Anda di halaman 1dari 34

140

PENGANTAR
Perhatikan gambar di samping, terlihat seorang anak
sedang bermain ayunan. Jika anak tersebut diayunkan
maka akan terjadi gerakan ke atas dan ke bawah secara
terus-menerus. Gerakan ke atas dan ke bawah ini
menunjukkan peristiwa yang berhubungan dengan
getaran. Posisi awal ayunan sebelum digerakkan adalah
tegak lurus dengan tanah. Gerakan ayunan ke atas dan ke
bawah selalu melewati posisi semula.
A. Getaran
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Benda yang
bergetar ditandai oleh adanya gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan. Titik
kesetimbangan adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Gerak bandul ayunan dan gerak beban
pada pegas merupakan contoh-contoh benda yang bergetar.

Keterangan:
B = titik kesetimbangan
BA=BC = amplitudo
A-B-C-B-A = satu kali getaran

Energi sebuah getaran ditunjukkan oleh amplitudo getaran itu. Amplitudo adalah jarak
simpangan terjauh dengan titik tengah. Semakin besar amplitudo sebuah getaran
menunjukkan energi getaran itu semakin besar. Selain memiliki energi, getaran juga
memiliki periode dan frekuensi.
1. Periode (T)
Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu kali getaran. Untuk mengukur periode
satu getaran digunakan persamaan sebagai berikut.



Gbr 10.2 . Ayunan Bandul
Gbr 10.1 Bermain Ayunan

141
Pada suatu pegas tergantung sebuah beban yang bergetar sebanyak 150 kali dalam
waktu 15 sekon. Hitunglah besarnya :
a. frekuensi getaran
b. periode getaran
Penyelesaian:
Diketahui : n = 150 kali
t = 15 sekon.
Ditanyakan: f dan T.?
Jawab:

= 10 getaran/sekon
Contoh 10.1 Menentukan besarnya frekuensi dan periode
Keterangan:
T = periode getaran (sekon)
t = waktu yang diperlukan (sekon)
n = jumlah getaran
Jika periode sebuah getaran 5 detik, berarti untuk membuat satu kali getaran
diperlukan waktu 5 detik. Jika dalam satu detik terjadi lima getaran berarti
priodenya yaitu detik. Artinya dalam detik terjadi satu getaran.
2. Frekwensi (f)
Frekwensi (f) adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam waktu satu sekon.
Besarnya frekuensi suatu getaran dapat dinyatakan dengan persamaan:


Keterangan:
f = frekuensi getaran (Hertz)
n = jumlah getaran
t = waktu (sekon)
Satuan frekuensi dinyatakan dalam hertz (Hz). Satu Hz = 1 getaran / sekon. Berikut
ini adalah konversi satuan hertz.
1 KHz = 10
3
Hz
1 MHz = 10
3
KHz = 10
6
Hz
1 GHz = 10
3
MHz = 10
6
KHz = 10
9
Hz
Hubungan antara periode dan frekwensi secara matematis sebagai berikut:


Keterangan:
f = frekuensi getaran (Hertz)
T = periode getaran (sekon)





142








B. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merupakan pemindahan
energi getaran dari satu tempat ke tempat lain. Medium gelombang tidak ikut
berpindah, hanya bergetar di sekitar titik kesetimbangannya saat gelombang melintas.
Berdasarkan perlunya medium untuk
dilalui gelombang, maka gelombang dapat
bedakan menjadi gelombang mekanik dan
elektromagnetik. Gelombang mekanik
adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya
gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi. Sedangkan Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa medium, misalnya
gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar.
Gelombang dapat pula digolongkan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal bila didasarkan arah getar terhadap arah rambat gelombang
tersebut.
a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatan dan arah getarannya
saling tegak lurus. Satu panjang gelombang transversal adalah jarak satu bukit dan
satu lembah yang berdekatan.



143

Perhatikan gambar!

Penyelesaian :
Diketahui:
Contoh 10.2 Menentukan cepat rambat gelombang


b. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya searah dengan
arah getarannya.



Satu panjang gelombang longitudinal adalah jarak antara satu rapatan dan satu
renggangan yang berdekatan.
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki
kecepatan tertentu. Hal ini disebabkan pada saat merambat gelombang melewati
medium yang berbeda kerapatannya sehingga untuk menempuh jarak tertentu yang
sama, waktu yang digunakan dapat berbeda. Dengan demikian, secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:


Karena jarak yang ditempuh dalam satu periode (t = T) adalah sama dengan satu
gelombang (s = ) maka:


Keterangan:
v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode gelombang (s)
= panjang gelombang (m)





Gbr 10.3 Gelombang Transversal pada Tali
Gbr 10.4 Gelombang Longitudinal pada Slingki
Apabila perioda gelombang
0,2 sekon, berapakah cepat
rambat gelombang tersebut ?


144










C. Pemantulan Gelombang
Gelombang memiliki sifat atau karakteristik tertentu. Sifat yang dimiliki
gelombang antara lain :
1. dapat dibiaskan,
2. dapat terpolarisasi,
3. dapat mengalami interferensi,
4. dapat mengalami difraksi, dan
5. dapat mengalami pemantulan.
Contoh pemantulan gelombang dan pemanfaatannya adalah sebagai berikut:
1. Gelombang air laut dipantulkan oleh pantai sehingga ada gelombang air laut yang
menuju ke tengah laut.
2. Gelombang bunyi dipantulkan oleh dinding atau tebing sehingga terjadi gema.
3. Pemantulan gelombang bunyi oleh dasar laut dapat dimanfaatkan untuk
menentukan kedalaman laut dengan menggunakan sistem sonar.
4. Pemantulan gelombang elektromagnetik oleh suatu benda dapat dimanfaatkan
untuk mendeteksi benda tersebut dengan menggunakan sistem radar.


Uji Kompetensi X

145
A
B
C

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Suatu beban digantungkan pada pegas seperti pada gambar, kemudian digetarkan.
Jika dalam 3 detik terjadi 18 kali gerakan pegas dari AB C,
berarti frekuensi getarannya .
A. 3 Hz
B. 6 Hz
C. 9 Hz
D. 12 H


2. Suatu beban digantungkan pada
pegas seperti pada gambar, kemudian
digetarkan. Jika dalam selang waktu 9 detik
terjadi 27 kali gerakan pegas dari K L M L K maka frekuensi getarannya adalah
.
A. 12 Hz C. 6 Hz
B. 9 Hz D. 3 Hz
3. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 300 m/s, panjang gelombangnya 75
m. Frekuensi gelombang tersebut adalah ....
A. 4 Hz B. 5 Hz C. 6 Hz D. 7 Hz

4. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 480 m/s. Jika frekuensi gelombang
tersebut adalah 12 Hz, panjang gelombangnya adalah .
A. 30 m B. 35 m C. 40 m D. 45 m

5. Perhatikan gambar di bawah!
Amplitudo dari gelombang yang ditampilkan pada gambar di atas adalah ....
A. 1 m C. 4 m
B. 2 m D. 8 m


6. Perhatikan Gambar berikut!






7. Perhatikan gambar!
Suatu beban digantungkan pada pegas seperti pada
gambar, kemudian digetarkan. Jika dalam 5 detik
terjadi 220 kali gerakan pegas bolak-balik, berarti
frekuensi getarannya .
A. 22 Hz
B. 44 Hz
C. 66 Hz
D. 88 Hz


146
Dari gambar di samping, panjang AB = 15 m.
Besarnya panjang gelombang pada tali
adalah.
A. 2,5 m
B. 5,0 m
C. 10,0 m
D. 15,0 m

8. Grafik berikut menampilkan simpangan dari sebuah titik dalam satu medium sebagai
fungsi waktu ketika sebuah gelombang lewat melalui medium.
Jika panjang gelombang tersebut 6 m, maka cepat rambat gelombangnya adalah .
A. 3 m/s
B. 6 m/s
C. 8 m/s
D. 12 m/s


9. Gelombang permukaan air suatu danau seperti pada gambar berikut :

Bila kedua gabus tersebut naik turun bersama permukaan air dengan frekuensi 2 Hz,
maka cepat rambat gelombang tersebut adalah ....
A. 20 cm/s
B. 30 cm/s
C. 80 cm/s
D. 120 cm/s


10. Perhatikan gambar !

Sebuah slinki yang sedang bergetar dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan gelombang
longitudinal seperti tampak pada gambar. Cepat rambat gelombang tersebut adalah
15 m
A B
x
y
80 cm

147
Gbr. 4.2.1
Sumber bunyi seruling
A. 12,5 m/s B. 16 m/s C. 25 m/s D. 40 m/s


PENGANTAR
Pada gambar terlihat seorang bapak sedang bermain
seruling bambu. Seruling mengeluarkan bunyi karena udara di
dalam seruling bergetar, sedangkan drum berbunyi jika kulitnya
bergetar. Berdasarkan dua peristiwa tersebut, dapat disimpulkan
bahwa bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar.
Benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut
sumber bunyi. Banyak sumber bunyi dapat ditemukan disekitar
kita, sirene mobil ambulance, bunyi ketukan palu, deru mesin
mobil dan lain sebagainya merupakan contoh sumber bunyi. Berikut disajikan bermacam
sumber bunyi yang berasal dari alat musik.


A. Karakteristik bunyi
Bunyi adalah bentuk energi yang merambat dalam bentuk gelombang longitudinal.
Gelombang bunyi termasuk ke dalam gelombang longitudinal karena perambatannya
membentuk pola rapatan dan renggangan. Pola rapatan dan renggangan ini
menggetarkan udara di dekatnya dan menjalar ke segala arah. Ketika getaran udara
sampai di gendang telingamu maka informasi akan disampaikan ke otak. Hal itulah
yang menyebabkan kamu dapat mendengar bunyi.

Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah:
Gambar 11.3 Gelombang Bunyi
Gambar 11.2 Alat Musik sebagai Sumber bunyi

148
Gambar 11.4
Sumber bunyi seruling
Contoh 11.1 Menghitung jarak sumber bunyi

Setelah terjadi kilat, 10 sekon kemudian terdengar suaranya. Jika kecepatan
bunyi di tempat itu 340 m/s, berapakah jarak pendengar ke sumber bunyi?
Penyelesaian:
Diketahui :
t = 10 sekon,
v = 340 m/s.
Ditanyakan: jarak pendengar ke sumber bunyi (s)
Jawab: s = v . t
1. ada sumber bunyi,
2. ada medium perantara, dan
3. ada pendengar (penerima bunyi).

B. Cepat rambat bunyi
Gelombang bunyi bergerak ke segala arah dalam
ruangan. Dalam perambatannya, gelombang bunyi selalu memerlukan medium (tidak
dapat merambat dalam ruang hampa). Cepat rambat gelombang bunyi tergantung
medium perantaranya. Zat padat merambatkan bunyi lebih cepat daripada zat cair dan
zat cair lebih cepat merambatkan bunyi dari pada gas. Gelombang bunyi tidak hanya
merambat di udara tetapi dapat juga merambat pada zat cair maupun zat padat. Lumba-
lumba dan ikan paus misalnya, dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui bunyi
yang dirambatkan di air. Bunyi yang dihasilkan lumbalumba berkisar dari 250 Hz
sampai 150.000 Hz. Diduga bahwa lumba-lumba mempunyai bahasa di antara mereka
seperti halnya manusia.
Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v).. Secara
matematis, hal itu dituliskan sebagai berikut :

atau


Keterangan:
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
T = periode gelombang (s)
= panjang gelombang (m)
f = frekwensi gelombang (Hertz)





dan




149
Contoh 11.2 Menghitung frekuensi gelombang

Gelombang bunyi merambat di udara dengan kecepatan 300 m/s. Jika panjang
gelombangnya 25 cm, berapakah frekuensi gelombang tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui :
v = 300 m/s







C. Frekuensi dan Amplitudo Gelombang Bunyi
Banyaknya gelombang bunyi setiap sekon disebut frekuensi. Semakin besar
frekuensi gelombang bunyi, berarti, semakin banyak pola rapatan dan renggangan.
Sehingga bunyinya akan terdengar semakin nyaring (nadanya lebih tinggi). Hal ini
terjadi karena semakin banyak pola rapatan dan renggangan. Jadi tinggi rendahnya
bunyi dipengaruhi oleh frekuensi.
Bunyi yang frekuensinya teratur disebut dengan nada. Misalnya bunyi alat-alat
music, kicauan burung, suara senandung. Sedangkan bunyi yang frekuensinya tidak
teratur disebut dengan desah. Contoh: suara ombak, bunyi angin, bunyi kendaraan
bermotor, dan bunyi suara mesin
Amplitudo adalah simpangan maksimum yang dimiliki gelombang bunyi. Jika
suatu gelombang bunyi mempunyai amplitude yang besar maka akan dihasilkan bunyi
yang keras. Jadi amplitude mempengaruhi keras lemahnya bunyi.
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga macam.
a. Infrasonik, yaitu bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz. Karena frekuensinya
sangat kecil maka bunyinya sangat lemah dan tidak bias didengar manusia. Hanya
hewan anjing dan jangkrik yang mampu menangkap bunyi ini.
b. Audiosonik, yaitu bunyi dengan frekuensi antara 20 20.000 Hz. Bunyi yang
mempunyai interval frekuensi ini merupakan bunyi yang dapat didengar manusia.
c. Ultrasonik, yaitu bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz. Merupakan bunyi
dengan frekuensi yang sangat tinggi dan hanya mampu ditangkap oleh hewan
kelelawar dan lumba-lumba.




150











D. Resonansi
Saat pesawat terbang melintas agak rendah, kita akan menjumpai efek
bergetarnya kaca jendela saat dilewati pesawat tersebut. Peristiwa ini dinamakan
resonansi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran
benda lain. Contoh terjadinya resonansi, terdapat pada beberapa bandul yang
digantungkan pada seutas benang dengan panjang tali yang berbeda-beda.


Jika salah satu bandul diayunkan, bandul yang panjang talinya sama akan ikut bergetar.
Hal ini dapat terjadi karena tali yang panjangnya sama mempunyai frekuensi yang
sama. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan sumber getarnya.

E. Pemantulan Bunyi
Pada prinsipnya bunyi adalah gelombang, jadi tentu saja memiliki sifat-sifat yang
sama dengan gelombang. Antara lain adalah bunyi dapat dipantulkan. Bunyi pantul
dapat dibedakan menjadi dua yaitu gaung dan gema.
a. Gaung (kerdam )
Gbr. 4.2.5 Resonansi pada bandul yang
digerakkan

151
Gambar 11.6 Hukum Pemantulan
Bunyi
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli.
Akibatnya bunyi asli menjadi tidak jelas. Hal ini terjadi karena jarak sumber bunyi
dengan dinding pantul tidak terlalu jauh, misalnya di gedung bioskop, aula, gedung
konser music dsb. Untuk mengatasi terjadinya gaung ini biasanya gedung-gedung
tersebut pada dindingnya ditempel dengan zat peredam bunyi misalnya karpet,
gabus, kardus dsb.
b. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi jika
jarak sumber bunyi dengan dinding pantul sangat jauh seperti tebing pegunungan,
lembah bukit dsb. Gema akan menghasilkan bunyi pantul yang akan terdengar
setelah bunyi asli dikeluarkan. Hal ini terjadi karena bunyi yang datang ke dinding
tebing dan bunyi yang dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat.
Hukum pemantulan bunyi sebagai berikut.
a. Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Karena lintasan bunyi pantul merupakan gerak bolak
balik maka jarak sumber dengan bidang pantul sama
dengan separuhnya. Pemantulan bunyi pun dapat
digunakan untuk menentukan jarak sumber bunyi
terhadap pemantul.
Kegunaan Sifat Pemantulan bunyi
Sifat pemantulan bunyi sangat penting bagi beberapa
hewan, seperti kelelawar. Kelelawar dapat memancarkan gelombang bunyi sehingga dengan
memanfaatkan peristiwa pemantulan bunyi, kelelawar dapat menghindari dinding penghalang
ketika terbang di malam hari. Selain itu, kelelawar dapat mengetahui mangsa yang akan
disantapnya.
Pemantulan gelombang bunyi juga digunakan manusia
untuk mengukur panjang gua dan kedalaman lautan atau
danau. Dengan cara mengirimkan bunyi datang dan
mengukur waktu perjalanan bunyi datang dan bunyi
pantul, panjang suatu gua atau kedalaman suatu tempat di
bawah permukaan air dapat ditentukan.

Gambar 11.7 Mengukur Kedalaman
Laut dengan Gelombang Bunyi
Sumber bunyi seruling


Gbr. 4.2.6 Hukum Pemantulan

152
Maka bunyi palu yang didengar oleh
astronaut 2 ..
A. tidak terdengar sama sekali
B. lebih lemah dan senyap
C. sama kerasnya
D. sangat kuat dan jelas

Contoh 11.3 menghitung kedalaman sumur

Seorang anak berteriak ke dalam sumur yang kosong, selang waktu 0,1 s dia
mendengar bunyi pantulnya. Jika cepat rambat bunyi saat itu 320 m/s adalah ....
Diketahui:
t = 0,2 s
v = 320 m/s
Ditanyakan S?
Jawab :
S =


S =


S = 16 m


Contoh 11.3 Menghitung jarak bunyi pantul
Persamaan jarak sumber bunyi dan pemantul adalah sebagai berikut.
















Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Beberapa pernyataan berkaitan dengan bunyi :
1. Sumber bunyi memiliki interval frekuensi antara 20 Hz 20.000 Hz
2. Sumber bunyi berada dalam ruang tertutup dan suhu tidak berubah
3. Antara sumber bunyi dan pendengaran terdapat zat perantara
4. Amplitudo sumber bunyi berada pada intervalo antara 1 cm s.d. 20 cm
Seorang siswa dapat mendengar bunyi dengan baik, di antara pernyataan tersebut
yang harus dimiliki adalah .
A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (4) D. (3) dan (4)

2. Astronot 1 menggunakan palu untuk memperbaiki badan satelit di stasiun ruang
angkasa yang tidak beratmosfer. Astronot 2 berada dekatnya.








Uji Kompetensi 11



Keterangan:
s = jarak tempuh gelombang bunyi (m)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
t = waktu tempuh gelombang bunyi (t)


153
3. Seorang siswa melakukan percobaan di lab-IPA dengan menggunakan penggaris
plastik yang dijepitkan salah satu ujungnya pada meja seperti gambar berikut :
Ketika panggaris digetarkan ternyata
menghasilkan 1.000 getaran setiap
menitnya, namun siswa tersebut
tidak mendengar getaran bunyi yang
dihasilkan. Hal ini disebabkan ....

A. dinding lab-IPA tidak dapat memantulkan bunyi
B. bunyi yang dihasilkan diserap oleh dinding lab-IPA
C. frekuensi bunyi yang dihasilkan kurang dari 20 Hz
D. frekuensi bunyi yang dihasilkan lebih dari 20 Hz

4. Gaung dapat diatasi dengan cara .
A. menyesuaikan frekuensi sumber bunyi
B. melapisi dinding dengan zat yang dapat meredam bunyi
C. melapisi dinding dengan zat pemantul yang baik
D. menurunkan tinggi nada



5. Perhatikan gambar seorang siswa menempelkan telinganya pada rel kereta api berikut!
Bunyi kereta api dapat didengar oleh telinga siswa
tersebut, walaupun posisinya masih jauh. Hal ini
merupakan bukti bahwa....



A. bunyi kereta api hanya dapat merambat melalui rel kereta api
B. bunyi kereta api sebagian besar merambat melalui rel kereta api
C. jika ada rel kereta api, udara tidak dapat merambatkan bunyi
D. bunyi merambat pada rel kereta api lebih baik daripada di udara

6. Saat ini keadaan bayi dalam kandungan dapat diperiksa menggunakan suatu alat yang
disebut Ultrasonografi (USG). Prinsip kerja alat tersebut adalah menggunakan
gelombang bunyi yang ....
A. merambat melewati tubuh bayi C. dihasilkan oleh bayi
B. mengenai tubuh bayi D. dipantulkan oleh tubuh bayi

7. Perhatikan gambar berikut !

Bel listrik dibunyikan terus menerus di dalam ruang
sungkup. Kemudian udara di dalam sungkup
dikeluarkan sampai habis, ternyata bunyi bel tidak

154
terdengar lagi. Hal ini disebabkan karena bunyi ....
A. tidak merambat dalam ruang tertutup
B. terbawa oleh udara keluar sungkup
C. tidak merambat dalam ruang hampa udara
D. tidak dapat merambat melalui zat padat

8. Frekuensi nada dawai gitar dapat bertambah tinggi jika ....
A. tegangan dan panjang dawai diperbesar
B. tegangan dawai diperkecil dan massa jenis senar diperbesar
C. panjang dawai diperbesar dan luas penampang dawai diperkecil
D. tegangan dawai diperbesar dan panjang dawai diperkecil

9. Sebuah gelombang bunyi merambat di udara dengan kecepatan 360 m/s. Jika panjang
gelombang bunyi 25 cm, frekuensinya adalah .
A. 14,4 Hz B. 90 Hz C. 1.440 Hz D. 9.000 Hz

10. Untuk mengukur kedalaman laut digunakan prinsip pemantulan bunyi. Bunyi pantul
terdengar sekon sesudah bunyi asli. Jika cepat rambat bunyi dalam air 1.500 m/s,
maka kedalaman laut adalah .
A. 375 meter B. 750 meter C. 1500 meter D. 3000 meter


Dapatkah kalian melihat benda-benda yang ada di
sekelilingmu dalam keadaan gelap? Kamu tentu menjawab
tidak dapat. Tahukah kamu mengapa kita hanya dapat
melihat benda-benda ketika ada cahaya yang mengenai
benda tersebut? Agar kamu mengetahui sifat-sifat cahaya
lainnya, perhatikan uraian berikut ini.


A. Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik, yaitu
gelombang yang dapat merambat tanpa medium. Cepat rambat cahaya adalah 3 x 10
8

m/s, artinya dalam waktu satu sekon cahaya dapat menempuh jarak 300.000.000 m
atau 300.000 km. Cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Kalian dapat
melihat benda apabila ada cahaya yang dipantulkan oleh benda dan masuk ke dalam
mata kalian. Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut pemantulan teratur,
Gambar 12.1
Cermin dan Bayangan

155
sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan
baur.


Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh Snellius, menyatakan bahwa:
sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar dan sudut
sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
B. Cermin
Hampir setiap hari tentunya kamu berkaca di depan cermin yang ada di kamar kalian.
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai
berikut:
1. Bayangan benda tegak dan semu. Bayangan semu adalah bayangan yang dapat
kita lihat dalam cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya
pantul.
2. Besar dan tinggi bayangan sama dengan besar dan tinggi benda sebenarnya.
3. Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangannya.
4. Bagian kiri pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan sebaliknya.

Bagaimana jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar? Jika terdapat
dua buah cermin datar yang membentuk sudut , maka banyaknya bayangan yang
dibentuk dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut.
Gambar 12.2 Pemantulan Cahaya
(pemantulan baur dan teratur
Cermin dan Bayangan
Gambar 12.3 Pembentukan Bayangan Cermin
Datar
n =




156
Contoh 12.1 Menghitung jumlah bayangan pada cermin
Dua cermin diatur sehingga membentuk sudut 60. Berapa jumlah
bayangan yang terbentuk jika di antara dua cermin diletakkan satu buah
benda?

Jawab:
= 60
n =


= 6 1 = 5
Jadi, ada 5 bayangan yang terbentuk.




Keterangan:
n = banyaknya bayangan yang terbentuk
= sudut yang diapit oleh kedua cermin








1. Cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke dalam.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul
atau konvergen


Sinar Istimewa Cermin Cekung
Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa seperti ditunjukkan pada gambar
berikut:
a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus.


b. Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan
sejajar sumbu utama.

Keterangan:
SU = sumbu utama
M = pusat kelengkungan
F = jarak titik fokus =

jari-jari kelengkungan


157
c. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan
dipantulkan kembali melalui titik pusat
kelengkungan cermin.

Untuk melukiskan bayangan pada cermin cekung digunakan dua sinar istimewa.
Perpotongan dua sinar istimewa tersebut merupakan letak bayangan benda. Sifat
bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung tergantung pada letak benda dan letak
bayangan.
a. Benda di R3 dan bayangan di R2 maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik,
dan diperkecil.
b. Benda di R2 dan bayangan di R3 maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik,
dan diperbesar.
c. Benda di titik P dan bayangan di titik P maka sifat bayangannya adalah nyata,
terbalik, dan sama besar.
d. Benda di R1 dan bayangan di R4 maka sifat bayangannya maya, tegak, dan
diperbesar.
e. Benda di titik fokus maka tidak terjadi bayangan.

2. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke luar.
Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar pantul atau divergen. Titik fokus cermin
cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif.
Pada cermin cembung juga terdapat tiga sinar istimewa seperti ditunjukkan pada
gambar berikut:
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan
dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.


158
Contoh 12.2 Menghitung jarak bayangan pada cermin cekung
Sebuah benda diletakkan 10 cm di depan cermin cekung. Jika jarak fokus
cermin tersebut 6 cm, tentukan jarak bayangan yang dibentuknya dan
nyatakan sifat-sifatnya.

Diketahui:
So = 10 cm dan f = 6 cm

maka


Si =

= 15 cm. Jadi jarak bayangan 15 cm




b. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang menuju titik M (2F) akan
dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.

Pembentukan bayangan pada cermin cembung, digambarkan sebagai berikut:

Persamaan yang berlaku untuk cermin cekung dan cermin cembung adalah sebagai
berikut:


Perbesaran Bayangan diperoleh dari:










C. Lensa

dimana f =



M =



Keterangan:
f = jarak fokus
So = jarak benda ke cermin
Si = jarak bayangan ke cermin
R = jari-jari kelengkungan cermin
M = perbesaran bayangan
Hi = tinggi bayangan
Ho = tinggi benda


159
Berdasarkan kelengkungan kedua bidang antar mukanya, lensa dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Lensa cembung (biconvex lens) mempunyai dua bidang antarmuka yang
cembung,
2. Lensa cekung (biconcave lens) yaitu lensa dengan dua bidang cekung
3. Lensa meniskus (meniscus lens), yaitu mempunyai satu bidang antarmuka
cekung dan satu bidang antarmuka cembung.


1. Pembiasan Cahaya
Pada pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya. Pembiasan
cahaya terjadi jika cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda
kerapatannya. Cahaya bergerak lebih cepat di medium yang kurang padat.. Contoh
hal pembiasan dalam hal sehari-hari adalah seperti pada kasus sedotan minuman
yang kelihatan bengkok dan lebih besar di
dalam air, atau pada kasus dasar kolam
kelihatan lebih cetek dari kedalaman
sebenarnya.
Apabila cahaya datang menuju
medium lebih rapat, maka cahaya dibiaskan
mendekati garis normal. Sedangkan apabila
cahaya datang menuju medium lebih
renggang, maka cahaya dibiaskan menjauhi garis normal. Namun cahaya yang
datang dengan sudut datang 90 derajat, (tegak lurus) melalui medium yang berbeda
tidak dibiaskan
2. Hukum Snellius tentang pembiasan cahaya dituliskan sebagai berikut.
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar.
b. Perbandingan antara proyeksi sinar datang dan proyeksi sinar bias pada bidang
batas merupakan bilangan tetap yang disebut indeks bias relatif.
Gambar 12.4 Alat Musik sebagai Sumber bunyi
Gambar 12.5 Pembiasan Cahaya

160

Jika Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat
dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat
menuju medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar datang tegak
lurus bidang batas diteruskan atau tidak mengalami pembiasan.
Warna-warna dalam pelangi berasal dari cahaya matahari yang terurai oleh
titik-itik air hujan. Peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik disebut dispersi. Peristiwa dispersi ini terjadi karena
perbedaan indeks bias tiap warna cahaya.


D. Sifat Cermin dan Lensa
1. Cermin datar dan cermin cembung menghasilkan bayangan maya. Cermin cekung
dapat menghasilkan bayangan nyata atau maya.
2. Cermin datar digunakan untuk bercermin. Cermin cekung digunakan untuk
menciptakan berkas cahaya lampu senter dan memperbesar bayangan. Kaca spion
dan adalah contoh cermin cembung.
3. Lensa cembung membentuk bayangan nyata atau maya. Lensa cekung
membentuk bayangan maya.
4. Lensa cembung mengumpulkan cahaya. Lensa cekung menyebarkan cahaya.



Uji Kompetensi XII
Gambar 12.6 Hukum Snellius tentang Pembiasan Cahaya
Gambar 12.7 Peristiwa Dispersi (peruraian) Cahaya

161
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar bersifat ....
A. nyata, terbalik, dan diperkecil
B. nyata, sama besar, dan tegak
C. maya, tegak, dan sama besar
D. nyata, terbalik, dan diperbesar

2. Seberkas sinar datang mengenai cermin dan dipantulkan. Jika sudut antara sinar datang
dan cermin membentuk sudut 30, maka besar sudut datang adalah.
dianggap sebagai sebuah titik
A. 30 B. 45 C. 60 D. 90

3. Jika sebuah benda berada di ruang II cermin cekung (antara F dan 2F), sifat bayangan
yang terjadi adalah ....
A. maya, diperbesar, terbalik, di belakang cermin
B. nyata, diperkecil, terbalik, di belakang cermin
C. maya, diperkecil, tidak terbalik, di depan cermin
D. nyata, diperbesar, terbalik, di depan cermin

4. Sebuah benda diletakkan 8 cm di depan lensa cembung yang memiliki jarak fokus 12
cm. Letak bayangan adalah ....
A. 4,8 cm di depan lensa C. 2,4 cm di depan lensa
B. 4,8 cm di belakang lensa D. 2,4 cm di belakang lensa

5. Perhatikan gambar!
Jika jarak fokus cermin 12 cm, perbesaran bayangan
yang dihasilkan adalah kali
A. 4
B. 2
C. 0,5
D. 0,25


6. Perhatikan gambar sebuah benda ( B ) di depan cermin berikut!
Jarak bayangan benda B yang terbentuk
adalah....
A. 4 cm, di depan cermin
B. 4 cm, di belakang cermin
C. 10 cm, di depan cermin
D. 10 cm, dibelakang cermin
7. Perhatikan gambar jalannya sinar melalui lensa berikut !
Jika data seperti pada gambar dan
lensa yang digunakan lensa
15 cm

162
Gambar 13.1 Lup
cembung, maka perbesaran bayangan benda tersebut adalah ....
A. 3 kali
B. 2 kali
C. 4/3 kali
D. 6/5 kali

8. Perhatikan gambar berikut !
Bila benda berada di depan lensa
dengan data seperti pada gambar,
dan bayangan nyata terbentuk
pada jarak 60 cm, maka jarak
fokus lensa tersebut adalah ....
A. 5 cm
B. 15 cm
C. 10 cm
D. 20 cm

9. Gambar berikut menunjukkan benda B diletakkan di depan cermin .

Bayangan yang terbentuk akan berada pada posisi yang berjarak dari cermin (titik O)
sejauh....
A. 60 cm B. 22 cm C. 12 cm D. 10 cm

10. Perhatikan gambar berikut !



PENGANTAR
Jika kalian pernah melihat tukang reparasi jam tangan saat bekerja, maka kalian akan
melihat tukang reparasi jam tersebut menggunakan alat bantu untuk melihat onderdil jam
tangan yang sangat kecil. Alat bantu yang digunakannya saat
bekerja tersebut adalah lup atau biasa disebut kaca pembesar.
Lup merupakan alat yang menggunakan lensa cembung untuk
menghasilkan bayangan yang besar. Alat-alat yang bekerja
berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) serta

F
M
10 cm
15 cm
Dari data yang tampak pada gambar,
jarak fokus dari cermin cekung tersebut
sebesar ....
A. 30 cm
B. 25 cm
C. 6 cm
D. 5 cm


163
Gambar 13.2 Bagian-bagian Mata
memanfaatkan peristiwa pembiasan dan pemantulan cahaya digolongkan sebagai alat
optik. Alat-alat optik pada umumnya terbuat dari benda optik. Benda optik merupakan
benda bening atau tembus cahaya seperti kaca, air, udara dan sebagainya. Contoh alat-alat
optik antara lain mata, kamera, kacamata, lup, mikroskop dan teropong.
A. Mata
Mata manusia sebagai alat indra
penglihatan dapat dipandang sebagai alat
optik yang sangat penting bagi manusia. Pada
mata, penangkap bayangan adalah selaput
jera atau retina. Kornea berfungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
Secara garis besar mata kita terdiri atas
lensa mata, retina, otot, dan saraf. Secara
lengkap mata mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
a. Lensa mata
Bagian mata paling luar adalah lensa mata yang digunakan untuk membentuk
bayangan di retina. Sebagai sebuah lensa, ketebalan mata akan berpengaruh pada
titik fokus.
b. Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang dan berfungsi
sebagai pelindung matamu. Agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh
air mata yang berasal dari kelenjar air mata.
c. Iris (selaput pelangi) terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini
menentukan warna pada mata seseorang.
d. Pupil terdapat di tengah-tengah iris. Pupil dapat mengecil jika melihat cahaya
terang dan membesar jika gelap. Pupil berfungsi seperti diafragma pada kamera.
e. Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi
sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya pelat film pada
kamera.
Lensa mata mempunyai kemampuan memipih dan mencembung sesuai jarak
benda. Kemampuan ini disebut daya akomodasi, yaitu daya untuk membuat lensa mata
mencembung dan memipih sesuai dengan jarak benda yang dilihat agar bayangan tepat
jatuh di retina. Jika mata melihat benda yang makin dekat, maka daya akomodasinya

164
makin besar. Sebaliknya jika melihat benda yang makin jauh, maka daya akomodasinya
makin kecil.
Daya akomodasi menyebabkan mata memiliki titik dekat (punctum proximum)
dan titik jauh (punctum remotum). Titik dekat mata adalah titik terdekat yang dapat
dilihat jelas oleh mata dengan berakomodasi maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh
yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan tanpa berakomodasi. Mata normal
mempunyai titik dekat 25 cm dan titik jauh di tak terhingga. Mata penglihatan normal
disebut emmetrop. Jika mata hanya terbiasa melihat jauh atau hanya melihat dekat saja,
mata dapat mengalami gangguan. Beberapa cacat mata yang sering terjadi adalah :
1. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah salah satu cacat mata yang penglihatannya tampak
buram jika melihat benda-benda jauh. Orang yang menderita rabun jauh atau miopi
tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat
dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). Titik jauh mata orang yang
menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh
tak berhingga). Cacat mata miopi dapat ditolong oleh lensa negatif (lensa cekung).


Perhatikan gambar pembentukan bayangan pada mata miopi sebelum dan
sesudah dibantu lensa cekung.
a. pembentukan bayangan pada mata miopi dimana bayangan jatuh di depan
retina
b. pembentukan bayangan pada mata miopi setelah menggunakan kacamata lensa
negatif, bayangan jatuh tepat di retina.

2. Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah salah satu cacat mata yang penglihatannya
tampak buram jika melihat benda-benda dekat. Orang yang menderita rabun dekat
atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik
dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik
Gambar 13.3 Cacat Mata Miopi

165
dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP
> 25 cm). Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa
konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa
cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan
bayangan tepat di retina.


Pada gambar 13. 4 ditunjukkan pembentukan bayangan pada mata hipermetropi
a. pembentukan bayangan pada mata hipermetropi, bayangan jatuh di belakang
retina
b. pembentukan bayangan pada mata hipermetropi setelah menggunakan
kacamata lensa positif
3. Presbiopi
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan
benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang
akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah
bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa
rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif
bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti
halnya pada kacamata hipermetropi.
4. Astigmatisma
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan
bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya.
Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma
juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar
pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.

B. LUP
Lup adalah alat optik yang sederhana karena hanya terdiri atas satu lensa
cembung. Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak
Gambar 13. 4 Cacat Mata Hipermetropi

166
lebih besar dan jelas. Beberapa pemakaian lup antara lain : oleh tukang arloji, lup
dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas, oleh siswa
lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan
jelas saat praktikum biologi .
Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat
bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan
diperbesar.

Untuk mendapatkan bayangan yang sebesar-besarnya, benda harus diletakkan
di antara pusat lensa (O) dan titik fokus (F) atau benda selalu di ruang satu (I)
sehingga bayangan selalu berada di ruang empat (IV) dengan sifat maya, sama tegak,
dan diperbesar. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan
dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata
tidak berakomodasi.
Lup digunakan dengan mata
berakomodasi maksimum untuk
mendapatkan perbesaran bayangan
yang diinginkan. Agar mata
berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat
mata (s = s
n
= jarak titik dekat mata). Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup
dengan mata berakomodasi maksimum:
Dimana P adalah perbesaran lup, s
n
adalah jarak titik dekat mata
(s
n
= 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata
menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam
keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang
diinginkan dalam keadaan mata tidak
Gambar 13.5 Lup

167
Gambar 13.6 bagian-bagian Kamera
Gambar 13.7 Mikroskop
berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak
tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi :
Dimana P adalah perbesaran lup, s
n
adalah jarak titik dekat mata (s
n
= 25
cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.

C. Kamera
Kamera merupakan alat optik yang sering kita
gunakan untuk mengabadikan berbagai peristiwa
dalam kehidupan. Bagian-bagian kamera di
antaranya kotak hitam, lensa optik, layar yang terbuat
dari film, diafragma, pengatur fokus, dan pengatur
kecepatan. Bagian-bagian pada kamera adalah
sebagai berikut :
1. Lensa positif, yaitu bagian dari kamera yang
berfungsi untuk menempatkan bayangan agar jatuh di pelat film.
2. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang yang diterima oleh film.
3. Layar shutter, yaitu alat yang berfungsi untuk menutup jalannya cahaya menuju
ke film
4. Pengatur fokus pada kamera adalah untuk mengatur jarak agar bayangan jatuh
tepat pada film.
5. Pelat film yaitu penangkap atau tempat jatuhnya bayangan (layar)
D. Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang berfungsi untuk
melihat benda-benda renik, seperti bakteri dan amoeba,
agar tampak lebih besar. Mikroskop sederhana terdiri atas
dua buah lensa cembung yang disebut lensa okuler dan
lensa objektif. Lensa okuler merupakan lensa yang
digunakan mata untuk melihat dan berfungsi sebagai lup,

168
Gambar 13.8 Proses melihat benda
pada mikroskop
Contoh 13. 1 Menentukan perbesaran lensa pada mikroskop
Perbesaran mikroskop 20 kali. Jika perbesaran lensa okuler 4 kali, tentukan
perbesaran lensa objektif!
Penyelesaian:
Diketahui:
M = 20
Mok = 4
Ditanyakan: Mob = . . .?
Jawab:
M = M ob M ok
20 = Mob 4
Mob = 5 kali
Jadi, perbesaran lensa objektif mikroskop tersebut adalah 5 kali.


sedangkan lensa objektif merupakan lensa yang dekat dengan objek yang diamati.

Hal penting yang perlu diperhatikan
dalam menggunakan mikroskop adalah sebagai
berikut.
1. Benda harus terletak antara f
ob
hingga 2 f
ob
.
2. Bayangan lensa objektif merupakan benda
bagi lensa okuler. Oleh karena itu, bayangan
lensa objektif harus terletak di antara fokus
okuler dan pusat optik okuler.
Pembentukan bayangan pada mikroskop dapat digambarkan sebagai berikut.


Perbesaran mikroskop dapat ditentukan dengan rumus berikut.
M
total
= M
ob
M
ok









Gambar 13.9 Pembentukan Bayangan Mikroskop

169

E. Periskop
Periskop adalah alat bantu optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam
jarak yang jauh atau berada dalam sudut tertentu. Alat
optik yang digunakan pada kapal selam untuk melihat
permukaan laut. Periskop terdiri atas dua buah lensa
cembung dan dua buah prisma siku-siku sama kaki.





F. Teropong
Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang
letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga sering disebut
teleskop. Teleskop pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei.
Teropong ada dua macam, yaitu teropong bintang dan teropong bumi.
a. Teropong Bintang


Bayangan yang terbentuk pada teropong bintang bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Perbesaran pada teropong bintang dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut.


Keterangan:
d = panjang teropong (m)
Fob = fokus lensa objektif (m)
Fok = fokus lensa okuler (m)

b. Teropong Bumi
M =


d = f
ob
+ f
ok

Gambar 13.10 Bagian-bagian
Periskop
Gambar 13.11 Pembentukan bayanganTeropong Bintang

170
Teropong bumi sering disebut sebagai teropong yojana atau teropong medan.
Teropong bumi terdiri atas tiga buah lensa cembung, yaitu lensa objektif, lensa
okuler, dan lensa pembalik





Keterangan:
D = panjang teropong (m)
Fob = fokus lensa objektif (m)
Fp = fokus lensa pembalik (m)
Fok = fokus lensa okuler (m)




Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Alat optik yang digunakan untuk melihat jasad renik adalah ....
A. lup B. teropong C. mikroskop D. kamera

2. Berikut alat optik yang prinsip kerjanya hampir sama dengan mata adalah ....
A. kamera B. Lup C. Kacamata D. Mikroskop

3. Gambar dibawah ini menunjukkan jalannya sinar saat mata melihat benda dekat.
Berdasarkan bayangan benda yang
terbentuk sebelum dan sesudah memakai
kacamata maka cacat mata dan lensa
kacamata yang benar adalah....


Cacat
mata
Len
sa
A miopi cek
Uji Kompetensi XIII
d = f
ob
+ 4f
p
+ f
ok

Gbr. 4.4.10 Pembentukan bayangan teropong bumi

171
. ung
B
.
presbi
opi
rang
kap
C
.
hiper
metro
pi
cem
bun
g
D
.
astigm
atisme
silin
dris

4. Musa menggunakan kacamata baca dengan lensa cembung yang jarak fokusnya 50
cm. Kekuatan optik lensa tersebut adalah....
A. 1 dioptri B. 2 dioptri C. 3 dioptri D. 4 dioptri

5. Perhatikan gambar jalannya sinar pada mata sebelum dan sesudah menggunakan lensa
kacamata berikut :



Berdasarkan data yang tampak pada gambar I dan II, dapat dipastikan ... .
cacat mata yang diderita
dibantu dengan lensa
A Hipermetropi cembung
B Hipermetropi cekung
C Miopi cembung
D Miopi cekung

6. Perhatikan gambar jalannya sinar pada mata sebelum dan sesudah pakai kacamata
berikut !

Berdasarkan data yang tampak pada gambar I dan II, dapat dipastikan ....

cacat mata
yang diderita
penyebab Dibantu
dengan lensa
A Hipermetropi titik dekat mata bergeser
menjauhi mata
cembung
B Hipermetropi titik dekat mata bergeser cekung
Gambar I Gambar II
Retina
Kacamata

172
mendekati mata
C Miopi titik jauh mata bergeser
menjauhi mata
cembung
D Miopi titik jauh mata bergeser
mendekati mata
cekung

7. Perhatikan gambar jalannya sinar melalui kacamata sebelum dan sesudah
menggunakan lensa kacamata berikut !







Berdasarkan data yang diperlihatkan pada gambar I dan II, dapat dipastikan ....

cacat mata yang
diderita
Penyebab
Jenis lensa kacamata
yang dapatmengatasi
A Hipermitropi titik dekat mata bergeser menjauhi mata negatif ( - )
B Hipermitropi
titik dekat mata bergeser mendekati
mata
positif ( + )
C Miopi titik jauh mata bergeser menjauhi mata positif ( + )
D Miopi titik jauh mata bergeser mendekati mata negatif ( - )

8. Perhatikan gambar jalannya sinar datang menuju lensa mata berikut !

Sinar - sinar bias berpotongan seperti pada gambar, oleh karena itu dapat dipastikan
bahwa orang tersebut menderita cacat mata ..... dan dapat dibantu dengan kaca mata
.....
A. Miopi ; berlensa cekung C. Hipermetropi ; berlensa cembung
B. Miopi ; berlensa cembung D. Hipermetropi ; berlensa cekung

9. Teropong yang dipasang di kapal selam dan digunakan untuk mengmati benda- benda
dipermukaan laut adalah .

173
A. teropong binokiler C. diaskop
B. teropong reflector/pantul D. periskop

10. Seseorang dengan mata normal mempunyai jarak punctum proximum 25 cm. ia
mengamati sebuah benda dengan lup yang jarak titik apinya 10 cm. apabila mata
berakomodasi maksimum, perbesarannya adalah .
A. 0,4 kali C. 3,5 kali
B. 2, 5 kali

Anda mungkin juga menyukai