Anda di halaman 1dari 5

APAKAH ALAT OZON MEDIS?

Terapi ozon pada prinsipnya adalah pemberian gas ozon kepada pasien dengan cara
tertentu dan dosis tertentu.
Metode dan teknik pemberian ozon menurut Buku Pedoman Pelayanan Baku Terapi Ozon
PERTOZI adalah :

Otohemoterapi major
Otohemoterapi minor
Suntikan langsung intramuscular
Suntikan subkutan dan Intrakutan
Insuflasi gas Ozon
Terapi eksternal kantong plastik (Atmosferik)
Terapi eksternal subatmosferik.
Injeksi Intraartikular
Penggunaan air dan minyak ozon

PENYAKIT APA YANG DAPAT DI-TERAPI OZON?

Penggunaan terapi ozon biasa dipergunakan untuk tujuan penyembuhan maupun preventif,
karena itu skala penggunaan terapi ozon adalah sangat luas sekali.
Bidang penyembuhan meliputi penyakit karena gangguan peredaran darah dan luka-luka
yang sulit sembuh, penyakit karena faktor usia lanjut, sebab alergi, menurunnya faktor imun,
penyakit karena virus, bakteri dan jamur, terapi bantu untuk kanker dan akibat radiasi,
bidang kosmetologi dan sebagainya.
Dengan pengalaman, dokter dapat mengatahui rincian yang lebih akurat dalam bidang
pengobatan yang diminatinya, kemudian dapat memberi penjelasan yang lebih sesuai untuk
pasiennya.
Contoh beberapa indikasi penyakit :
Angiopathy dan gangguan sirkulasi arteri :
Arteri perifer
Sirkulasi Celebral

Luka luar yang sulit sembuh :
Borok, lesi kulit
Decubitus
Gangren diabetik
Luka post operasi
Luka akibat radiasi
Ulcus cruris
Luka Bakar


Intestinal patologi :
Proctitis, colitis
Fistula Crohns disease

Infeksi virus, jamur bakteri, parasit
Hepatitis
Herpes simplex, zoster
Penurunan daya imun
vulvovaginitis

Terapi komplementer untuk kanker dan karsinogenik

Geriatric , anti aging :
ARMD (Age Related Macular Degeration)

kosmetologi.

Rhematik dan artritis :
Poliartritis kronis
Inflammatory joints
Myofascial Triggerpoints
Herniated Lumbar Disc.


Gas ozon adalah gas alami yang ada disekitar kita, oleh karena itu tidak banyak dijumpai
keadaan kontra indikasi, namun demikian efek terapi ozon tidak baik dipergunakan pada
kondisi sbb :
Keracunan Alkohol akut
Infark myocard akut
Kehamilan (3 bulan pertama)
Hyperthyroid
Konvulsi
Thrombopenia
Alergi terhadap Ozon
Pasien dengan defisiensy G6PD


GAS OZON MEDIS

Gas Ozon medis adalah campuran antara sedikit sekali molekul ozon (O3) dengan sejumlah
besar oksigen (O2) dan membentuk perbandingan dengan kurang lebih 0.05% sampai 5%
kandungan molekul O3 dalam campurannya dengan 99.95% sampai 95%O2 per cc.
Perbandingan O3/O2 dengan 0.05%/99.95% adalah setara dengan konsentrasi gas ozon
medis 1 g/cc.
Perbandingan O3/O2 dengan 5%/95% adalah setara dengan konsentrasi gas ozon medis
100 g/cc.

PERSYARATAN GENERATOR OZON MEDIS

Alat Generator ozon medis yang dipakai untuk keperluan bidang kedokteran harus
memenuhi banyak persyaratan yang sangat ketat, karena penggunaannya adalah untuk
manusia. Semua aspek dan faktor resiko harus diperhatikan dengan sangat cermat sebelum
dinyatakan benar-benar aman untuk keperluan manusia dalam dunia ilmu kedokteran.
Alat Generator ozon medis tidak sama dengan alat generator ozon yang biasa dipakai untuk
industry, laboratorium, rumah tangga atau untuk salon kecantikan.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi :
Saat ini diketahui bahwa alat ozon untuk penggunaan medis harus mampu menyediakan
konsentrasi gas ozon medis mulai dari 1 ug/cc sampai 100 ug/cc, dengan beberapa pilihan
konsentrasi diantara nya.
Semua material yang dipergunakan didalam alat ozon generator harus tahan / resistan
terhadap gas ozon, karena gas ozon sangat reaktif dan mudah mengikat bahan-bahan yang
tidak tahan terhadap gas ozon, lalu membentuk material asing yang bersifat toxic.
Gas ozon medis yang dihasilkan harus stabil dan presisi dengan ketelitian tinggi, aliran gas
kontinu dan terkontrol penuh.
Harus tersedia fasilitas outlet port yang memudahkan pengambilan gas ozon dengan spuit
/syringe untuk jumlah yang kecil.
Sumber gas Oksigen harus menggunakan gas oksigen medis murni (dengan kandungan
99.95% O2).
Tidak ada sisa gas ozon yang boleh dibuang ke udara bebas.

PERLENGKAPAN DISPOSIBEL (SEKALI BUANG)

Semua perlengkapan yang dipakai untuk terapi ozon bersifat disposibel artinya hanya
dipakai sekali saja setalah itu harus dibuang, dengan demikian tidak ada resiko kontaminasi.

Tenaga terampil
Semua personil yang terlibat dalam terapi ozon (dokter dan perawat) harus terlebih dahulu
mendapat pelatihan untuk melaksanakan terapi ozon, meliputi fase persiapan, pelaksanaan
dan tindakan darurat.
Dalam Buku Pedoman Pelayanan Baku Terapi Ozon yang diterbitkan oleh PERTOZI,
berisi mulai dari pengaturan organisasi unit terapi ozon, tatalaksana penerimaan medik,
petunjuk keselatan kerja dengan ozon, obat-obatan untuk gawat darurat , indikasi dan
kontra indikasi, efek samping dan semua metode aplikasi terapi ozon yang dirinci secara
detil.
Untuk meningkatkan keterampilan dokter-dokter yang tergabung dalam PERTOZI, maka
secara berkala PERTOZI membuat seminar ilmiah dan pelatihan-pelatihan yang terutama
ditujukan untuk para anggotanya.


Sumber:
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/08/18/2338
39/Uniknya-Terapi-Ozon
GAYA hidup serta udara yang sehari-hari dijalani dan dihirup masyarakat
urban, semakin memperparah kondisi kesehatan. Dan karena kondisi
perkotaan yang tidak memungkinkan kita untuk bisa sering-sering menikmati
udara yang bersih, membuat kita membutuhkan perawatan yang bisa
mendukung kesehatan menjadi lebih baik. Salah satunya lewat terapi ozon.
Terapi ozon merupakan terapi medis dengan cara memasukkan oksigen (O2)
dan ozon (O3) ke dalam tubuh melalui darah atau dari luar, menggunakan
mesin elektrik. Terapi ozon merupakan terapi pendamping yang berguna
untuk terapi medis dan kecantikan. Tujuannya, untuk mengoptimalkan
fungsi organ-organ tubuh.
Sebelum menjalani terapi ozon, pasien harus melakukan konsultasi dan
pemeriksaan fisik melalui laboratorium dengan dokter ahli. Prosedur ini
dilakukan untuk mengetahui penyakit yang diderita, adanya bibit penyakit
(misalnya kanker), jenis darah, indikasi dan kontradiksi ozon, dosis ozon
yang akan diberikan, serta metode ozon yang dibutuhkan. Terapi ini
memiliki beberapa metode, antara lain Polyatomic Oxygen Ozone Apheresis
Therapy(POOAT), yakni melalui cara dialysis (seperti metode cuci darah).
Darah pasien dikeluarkan dari tubuh, diproses dengan ozon dan difilter, lalu
dikembalikan lagi ke dalam tubuh. Setiap sesi pengolahan darah,
POOATmampu mengolah sekitar 2,4 - 3 liter darah, serta hasil bisa didapat
setelah 5 - 10 kali terapi. Lalu ada Ozonated Saline Infussion (OSI), yang
merupakan terapi ozon dengan memberikan cairan infus NaCL 0,9% yang
telah diproses dengan oksigen dan ozon terlebih dulu.
Proses ini berlangsung selama kurang lebih 20 menit sebelum diinfus ke
dalam tubuh, dan proses infus itu sendiri berlangsung selama 30 menit. Low
Pressure Ozone Gas Irrigation (LPOGI) memiliki efek terapi dan rekonstruktif
dalam memperbaiki tekstur permukaan kulit. Efek tekanan negatif (vacuum)
pada terapi LPOGI melakukan proses regenerasi dan pemulihan dari jaringan
luka yang terpapar ozon. Permukaan kulit yang bermasalah diterapi dengan
ozon suction cup selama 20 - 30 menit. Terapi ini untuk mengencangkan dan
memperbaiki kerutan, jerawat, dan selulit.
Ultraviolet Autohaemotherapy(UVAHT) mempunyai proses pemaparan sinar
UVpada darah pasien. Darah pasien dikeluarkan melalui selang
disposabledengan kecepatan tertentu, dan selama proses terapi, darah
pasien ditambahkan antikoagulan supaya tak membeku. Setelah pemaparan
sinar UV, darah dikembalikan ke dalam tubuh, dan proses ini berlangsung
selama kurang lebih 30 menit.
Dari sekian banyak metode terapi untuk kesehatan seluruh anggota tubuh
dari ujung rambut hingga ujung kaki, ozon sendiri memang memiliki banyak
manfaat. Antara lain; menghalangi pertumbuhan jaringan baru yang tidak
berguna karena sel-sel yang membelah diri dengan cepat (misalnya sel-sel
kanker), mengoksidasi plak-plak pada dinding pembuluh darah arteri/
membersihkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan besar,
meningkatkan kelenturan dan elastisitas sel-sel darah merah, merangsang
produksi sel-sel darah putih (karena sel-sel darah putih melindungi tubuh
dari virus, bakeri, jamur dan kanker), membuat sistem enzim anti-oksidan
lebih efisien, serta merusak zat-zat petrokimia; zat-zat yang memiliki
kekuatan untuk memberi beban besar pada sistem kekebalan tubuh.
Dalam terapi ozon, terkandung 0,05 - 5% O3, dan 95 - 99,5% O2 yg
berwujud gas. Jadi selain bugar, pasien wanita yang menjalani terapi juga
menjadi lebih cantik, karena menghilangkan keriput, juga anemia, ungkap
dr. Lysa Hardjono, pemilik dan pengelola Moira Clinic & Semarang
Hyperbaric Center Semarang. Ini karena terapi yang bisa dijalani oleh segala
usia ini, berguna untuk melebarkan serta melancarkan pembuluh darah.
Jumlah terapi umumnya dijalani rata-rata antara 15 sampai 20 kali, dan
pasien biasanya sudah merasakan perubahan pada terapi ke-5. Badan lebih
segar, terutama yang mempunyai penyakit berat, efeknya lebih terasa,
paparnya.
Terapi Pendamping
Secara medis, ozon merupakan terapi pendamping atau alternatif. Jadi,
terapi ini memang bisa membantu pasien yang menderita penyakit tertentu.
Seperti diabetes mellitus, kolesterol, hipertensi, atau jantung. Namun,
dengan menjalani terapi ozon bukan berarti membantu menyembuhkan,
tetapi hanya meringankan, atau mencegah. Prinsip utamanya adalah
menangkal radikal bebas yang merusak sel-sel normal, dan merangsang
pertumbuhan sel-sel baru, jelas dr. B.Neni Mulyanti, Sp.PD, internis SMC
(Semarang Medical Center) Tlogorejo.
Pasien yang masih mengkonsumsi obatobatan dari dokter, tetap
mengkonsumsinya seperti biasa, dan mengubah gaya hidup. Terapi ozon
membantu terapi utama, sehingga proses penyembuhannya lebih baik. Bagi
yang belum terkena penyakit tertentu (misalnya baru berupa gejala), terapi
ozon membantu mencegah.
Misalnya bagi penderita kanker, terapi ini membantu regenerasi sel-sel yang
telah dirusak sel-sel kanker. Meskipun begitu, bukan berarti terapi ini bisa
menon-aktifkan bakteri, virus dan jamur. Dr. Neni menjelaskan, O3
merupakan oksidator kuat.
Sehingga ketika dimasukkan ke dalam tubuh, ozon tidak hanya bereaksi
terhadap bakteri dan radikal bebas, tapi juga bereaksi dengan sel-sel tubuh
lainnya, seperti cytochrome, ubiquinol, etanol, bahkan dalam tingkat sel, O3
bisa bereaksi dengan jaringan lipid pada membran sel.
Jadi, pasien harus meminum anti-oksidan selama terapi, supaya tetap
terkendali. Meskipun sangat kecil (sekitar 0,000007%), efek samping yang
bisa timbul setelah melakukan terapi adalah pusing, mual dan alergi. Tidak
ada pantangan terhadap orang yang menjalani terapi ozon. Kecuali
melakukan suntik vitamin C.
Jika Anda baru saja selesai melakukan terapi ozon, sebaiknya tidak langsung
melakukan suntik vitamin C. Karena kedua hal ini sama-sama bersifat
antioksidan; penangkal radikal bebas. Meskipun bersifat menangkal dan
menetralisir radikal bebas, jika Anda sehat/ normal, tidak perlu melakukan
terapi ozon, karena bisa mengacaukan metabolisme

Anda mungkin juga menyukai