Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN WEBSITE TOKO ONLINE DENGAN STRATEGI


PEMASARAN CROSS SELLING PADA AKADHA SHOP


Nama : Arif Atoillah.
NIM : 10.41010.0103
Program : S1 (Strata 1)
Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012


RANCANG BANGUN WEBSITE TOKO ONLINE DENGAN STRATEGI
PEMASARAN CROSS SELLING PADA AKADHA SHOP
PROPOSAL
Diajukan sebagai syarat untuk mengerjakan Tugas Akhir
Oleh:
Nama : Arif Atoillah.
NIM : 10.41010.0103
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi


Surabaya, 10 Desember 2012

Disetujui:


Pembimbing I Pembimbing II

Arifin Puji Widodo, S.E., M.SA. Anjik Sukmaaji, S. Kom, M. Eng.
NIDN 0721026801 NIDN 0731057301
Penguji I Penguji II

Teguh Sutanto, M.Kom., MCP. Erwin Sutomo. S.Kom, M. Eng.
NIDN 0713027801 NIDN 0722057501

Mengetahui:
Kaprodi S1 Sistem Informasi

Erwin Sutomo, S.Kom, M. Eng.
NIDN 0722057501
1

A. Judul
RANCANG BANGUN WEBSITE TOKO ONLINE DENGAN STRATEGI
PEMASARAN CROSS SELLING PADA AKADHA SHOP.

B. Latar Belakang Masalah
AKADHA SHOP merupakan sebuah usaha toko baju online yang berlokasi
di jalan Kedung Sroko Surabaya, toko itu menjual pakaian pakaian mulai dari
baju pasangan (couple) sampai baju wanita (kebanyakan busana dengan lengan
panjang), kerudung, aksesoris (bros, gantungan kunci, dll) dan kemeja cowok,
berdiri sekitar awal Juli 2010. Selama 2 tahun berkiprah dalam usaha jual-beli
baju, toko online tersebut menggunakan media internet guna memasarkan produk-
produk tersebut dan mempromosikan produk-produknya menggunakan website
jejaring sosial seperti Facebook dan Yahoo Messenger. Pelanggannya pun banyak
yang berasal dari luar kota seperti dari kota Denpasar, Samarinda, Bau-Bau,
Jayapura, Kendari, Medan, dan Ambon.
Transaksi pemesanan barang pada usaha toko baju online tersebut cukup
sederhana, pelanggan harus login terlebih dahulu di Facebook untuk dapat melihat
produk-produknya pada album gallery Facebook AKADHA SHOP. Pemesanan
barang dikirimkan melalui inbox Facebook atau dengan cara chating ke Facebook
atau melalui Yahoo Messenger, kemudian permintaan barang pelanggan akan
dicek apabila persediaan barang habis maka usaha toko online tersbut akan
memberitahu pelanggan atau mengkonfirmasinya melalui Facebook chat atau
Yahoo Messenger, sedangkan ketika barang masih tersedia usaha toko online
tersebut akan merespon permintaan pelanggan dengan memberitahukan sejumlah
2

nominal harga yang terdiri dari harga barang serta ongkos kirim barang yang
dipesan, apabila pelanggan setuju pihak AKADHA SHOP juga mengirimkan
nomor rekening bank nya kepada pelanggan yang sedang memesan barang,
setelah itu pihak toko online mengecek transaksi pembayaran di rekeningnya.
Transaksi pembayaran yang dipergunakan usaha toko online ini dilakukan secara
offline payment yaitu melalui transfer antar rekening bank atau ATM(anjungan
tunai mandiri), apabila pelanggan telah mentransfer sejumlah uang ke rekening
bank maka usaha toko online tersebut langsung mengirim barang pesanan
pelanggan ke alamat pelanggan yang memesan barang menggunakan jasa
pengiriman yang telah disepakati, apabila pembayaran tidak di penuhi dalam
waktu satu sampai dua hari maka transaksi dianggap batal dan barang akan
diberikan ke pelanggan lain, namun apabila transfer telah dilakukan sebelum jatuh
tempo maka pelanggan harus mengirim sebuah sms konfirmasi telah melakukan
transfer kepada pihak AKADHA SHOP, Jasa ekspedisi yang digunakan untuk
pengiriman barang adalah POS Indonesia, JNE, dan Wahana.
Sistem penjualan usaha toko online saat ini ditemukan dua kelemahan yaitu
pelanggan mengalami kesulitan pencarian barang karena pada katalog Facebook
hanya diperoleh foto - foto dan deskripsi barang tersebut, pelanggan sering merasa
rumit dalam pemesanan barang karena harus menuliskan data barang dengan
lengkap mulai dari nama lengkap, kategori, warna, dan ukuran dan juga pihak
pemilik usaha toko online masih kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi
penjualan yang berisi laporan penjualan, stok harian, omzet penjualan, dan barang
terlaris.
3

Pelanggan toko online tersebut sering merasa kebingungan atau tidak tahu
mengenai informasi barang yang mereka cari, hal ini ditandai dengan seringnya
pelanggan mengirim sebuah sms mengenai ketersediaan barang yang mereka cari,
sms pelanggan sering sekali menyebabkan pihak AKADHA SHOP kesulitan
dalam kegiatan operasional sehari-harinya dikarenakan pencarian data barang
pihak toko online tersebut masih menggunakan cara konvensional.
Ketidaknyamanan pelanggan seperti itu memungkinkan berdampak pada
penjualan usaha toko baju online tersebut ke depan, memungkinkan hilangnya
loyalitas pelanggan, dan mengakibatkan pelanggan tidak mau berbelanja lagi di
toko online tersebut, kesulitan juga masih dirasakan AKADHA SHOP dalam
membuat laporan penjualan, hal itu di karenakan data transaksi penjualan letaknya
terpisah pada Facebook dan Yahoo Messenger.
Disamping dua masalah tersebut, AKADHA SHOP sendiri berkeinginan
dapat meningkatkan jumlah penjualan kedepannya serta terus menjaga loyalitas
pelanggan, dalam mencapai tujuan tersebut cara yang dilakukan yakni dengan
mencari literatur yang diyakini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut, salah satunya dengan website toko online dan pemasaran cross selling,
website toko online berperan membantu konsumen dalam membeli barang atau
jasa secara langsung dari seorang penjual secara real-time(Josip, 2011).
Sedangkan cross selling merupakan sebuah suggestion yang didapatkan
berdasarkan data-data history transkasi. Menurut Chasin dalam Tama (2012:5)
Dari penelitian sebelumnya dengan menerapkan strategi marketing cross selling,
perusahaan mampu meningkatkan angka penjualannya dan mampu meningkatkan
4

loyalitas pelanggan. Cross selling juga mampu menentukan produk lain yang
seharusnya bisa dijual juga.
Dari permasalahan tersebut maka akan dikembangkan sebuah website toko
online dengan strategi pemasaran cross selling. Dengan adanya website toko
online ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bisnis AKADHA SHOP dalam
hal penyediaan fitur pencarian, pemesanan, pembuatan suggest cross selling dan
pembuatan laporan transkasi penjualan yang berisi data penjualan, stok harian,
omzet penjualan, dan barang terlaris.

C. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang sedang terjadi yaitu:
1. Bagaimana merancang bangun website toko online AKADHA SHOP yang
dapat membantu kegiatan transaksi pelanggan dalam pemesanan barang,
pencarian barang dan menentukan produk lain yang seharusnya bisa dijual
bersama.
2. Bagaimana website toko online AKADHA SHOP yang mampu
menghasilkan laporan transaksi penjualan yang berisi data penjualan, barang
terlaris, laporan stok persediaan harian, dan laporan omzet penjualan.

D. Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan di dalam tugas akhir
ini yaitu :
5

1. Website toko online ini tidak menangani proses pembayaran secara online
dengan kartu kredit, pembayaran di lakukan secara (offline payment)
transfer antar rekening bank.
2. Website toko online ini tidak terintegrasi dengan sistem jasa pengiriman.
3. Strategi pemasaran cross selling website toko online AKADHA SHOP
berasal dari data history transaksi penjualan(data-driven).
4. Website toko online ini tahap awal digunakan untuk pemesanan penjualan,
pencarian barang, dan pemberian suggest cross selling akan tetapi tidak
membahas analisis data pelanggan, tidak membahas sistem pembelian atau
pengadaan barang, tidak membahas pengembalian barang, dan tidak
membahas keamanan website dan jaringan.

E. Tujuan
Berdasarkan masalah diatas maka tujuan dari pembuatan dari aplikasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan website toko online AKADHA SHOP dengan strategi
pemasaran cross selling ini diharapakan dapat :
a. Membantu kegiatan transaksi pelanggan dalam pemesanan barang.
b. Membantu kegiatan transaksi pelanggan dalam pencarian barang.
c. Membantu memberikan suggest cross selling untuk pelanggan.
2. Pembuatan website toko online AKADHA SHOP ini juga diharapakan dapat
membantu menyediakan laporan transaksi penjualan yang berisi penjualan,
barang terlaris, stok persediaan harian, omzet penjualan.

6

F. Landasan Teori
1. Website
Website atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai situs web merupakan
kumpulan berbagai halaman web yang ditulis dengan bahasa HTML yang
kemudian bisa dilihat menggunakan software yang disebut web browser (Zaki,
1999: 127). Halaman web bisa berisi file seperti gambar, video, dan sebagainya.
Agar dapat diakses, halaman web harus diletakkan di server web untuk kemudian
bisa diakses melalui peranti seperti internet, jaringan, dan sebagainya.
Website yang akan dibuat adalah sebuah website toko online dimana
kebutuhan website toko online tidaklah sama dengan kebutuhan website - website
lain seperti website profil perusahaan, website akademik, website jejaring social,
menurut Balles, Louise (2012) untuk memenuhi kebutuhan website toko online
diperlukan beberapa hal seperti:
a. Web Host
Dalam rangka untuk mempublikasikan toko online di internet, harus
dilakukan pendaftaran account sebuah toko online dengan penyedia web-host,
yang juga akan menyediakan nama domain untuk sebuah toko online. Ketika
memilih web-host mempertimbangkan biaya bulanan, jumlah kapasistas
penyimpanan dan bandwidth (ukuran download dari pengunjung) disertakan
dengan layanan.
b. Fitur Keranjang Belanja
Toko online perlu keranjang belanja sebagai perangkat lunak untuk toko
online. Sistem keranjang belanja memungkinkan untuk membuat halaman produk
pelanggan dapat mengakses dan menambahkan item ke "keranjang belanja"
7

virtual untuk pembelian produk. Toko online harus mengintegrasikan informasi
keranjang belanja ke account pelanggan.
c. Foto dan Deskripsi
Setelah memiliki perangkat lunak keranjang belanja untuk toko online, toko
online perlu untuk mengumpulkan dan meng-upload foto dan deskripsi produk.
Pengambilan gambar produk bisa dilakukan sendiri atau bisa melalui tempat asal
produk. Penulisan deskripsi produk dapat dilakukan sekitar 100 sampai 150 kata
untuk menggambarkan setiap item yang akan menarik pengunjung untuk membeli
agar tertarik membeli, termasuk informasi harga.
d. Kontak dan Halaman Privasi
Ketika toko online sudah dioperasikan, pemilik harus meyakinkan
pengunjung bahwa toko online adalah bisnis yang sah dan mapan. penting untuk
memasukkan kontak dan halaman kebijakan privasi toko online di samping
halaman toko online. Halaman kontak daftar alamat surat, nomor telepon, email
dan bentuk sosial media informasi kontak, sedangkan kebijakan privasi
menginformasikan pengguna tentang bagaimana toko online berencana untuk
mengelola informasi pelanggan.
2. Toko Online
Toko online adalah proses dimana konsumen langsung membeli produk atau
jasa dari seorang penjual secara real-time, tanpa perantara layanan, melalui
internet. Ini adalah bentuk perdagangan elektronik. Sebuah toko online atau
dikenal dengan istilah lain e-shop, e-shop, internet shop, web shop, web store,
online shop, atau virtual store membangkitkan analogi masyarakat bahwa untuk
membeli suatu produk atau jasa di toko atau di pusat perbelanjaan tidak perlu
8

datang ke tempat tersebut. Proses ini disebut Business-to-Consumer (B2C) toko
online.(Josip, 2011).
Ketika mengunjungi sebuah toko online pelanggan dapat melihat item-
item yang ditawarkan sebuah toko online, menambahkan item ke keranjang
belanja dan kemudian membayar dengan kartu kredit atau transfer antar rekening
bank.(Balles, Louise, 2012). Anda dapat membeli apa pun yang Anda inginkan
secara onlin. Beberapa toko online tidak menerima PayPal sementara beberapa
menolak kartu kredit.
3. Cross Selling
Menurut Cohen , Kamakura, Ramaswami, Srivastava dalam Tama(2011:4)
Strategi pemasaran Cross Selling adalah sebuah istilah umum yang digunakan
untuk menjelaskan penjualan additional products dan layanan kepada pelanggan
yang telah membeli sesuatu dari perusahaan.
Menurut Tama(2011:11) Perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan pelanggan untuk menetapkan additional product dari produk utamanya.
Additional product yang disarankan dapat berupa common-sense-based
(contohnya, jika pelanggan membeli sebuah kamera digital, maka Cross-Selling
produknya biasanya adalah memory card, case, dan spare-battery) atau dapat pula
berupa data-driven (Cross-Selling didapat dari data penjualan history pelanggan).
Cross-selling biasanya digunakan oleh sebagian besar online store untuk
menentukan rekomendasi produk apa yang seharusnya dijual. Sebagai contoh
dapat dilihat salah satu online bookstore terkemuka seperti Amazon.com dapat
dengan jelas terlihat bahwa jika seorang pelanggan membeli buku secara online
maka website akan memberikan pula rekomendasi mengenai related books yang
9

direkomendasikan untuk dibeli. Menurut Tang, MacLennan dalam Tama(2011:4)
Hal ini dapat dilakukan melalui analisis cross-selling berdasarkan pola pembelian
pelanggan yang bertransaksi secara online melalui website.
Business Rules
Camera B
Camera A
The Up-Sell
The Cross-Sell
Memory Card
Spare Battery
Case
Correlations
Customer
Purchase
history
Market Basket
Data
Product
Relationship
Strength
Customer And Product Analitycs
Business rules are created based on product relationships to
maximize the propensity to purchase.
Rule 1. Dictates that there is a
high likelihood move from
camera A to higher profit margin
product digital camera B
Rule 2. Dictates the realtive
likelihood that a customer will
purchase complementary
products related to camera B

Gambar 2.1 Business rules dengan cross selling.
4. Analisis Sistem
Didefinisikan secara resmi, analisis sistem merupakan kegiatan penelitian
atau pembelajaran mengenai suatu sistem dan komponennya. Analisis sistem juga
merupakan prasyarat untuk melakukan desain sistem, spesifikasi dari sistem yang
baru dan lebih baik. Berdasarkan definisi klasiknya, dapat dilihat bahwa analisis
sistem merupakan istilah yang secara kolektif menggambarkan fase awal dari
pengembangan sistem.
Analisis sistem dibagun oleh pertimbangan bisnis dari pemilik sistem dan
pengguna sistem. Sehingga analisis sistem dapat disimpulkan sebagai suatu teknik
10

pemecahan masalah yang menguraikan suatu sistem menjadi bagian-bagian untuk
tujuan dalam mempelajari seberapa baik bagian bagian komponen bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem yang sebenarnya.
Sedangkan analisis sistem informasi adalah tahap pengembangan dalam
membangun project sistem informasi yang berfokus pada masalah bisnis dan
kebutuhannya, terlepas dari teknologi yang dapat atau yang akan digunakan untuk
solusi masalah tersebut. Analisis sistem mempunyai tahap-tahap yang harus
dilakukan. Diantaranya tahap mendefinisikan ruang lingkup (the scope definition
phase), tahap analisis masalah, tahap analisa kebutuhan, tahap analisis desain
logikal(Whitten.Bentley, 2008).
5. Desain Sistem
Desain sistem adalah spesifikasi dari sebuah solusi detail yang berbasis
komputer. Desain sistem informasi didefinisikan sebagai tugas yang berfokus
pada spesifikasi dari solusi detail yang berbasis komputer. Hal tersebut dapat
disebut physical design. Dengan demikian, dapat dikatakan analisis sistem
menekankan masalah bisnis, sedangkan desain sistem berfokus pada masalah
teknis atau implementasi sistem. Desain sistem dibangun oleh pertimbangan
teknikal dari pendesain sistem(System Designer). Karena itu, desain sistem
dibangun berdasarkan perspektif dari pendesain sistem. Suatu analisis sistem
berfungsi sebagai fasilitator dari desain sistem.
Dari kesimpulan yang didapat pada tahap keputusan memicu desain
sistem. Tujuan dari tahap desain yang utama ada dua. Pertama, analis berusaha
untuk merancang suatu sistem yang memenuhi syarat kebutuhan dan dapat dengan
mudah dimengerti oleh end users. Kedua, analis berusaha untuk menyajikan
11

spesifikasi yang jelas dan lengkap untuk para programmer dan teknisi. Pada
desain sistem ini terdapat desain arsitektur sistem, desain database sistem, desain
interface(Whitten.Bentley, 2008).

G. Metode Penelitian
G.1 Gambaran Umum Sistem
Website toko online ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan transaksi
penjualan dan pembuatan laporan toko online AKADHA SHOP. Website toko
online ini diharapkan mampu membantu pelanggan untuk mempermudah mencari
barang, memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan transaksi
belanja barang, transaksi bisa dilakukan kapan pun, dimana pun selama 24 jam
selama terkoneksi dengan internet. Website toko online diharapkan dapat
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada sistem yang diterapkan saat ini.
Website toko online AKADHA SHOP akan di lengkapi strategi pemasaran
cross selling, dimana menurut penelitian sebelumnya (Tama, 2012) dapat di
simpulkan bahwa dengan menerapkan strategi pemasaran cross selling,
perusahaan mampu meningkatkan angka penjualan dan mampu meningkatkan
loyalitas pelanggan, dimana peningkatan angka penjualan merupakan fokus utama
dari AKADHA SHOP.
Dalam pembuatan website ini akan dilakukan optimalisasi untuk
memperbaiki kualitas website toko online ini agar mendapatkan hasil lebih
optimal dari website-website toko online sebelumnya. Dari penelitian yang di
lakukan oleh Rahadi(2011) dapat disimpulkan bahwa untuk mengoptimalkan
website toko online perlu memperbaiki tampilan website tersebut.
12

Pelanggan
Pendaftaran
Pelanggan
Data Pribadi
Data barang
Data barang & stok barang
Member
Pencarian Barang
Katalog
Penjualan
Owner
Member
Transaksi Penjualan
Invoice
Data Barang dibeli
Display Barang
Terbaru & Barang
Terlaris
Data barang terbaru dan terlaris
Data barang Cross Selling
Trans
Penjualan
Invoice dan Laporan Penjualan
Data Akun Pelanggan
Pembuatan fitur Cross
Selling
pembuatan Laporan
dan Informasi
Penjualan
Informasi Pelanggan Potensial
Informasi Barang Terlaris
Data Barang

Gambar 1. Sistem Penjualan Online Toko Akadha Shop.

Gambar 1. menjelaskan bahwa pelanggan memperoleh informasi mengenai
barang terbaru dan terlaris ketika pertama kali membuka website toko online,
kemudian saat pelanggan tidak menemukan barang yang di cari dalam website
toko online ini sudah di lengkapi fitur pencarian yang dapat mempermudah
pelanggan mencari barang yang di cari, data pencarian tersebut nantinya dapat
digunakan sebagai pencarian data barang yang terdapat di catalog dan barang hasil
suggestion dari penerapan cross selling. Setelah selesai memesan barang maka
pelanggan di harapkan mendaftar atau login pada website toko online ini agar
pelanggan dapat melakukan pembayaran, hal ini di lakukan agar transaksi
berlangsung secara privacy dan aman sehingga tidak semua orang bisa melakukan
transaksi penjualan, hal itu bisa dilihat lebih jelas dari tabel berikut.


13

Pengguna Aksi Fungsi
Pelanggan
Melihat barang- barang terbaru dan
fitur cross selling
Sistem menyediakan fitur lihat
barang terbaru berdasarkan
tanggal input barang, dan mengani
pembutan fitur cross selling
barang.
Melakukan pencarian barang
Sistem dapat melakukan pencarian
barang di database, dengan filter
kolom kolom yang di inputkan.
Melakukan pembelian secara online
Sistem menyediakan fitur
penjualan secara
terotomtomatisasi dengan
database.
Melakukan pendaftaran identitas diri
Sistem menyediakan fitur
pendaftaran dan menangani jenis
inputan yang tidak lazim.
Owner
Menginputkan data barang dan stok
barang
Sistem Menyediakan input data
barang untuk menambah dan
mengupdate data barang.
Meminta laporan penjualan
Sistem dapat menyediakan
pembuatan laporan yang
terkomputerisasi.

Untuk memperjelas alur proses bisnis sistem toko online yang berlaku di
akadha shop dapat di ketahui dari proses-prosesnya di bawah ini.

G.1.1 Display Barang Terbaru dan Barang Terlaris
Pada fase ini sistem akan melakukan query pada tabel transaksi penjualan
dan melakukan fungsi query perhitungan jumlah baris (count) lalu menampilkan
barang dengan jumlah penjualan tertinggi, berikutnya sistem akan melakukan
query pada tabel barang dengan filter tanggal yang di urutkan secara descending.

14

G.1.2 Pencarian Barang
Pada saat melakukan pencarian barang, sistem akan mendeteksi id barang
dan nama barang lalu akan melakukan query ke tabel barang berdasarkan nama
barang yang ada kemiripan dengan nama barang yang telah di inputkan.
G.1.3 Pendaftaran Pelanggan
Pada saat pendaftaran pelanggan, sistem akan menerima input data
pelanggan berupa data identitas diri pelanggan yang akan di inputkan ke dalam
database AKADHA SHOP, setelah melakukan pendaftaran sistem akan mengirim
data aktivasi pelanggan yang di kirim ke email pelanggan, dimana hal itu
digunakan untuk mengetahui pelanggan tersebut apakah memang pemilik email
tersebut, saat pelanggan sudah mendaftar pelanggan dapat melakukan transaksi
penjualan dan pengisian testimoni.
G.1.4 Penjualan
Pada saat transaksi penjualan, pelanggan memilih barang beserta stoknya
lalu pelanggan memilih jasa pengiriman yang di inginkan beserta lokasi
pengiriman, setelah semua hal terpenuhi maka harga pengiriman barang akan
muncul juga seluruh total harga penjualan pelanggan tersebut.
G.1.5 Pembuatan Fitur Cross Selling
Fitur Cross Selling akan muncul pada saat pelanggan melihat detil barang,
fitur Cross Selling di dapatkan dengan mendapatkan id barang dari detil barang
tersebut lalu melakukan query barang yang di beli secara bersamaan dengan detil
barang yang di lihat, lalu menampilkan barang dengan jumlah penjualan teringgi
sampai yang terendah.
15

G.1.6 Pembuatan Pelaporan
Pembuatan pelaporan di lakukan oleh pihak pemilik, pembuatan pelaporan
dilakukan secara berkala digunakan untuk mendapatkan history transaksi
penjualan digunakan untuk memantau barang-barang apa saja yang paling sering
terjual atau yang paling tidak laku.
Proposal ini berupa pembuatan website toko online AKADHA SHOP,
peneliti menggambarkan sistem ini dengan blok diagram sebagai berikut:
Data Barang
Data Pelanggan
Data Transaksi
Penjualan
INPUT
Analisis Penjualan
Analisis Suggest
Cross Selling
PROSES
View Barang
Terbaru, Terlaris,
Promo
OUTPUT
Laporan Penjualan
View Suggest Cross
Selling Barang
Laporan Barang
Terlaris
Laporan Barang
Stok Harian
Laporan Barang
Omzet Penjualan
Nota Penjualan

Gambar 2. Blok Diagram Penjualan website toko online.
Dari blok diagram di atas dapat menggambarkan 2 informasi pokok yang
dihasilkan, dari informasi tersebut masing-masing mempengaruhi untuk
melakukan suatu keputusan sesuai tujuan dibangunnya sistem ini, adapun
penjelasan rincinya sebagai berikut:

16

G.1.7 Input
1. Data Barang
Data barang ini berisi tentang identitas barang terdiri dari id barang, nama
barang jumlah, diskon dan harga.

2. Data Pelanggan
Data identitas barang ini secara sederhanya berisi identitas pelanggan
AKADHA SHOP yang kurang lebih berisi id pelanggan, nama pelanggan, alamat,
nomor telepon, email, jenis kelamin, username dan password.

3. Data Transaksi Penjualan
Data transaksi penjualan ini merekap seluruh hasil penjualan yang ada di
website toko online AKADHA SHOP. Data transaksi penjualan ini nantinya akan
terintegrasi dengan data pelanggan, data barang, data propinsi, data kota. Data
transaksi penjualan ini merupakan suatu inputan yang nantinya akan digunakan
sebagai analisa penjualan dan pembuatan laporan, isi dari data transaksi penjualan
adalah id penjualan, id barang, jumlah, tanggal jual, waktu jual, status
pembayaran.

G.1.8 Proses
1. Analisis Penjualan
Pada saat transaksi penjualan, input di peroleh dari pelanggan, pelanggan
menginputkan data kode barang yang di beli ke dalam sistem, lalu sistem
menangkapnya di tabel transaksi penjualan, sedangkan untuk penyimpanan detil
17

transaksi barang sampai jumlah barang yang dibeli, hal itu disimpan di tabel detil
penjualan.

2. Analisis Cross Selling
Analisa Cross Selling di dapatkan dengan mendapatkan id barang dari detil
barang lalu melakukan query barang yang di beli secara bersamaan dengan detil
barang yang di lihat, lalu menampilkan barang dengan jumlah penjualan teringgi
sampai yang terendah.

G.1.9 Output
1. Invoice
Invoice merupakan data history penjualan barang yang dilakukan oleh
pelanggan, Invoice berisi tentang id barang, id pelanggan, stok, tanggal penjualan,
invoice di peroleh dari data penjualan yang terintegrasi dengan data pelanggan
dan data barang, isi dari output data invoice adalah id invoice, id transaksi, id
barang, jumlah, total harga.

2. Laporan Penjualan
Laporan penjualan merupakan sebuah history transaksi penjualan
pelanggan, Laporan penjualan ini merekap seluruh transaksi penjualan pelanggan
perperiode, umumnya laporan penjualan berisi tentang id transkaksi, id barang,
jumlah barang yang dijual, tanggal penjualan, total harga.


18

3. Informasi Pelanggan Potensial
Informasi pelanggan potensial ini dapat membantu pihak AKADHA SHOP
untuk mengidentifikasi pelanggan-pelanggan mereka yang loyal, atau mengontrol
pelanggan-pelanggan baru mereka. Kegiatan identifikasi pelanggan ini di lakukan
untuk memantau pelanggan-pelanggan AKADHA SHOP, informasi pelanggan
potensial terdiri dari id pelanggan, dan jumlah penjualan per periode.
4. Informasi Barang Terlaris
Informasi barang terlaris ini dapat membantu pihak AKADHA SHOP untuk
mengidentifikasi barang-barang yang akan di stok kembali untuk periode,
sehingga menghasilkan barang-barang yang potensial untuk dijual, informasi
barang terlaris terdiri dari id barang dan jumlah penjualan per periode.
Dari perancangan di atas dibuatlah model pengembangan sistem yang
nantinya akan dikembangkan, model pengembangan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:










19

G.2 Prosedur Pengembangan
Adapun langkahlangkah yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem
ini, sebagai berikut:
Analisis
Desain
Pengkodean
Pengujian
Deploy

Gambar 3. Pendekatan waterfall mode.

1. Pengamatan atau Observasi
Langkah ini dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi kondisi toko
online AKADHA SHOP. Kondisi yang dimaksud disini adalah sistem yang
mereka jalankan. Apakah dalam sistem yang mereka pakai saat ini masih
memiliki kekurangan-kekurangan yang bisa menyebabkan masalah atau bahkan
ancaman bagi toko online tersebut, diharapkan mampu menyelesaikan masalah
sesuai dengan latar belakang masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

2. Wawancara
Pengumpulan Data yang dijadikan bahan pembuatan sistem ini dilakukan
dengan wawancara kepada pemilik toko online AKADHA SHOP yang dalam
20

penelitian ini dijadikan sebagai studi kasus pembuatan tugas akhir ini. Dalam
tahap wawancara ini, peneliti menggali informasi mengenai laporan-laporan yang
dibutuhkan oleh pemilik AKADHA SHOP dan bagaimana data jumlah penjualan
pada AKADHA SHOP dalam 2 tahun terakhir.

3. Studi Literatur
Dalam pembuatan aplikasi ini meliputi beberapa tahap yang harus
dilaksanakan. Langkah berikutnya setelah wawancara adalah melakukan studi
literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dan hal-hal yang dijadikan
acuan untuk penyelesaian masalah. Beberapa teori yang berkaitan dengan e-
commerce, analisa kepuasan pelanggan menggunakan website toko online, Cross-
Selling sebagai Perangkat Utama Customer Relationship Management (Crm)
Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan, dan beberapa teori penunjang lainnya
akan digunakan sebagai referensi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Peneliti mencari sumber teori tentang penyelesaian masalah website toko online
ini melalui perpustakaan STIKOM Surabaya untuk mecari bukubuku yang ada
hubungannya, dengan browsing di internet, dan membaca jurnal yang ada
hubungannya dengan pokok permasalahan yang akan dipecahkan pada
pembangunan sistem ini. Informasi yang diharapkan adalah keadaan atau
perkembangan toko online AKADHA SHOP dapat memberikan saran dan
masukan bagi pemilik toko untuk menentukan barang-barang yang berkualitas
dan menjaga pelanggan yang loyal agar dapat meningkatkan angka penjualan
mereka.

21

4. Analisis dan Perancangan
Setelah melakukan studi literatur, peneliti akan memulai menganalisa
kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk toko online AKADHA SHOP. Mulai
dari perancangan Document Flow, System flow, Data Flow Diagram, ERD,
Desain Input/Output, dan lainlain yang dibutuhkan untuk sistem yang akan
dibangun. Semua hal yang akan dirancang oleh peneliti akan didiskusikan terlebih
dahulu dengan dosen pembimbing I, dosen pembimbing II dan pemilik toko.
Peneliti melakukan analisa-analisa untuk dapat menyempurnakan sistem yang
sudah ada, peneliti juga melakukan suatu sesi diskusi, pada sesi diskusi ini, akan
ditampilkan hasil desain input/output dari peneliti yang kemudian bersamasama
akan menentukan desain Input/Output yang tepat untuk digunakan (warna,
tampilan, komposisi, logo dan lain sebagainya).

5. Pembuatan Aplikasi
Jika analisis dan perancangan sudah dinyatakan layak, maka peneliti akan
memulai untuk tahap pembuatan aplikasi dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan database MYSQL dimana kedua teknologi tersebut
merupakan salah satu teknologi pilihan untuk membuat aplikasi berbasis website,
mendukung open source dan bersifat free(gratis).

6. Analisis Hasil dan Testing
Pada tahap analisis hasil dan uji coba, peneliti akan mencoba menginputkan
beberapa data dalam tabel transaksi penjualan,hal ini dilakukan untuk menguji
output yang ada di dalam aplikasi sudah sesuai dengan rumus yang telah di dapat
22

dari jurnal. Setelah dirasa sudah memadai untuk di demokan kepada pemilik toko
online, maka peneliti akan mendemokan kepada pemilik toko online AKADHA
SHOP tetang bagaimana alur berjalanya aplikasi.

7. Revisi Aplikasi
Jika pada tahap analisis dan uji coba peneliti mendapatkan tambahan saran
alur sistem dari pemilik toko online melalui angket atau wawancara, selama revisi
yang di berikan pihak toko tidak keluar dari batasan masalah, maka peneliti akan
melakukan tahap revisi aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pemilik toko online.
Jika tidak ada revisi dari dosen pembimbing maupun toko online, maka peneliti
melewati tahap ini.

8. Pembuatan Laporan
Setelah semuanya dinyatakan layak dan sistem berjalan, maka peneliti
akan membuat laporan hasil penelitiannya selama ini. Laporan akan di berikan
kepada pihakpihak terkait(dalam hal ini pihak stikom dan pihak toko).

G.3 Prosedur Evaluasi
Prosedur evaluasi ini menjelasakan tentang bagaimana tahaptahap untuk
mengevaluasi sistem akan dibangun nantinya. Adapun tahaptahapnya sebagai
berikut:



23

G.3.1 Desain Uji Coba dan Subyek Uji Coba
Aplikasi tugas akhir ini akan diujicobakan pada toko online AKADHA
SHOP dan dosen pembimbing. Subyek uji coba akan dilakukan 2 (dua) tahap,
yaitu:
Diuji coba oleh tester, dengan melakukan pengujian berdasarkan :
a. Uji Desain
Uji desain ini untuk menguji kesesuaian antara antar muka, desain
program dan desain sistem dengan masalah yang ada. Pengukuran uji desain
dilihat dari kriteria yaitu Pemahaman user interface atau antar muka serta
konsistensi pengguna dalam menggunakan program.
b. Uji Program
Uji program dilakukan dengan metode black box (fungsional) yang akan
dijelaskan pada instrumen pengumpulan data dibawah ini.

G.3.2 Jenis Data dan Instrumen Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif data yang tidak dapat di wakilkan dengan angka atau data yang tidak
dapat dihitung. Sedangkan data kualitatif adalah data yang dapat diwakilkan
dengan angka atau data yang dapat dihitung. Instrumen pengumpulan data dengan
menggunakan metode black box testing. Metode black box testing adalah peneliti
melakukan pengujian aplikasi sendiri, maksudnya peneliti mencoba-coba
menginputkan data dan kemudian di proses oleh aplikasi, aplikasi mengeluarkan
sebuah output suggest. Dari laporan tersebut dapat dinilai sendiri oleh peneliti,
apakah data telah diproses dengan benar dan output suggest yang keluar sesuai
24

kebutuhan. Kemudian data inputan yang lainnya, misal data nama barang apakah
sudah bisa masuk kedalam system, ataukah belum bisa. Halhal tersebut akan
diujikan dengan menggunakan metode black box. Untuk desain interface, peneliti
menggunakan angket untuk menilai sejauh mana user mendapatkan apa yang
mereka butuhkan. Untuk mendukung hasil dari black box testing, maka peneliti
akan menguji cobakan aplikasi kepada pemilik toko online AKADHA SHOP
dengan menggunakan instrumen angket. Angket penilaian di tahap evaluasi hasil
dan uji coba ini, disampaikan kepada pemilik toko online AKADHA SHOP.

G.3.3 Hasil Uji Coba
Jika hasil angket metode black box testing telah dilakukan dan peneliti tidak
mengadakan revisi aplikasi jika aplikasi telah layak untuk dioperasikan.











25

H. Jadwal Kerja
Jadwal kerja dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Jadwal Kerja
No KEGIATAN
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 1 1 1 1 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Observasi &
wawancara

2
Pembuatan &
Pengajuan
Proposal TA

3 Studi Pustaka
4
Analisis &
Desain Sistem

5
Pembuatan
Aplikasi

6
Testing
Aplikasi

7 Revisi Aplikasi
8
Implementasi
Aplikasi

9
Pembuatan
Laporan TA











26

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, M. (2004). Exploiting response modelsoptimizing cross-sell and up-sell
opportunities in banking. Information Systems, 39, 327341.

IBM. (2004). Retail Selling Optimization Strategic Cross-selling and Up-selling
for Survival in The Volatile Retail Market (white paper). Dipetik Juni 10,
2008, dari www-03.ibm.com/industries/retail/doc/content/bin/retail-selling
optimization.pdf.

Kamakura, W. A., Ramaswami, S. N., & Srivastava, R. K. (1991). Applying latent
trait analysis in the evaluation of prospects for cross-selling of financial
services. International Journal of Research in Marketing, 8(4), 329-349.

Tama, Bayu Adhi. 2012. Cross-Selling: Perangkat Utama Customer Relationship
Management (Crm) Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan, Makalah
Seminar, Mei.

Whitten.Bentley. 2008. Introduction To System Analysis & Design, McGrawHill
International Edition.

Zaki, Ali. 1999. E-Life Style: Memanfaatkan Beragam Perangkat Teknologi
Digital. Penerbit Salemba Infotek.



27

LEMBAR REVISI
NIM : 10.41010.0103
Nama : Arif atoillah.
Judul : Rancang Bangun Website Toko Online Dengan Strategi
Pemasaran Cross Selling Pada Akadha Shop.

Status: ACC ACC Bersyarat Materi Kurang Ditolak
Catatan Revisi
SUB BAB Catatan Revisi
Judul



Latar Belakang



Perumusan Masalah



Pembatasan Masalah



Tujuan



Landasan Teori



Metode Penelitian



Jadwal Kerja



Daftar Pustaka



Catatan Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai