Anda di halaman 1dari 5

Tgas 2

Pendidikan Agama Islam MKDU4221

Nama : Saripudin

NIM : 041650586

1. Jelaskan pengertian moral, budi pekerti, akhlak, etika dan hubungan antara semuanya!

a. Moral berasal dari bahasa latin, mores, bentuk jamak dari more artinya adat atau kebiasaan. Moral
ajaran tentang tindakan seseorang yang ada dalam hal sifat, perangai, kehendak, pendapat atau
perbuatan yang bisa dikatakan benar atau salah, baik atau buruk./ tindakan yg sesuai dengan dan
diterima oleh komunitas khusus atau hubungan sosial tertentu.

Sidi Gazalba mengartikan moral sebagai keseuaian dengan ide ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Jadi moral adalah tindakan yang umum sesuai dengan
dan diterima oleh lingkungan tertentu atau kesatuan sosial tertentu.

b. Budi Pekerti berasal dari bahasa sansakerta yang berarti sadar, yang menyadarkan, alat kesadaran.
Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran yang didorong
oleh akal. Sementara pekerti apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan. Budi
pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

c. Akhlak secara bahasa mempunyai arti tabiat, perangai, kebiasaan, atau karakter. Dalam arti bahasa
akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika. Akhlak adalah suatu keadaan yang tertanam dalam
jiwa berupa keinginan kuat yg melahirka perbuatan-perbuatan secara langsung dan dan berturut-turut
tanpa memikikirkan pemikirannlebihblanjut

d. Etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti eatak kesusilaan atau adat. Secara istilah etika
adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagoian ahli yang lain mengemukaka
etika sebagai teori tentang tingkah laku manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yyang
dapat ditentukan akal.

Hubungan Antara Akhlak, Etika, Moral dan budi pekerti

dari fungsi perannya, dapat disetujui oleh akhlak, etika, moral, dan budi pekerti sama, yaitu menentukan
hukum atau nilai dari apa yang dilakukan manusia untuk dilakukan dengan baik. Semua istilah tersebut
sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, tentram dan damai
sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah.

Perbedaan antara etika, moral dan budi pekerti dengan akhlak terletak pada sumber yang dibuat
patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika sesuai dengan pendapat buruk berdasarkan pemikiran,
dan pada moral dan budi berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum dimasyarakat, maka pada akhlak
ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu aadalah Al Quran dan Al Hadits.

Perbedaan antara etika, moral, dan budi pekerti terlihat pada sifat dan kawasan pembahasannya, Jika
etika lebih banyak pada sifat dan kawasan pembahasanya. Jika etika lebih praktis, maka pada moral dan
susila lebih banyak praktis. Etika menghadap tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan
budi pekerti lokal atau idividual. Etika menjelaskan baik buruknya, sedangkan moral dan budi meminta
ukuran demikian dalam bentuk tindakan.

Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian
tersebut diatas menunjukkan dengan jelas tentang etika, moral dan susila dari produk ras dan budaya
masyarakat yang selektif demi kepentingan manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yaitu
ketentuan yang berdasarkan Al Quran dan Hadits. Dengan kata lain jika etika, moral dan budi pekerti
berasal dari manusia, sedangkan akhlak berasal dari tuhan.

2. Jelaskan pengertian tasamuh, taawun , dan musawah diserta ayat al-Qur'an!

a. Tasamuh

Keyakinan yang berbeda harus dihormati. Oleh karena itu, pemaksaan dan penindasan manusia agar
menerima Islam bukanlah perbuatan yang baik. Kebebasan beragama sangat dijamnin oleh Islam.

Artinya: “Tidak ada paksaan dalam agama, telah jelas mana yang baik dan mana yang buruk….” (QS. Al-
Baqarah/2: 256)

Artinya: “Dan apabila Tuhanmu mengehendaki niscaya semua manusia akan beriman kepada Allah,
apakah engkau akan memaksa manusia sehingga mereka beriman.” (QS. Yunus/10: 99)

Artinya: “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah Selain Allah….” (QS.
Al-An’aam/6: 108)

Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab kecuali dengan cara yang paling baik….” (QS.
Al-Ankabut/29: 46)

b. Ta’awun

Ta’awun ialah saling tolong menolong dalam hal kebajikan. Artinya: “…Dan tolong menolonglah kamu
dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam (mengerjakan) dosa
dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat besar siksa-Nya.”
(QS.Al-Maa’idah/5: 2)

c. Musawah
Sikap musawah berarti persamaan dalam hidup bermasyarakat maupun persamaan dalam hokum.
Berkenaan dengan persamaan dalam arti luas, Allah berfirman:

Artinya: “Wahai manusia sesungguhnya Aku telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan
kemudia kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa- bangsa agar kalian saling kenal,
sesungguhnya semulia-mulianya kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian.” (QS.
Al-Hujaraat/49: 13)

3. Bagaimana perwujudan akhlak terhadap alam?

Memanfaatkan alam semesta (lingkungan) dengan sebesar-besarnya bagi kemakmuran hidup manusia
tetapi tidak berlaku zalim, aniaya, atau mengeksplotasi secara semena-mena serta menjaga
keseimbangan dan kelestariannya.

Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 101 “Katakanlah : Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di
bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-
orang yang tidak beriman.” (QS Yunus :101)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh kaumnya
untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada di
langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan
bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun ke
bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan
buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-
macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan
bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataran yang luas, samudera yang
penuh dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT
bagi orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya. Akan tetapi mereka yang tidak percaya
adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak
akan bermanfaat baginya. Padahal sesungguhnya segala ciptaan Allah di alam semesta ini bermanfaat
dan manusia yang beriman kepada Allah dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraannya.

Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam semesta serta bersyukur kepada Allah Pencipta-
Nya.

Dalam surat Ali Imran ayat 109 Allah berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”

Perintah untuk memerhatikan apa yang ada di langit dan di bumi tentu bukan berarti sebatas
memerhatikan semata. Perintah ini juga mengandung makna mempelajari, menggali potensi yang ada,
dan menggunakan ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk kebaikan manusia. Memerhatikan langit
berarti juga mengamati iklim dan sikap yang dapat kita lakukan dengannya. Mengamati manusia berarti
juga mencari cara bernteraksi dengan baik sehingga kepentingan masing-masing dapat terpenuhi
dengan benar. Demikian juga mengamati bentang alam bukan berarti sekadar melihat keindahannya,
melainkan juga meneliti potensi yang ada, baik wisata, pertanian, kehutanan, perikanan, hingga
tambang untuk kepentingan manusia dan kelestarian alam. Alam semesta raya adalah tanda keagungan
Allah swt. Dia-lah Sang Maha Pencipta. Dengan memerhatikan ciptaan-Nya diharapkan manusia dapat
merenungkan penciptaan dirinya dan kehadiran dirinya di muka bumi ini. Perenungan seperti ini hanya
dapat terjadi pada seseorang yang beriman kepada Allah SWT dan rasulNya. Dengan iman yang benar,
kita dapat merenungkan arti semua penciptaan yang tergelar di alam semesta, memahami tujuannya,
serta mengerti tindakan yang harus dilakukan sebagai seorang hamba Allah SWT. Dalam surat Yunus
ayat 101 diakhiri dengan pernyataan Allah SWT bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah ini tidak
memberikan peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. AlIah SWT menyuruh kita untuk
senantiasa belajar dan mempelajari alam ini beserta seluruh isinya. Pengetahuan yang kita peroleh dari
pengamatan itu selanjutnya kita kembangkan dalam dua tujuan utama. Pertama, untuk menunjang
kehidupan kita di dunia ini. Dengan tujuan ini, mengembangkan ilmu pengetahuan dalm bentuk praktik
teknologi yang tepat guna dan berhasil guna merupakan kewajiban setiap muslim. Kedua, sebagai
sarana menemukan Allah SWT. Dan meningkatkan keimanan kita kepadaNya. Ketiga, agar kita
senantiasa bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita umat manusia

4. Jelaskan klasifikasi agama dalam berbagai kategori!

a. Wahyu dan Non-wahyu

Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada rasul-rasulNya dan kepada
kitab-kitabNya serta pesannya untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia (misionaris). Agama non-
wahyu tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi di atas. Yang tergolong
agama wahyu adalah Yahudi, Kristen, dan Islam.

b. Misionaris dan Non-misionaris

Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada
seluruh manusia. Sedangkan agama non-misionaris tidak memuat tuntutan tersebut. Menurut al-
Maqdoosi, agama yang tergolong misionaris hanya Islam tetapi, pada perkembangan berikutnya,
Kristen, dan Budha menjadi agama misionaris.

c. Rasial dan Universal

Ditinjau dari segi rasial dan geografis, agama di dunia terbagi ke dalam tiga golongan: 1) semitik, 2) arya,
3) mongolia. Yang termasuk agama semitik adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Sedangkan yang tergolong
arya adalah Hindu, Jainisme, Sikhiisme, Zoaterianisme. Sedangkan yang tergolong Mongolian adalah
Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme.

5. Jelaskan fungsi profetik agama!

fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga memuat
peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas, yaitu
manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral).
Sumber : BMP Pendidikan Agama Islam MKDU4211/Modul 5

Anda mungkin juga menyukai