Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam makalah ini akan dibahas mengenai dinamika molekul. Sebagaimana kita ketahui bahwa
molekul merupakan antung dalam ilmu kimia !aitu bahan utama !ang di pelaari dalam ilmu
kimia. "olekul merupakan suatu benda !ang merupakan konsep dasar !ang di pelaari dalam
kimia. Sehingga pada makalah ini akan dielaskan se#ara rin#i tentang apa !ang dapat teradi pada
molekul pada saat klimaks reaksi $keadaan !ang mana akan mulai membentuk produk dalam suatu
reaksi%. &etika teradi suatu reaksi molekul akan mengalami perubahan struktur se#ara besar'
besaran dan perubahan energi !ang besar sebesar energi disosiasi distribusi ulang di antara ikatan'
ikatan molekul tersebut. (katan molekul lama akan terbuka dan terbentuk ikatan molekul !ang
baru dengan struktur !ang berbeda.
Dinamika reaksi molekul akan membahas dua pendekatan dasar untuk menghitung lau reaksi.
&eduan!a berdasarkan pandangan bahwa molekul reaktan harus saling bertumbukan) dan reaksi
han!a akan teradi ika reaktan mempun!ai energi minimum tertentu. Dalam teori tumbukan)
produk han!a terbentuk ika tumbukan #ukup berenegi. *ika tumbukan tidak #ukup berenergi)
maka molekul'molekul reaktan !ang bertumbukan akan memisah kembali.
Dalam perhitungan kostanta lau reaksi pada reaksi !ang teradi pada molekul sangat sulit
dilakukan. Namun segi umum untuk kostanta lau reaksi dapat di tentukan dengan #ukup mudah
dan kerumitan dapat timbul ika kita memepelaari lebih dalam lagi tentang dinamika molekul saat
bereaksi. Dalam penentuan kostanta lau molekul dapat dilakukan dengan + tahap prosesn!a !aitu
pertemuan reakti,) teori kompleks kereakti,kan) dan dinamika tabrakan molekul. Dengan
menggunakan tiga proses tersebut dapat di tentukan kostanta lau reaksi bimolekuler dasar.
1.-Perumusan "asalah
1.Apa !ang teradi pada molekul saat klimaks reaksi.
-.Bagaimana #ara perhitungan konstanta lau.
1.+/uuan Penulisan
1."empelaari keadaan molekul pada saat klimaks reaksi
-."engetahui perhitungan konstanta lau dengan menggunakan pendekatan
1.0"an,aat Penulisan
Laporan akhir ini adalah awal langkah penulis untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. "elalui
laporan akhir penulis mengharapkan adan!a perkembangan ilmu agar mas!arakat lebih
memahami materi !ang disampaikan.
1.1"etode Penelitian
Penelitian ini mengenai dinamika reaksi molekul membutuhkan suatu kaian !ang
mendalam mengenai in,ormasi !ang diperoleh. Untuk itu) penulis menggunakan metode !ang
diperoleh melalui studi pustaka. "en#ari berbagai data di internet dan beberapa sumber buku
re,erensi.
1.2 Sistematika Penulisan
"akalah ini terdiri dari tiga bab. Bab ( adalah bab pendahuluan !ang berisi tentang latar belakang
masalah !ang akan dibahas) perumusan masalah) tuuan penulisan) man,aat) metode penelitian
!ang digunakan) dan sistematika penulisan. Bab (( adalah bagian isi !ang berisi pembahasan
mengenai teori tumbukan) reaksi terkontrol oleh di,usi) persamaan keseimbangan material)
koordinat reaksi dan keadaan transisi) persamaan E!ring) aspek termodinamika) dan permuakaan
energi potensial. /erakhir) Bab ((( adalah bagian kesimpulan dan re,erensi.
BAB ((
(S(
-.1 /eori /umbukan
3eaksi bimolekul sederhana
A 4 B

P
5 6 k 7A87B8
Bertuuan untuk menghitung konstanta lau orde kedua $k%. Berdasarkan teori tumbukan) lau
perubahan umlah molekul A per satuan 5olume per satuan waktu adalah hasil kali rapatan
tumbukan dengan peluang teradin!a tumbukan.
3apatan tumbukan dapat dituliskan)
$ %
penampang lintang tumbukan adalah)
sedangkan massa tereduksi ditulis sebagai berikut)
$ %
sehingga) konstanta lau orde kedua adalah)
$ %
S!arat 3uang
/erkadang terdapat ketidaksesuaian antara eksperimen dengan teori) oleh karena itu menggantikan
9 dengan penampang lintang reakti, 9:) dimana 9: adalah penampang lintang dikali dengan ,aktor
ruang. 9: 6 9 P. "aka) kontanta lau menadi;
$ %
$ %
-.- 3eaksi /erkontrol oleh Di,usi
Pertemuan antara reaktan dalam larutan;
1.<rekuensi pertemuann!a lebih ban!ak) karena partikel harus berdesak'desakan melalui pelarut.
-.&arena partikel bergerak lambat) maka pertemuan dua molekul akan berdekatan lebih lama.
Sehingga dapat mengumpulkan #ukup energi untuk bereaksi
+.Energi pengakti,an reaksi) merupakan kuantitas !ang auh lebih rumit) karena pasangan !ang
bertemu itu dikelilingi oleh pelarut.
Penggolongan reaksi
*ika pasangan pertemuan AB merupakan orde kedua terhadap reaktan A dan B;
ditentukan oleh si,at khas di,usi. *ika mengandaikan bahwa ini merupakan orde pseudo' pertama)
maka;
Sehingga dapat men#ari konsentrasi keadaan tunak AB
=
&arena
sehingga koe,isien lau e,ekti, adalah;
Lau reaksi ditentukan oleh lau di,usi partikel reaktan melalui medium. &arena penggabungan
radikal berkaitan dengan energi pengakti,an !ang sangat ke#il) maka reaksi penggabungan ulang
radikal dan atom sering kali terkontrol oleh di,usi. 3eaksi terkontrol oleh pengakti,an akan timbul
ika energi pengakti,an #ukup besar. "aka
& adalah konstanta keseimbangan.
Aliran total) adalah kuantitas molekul B per satuan waktu !ang melawati suatu
permukaan dengan luas
adalah;
Berdasarkan persamaan <i#k;
adalah konsentrasi molar molekul B dan adalah konstanta di,usi dalam medium. "aka;



Pada suatu arak kritis 3:) teradi reaksi) dan B musnah. "aka arak kritis pendekatan
menunukkan ika r63:) . "aka akan diperoleh;
Lau reaksi terkontrol oleh di,usi sama dengan aliran rata'rata molekul B pada semua molekul A
dalam sampel. *ika umlah molekul A dalam sampel dengan 5olume
adalah) sehingga aliran total adalah . Dengan mengganti DB dengan umlah
koe,isien di,usi maka. lau perubahan konstrasi AB adalah;

"aka akan didapat konstanta lau terkontrol oleh di,usi;
Hubungan konstanta di,usi dengan radius hidrodinamik masing'masing molekul 3A dan 3B
dalam medium dengan 5iskositas
Apabila dituliskan 3A 6 3B ) menghasilkan;

&onstanta lau tidak bergantung pada identitas reaktam) dan han!a bergantung pada temperatur
dan 5iskositas pelarut.
-.+ Persamaan &eseimbangan "aterial
&eseimbangan material merupakan suatu kesetimbangan di dalam suatu reaktor kimia atau suatu
sel biologis) Di mana material'material kimia akan mengalami di,usi dan kon5eksi sehingga
komponen tersebut akan men#apai suatu keadaan setimbang di dalam rea#ktor atau tempatn!a
berada. &esetimbangan kimia ini biasan!a keseimbangan konsentrasi dari komponen'
komponenn!a.
Perumusan Persamaan
Didalam keseimbangan material dalam suatu rea#tor kimia sangat di pengaruhi ika material atau
komponen berdi,usi) berkon,eksi dan uga komponen akan bertumbukan sehingga mengalami
reaksi kimia. "aka perubahan total molekul suatu >at dalam reaktor kimia $*% adalah
Perubahan umlah molekul * dalam 5olume 6 *umlah molekul !ang masuk ' *umlah molekul !ang
keluar 4 *umlah molekul !ang terbentuk dari hasil reaksi ' *umlah molekul !ang di pakai untuk
bereaksi.
Lau perubahan kosentrasi merupakan ungkapan dari 5olume $umlah molekul% per waktu di
berikan kepada molekul. Sehinnga lau perubahan konsentrasi dari molekul akan memiliki
persamaan dengan menggabungkan lau di,usi) kon5eksi dan lau perubahan umlah molekul
karena reaksi kimia. "aka persamaan keseimbangan material untuk orde pertama adalah ;
Dimana D adalah ke#epatan di,usi) merupakan ke#epatan kon5eksi dan & adalah kostanta lau
reaksi !ang teradi. Persamaan ini ika material atau komponen mengalami di,usi) kon5eksi dan
reaksi kimia antar molekul !ang di sebabkan oleh adan!a tunbukan molekul !ang teradi dalam
suatu rea#tor kimia #ontoh molekul gas ?- pada sel biologis manusia !ang mengalami di,usi)
kon5eksi serta reaksi kimia.
Namun ika molekul atau material dalam rea#tor kimia tersebut tidak mengalami gerak kon5eksi
maka persamaan!a akan berubah. Persamaan keseimbangan material sendiri merupakan
persamaan turunan parsia orde kedua. Persamaan!a tandapa tidak ada gerak kon5eksi oleh
molekul ;
"aka lau perubahan konsentrasi kimia tersebut tidak di pengaruhi oleh gerak kon5eksi dari
material tersebut.
/eori &ompleks /erakti,an
&ompleks terakti,an meruapakan keadaan dimana energ! potensial dari - reaktan !ang mengalami
reaksi naik sampai tingkat maksimum dan kumpulan atom tersebut berada dalam keadaan
maksimum tersebut. /eori kompleks kereakti,an $A@/% merupakan suatu metode untuk
menunukan hal utama !ang menentukan ukuran kostanta lau reaksi !ang sesuai dengan model
keadian !ang berlangsung selama reaksi. "etode ini mempun!ai keuntungan !aitu kuantitas !ang
bersamgkutan dengan ,a#tor ruang ) mun#ul se#ara otomatis.
-.0 &oordinat 3eaksi dan &eadaan /ransisi
3eaksi antara reaktan A dan reaktan B akan memiliki energ! potensial !ang harus di penuhi agar
reakan A dan reaktan B dapat bertumbukan dan mengalami reaksi kimia.
E 6 Energi potensial A energ! akti5asi
&p 6 Bentuk transisi
Pada kur5a sumbu hori>ontal menggambarkan alan!a peristiwa reaksi indi5idual $tumbukan
biomolekul dalam reaksi gas% ini merupakan !ang di sebut dengan koordinat reaksi.
Pada mulan!a han!a terdapat reaktan A dan B. Saat peristiwa reaksi di mulai teradilah tumbukan
antara A dan B. Bersentuhan mengalami distorsi molekul dan mempertukarkan ele#tron atau atom.
Energi potensial pun naik mendekati nilai maksimum dalam reaksi tersebut. Sampai pada titik
maksimum dari naik naikn!a energ! potensial tersebut merupakan klimaks dari reaksi. &arena
kedua molekul reaktan telah men#apai suatau deraat kedeketan dan distorsi !ang apabila di
lanutkan lagi terbentuk produk hasil reakasi. &eadaan kritis inilah !ang di sebut dengan keadaan
transisi. Untuk memahami lebih lanut tentang keadaan transisi dari suatu reaksi maka dapat di
ilustrasika sebagai berikut ini;
Pada reaksi di atas teradi pemutusan ikatan A'A dan B'B dan pembentukan ikatan baru pada A'B
dengan penggambaran reaksi dan keadaan transisi sebagai berikut;
-.1 Persamaan E!ring
adalah tetapan kesetimbangan $dengan dimensi 1Akonsentrasi% ) maka
Lau Pengurangan &ompleks /erakti,kan
dengan & merupakan koe,isien transisi. Pada ban!ak kasus
&onsentrasi &ompleks /erakti,kan
$ % $ %B



men!atakan tekanan parsial dalam konsentrasi) dengan menggunakan
)
menghasilkan ;













Untuk menghitung konstanta kesetimbangan &p ;
dengan merupakan pemisahan energi $molar% antara tingkat titik nol @: dengan A 4 B ;
<ungsi partisi untuk 5ibrasi !aitu ;

adalah ,ungsi partisi untuk semua 5ibrasi lain dalam kompleks itu. "aka koe,isien &: adalah ;

dengan adalah konstanta kesetimbangan) tetapi dengan membuang satu 5ibrasi @:.
&onstanta Lau

kemudian diperoleh persamaan E!ring ;

/umbukan Partikel /ak Berstruktur


Dua partikel ,asa gas tak berstruktur A dan B !ang bertumbukan menghasilkan kompleks
terakti,kan men!erupai molekul diatom) karena reaktan itu merupakan

atom

tak berstruktur)
maka satu'satun!a kontribusi pada ,ungsi partisin!a adalah keadaan translasi
dengan ;
$ %
&ompleks terakti,kan merupakan kumpulan diatom dengan masaa m@ 6 mA 4 mB dan momen
inersia (. &ompleks mempun!ai #ara 5ibrasi) tetapi sesuai dengan gerakan sepanang garis
koordinat reaksi sehingga tidak mun#ul dalam . <ungsi molar kompleks terakti,kan itu adalah ;

$ % $ %
karena momen inersia molekul diatom dengan panang ikatan 3 adalah C3-) dengan m merupakan
massa tereduksi) maka setelah perhitungan didapat ;
$ %
Dan men!atakan penampang lintang reakti, ;
-.2Aspek /ermodinamika
-.DPermukaan Energi Potensial
Permukaan energi potensial !aitu energi potensial sebagai ,ungsi dari posisi relati, semua atom
!ang ikut serta dalam reaksi. Perhitungan terin#i menunukan bahwa pendekatan atom di
sepanang sumbu H'H memerlukan energi untuk reaksi !ang lebih ke#il daripada pendekatan lain.
Untuk menentukan pemisahan inti) diperlukan dua parameter; pemisahan HA'HB adalah 3AB dan
pemisahan HB'H@ adalah 3B@.
Eerakan melalui Permukaan
Hubungan antara permukaan dan konstanta lau adalah setiap tumbukan indi5idual dapat
diba!angkan sebagai sebuah lintasan pada permukaan energi potensial. Berdasarkan eksperimen)
!ang mempengaruhi adalah;

Arah pen!erangan dan pemisahan

Permukaan menarik dan menolak

Lintasan klasik
BAB (((
PENU/UP
+.1 &esimpulan
Dinamika reaksi molekul mempelaari perubahan !ang teradi pada molekul pada klimaks reaksi.
/eradi perubahan struktur besar'besaran dan energi sebesar energi disosiasi didistribusi ulang di
antara ikatan. Ada dua pendekatan dasar untuk menghitung lau reaksi) teori tumbukan dan
kompleks terakti,kan.
+.- 3e,erensi
Atkins. 1FFF. &imia <isika Ed. 0. *akarta; Erlangga
Sitorus) "arham. -GGH. &imia ?rganik <isik. Iog!akarta; Eraha (lmu
5 6 k 7A8-
LA"P(3AN
-D.D $a% Hitung konstanta lau terkontrol oleh di,usi pada -FH & untuk rekombinasi dari - atom
dalam air) dimana J 6 G)HF #P. Asumsikan bahwa konsentrasi reaksin!a adalah 1G'+ molAL. Berapa
waktu !ang dibutuhkan agar konsentrasin!a menadi setengahn!a.
Dik ; 7A8 6 7B8
/ 6 -FH &
J 6 G)HF #P 6 G)HF K 1G'+ kgA m s
7A8 6 1G'+ molAL
Dit; kd dan t1A- .
*awab;
J
6D)0 K 1G2 m+Amol s
6D)0 K 1GF LAmol s
$

%

61)+1 K 1G'D s
-D.D$b% Hitunglah besar lau di,usi terkontrol konstan pada -FH& untuk kombinasi - atom di
ben>ena) dimana J6 G)2G1 #P. Asumsikan konsentrasi spesi !ang bereaksi adalah 1)H
K1G'+ molAL. "ula'mula berapa lama untuk konsentrasi berubah menadi setengahn!a.
Asumsikan reaksi adalah reaksi dasar.
Dik ; 7A8 6 7B8
5 6 k 7A8-
/ 6 -FH &

J 6 G)2G1 #P 6 G)2G1 K 1G'+ kgA m s
7A8 6 1)H K 1G'+ molAL
Dit; kd dan t1A- .
*awab;
61)1G K 1GD m+Amol S
61)1G K 1G1G dm+Amol S
L6 &d 7A8 7B8 dengan 7A8 6 7B8
6 1)G1 K 1G'H S
@on5ert PD< to Mord

Anda mungkin juga menyukai