auditor merumuskan keempat komponen strategi audit akan diuraikan
untuk dua alternatif strategi audit pada bagian berikut. 7edua strategi tersebut adalah pendekatan
tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimun )primarily substanti approach, dan
pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah (lo!er assessed le"el o
control risk approach). strategi0strategi tersebut merupakan dua kemungkinan strategi yang
masing0masing memiliki spesifikasi yang berbeda untuk setiap komponen yang telah disebutkan
diatas. =ambar "0 melukiskan tinjauan tentang spesifikasi yang berbeda untuk komponen pertama
dan berbagai tingkat penekanan yang diberikan pada ketiga komponen lainnya pada kedua strategi
alternatif. :agian paling bawah dari gambar tersebut melukiskan tentang penghematan biaya
potensial dari kedua pendekatan.
PENDEKATAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN DITETAPKAN
MAKSIMUM
.alam pendekatan ini, auditor menetapkan komponen0komponen strategi audit sebagai berikut:
Menggunakan perhitungan tingkat risiko pengendalian diren&anakan yang maksimum
)atau sedikit diabah maksimum,
Meren&anakan untuk mendapatkan pemahaman minimum atas struktur pengendalian
intern yang rele$an
Meren&anakan untuk hanya sedikit melakukan pengujian pengendalian )atau bahkan
sama sekali tidak melakukan pengujian pengendalian,
AUDITING 22;
Meren&anakan untuk melakukan pengujian substantif yang ekstensif berdasarkan
tingkat risiko deteksi diren&anakan yang dapat diterima yang rendah.
Auditor bisa menggunakan pendekatan ini, apabila ia telah mengetahui dari awal, mungkin dari
pengalaman yang lalu dengan klien yang bersangkutan atau dari tahap peren&anaan sebelumnya,
bahwa tidak ada pengendalian yang berhubungan dengan asersi0asersi atau pengendaliannya tidak
efektif. Strategi ini juga bisa dipilih, apabila auditor menyimpulkan bahwa biaya untuk melaksanakan
tambahan prosedur untuk mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern dan
pengujian pengendalian untuk mendukung perhitungan tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah
akan lebih besar dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk melakukan pengujian substantif
yang lebih ekstensif. 7eadaan tersebut bersangkutan dengan asersi0asersi untuk rekening0rekening
yang terutama dipengaruhi oleh: )1, transaksi0transaksi yang jarang terjadi, atau )2, jurnal
penyesuaian. sebagai &ontoh, asersi yang berhubungan dengan transaksi yang jarang terjadi, misalnya
asersi0aseri yang berhubungan dengan akti$a tetap, utang obligasi, dan modal saham. 3ontoh asersi
yang kedua, adalah asersi yang berhubungan akumulasi depresiasi, utang biaya, atau pendapatan
masih akan diterima. 'endekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum ini biasanya
lebih tepat digunakan dalam audit pertama dibandingkan dengan audit ulangan.
PENDEKATAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN DITETAPKAN LEBI)
RENDA)
.alam pendekatan ini, auditor menetapkan komponen0komponen strategi audit sebagai berikut:
Menggunakan perhitungan tingkat risiko pengendalian diren&anakan dengan moderat
atau rendah
Meren&anakan untuk mendapat pemahaman yang mendalam tentang struktur
pengendalian intern yang rele$an
Meren&anakan untuk melaakukan pengujian pengendalian yang ekstensif
Meren&anakan untuk membatasi pengujian substantif berdasarkan tingkat risiko
deteksi diren&anakan yang dapat diterima yang moderat atau tinggi.
AUDITING 23*
Auditor bisa menggunakan strategi ini, apabila ia berkeyakinan bahwa pengendalian yang
berhubungan dengan asersi0asersi telah diran&ang dengan baik dan berjalan dengan efektif. selain
itu auditor yakin bahwa biaya untuk melaksanakan prosedur yang lebih ekstensif untuk mendapat
pemahaman tentang struktur pengendalian intern dan pengujian pengendalian masih lebih rendah
dibandingkan dengan penghematan biaya sebagai akibat adanya pengurangan dalam pelaksanaan
pengujian substantif. 6al ini terutam sering terjadi pada asersi0asersi yang
)UBUNGAN ANTARA STRATEGI DENGAN SIKLUS TRANSAKSI
Strategi seperti yang telah diuraikan di atas, tidak dimaksudkan untuk diterapkan sebagai pendekatan
pada keseluruhan audit, melainkan hanya sebagian pendekatan alternatif untuk mengaudit asersi
se&ara indi$idual. .alam praktik, masing0masing pendekatan digunakan untuk sejumlah asersi.
(amun demikian, seringkali strategi diterapkan pada sekelompok asersi yang terpengaruh
oleh suatu kelompok transaksi. Fogikanya adalah karena banyak pengendalian intern difokuskan
pada pengolahan satu tipe transaksi dalam satu siklus. Meskipun kantor0kantor akuntan publik
menggunakan nama berbeda0beda untuk kelompok0kelompok transaksi dan siklus, dan bahkan
kadang0kadang berbeda pula dalam mengelompokkan transaksi yang dimasukkan ke dalam suatu
siklus, namun pengelompokkan berikut ini banyak digunakan dalam praktik:
Siklus Kelompok Transaksi
'endapatan 'enjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan
'engeluaran 'embelian dan pengeluaran kas
8asa 'ersonil 'enggajian
'roduksi Manufaktur
<n$estasi <n$estasi jangka panjang dan jangka pendek
7uangan 1tang jangka panjang dan modal saham
3ontoh berikut ini melukiskan bagaimana kerangka pengelompokkan transaksi ini bekerja
dalam peren&anaan dan pengorganisasian audit. .ua rekening yang hampir selalu memiliki
pengaruh signifikan atas laporan keuangan adalah penjualan dalam laporan rugi0laba dan piutang
dagang dalam nera&a. 7edua rekening inilah yang antara lain biasanya diindentifikasi sebagai
siklus pendapatan. Saldo rekening penjualan dan piutang dagang bertambah dengan adanya
transaksi penjualan yang seringkali sangat banyak jumlahnya. %leh karena itu, asersi keberadaan
atau keterjadian pada kedua rekening tersebut dipengaruhi oleh asersi keberadaan atau keterjadian
kelompok transaksi, yaitu penjualan. %leh karena saldo piutang dagang juga dipengaruhi oleh
AUDITING 231
transaksi0transaksi penenerimaan kas dan penyesuaian penjualan, selain oleh transaksi penjualan,
maka ekspektasi auditor tentang efektifitas pengendalian atas ketiga kelompok transaksi harus
dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi awal audit untuk aseri0asersi piutang dagang.
.alam tiga bab berikut, akan dibahas se&ara lebih rin&i tentang bagaimana auditor
menerapkan pendekatan Gtingkat risiko pengengendalian ditetapkan maksimumH dan pendekatan
Gtingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendahH untuk peren&anaan dan pengorganisasian
audit dalam kerangka siklus transaksi. :ab # akan membahas tentang bagaimana auditor
mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern pada masing0masing pendekatan
yang telah dibahas di atas. :ab + menguraikan tentang metodologi untuk pengujian pengendalian
dan memperhitungkan risiko pengendalian pada masing0masing pendekatan. 7edua bab tersebut
menekankan pada pengumpulan informasi dan perhitungan risiko pengendalian untuk kelompok
kelompok transaksi. :ab + juga menerangkan bagaimana informasi yang diperoleh untuk
kelompok transaksi digunakan dalam penetapan risiko pengendalian untuk asersi0asersi saldo
rekening. :ab ; menjelaskan bagaimana pada akhirnya penetapan tersebut mempengaruhi
penentuan risiko deteksi dan meran&ang pengujian substantif.
RINGKASAN
9iga komponen penting dalam peren&anaan audit adalah membuat pertimbangan awal tentang tingkat
materialitas, mempertimbangkan risiko audit, dan menetapkan strategi audit. Materialitas harus
dipertimbangkan baik untuk tingkat laporan keuangan maupun pada tingkat saldo rekening dan bisa
dinyatakan baik se&ara kuantitatif maupun kualitatif. 9ingkat materialitas mempunyai hubungan
terbalik dengan jumlah bukti yang diperlukan.
2isiko audit terdiri dari tiga komponen. 2isiko bawaan dan risiko pengendalian berada
diluar kontrol auditor dan hanya ditetapkan oleh auditor. 2isiko deteksi berhubungan terbalik
dengan komponen risiko audit yang lainnya. Auditor menetapkan risiko audit pada tingkat rendah
yang sesuai dengan mengendalikan risiko deteksi. Seperti halnya materialitas, risiko audit bisa
dinyatakan baik se&ara kuantitatif maupun kualitatif, dan mempunyai hubungan terbalik dengan
jumlah bukti yang diperlukan.
AUDITING 232
1ntuk asersi0asersi laporan keuangan yang signifikan bisa ditetapkan strategi audit yang
berbeda. Ada dua strategi audit yang dikenal dalam literatur auditing yaitu pendekatan tingkat
risiko pengendalian ditetapkan maksimun )primarily substanti approach, dan pendekatan tingkat
risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah )the lo!er assesed le"el o control risk approach,.