Anda di halaman 1dari 5

KONSEP AQIDAH DAN AKHLAK

Universitas mercu buana


Fakultas teknik jurusan teknik sipil
Pendidikan agama islam
A PENGERTIAN AQIDAH
1. Bahasa. Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqidan yang berarti simpul, ikatan,dan perjanjian
yang kokoh dan kuat. Setelah terbentuk menjadi aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau
keyakinan. Kaitan antara aqdan dengan ‘aqidatan adalah bahwa keyakinan itu tersimpul dan
tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

2. Istilah. Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu (yang didengar) dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati, dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dangan kebenaran itu.

3. Akidah Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah sebagai rabb dan ilah serta beriman
dengan nama-namaNya dan segala sifat-sifatNya juga beriman dengan adanya malaikat, kitab-
kitab,para Rasul, Hari Akhirat dan beriman dengan taqdir Allah sama ada baik atau buruk termasuk
juga segala apa yang dating dari Allah.

B. RUANG LINGKUP AQIDAH


Pembahasan akidah mencakup:

1. Ilahiyyat (ketuhanan). Yaitu yang memuat pembahasan yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan,
Allah) dari segi sifat-sifatnya, nama-nama-Nya, dan af’a>l Allah.

2. Nubuwwat (kenabian). Yaitu yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul mengenai sifat-sifat mereka, ke-ma’shum-an mereka, tugas mereka, dan kebutuhan
akan keputusan mereka.

3. Ruhaniyyat (kerohanian). Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
alam bukan materi(metafisika) seperti jin, malaikat, setan, iblis, dan ruh.

4. Sam’iyyat (masalah-masalah yang hanya didengar dari syara‟). Yaitu pembahasan yang
berhubungan dengan kehidupan di alam barzakh, kehidupan di alam akhirat, keadaan alam kubur,
tanda-tanda hari kiamat, ba’ts (kebangkitan dari kubur), mah}syar (tempat berkumpul),
hisab(perhitungan), dan jaza (pembalasan)

C.KEYAKINAN KEPADA ALLAH

1. Beriman Kepada Allah

a. Beriman akan adanya Allah. Mengimani adanya Allah ini bisa dibuktikan dengan pertama,
adanya dalil fitrah, bahwa manusia mempunyai fitrah mengimani adanya Tuhan tanpa harus
didahului dengan berfikir dan mempelajari sebelumnya.
b. Mengimani sifat rububiyah Allah Yaitu mengimani sepenuhnya bahwa Allahlah Rabb
(Tuhan) yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu dan penolong baginya. Allah dzat yang
memiliki hak menciptakan, berkuasa, dan hak memerintah.

2. Beriman Kepada Malaikat Allah Secara etimologis Mala>ikah (dalam bahasa Indonesia
disebut Malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari mas}dar al-alu>kah artinya
ar-risa>lah: misi, pesan. Sedangkan secara terminologis malaikat adalah makhluk ghaib yang
diciptakan Allah swt dari cahaya dengan wujud dan sifat sifat tertentu dan senantiasa
beribadah kepada allah swt.

3. Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Beriman kepada kitab Allah berarti meyakini bahwa
Allah telah menurunkan beberapa kitab-Nya kepada beberapa Rasul untuk menjadi
pegangan dan pedoman hidupnya guna mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

4. Beriman Kepada Rasul-rasul Allah Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa Allahtelah
memilih di antara manusia, beberapa orang yang bertindak sebagai utusan Allah (rasul) yang
di tugaskan untuk menyampaikan segala wahyu yang diterima dari Allah melalui malaikat.

5. Beriman Kepada Hari Akhir Beriman kepada hari akhir adalah percaya bahwa sesudah
kehidupan ini berakhir masih ada kehidupan yang kekal yaitu hari akhir, termasuk semua
proses dan peristiwa yang terjadi pada hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan
seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan,kebangkitan seluruh umat manusia dari
alam kubur dikumpulkannya seluruh umat manusia di padang Mahsyar perhitungan seluruh
amal perbuatan manusia di dunia penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui
perbandingan amal baik dan amal buruk sampai kepada pembalasan dengan surga atau
neraka

D. PENGERTIAN AKHLAK

Menurut bahasa (etimologi ) ialah bentuk jamak dari khuluq (khuluqun) yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Menurut istilah (terminologi) ialah ilmu yang
objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, tingkah laku baik
atau buruk. Akhlak merupakan salah satu yang memiliki kedudukan yang sangat penting.
Membahas akhlak tidak lepas dari figur Rasulullah SAW, karena beliau teladan bagi umat
manusia semesta alam. Menurut penulis Akhlak berproses pada rutinitas yang selalu
diperbaiki setiap harinya. Akhlak adalah mahkota pada diri manusia atas perbuatan yang
dilakukannya. Manusia yang hebat memiliki akhlak mulia yang baik, sebaliknya manusia yang
hina memiliki akhlak tercela.

E .RUANG LINGKUP AKHLAK

Akhlak terhadap makhluk masih dirinci lagi menjadi beberapa macam, seperti akhlak
terhadap Allah, akhlak terhdap sesama manusia, akhlak terhadap lingkungan (seperti
tumbuhan dan binatang), serta akhlak terhadap benda mati. Berikut upaya pemaparan
sekilas tentang ruang lingkup akhlak adalah;
1) Akhlak terhadap Allah

Pencipta manusia dan seisi alam jagad raya yang patut disembah adalah Allah. Tujuan
manusia dilahirkan di bumi ini adalah untuk bersujud pada-Nya.

2) Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dalam
kehidupan bersama. Manusia memiliki unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupannya meliputi adat, suku atau ras, agama. Hal inilah manusia perlunya adab atau
etika sebagai cerminan manusia yang berbudi pekerti. Akhlak yang dianjurkan Alquran
terhadap manusia adalah memperbaiki hubungan sesama manusia, memperkuat
silaturrahmi.

3) Akhlak terhadap lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia, seperti binatang, tumbuh- tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa.Akhlak yang
dianjurkan Alquran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dan sesamanya serta antara
manusia dan alam

Anda mungkin juga menyukai