Anda di halaman 1dari 1

Promosi Doktor dr.

Jacub Pandelaki, SpRad(K)


Posted by admin on 2010-12-16 10:23:54
dr. Jacub Pandelaki, SpRad(K) berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik setelah
berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Penggunaan Rasio Metabolit Kimia Otak
Dengan Magnetic Resonance Spectroscopy Untuk Mendapatkan Fungsi Model Prediksi Dalam
Menentukan Derajat Astrositoma" pada Rabu (15/12) di Ruang Sena Pratista Sutomo Tjokronegoro
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Kampus Salemba Jakarta.
Sidang akademik yang berlangsung secara terbuka dipimpin oleh Sekretaris FKUI, Prof. Dr. dr.
Jenny Bashirudin, SpTHT(K),bertindak sebagai Promotor Prof. Dr. H. Muhamad Djakaria Sp.
Rad(K) Onk. Rad, Ko-Promotor Prof. Dr. R.M. Padmosantjojo Sp.BS(K), para penguji yaitu
Prof. Dr. Teguh Ranakusuma, Sp.S(K), Prof. DR. rer.nat. Rosari Saleh, Prof. Abdul Rasyid,
PhD, Sp.Rad(K), Dr. Nuryati Chairani Siregar M.S., Ph.D, Sp.PA(K), dan Dr. Alida Roswida
Harahap, Sp.PK(K).Ph.D. Penelitian ini dilatarbelakangi aristoma yang merupakan tumor otak
ganas tersering kedua setelah meningioma. Penderajatan astrositoma adalah hal yang penting karena
penatalaksanaannya akan sangat berbeda. Pemeriksaan noninvasive dengan memakai magnetic
resonance spectroscopy (MRS) diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut
sehingga penatalaksanaan pengobatan menjadi tepat guna. Tujuan penelitian untuk mendapatkan
fungsi model prediksi dari metabolit MRS otak yang dapat dipakai secara lebih praktis untuk
mendiagnosis astrositoma derajat rendah (ADR) dan artrositoma derajat tinggi (ADT) tanpa
menggunakan perangkat lunak yang dibuat khusus. Hasil dari penelitian ini didapatkan fungsi model
prediksi dari rasio metabolit MRS otak yang dapat memprediksi hasil pemeriksaan hispatologi
astrositoma derajat rendah dan astrositoma derajat tinggi (ADR dan ADT) dengan menggunakan
piranti lunak PASW 18 yang telah tersedia yaitu pemilihan satu voxel MRS lesi berdasarkan kriteria
penelitian, spesifisitasnya untuk kelompok normal (100%), sensitivitas untuk mendiagnosis ADR
(81,8%) dan ADT (87,5%) dengan akurasi paling tinggi (92,1%) adalah memakai rasio 7 metabolit
MRS otak. Sehingga dapat dipakai untuk menyarankan pilihan penatalaksanaan selanjutnya apakah
pembedahan, radioterapi, kemoterapi saja atau kombinasinya.(yen)
1 | Universitas Indonesia - www.ui.ac.id Berita

Anda mungkin juga menyukai