Anda di halaman 1dari 3

1

Panduan Praktik Klinik


Perdarahan Pasca Persalinan

Judul Perdarahan Pasca Persalinan / Hemoragia Pasca Partus
Definisi Perdarahan dari traktus genitalia yang melebihi 500 ml (pada persalinan
pervaginam) atau melebihi 1000 ml (pada persalinan per abdominam).
Dari batasan waktu, dibedakan menjadi
- Primer apabila terjadi dalam 24 jam pertama pasca persalinan
- Sekunder apabila terjadi setelah 24 jam pertama persalinan
Syok hipovolemik dapat menyertai perdarahan pasca persalinan.
Syok hipovolemik merupakan keadaan kondisi hemodinamik yang tidak stabil
akibat kehilangan sejumlah darah.
Etiologi Tone : atonia uteri (terjadi pada 90% kasus), kandung kemih yang terisi
Tissue : retensi jaringan/bekuan darah
Trauma : laserasi vagina (ruptur perineum), serviks, uterus, inversio,
Thrombin : koagulapati
Faktor
Risiko
Tone
- Overdistensi uterus : Polihidramnion, kehamilan multipel, makrosomia
- Kelelahan otot uterus: Partus precipitatus, partus lama, multiparitas,
penggunaan oksitosin
- Infeksi intra-amniotic : demam, ketuban pecah lama
- Distorsi fungsi/anatomi: mioma, plasenta previa, anomali kongenital
- Penggunaan agen tokolisis
- Distensi kandung kemih : Halogenated anesthetics, Nitroglycerin
Tissue
- Sisa konsepsi
- Plasentasi abnormal : bekas operasi uterus, multiparitas
- Sisa kotiledon atau lobus suksenturiata
- Sisa bekuan darah : pada atonia
Trauma
- Laserasi pada jalan lahir : Precipitatus, persalinan dengan alat
- Laserasi pada SC : malposition, distosia
- Ruptur Uteri : riwayat pembedahan uterus
- Inversio : multiparitas, plasenta fundus, penarikan tali pusat
Thrombin
- Keadaan penyerta : Hemophilia A, Von Willebrands, Riwayat PPH, History of
hereditary coagulopathies or liver disease
2
- Didapat pada kehamilan : Idiopathic thrombocytopenic purpura,
Thrombocytopenia with preeclampsia, Disseminated intravascular coagulation
- Preeklamsia / Eklamsia dengan IUFD, infeksi berat, solusio, emboli air ketuban
- Terapi antikoagulan
Gejala dan
Tanda
- Kesadaran : penurunan kesadaran, gelisah, ansietas
- Airway : bebas
- Breathing : peningkatan frekuensi napas (> 20 kali per menit)
- Circullation : penurunan tekanan darah (MAP < 60)
peningkatan frekuensi nadi (>100 kali per menit)
- Palpasi kontraksi uterus (adakah atonia)
- Inspeksi genitalia adanya perdarahan per vaginam
Prevensi Waspada, Antisipasi faktor resiko
Manajemen aktif kala tiga
- Oxytocin profilaksis 10 UI intramuskuler
- Penegangan tali pusat terkendali dengan penekanan suprapubik
dorsokranial
- Masase fundus segera setelah plasenta lahir
Prinsip
Tatalaksana
- Konservatif :
- Medikamentosa Oksitosin 20 40 IU dalam 500 cc RL guyur
Metilergometrin 0.2 mg IM
Misoprostol 600 mg per rektal
- Non bedah Masase Uterus
Kompresi Aorta
Kompresi Bimanual Uterus
Baloon kateter Intrauterin
Kondom kateter Intrauterin
- Pembedahan Ligasi arteri uterina
Ligasi arteri hipogastrik
Jahitan B-Lynch / Modified B-Lynch
- Aktif : histerektomi
Langkah
Tatalaksana
Secara simultan, lakukan
- Help Panggil bantuan
- Asses Tanda vital, perdarahan, resusitasi
- Establish & Ensure Evaluasi penyebab
Pastikan dan ambil sampel darah
- Massage uterus
- Oksitosin Pemberian uterotonika
- Shift to teathre Persiapkan tim operasi dan transportasi
3
- Tamponade Balon / Kondom intrauterin
- Apply compression suture Jahitan B-Lynch
- Systematic devaskularisasi: Ligasi uterina, hipogastrik
- Intervention radiology tidak mampu laksana
- Subtotal / Total Hysterektomy
Referensi
Active management of the third stage of labour: prevention and treatment of
postpartum hemorrhage: No. 235 October 2009 (Replaces No. 88, April 2000). Int J
Gynaecol Obstet. 2010;108(3):258-67
RCOG Green top Guideline.Prevention and Management of Postpartum
Haemorrhage.Green-top Guideline No. 52. Royal College Obstetricians and
Gynecology, May 2009

Anda mungkin juga menyukai