0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan4 halaman
Teks tersebut membahas tentang definisi malaikat, sifat-sifatnya, dan fungsi iman kepada malaikat menurut ajaran Islam. Malaikat didefinisikan sebagai makhluk ciptaan Allah yang patuh dan taat pada perintah-Nya. Teks itu juga menyebutkan 10 malaikat utama dan perbedaan antara malaikat dengan jin. Iman kepada malaikat dipandang penting karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan mencegah perbuatan
Teks tersebut membahas tentang definisi malaikat, sifat-sifatnya, dan fungsi iman kepada malaikat menurut ajaran Islam. Malaikat didefinisikan sebagai makhluk ciptaan Allah yang patuh dan taat pada perintah-Nya. Teks itu juga menyebutkan 10 malaikat utama dan perbedaan antara malaikat dengan jin. Iman kepada malaikat dipandang penting karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan mencegah perbuatan
Teks tersebut membahas tentang definisi malaikat, sifat-sifatnya, dan fungsi iman kepada malaikat menurut ajaran Islam. Malaikat didefinisikan sebagai makhluk ciptaan Allah yang patuh dan taat pada perintah-Nya. Teks itu juga menyebutkan 10 malaikat utama dan perbedaan antara malaikat dengan jin. Iman kepada malaikat dipandang penting karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan mencegah perbuatan
Definisi/Pengertian Malaikat, Sifat dan Fungsi Iman Kepada Malaikat Allah
SWT Pendidikan Agama Islam
A. Arti Definisi dan Pengertian Malaikat Allah SWT Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain : 1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul. 2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia. 3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat. 4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa. 5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur. 6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar. 7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup. 8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup. 9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka. 10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga. B. Malaikat Yang Ingin Kita Temui Yang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat izrail yang mencabut nyawa kita dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan nakir dengan penampakan yang baik serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat rakib yang memiliki catatan amal baik kita yang tebal, malaikat atid yang hanya memiliki beberapa catatan buruk kita dan malaikat ridwan yang mempersilahkan masuk ke dalam surga yang kekal dan abadi. Jika anda mau seperti itu, saya yakin anda tahu apa yang anda harus lakukan di dunia. C. Sifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT : 1. Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT. 2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih. 3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki. 4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman. 5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar. D. Iman Kepada Malaikat Allah Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu ada, diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya / nur. Fungsi iman kepada Malaikat Allah : 1. Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. 2. Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar. 3. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan malaikat. 4. Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. E. Perbedaan Malaikat dengan Jin, Setan / Syetan dan Iblis Malaikat terbuat dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia hingga hari kiamat agar bisa menemani mereka di neraka. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. Malaikat adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan, sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir. .. , SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM Kata-kata sumber dalam hukum Islam merupakan terjemah dari kata mashadir yang berarti wadah ditemukannya dan ditimbanya norma hukum. Sumber hukum Islam yang utama adalah Al Quran dan sunah. Selain menggunakan kata sumber, juga digunakan kata dalil yang berarti keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran. Selain itu, ijtihad, ijma, dan qiyas juga merupakan sumber hukum karena sebagai alat bantu untuk sampai kepada hukum-hukum yang dikandung oleh Al Quran dan sunah Rasulullah SAW Secara sederhana hukum adalah seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat; disusun orang-orang yang diberi wewenang oleh masyarakat itu; berlaku mengikat, untuk seluruh anggotanya. Bila definisi ini dikaitkan dengan Islam atau syara maka hukum Islam berarti: seperangkat peraturan bedasarkan wahyu Allah SWT dan sunah Rasulullah SAW tentang tingkah laku manusia yang dikenai hukum (mukallaf) yang diakui dan diyakini mengikat semua yang beragama Islam. Maksud kata seperangkat peraturan disini adalah peraturan yang dirumuskan secara rinci dan mempunyai kekuatan yang mengikat, baik di dunia maupun di akhirat. A. Al Quran Al Quran berisi wahyu-wahyu dari Allah SWT yang diturunkan secara berangsur-angsur (mutawattir) kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al Quran diawali dengan surat Al Fatihah, diakhiri dengan surat An Nas. Membaca Al Quran merupakan ibadah. Al Quran merupakan sumber hukum Islam yang utama. Setiap muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada Allah SWT, yaitu menngikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangnannya Al Quran memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat manusia. 1. Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yantg berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qadha dan qadar 2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan. 3. Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat dan haji. 4. Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat Isi kandungan Al Quran Isi kandungan Al Quran dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. 1. Segi Kuantitas Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosa kata 2. Segi Kualitas Isi pokok Al Quran (ditinjau dari segi hukum) terbagi menjadi 3 (tiga) bagian: 1. Hukum yang berkaitan dengan ibadah: hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal hal lain yang berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam 2. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih 3. Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim memiliki sifat sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku perilaku tercela. Bila ditinjau dari Hukum Syara terbagi menjadi dua kelompok: 1. Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhannya. 2. Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan (muamalah) seperti perjanjian perjanjian, hukuman (pidana), perekonomian, pendidikan, perkawinan dan lain sebagainya.