Anda di halaman 1dari 14

BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI

Konsep Dasar
1. Pengertian
Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak
kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua
komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler
yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika ( Lab / UPF
lmu Bedah !"U# dr$ "utomo, %&&' ( %&) )$
BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat ( se*ara
umum pada pria lebih tua dari +, tahun ) menyebabkan berbagai
derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius ( -arilynn,
.$#, /,,, ( 01% )$
%$ .tiologi
Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum
diketahui$ 2amun yang pasti kelenjar prostat sangat tergantung pada
hormon androgen$ Faktor lain yang erat kaitannya dengan BPH adalah
proses penuaan 3da beberapa fa*tor kemungkinan penyebab antara lain (
%)$ #ihydrotestosteron
Peningkatan + alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel
dan stroma dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi $
/)$ Perubahan keseimbangan hormon estrogen 4 testoteron
Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen
dan penurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma$
))$ nteraksi stroma 4 epitel
Peningkatan epidermal gor5th fa*tor atau fibroblast gro5th fa*tor
dan penurunan transforming gro5th fa*tor beta menyebabkan
hiperplasi stroma dan epitel$
')$ Berkurangnya sel yang mati
.strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup
1
stroma dan epitel dari kelenjar prostat$
+)$ 6eori sel stem
"el stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit
( !oger 7irby, %&&' ( )8 )$
2
Patofisiologi

Peningkatan "el "term Peningkatan + 3lfa reduktase Proses -enua nteraksi "el .pitel dan "troma Berkurangnya sel yang mati
dan reseptor endogen
7etidakseimbangan hormon
( .strogen dan testoteron )
Penyempitan Lumen Ureter Protatika
-enghambat 3liran Urina
!etensi Urina Peningkata tekanan intra 9esikal
Hidro Ureter Hiperirritable pada bladder
Hidronefritis Peningkatan 7ontraksi :tot detrusor dari buli4buli
Penurunanan Hipertropi :tot detrusor,trabekulasi
Fungsi ginjal
6erbentuknya "ekula4sekula dan difertikel buli4buli
Frekuensi ntermiten #isuria Urgensi Hesistensi 6erminal dribling
Hiperplasia pada epitel dan stroma pada kelenjar prostat
3
4. Gejala Benigne Prostat Hperplasia
;ejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut sebagai
"yndroma Prostatisme$ "yndroma Prostatisme dibagi menjadi dua yaitu (
%$ ;ejala :bstruktif yaitu (
a$ Hesitansi yaitu memulai ken*ing yang lama dan seringkali disertai dengan
mengejan yang disebabkan oleh karena otot destrussor buli4buli memerlukan
5aktu beberapa lama meningkatkan tekanan intra9esikal guna mengatasi
adanya tekanan dalam uretra prostatika$
b$ ntermiten*y yaitu terputus4putusnya aliran ken*ing yang disebabkan karena
ketidakmampuan otot destrussor dalam pempertahankan tekanan intra 9esika
sampai berakhirnya miksi$
*$ 6erminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir ken*ing$
d$ Pan*aran lemah ( kelemahan kekuatan dan kaliber pan*aran destrussor
memerlukan 5aktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra$
e$ !asa tidak puas setelah berakhirnya buang air ke*il dan terasa belum puas$
/$ ;ejala ritasi yaitu (
a$ Urgen*y yaitu perasaan ingin buang air ke*il yang sulit ditahan$
b$ Frekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada
malam hari (2o*turia) dan pada siang hari$
*$ #isuria yaitu nyeri pada 5aktu ken*ing$
/$ #iagnosis
Untuk menegakkan diagnosis BPH dilakukan beberapa *ara antara lain
%)$ 3namnesa
7umpulan gejala pada BPH dikenal dengan LU6" (Lo5er Urinary 6ra*t
"ymptoms) antara lain( hesitansi, pan*aran urin lemah, intermittensi,
terminal dribbling, terasa ada sisa setelah miksi disebut gejala obstruksi
dan gejala iritatif dapat berupa urgensi, frekuensi serta disuria$
/) Pemeriksaan Fisik
#ilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu$
2adi dapat meningkat pada keadaan kesakitan pada retensi urin akut,
dehidrasi sampai syok pada retensi urin serta urosepsis sampai syok 4
septik$
Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk
mengetahui adanya hidronefrosis, dan pyelonefrosis$ Pada daerah supra
simfiser pada keadaan retensi akan menonjol$ "aat palpasi terasa
4
adanya ballotemen dan klien akan terasa ingin miksi$ Perkusi dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya residual urin$
Penis dan uretra untuk mendeteksi kemungkinan stenose meatus,
striktur uretra, batu uretra, karsinoma maupun fimosis$
Pemeriksaan skrotum untuk menentukan adanya epididimitis
!e*tal tou*h / pemeriksaan *olok dubur bertujuan untuk
menentukan konsistensi sistim persarafan unit 9esiko uretra dan
besarnya prostat$ #engan re*tal tou*her dapat diketahui derajat dari
BPH, yaitu (
a)$ #erajat < beratnya /, gram$
b)$#erajat < beratnya antara /, = ', gram$
*)$ #erajat < beratnya > ', gram$
)) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan
kadar gula digunakan untuk memperoleh data dasar keadaan umum
klien$
Pemeriksaan urin lengkap dan kultur$
P"3 (Prostatik "pesifi* 3ntigen) penting diperiksa sebagai
ke5aspadaan adanya keganasan$
') Pemeriksaan Uroflo5metri
"alah satu gejala dari BPH adalah melemahnya pan*aran urin$ "e*ara obyektif
pan*aran urin dapat diperiksa dengan uroflo5meter dengan penilaian (
a)$ Flo5 rate maksimal > %+ ml / dtk < non obstruktif$
b)$ Flo5 rate maksimal %, = %+ ml / dtk < border line$
*)$ Flo5 rate maksimal < %, ml / dtk < obstruktif$
+) Pemeriksaan maging dan !ontgenologik
a)$ B:F (Buik :9er>i*h ) (Untuk melihat adanya batu dan metastase
pada tulang$
b)$ U"; (Ultrasonografi), digunakan untuk memeriksa konsistensi,
9olume dan besar prostat juga keadaan buli = buli termasuk residual
urin$ Pemeriksaan dapat dilakukan se*ara transrektal, transuretral dan
supra pubik$
*)$ ?P (Pyelografi ntra9ena)
#igunakan untuk melihat fungsi e@kresi ginjal dan adanya
hidronefrosis$
d) Pemeriksaan Panendoskop
5
Untuk mengetahui keadaan uretra dan buli = buli$
)$ Penatalaksanaan
-odalitas terapi BPH adalah (
%)$ :bser9asi
Aaitu penga5asan berkala pada klien setiap ) = 0 bulan kemudian
setiap tahun tergantung keadaan klien
/)$ -edikamentosa
6erapi ini diindikasikan pada BPH dengan keluhan ringan, sedang, dan
berat tanpa disertai penyulit$ :bat yang digunakan berasal dari(
phitoterapi (misalnya( Hipo@is rosperi, "erenoa repens, dll), gelombang
alfa blo*ker dan golongan supresor androgen$
))$ Pembedahan
ndikasi pembedahan pada BPH adalah (
a)$ 7lien yang mengalami retensi urin akut atau pernah retensi
urin akut$
b)$ 7lien dengan residual urin > %,, ml$
*)$ 7lien dengan penyulit$
d)$ 6erapi medikamentosa tidak berhasil$
e)$ Flo5metri menunjukkan pola obstruktif$
Pembedahan dapat dilakukan dengan (
a)$ 6U!P (6rans Uretral !eseksi Prostat &, 4 &+ B )
b)$ !etropubi* 3tau .@tra9esi*al Prostate*tomy
*)$ Perianal Prostate*tomy
d)$ "uprapubi* 3tau 6ran9esi*al Prostate*tomy
')$ 3lternatif lain (misalnya( 7riyoterapi, Hipertermia, 6ermoterapi, 6erapi
Ultrasonik $
B$ #iagnosa kepera5atan$
#iagnosa kepera5atan yang mungkin timbul adalah sebagai berikut (
Pre :perasi (
%)$ :bstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran
prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih unmtuk
berkontraksi se*ara adekuat$
/)$ 2yeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli = buli, distensi kandung
kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria$
))$ !esiko tinggi kekurangan *airan berhubungan dengan pas*a obstruksi diuresis$$
6
')$ 3nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi
prosedur bedah
+)$ 7urang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi
Post :perasi (
%) 2yeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih
dan insisi sekunder pada 6U!4P
/) !esiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur
in9asif( alat selama pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering$
)) !esiko tinggi *idera( perdarahan berhubungan
dengan tindakan pembedahan
') !esiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan
ketakutan akan impoten akibat dari 6U!4P$
+) 7urang pengetahuan( tentang 6U!4P berhubungan
dengan kurang informasi
0) ;angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
sebagai efek pembedahan
B. Peren!anaan
1. Se"el#$ Operasi
a. O"str#%si a%#t & %ronis "er'#"#ngan (engan o"str#%si $e%ani%)
pe$"esaran prostat)(e%o$pensasi otot (estr#sor (an %eti(a%$ap#an %an(#ng
%e$i' #nt#% "er%ontra%si se!ara a(e%#at.
%) 6ujuan ( tidak terjadi obstruksi
)) 7riteria hasil (
Berkemih dalam jumlah yang *ukup, tidak teraba distensi kandung kemih
') !en*ana tindakan dan rasional
%$ #orong pasien untuk berkemih tiap /4' jam dan bila tiba4tiba
dirasakan$
!/ -eminimalkan retensi urina distensi berlebihan pada kandung kemih
/$ :bser9asi aliran urina perhatian ukuran dan kekuatan
pan*aran urina
! / Untuk menge9aluasi ibstruksi dan pilihan inter9ensi
)$ 35asi dan *atat 5aktu serta jumlah setiap kali berkemih
!/ !etensi urine meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan yang
dapat mempengaruhi fungsi ginjal
'$ Berikan *airan sampai ),,, ml sehari dalam toleransi jantung$
7
! / Peningkatkan aliran *airan meningkatkan perfusi ginjal serta
membersihkan ginjal ,kandung kemih dari pertumbuhan bakteri
+$ Berikan obat sesuai indikasi ( antispamodik)
!/ mengurangi spasme kandung kemih dan memper*epat penyembuhan
". Neri * a%#t + "er'#"#ngan (engan iritasi $#%osa "#li , "#li)
(istensi %an(#ng %e$i') %oli% ginjal) infe%si #rinaria.
%)$ 6ujuan
2yeri hilang / terkontrol$
/)$ 7riteria hasil
7lien melaporkan nyeri hilang / terkontrol, menunjukkan ketrampilan
relaksasi dan akti9itas terapeutik sesuai indikasi untuk situasi indi9idu$
6ampak rileks, tidur / istirahat dengan tepat$
))$ !en*ana tindakan dan rasional
a) 7aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas ( skala , 4
%, )$
! / 2yeri tajam, intermitten dengan dorongan berkemih / masase urin
sekitar kateter menunjukkan spasme buli4buli, yang *enderung lebih
berat pada pendekatan 6U!P ( biasanya menurun dalam '8 jam )$
b) Pertahankan patensi kateter dan sistem drainase$
Pertahankan selang bebas dari lekukan dan bekuan$
!/ -empertahankan fungsi kateter dan drainase sistem, menurunkan
resiko distensi / spasme buli 4 buli$
*)$ Pertahankan tirah baring bila diindikasikan
!/ #iperlukan selama fase a5al selama fase akut$
d) Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik, pengubahan
posisi, pijatan punggung ) dan akti9itas terapeutik$
! / -enurunkan tegangan otot, memfokusksn kembali perhatian dan
dapat meningkatkan kemampuan koping$
f) Beri%an ren(a$ (#(#% ata# la$p# peng'angat "ila
(iin(i%asi%an$
!/ -eningkatkan perfusi jaringan dan perbaikan edema serta
meningkatkan penyembuhan ( pendekatan perineal )$
f) 7olaborasi dalam pemberian antispasmodik
! / -enghilangkan spasme
*$ Resi%o tinggi %e%#rangan !airan ang "er'#"#ngan (engan pas!a o"str#%si
(i#resis$
8
%)$6ujuan
7eseimbangan *airan tubuh tetap terpelihara$
/)$7riteria hasil
-empertahankan hidrasi adekuat dibuktikan dengan( tanda 4tanda 9ital stabil,
nadi perifer teraba, pengisian perifer baik, membran mukosa lembab dan
keluaran urin tepat$
))$!en*ana tindakan dan rasional
a)$ 35asi keluaran tiap jam bila diindikasikan$ Perhatikan keluaran %,,4/,, ml/$
!/ #iuresisi yang *epat dapat mengurangkan 9olume total karena ketidakl
*ukupan jumlah natrium diabsorbsi tubulus ginjal$
b)$ Pantau masukan dan haluaran *airan$
!/ ndikator keseimangan *airan dan kebutuhan penggantian$
*)$ 35asi tanda4tanda 9ital, perhatikan peningkatan nadi dan pernapasan,
penurunan tekanan darah, diaforesis, pu*at,
!/ #eteksi dini terhadap hipo9olemik sistemik
d)$ 6ingkatkan tirah baring dengan kepala lebih tinggi
!/ -enurunkan kerja jantung memudahkan hemeostatis sirkulasi$
g)$ 7olaborasi dalam memantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi,
*ontoh(
Hb / Ht, jumlah sel darah merah$ Pemeriksaan koagulasi, jumlah trombosi
!/ Berguna dalam e9aluasi kehilangan darah / kebutuhan penggantian$ "erta
dapat mengindikasikan terjadinya komplikasi misalnya penurunan
faktor pembekuan darah,
(. Ansietas "er'#"#ngan (engan per#"a'an stat#s %ese'atan ata# $eng'a(api
prose(#r "e(a'.
%)$ 6ujuan
Pasien tampak rileks$
/)$ 7riteria hasil
-enyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi, menunjukkan rentang
yang yang tepat tentang perasaan dan penurunan rasa takut$
))$ !en*ana tindakan dan rasional
a)$ #ampingi klien dan bina hubungan saling per*aya
!/ -enunjukka perhatian dan keinginan untuk membantu
b)$ -emberikan informasi tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan$
! / -embantu pasien dalam memahami tujuan dari suatu tindakan$
*)$ #orong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan masalah atau
9
perasaan$
!/ -emberikan kesempatan pada pasien dan konsep solusi peme*ahan
masalah
e. K#rang pengeta'#an tentang %on(isi )prognosis (an %e"#t#'an pengo"atan
"er'#"#ngan (engan %#rangna infor$asi
%)$ 6ujuan ( -enyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan prognosisnya$
/)$ 7riteria hasil
-elakukan perubahan pola hidup atau prilasku ysng perlu, berpartisipasi dalam
program pengobatan$
))$ !en*ana tindakan dan rasional
a)$ #orong pasien menyatakan rasa takut persaan dan perhatian$
! / -embantu pasien dalam mengalami perasaan$
b) 7aji ulang proses penyakit,pengalaman pasien
!/ -emberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan
informasi terapi$
II. Ses#(a' operasi
1. Neri "er'#"#ngan (engan spas$#s %an(#ng %e$i' (an insisi se%#n(er
pa(a T-R.P
6ujuan( 2yeri berkurang atau hilang$
7riteria hasil (
4 7lien mengatakan nyeri berkurang / hilang$
4 .kspresi 5ajah klien tenang$
4 7lien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi$
4 7lien akan tidur / istirahat dengan tepat$
4 6anda = tanda 9ital dalam batas normal$
!en*ana tindakan (
%$ Celaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung
kemih$
!/ 7ien dapat mendeteksi gajala dini spasmus kandung kemih$
/$ Pemantauan klien pada inter9al yang teratur selama '8 jam,
untuk mengenal gejala = gejala dini dari spasmus kandung kemih$
!/ -enentukan terdapatnya spasmus sehingga obat = obatan bisa diberikan
)$ Celaskan pada klien bah5a intensitas dan frekuensi akan
berkurang dalam /' sampai '8 jam$
!/ -emberitahu klien bah5a ketidaknyamanan hanya temporer$
'$ Beri penyuluhan pada klien agar tidak berkemih ke seputar
kateter$
!/ -engurang kemungkinan spasmus$
+$ 3njurkan pada klien untuk tidak duduk dalam 5aktu yang
lama sesudah tindakan 6U!4P$
! / -engurangi tekanan pada luka insisi
0$ 3jarkan penggunaan teknik relaksasi, termasuk latihan nafas
dalam, 9isualisasi$
! / -enurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian dan dapat
10
meningkatkan kemampuan koping$
1$ Cagalah selang drainase urine tetap aman dipaha untuk
men*egah peningkatan tekanan pada kandung kemih$ rigasi kateter jika terlihat
bekuan pada selang$
!/ "umbatan pada selang kateter oleh bekuan darah dapat menyebabkan distensi
kandung kemih dengan peningkatan spasme$
8$ :bser9asi tanda = tanda 9ital
!/ -engetahui perkembangan lebih lanjut$
&$ 7olaborasi dengan dokter untuk memberi obat = obatan
(analgesik atau anti spasmodik )
! / -enghilangkan nyeri dan men*egah spasmus kandung kemih$
/. Resi%o tinggi infe%si "er'#"#ngan (engan prose(#r in0asif1 alat sela$a
pe$"e(a'an) %ateter) irigasi %an(#ng %e$i' sering.
6ujuan( 7lien tidak menunjukkan tanda = tanda infeksi $
7riteria hasil(
4 7lien tidak mengalami infeksi$
4 #apat men*apai 5aktu penyembuhan$
4 6anda = tanda 9ital dalam batas normal dan tidak ada tanda = tanda sho*k$
!en*ana tindakan(
%$ Pertahankan sistem kateter steril,
berikan pera5atan kateter dengan steril$
!/ -en*egah pemasukan bakteri dan infeksi
/$ 3njurkan intake *airan yang *ukup
( /+,, = ),,, ) sehingga dapat menurunkan potensial infeksi$
!/ $ -eningkatkan output urine sehingga resiko terjadi "7 dikurangi dan
mempertahankan fungsi ginjal$
)$ Pertahankan posisi urobag diba5ah$
!/ -enghindari refleks balik urine yang dapat memasukkan bakteri ke kandung
kemih$
'$ :bser9asi tanda = tanda 9ital, laporkan
tanda = tanda sho*k dan demam$
!/ -en*egah sebelum terjadi sho*k$
+$ :bser9asi urine( 5arna, jumlah, bau$
!/ -engidentifikasi adanya infeksi$
0$ 7olaborasi dengan dokter untuk
memberi obat antibiotik$
!/ Untuk men*egah infeksi dan membantu proses penyembuhan$
2. Resi%o tinggi !i(era1 per(ara'an "er'#"#ngan (engan tin(a%an pe$"e(a'an $
6ujuan( 6idak terjadi perdarahan$
7riteria hasil(
4 7lien tidak menunjukkan tanda = tanda perdarahan $
4 6anda = tanda 9ital dalam batas normal $
4 Urine lan*ar le5at kateter $
!en*ana tindakan(
%$ Celaskan pada klien tentang sebab
terjadi perdarahan setelah pembedahan dan tanda = tanda perdarahan $
!/ -enurunkan ke*emasan klien dan mengetahui tanda = tanda
perdarahan
/$ rigasi aliran kateter jika terdeteksi
gumpalan dalm saluran kateter
!/ ;umpalan dapat menyumbat kateter, menyebabkan peregangan dan
perdarahan kandung kemih
)$ "ediakan diet makanan tinggi serat
dan memberi obat untuk memudahkan defekasi $
11
!/ #engan peningkatan tekanan pada fosa prostatik yang akan
mengendapkan perdarahan $
'$ -en*egah pemakaian termometer
rektal, pemeriksaan rektal atau huknah, untuk sekurang = kurangnya satu
minggu $
!/ #apat menimbulkan perdarahan prostat $
+$ Pantau traksi kateter( *atat 5aktu traksi di pasang dan kapan traksi dilepas $
!/ 6raksi kateter menyebabkan pengembangan balon ke sisi fosa
prostatik, menurunkan perdarahan$ Umumnya dilepas ) = 0 jam setelah
pembedahan $
0$ :bser9asi( 6anda = tanda 9ital tiap ' jam,masukan dan haluaran dan 5arna
urine
!/ #eteksi a5al terhadap komplikasi, dengan inter9ensi yang tepat
men*egah kerusakan jaringan yang permanen $
4. Resi%o tinggi (isf#ngsi se%s#al "er'#"#ngan (engan %eta%#tan a%an i$poten
a%i"at (ari T-R.P.
6ujuan( Fungsi seksual dapat dipertahankan
7riteria hasil(
4 7lien tampak rileks dan melaporkan ke*emasan menurun $
4 7lien menyatakan pemahaman situasi indi9idual $
4 7lien menunjukkan keterampilan peme*ahan masalah $
4 7lien mengerti tentang pengaruh 6U! = P pada seksual$
!en*ana tindakan (
% $ Beri kesempatan pada klien untuk memperbin*angkan tentang pengaruh 6U! = P
terhadap seksual $
!/ Untuk mengetahui masalah klien $
/ $ Celaskan tentang ( kemungkinan kembali ketingkat tinggi seperti semula dan
kejadian ejakulasi retrograd (air kemih seperti susu)
!/ 7urang pengetahuan dapat membangkitkan *emas dan berdampak disfungsi
seksual
) $ -en*egah hubungan seksual )4' minggu setelah operasi $
!/ Bisa terjadi perdarahan dan ketidaknyamanan
' $ #orong klien untuk menanyakan kedokter salama di ra5at di rumah sakit dan
kunjungan lanjutan $
! / Untuk mengklarifikasi kekhatiran dan memberikan akses kepada penjelasan
yang spesifik$
3. K#rang pengeta'#an1 tentang T-R.P "er'#"#ngan (engan %#rang infor$asi
6ujuan( 7lien dapat menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhan berobat
lanjutan $
7riteria hasil(
4 7lien akan melakukan perubahan perilaku$
4 7lien berpartisipasi dalam program pengobatan$
47lien akan mengatakan pemahaman pada pantangan kegiatan dan kebutuhan
berobat lanjutan $
!en*ana tindakan(
%$ Beri penjelasan untuk men*egah aktifitas berat selama )4' minggu $
!/ #apat menimbulkan perdarahan $
/$ Beri penjelasan untuk men*egah mengedan 5aktu B3B selama '40 mingguD dan
memakai pelumas tinja untuk laksatif sesuai kebutuhan$
!/ -engedan bisa menimbulkan perdarahan, pelunak tinja bisa mengurangi
kebutuhan mengedan pada 5aktu B3B
)$ Pemasukan *airan sekurang=kurangnya /+,,4),,, ml/hari$
12
!/ -engurangi potensial infeksi dan gumpalan darah $
'$ 3njurkan untuk berobat lanjutan pada dokter$
!/$ Untuk menjamin tidak ada komplikasi $
+$ 7osongkan kandung kemih apabila kandung kemih sudah penuh $
!/ Untuk membantu proses penyembuhan $
4. Gangg#an pola ti(#r "er'#"#ngan (engan neri & efe% pe$"e(a'an
6ujuan( 7ebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi$
7riteria hasil(
4 7lien mampu beristirahat / tidur dalam 5aktu yang *ukup$
4 7lien mengungkapan sudah bisa tidur $
4 7lien mampu menjelaskan faktor penghambat tidur $
!en*ana tindakan(
%$ Celaskan pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur
dan kemungkinan *ara untuk menghindari$
!/ meningkatkan pengetahuan klien sehingga mau kooperatif dalam tindakan
pera5atan $
/$ Eiptakan suasana yang mendukung, suasana tenang dengan
mengurangi kebisingan $
!/ "uasana tenang akan mendukung istirahat
)$ Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab
gangguan tidur$
!/ -enentukan ren*ana mengatasi gangguan
'$ 7olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat
mengurangi nyeri ( analgesik )$
!/ -engurangi nyeri sehingga klien bisa istirahat dengan *ukup $
13
#3F63! PU"6373
#oenges, -$.$, -arry, F$$- and 3li*e, E$;$, /,,,$ Rencana Asuhan Keperawatan :
Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien$
Cakarta, Penerbit Buku 7edokteran .;E$

Long, B$E$, %&&0$ Perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan$
Cakarta, Penerbit Buku 7edokteran .;E$
Lab / UPF lmu Bedah, %&&'$ Pedoman Diagnosis Dan Terapi$ "urabaya, Fakultas
7edokteran 3irlangga / !"U#$ dr$ "oetomo$
Hardjo5idjoto "$ (%&&&)$Benigna Prostat Hiperplasia 3irlangga Uni9ersity Press$
"urabaya
"oeparman$ (%&&,)$ !lmu Pen"akit Dalam$ Cilid $ F7U$ Cakarta$
14

Anda mungkin juga menyukai