Anda di halaman 1dari 8

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta


2014
bias error/informasi = bias pengukuran (measurement bias) =
bias pengamatan (observation bias) = bias misklasifikasi
(misclassification bias)
Bias / kesalahan dalam cara mengamati, melaporkan,
mengukur, mencatat, mengklasifikasi dan menginterpretasi
status paparan atau penyakit, sehingga mengakibatkan distorsi
penaksiran pengaruh paparan terhadap penyakit
Bias adalah sebuah penyajian bahan yang
dipenuhi prasangka. Ia juga berarti kesalahan
yang konsisten dalam memperkirakan sebuah
nilai
1. Bias sampel
Sampel adalah sekumpulan satuan yang
dipilih untuk diukur dari kelompok yang
lebih besar (populasi)>>ketika sampel yang
digunakan tidak mewakili populasi atau tidak
sesuai dengan pertanyaan yang diajukan,
faktor-faktor yang menyebabkan:
ukuran sampel>>>harus cukup besar agar
dipeoleh nilai rata-rata yang baik
seleksi sampel>>>harus memiliki komposisi
yang mencerminkan komposisi populasi
2. Bias pengukuran
apakah metode pengumpulan data yang
dipilih telah sesuai sehingga data yang
dikumpulkan merupakan yang paling mewakili
kenyataan?>>>pengukuran harus dilakukan
dengan seteliti mungkin
Contoh:hipotesis kalau mahasiswa yang tidur
lebih dari 7 jam pada malam sebelum ujian
akan memberikan hasil yang lebih baik dari
yang tidur kurang dari 7 jam
Tidak memperhatikan:faktor lain seperti
apakah mereka tidur sedikit karena belajar
persiapan untuk besok atau apakah mereka
sarapan sebelum berangkat ke kampus
1. Bias misklasifikasi acak
- dialami secara acak oleh kelompok-kelompok studi
- terjadi karena kesulitan dalam pengukuran variabel (
contoh: meneliti kebiasaan merokok sebagai paparan
penyakit)
2. Bias misklasifikasi diferensial
Bias misklasifikasi diferensial terjadi jika misklasifikasi
informasi dialami secara berbeda oleh kelompok-
kelompok studi. Misklasifikasi disebut diferensial jika
senstivitas dan spesifisitas dalam mendiagnosis penyakit
adalah berbeda diantara kelompok terpapar dan tak
terpapar, atau jika senstivitas dan spesifisitas dalam
mengklasifikasi paparan adalah berbeda antara
kelompok sakit dan tak sakit.
1. Recall bias
- terjadi karena perbedaan akurasi antara kasus dan
control dalam mengingat dan melaporkan paparan (studi
kasus control)
- perbedaan akurasi antara kelompok terpapar dan tidak
terpapar dalam melaporkan peristiwa (penyakit) yang
dialami (studi kohort retrospektif)
2. Interviewer bias
- berasal dari pihak pewancara (peneliti)
- terjadi karena pewawancara mengumpulkan,
mencatat dan menginterpretasikan informasi tentang
paparan atau penyakit subjek penelitian
secara berbeda antara kasus dan control, dan perbedaan
itu dipengaruhi oleh status paparan; atau berbeda
antara terpapar dan tak terpapar, dan perbedaan itu
dipengaruhi oleh status penyakit.

3. Loss to Follow up Bias
- terjadi pada studi kohort karena hilangnya anggota kohort
selama jangka waktu follow up. Pada studi kohor, setiap subjek
diidentifikasi menurut starus paparan, kemudian diiukuti teru
dalam jangka waktu tertentu untuk dicatat apakah mengalami
penyakit yang diteliti atau tidak. Jika selama follow up ada
individu yang hilang atau berhenti, dan berhentinya berkaitan
dengan stutus paparan atau status penyakit, maka
penelitian itu mengalam bias follow up.
4. Efek Hawthorne
- Efek Hawthorne dikemukakan oleh Elton Mayo ketika
melakukan penelitian di pabrik Hawthorne
- diadopsi dalam riset epidemiologi untuk menjelaskan
adanya suatu perubahan perilaku subjek penelitian yang
disesuaikan dengan keinginan peneliti yang kehadirannya
diketahui oleh subjek penelitian
- bias datang dari pihak peneliti, dengan memberikan
perhatian ekstra kepada subjek kelompok eksperimental
(yang mendapat perlakuan)






TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai