1. efek terapeutik efek terapeutik dari suatu obat disebut juga efek yang diinginkan., adalah efek yang utama yang dimaksudkan, yakni alasan obat diresepkan. Contoh : Efek terapeutik dari morfn sulfat adalah sebagai analgetik (penghilang rasa sakit) Efek terapeutik dari diazepam adalag menghilangkan kecemasan. jenis obat ambaran contoh paliatif kuratif supportif substitutif kemoterapi restorati!e menghilangkan gejala penyakit tetapi tidak mempengaruhi penyakit itu sendiri. "enyembuhkan penyakit atau kondisi. "enunjang fungsi tubuh samapi pengobatan, atau respon tubuh mengambil alih "engganti cairan atau bahan tubuh "enghancurkan sel#sel ganas "orphin sulfat, aspirin untuk nyeri. $enicillin untuk infeksi %oerfnefrin bitartat untuk tekanan darah rendah, aspirin untuk menurunkan suhu tubuh,. &iroksin untuk hipotiroid 'usulfan untuk leukimia "engembalikan kesehatan tubuh (itamin, mineral tambahan. 2. efek samping Efek samping atau efek sekunder dari suatu obat adalah hal yang tidak diinginkan. Efek samping biasanya dapat diprediksikan dan mungkin berbahaya atau kemungkinan berbahaya. Contoh : )igitalis meningkatkan kekuatan kontraksi miokard, tetapi mempunyai efek sampingmenyebabkan mual dan muntah. 'eberapa efek samping obat dapat ditolerir dengan efek terapeutik obat, efek samping yang berbahaya membenarkan penghentian pemberian dari suatu obat. 3. toksisitas obat efek yang merusak dari suatu obat terhadap organisme atau jaringan sebagai akibat dari o!er dosis, atau pemasukan * ingesti obat yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, atau peningkatan obat dalam darah karena kegagalan metabolisme atau ekskresi (efek penumpukan). 'eberapa efek obat (toksis) tampak jelas segera setelah pemberian obat, sebagian baru nampak setelah berminggu# minggu penggunaan. +ntungnya kebyanyakan keracunan obat dapat dihindarijika perhatian dengan seksama ditujukan pada dosis dan penga,asan keracunan. Contoh : Efek toksis dari penumpukan morfn sulfat dalam tubuh adalah depresi nafas. 4. alergi obat -dalah reksi imunologik terhadap suatu obat dimana seseorang telah peka sebelumnya. .ika klien pertama kali terpajan dengan benda asing (antigen) tubuh mungkin bereksi dengan menghasilkan antibody. /eorang klien dapat bereaksi terhadap suatu obat karena antigen, dengan demikian menimbulkan gejala seperti reaksi alergi. 0eaksi alergi dapat ringan atau berat. ejala atau reksi ringan mempunyai gejala yang sangat ber!ariasi, mulai dari ruam kulit sampai diare, dan dapat timbul kapan saja dari beberapa jam sanpai 1 pekan setelah pemberian. 0eaksi alergi yang berat biasanya timbul segera setalah pemberian obat. 2al ini disebut reaksi anaflaktik, dan dapat menjadi fatal jika tidak ditangani dengan cepat. ejala yang paling a,al adalah sesak nafas akut, hipotensi akut dan takikardia. Tabel respon alergi ringan yang umum geala gambaran ! rasional ruam "ulit pruritus angio#erma rhinitis airmata "eluar mual, muntah $hee%ing #an #ispnea #iare bai" &esi"el intraepi#ermal maupun ruam yang #i'iri"an #engan urti"aria atau erupsi ma"ula, ruam biasanya tera#i pa#a seluruh tubuh. (atal pa#a "ulit #engan aatau tanpa ruam E#ema "arena pening"atan permebilitas "apiler #arah. Kelebihan ! pro#u"si 'airan hi#ung yang berlebih. )engeluaran air mata yang berlebih. *angsangan pa#a pusat #i ota" Sesa" na+as #an $h$$%ing selama inhalasi #an e"su#asi "arena a"umulasi 'airan, #an e#ema aringan perna+asan. ,ritasi mu"osa usus besar. 5. toleransi obat timbul pada orang yang mempunyai akti!itas fsik yang kurang dan tidak terbiasa dengan respon terhadap obat dan memerlukan peningkatan dosis untuk mempertahankan efek terapeutik yang diberikan. 3bat yang umumnya bertahan lama adalah opiate, barbiturate, ethyl alcohol, dan tembakau. Efek akumulasi adalah peningkatan reaksi terhadap dosis ulangan dari yang timbul jika kecepatan pemberian melebihi kecepatan metabolisme atau ekskresi, sehingga jumlah obat meningkat dalam tubuh jika dosis yang diberika tidak teratur. 6. interaksi obat interaksi obat timbul jika pemberian suatu obat sebelumnya, atau pada saat yang bersamaan, atau setelah pemberian obat yang lain, akan merubah efek dari satu atau kedua obat. Efek dari satu obat atau mungkin keduanya mungkin meningkat (enguatkan efek) atau menurun (menghambat efek). 4nteraksi obat mengkin menguntungkan atau malah berbahaya. Contoh : dua jenis analgetik, seperti aspirin dan codein seringkali diberikan bersama#sama karena keduanya bekerja menghilangkan nyeri lebih baik. 7. $enyakit iatrogenik adalah penyakit yang disebabkan oleh terapi medis yang tidak disengaja, dapat karena terapi obat. &oksisitas hepar seperti obstruksi biliaris, kerusakan ginjal, dan malformasi (cacat) adalah bentuk penyakit iatrogenic yang terjadi akibat terapi medis yang tidak disengaja.