Anda di halaman 1dari 2

MENJADI FASILITATOR LAPANGAN

YANG EFFEKTIF


Persoalan yang sering muncul di dalam pendampingan masyarakat adalah tidak berfungsinya fasilitator lapangan. Akibat
terbatasanya pengetahuan social kultur masyarakat, keterbatasan pemahaman andragogi, keterbatasan informasi yang
diperlukan untuk membangun masyarakat, terbatasnya visi pembangunan yang berkelanjutan, dan terbatasnya ketrampilan
memfasilitasi koordinasi, pertemuan dan fasilitasi menstrukturnrkan ide dan gagasan bersama masyarakat. Untuk itulah
Fasilitator lapangan perlu memeiliki efektifitas penguasaan yang terus menerus mau belajar bersama masyarakat. Jika tidak
maka akan ditinggalkan kelompok sasarannya. (editor).

Fasilitasi merupakan kata yang selalu melekat dalam berbagai kegiatan pendampingan, .kegiatan fasilitasi erat kaitanya
dengan fungsi kader penggerak atau pendamping dalam mendukung upaya percepatan peningkatan kapasitas ( capacity
building ) dalam mempermudah proses pembangunan. Peran utama fasilitator adalah menempatkan pada kedua
kepentingan yaitu merumuskan visi dan menginplementasikan misi dalam upaya penguatan kemandirian masyarakat.

Kegiatan pendampingan bukan menjejalkan sejumlah pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat,melainkan upaya
penyadaran melalui proses belajar bersama dan mendorong prakarsa masyarakat secara mandiri untuk menentukan
keputusanya.

Profesi pendamping masyarakat membutuhkan keseriusan dan ketekunan yang cukup tentang masyarakat. Pada dasarnya
tugas pendampingan yang dilakukan fasilitator berkaitan erat bagaimana memfasilitasi masyarakat dalam memecahkan dan
mengembangkan potensinya secara mandiri. Seorang fasilitator harus punya kesadaran penuh bahwa yang mereka hadapi
bukanlah seungguk mesin atau sebuah bangunan tanpa jiwa tapi yang mereka hadapi adalah sekumpulan individu/manusia
yang terhimpun dalam sebuah komunitas. Mereka punya watak dan karekter berbeda-beda serta punya latar belakang
yang beragam. Mengingat keragaman tersebut maka seorang fasilitator harus mempunyai cara-cara yang efektif dalam
melakukan pendekatan kepada masyarakat baik yang berhubungan dengan hal-hal metodologis maupun teknis.

Upaya Fasilitasi ?

Dalam proses pendampingan masyarakat kegiatan fasilitasi mutlak harus dilakukan. Artinya seorang fasilitator harus benar-
benar menguasai metodologis dan teknis fasilitasi masyarakat karena dalam gugus tugasnya sehari-hari dia akan
bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk membangun sinergi antar individu didalam kelompok atau bahkan antar
kelompok. Seorang fasilitator perlu mempertemukan hubungan yang produktif antar mereka. Jadi peran fasilitasi adalah
membantu pembentukan kelompok secara sinergis, cepat , efektif serta menciptakan lingkungan yang nyaman agar anggota
kelompok menemukan kesamaan dan kesepakatan pikiran dan tindakan.

Selain bekerjasama dengan kelompok masyarakat seperti di atas seorang fasilitator akan bekerjasama dengan orang-orang
dewasa. Kita sudah mengetahui orang dewasa adalah sekumpulan individu, kelompok dan organisasi yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Dalam dirinya telah memilki kepribadian, konsep diri, pengalaman serta pandangan positif
terhadap fenomena yang terjadi. Sehingga orang dewasa bukan sebuah gelas kosong yang mudah dituangkan sesuatu
kedalamnya. Perubahan pandangan dan prilaku yang diharapkan masyarakat muncul melalui proses pemberdayaan yang
menuntut suatu pendekatan yang interaktif dan partisipati, disitulah peran tehnik fasilitasi. Ide dan pemikiran setiap orang
memiliki makna. Bagaimana menghimpun dan mengarahkanya menjadi suatu yang penting untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pelatihan merupakan salah satu strategi yang diupayakan dalam meningkatkan percaya diri dan
kemampuan analisis terhadap pandangan yang digambarkanya sendiri bagi orang lain. Upaya melakukan persamaan
persepsi terhadap tujuan bersama memerlukan proses fasilitasi yang benar.

Pemberdayaan perlu Intervensi?
Disadari atau tidak proses pemberdayaan memerlukan intervensi. Dalam melakukan intervinsi tersebut seorang fasilitator
terkadang memerlukan proses pelatihan. Pada kegiatan pelatihan menuntut kehadiran orang lain untuk membantu
mempercepat proses belajar. Disini fasilitator mengambil peran untuk mempercepat belajar masyarakat. .Fasilitator
melakukan intervensi melalui proses fasilitasi yang benar disesuaikan dengan tingkat masalah dan kemampuan masyarakat
dengan bentuk,cara dan waktu intervensi yang tepat. Pelatihan bukan indoktrinasi tetapi lebih pada proses pendewasaan
untuk menciptakan proses keterpaduan antara kondisi,harapan dan aspirasi masyarakat dengan tuntutan
pembangunan.fasilitator melakukan intervensi melalui proses fasilitasi yang benar disesuaikan dengan tingkat masalah dan
kemampuan masyarakat dengan bentuk,cara dan waktu intervensi yang tepat. sejumlah pilihan intervensi yang dapat
dilakukan dalam masyarakat. Tidak ada pilihan terbaik dan terburuk atau lebih bagus,antara satu metode yang satu dengan
lainya,karena keberhasilan intervensi sangat dipengaruhi oleh tujuan, tetapi bukan semata-mata pada bentuk intervensi itu
sendiri.


Kiat Fasilitasi Yang Efektif

1. Melakukan identifikasi. Identifikasi adalah langkah untuk menemukenali masyarakat, kondisi masyarakat, potensi dan
lingkungan. Identifikasi ini sangat penting dalam melancarkan tugas kader desa yang baru terlibat dalam program maupun
fasilitator yang berasal dari luar desa. Identifikasi wilayah dapat dilakukan melalui kunjungan langsung ke desa-desa untuk
wawancara dengan masyarakat guna mendapatkan masukan dan mengetahui tentang kondisi, potensi dan kebiasaan yang
berkembang dimasyarakat tersebut

2. Menyebarluaskan program dan melakukan pendampingan. Yaitu membantu masyarakat untuk menyadari keberadaan diri
mereka sendiri (masyarakat). Untuk mengajak masyarakat melaksanakan setiap kegiatan penunjang kualitas hidupnya perlu
memberikan penyadaran kepada masyarakat mengenai keberadaan mereka sendiri untuk mau mengungkapkan
permasalahan yang sering dirasakan, serta kemampuan dan potensi yang mereka miliki untuk mengatasinya.

Untuk menemukan keberadaan mereka (masyarakat) fasilitator dapat memandu sebagai berikut :
Mintalah masyarakat untuk mengungkapkan kembali pengalaman yang dirasakan/dialaminya; o Mintalah kepada
masyarakat untuk memberikan tanggapan dan kesan terhadapa pengalaman yang diungkapkan tersebut; o Ajak masyarakat
untuk mengkaji pengalaman yang diungkapkan tersebut kemudian menghubungkanya dengan pengalaman positip yang
sama dengan kondisi tersebut;o Pandulah masyarakat untuk menemukan kemampuan dan potensi yang mereka miliki untuk
bisa dikembangkan; o Selanjutnya, fasilitator dan masyarakat merumuskan , merincikan dan memperjelas kondisi dan
potensi sesuai pengalaman yang ada.; o Selanjutnya dalam pertemuan tersebut sampaikan pula apa yang menjadi hak dan
kewajiban masyarakat untuk mengikuti program pnpm-pisew

3. Mendapatkan pembelajaran melalui pelatihan/pendampingan. Dengan mengetahui daya, potensi dan kemampuan serta
keberadaan dirinya, akan menjadi lebih mudah bagi masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakan program yang dibawa
oleh fasilitator. Keikutsertaan langsung masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan merupakan proses pembelajaran
sekaligus pemberdayaan, sehingga sangat diperlukan adanya pendampingan dan pelatihan yang dilakukan secara intensif
kepada masyarakat

4. Mengorganisir diri. Partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan merupakan pengalaman yang sangat berharga, untuk
meningkatkan keikutsertaan mereka tersebut harus didorong berulang-ulang yang pada akhirnya dapat melembaga menjadi
suatu sistem dimasyarakat,sehingga masyarakat dapat mengorganisir diri mereka berdasarkan pengalaman baru.

5. Menjadi dinamis untuk mewujud nyatakan tujuan yang dicapai. Sisitim baru yang berkembang dimasyarakat,pada akhirnya
akan menjadi dinamika tersendiri bagi amsyarakta dalam mengatasi permasalahanya dan untuk mewujudkan tujuan yang
ingin dicapai. Jika hal ini terjadi keberlanjutan program dapat dilanjutkan sendiri oleh masyarakat.

6. Refleksi hasil.. Setelah melalui tahapan diatas, bersama masyarakat melakukan evaluasi dan menganalisis langkah-langkah
yang telah dilakukan sebelumnya untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.

Fungsi dan peran seorang kader dalam pertemuan masyarakat. a. Menyampaikan tujuan dan memandu jalanya pertemuan
b. Memotivasi dan mendorong peserta untuk mengungkapkan pendapat (saran dan ide) c. Memandu peserta dalam
mengambil keputusan

Anda mungkin juga menyukai