Anda di halaman 1dari 2

Yessy Anggia Mei

Sang Perfeksionis yang Berbuah Prestasi



AWALNYA hanya untuk mengisi waktu kosong Jessy Anggia Mei menerjuni dunia fashion designer.
Karena pada saat itu, katanya, ia tengah istirahat job fashion show dan fotoshoot.
"Sama sekali tidak ada rencana awal untuk menjadi fashion desaigner. Namun ternyata, banyak hal yang
menarik dari dunia fashion designer ini," ujarnya kepada klik-galamedia.com.
Padahal, kata Yessy, sejak kecil cita-citanya ingin menjadi dokter. Kenapa dokter? Karena dokter bias
membantu orang lain, bias menyembuhkan orang yang sakit dan membantu mereka yang tidak mampu
membeli obat-obatan.
Ia mengambil kelas fashion desaigner dari salah satu sekolah mode dan desain di Bandung. "Di sekolah
ini kita diajarkan mulai dari cara bikin baju untuk dipakai sendiri sampai akhirnya mama ngasih saran
untuk mencoba jadi pengusaha desaigner," kata Jessy.
Jessy lebih lanjur mengatakan, setelah mengenal lebih jauh tentang fashion desaigner banyak hal
menarik yang ingin lebih jauh ditekuninya. "Ternyata setelah mempelajari, banyak hal yang menarik.
Saat itu Yessy langsung tertarik untuk lebih mendalami profesi ini," ungkap Yessy.
Gadis manis kelahiran Bandung pada 6 Mei 1994 ini mengatakan, dunia fashion desaigner selain
memberikan tantangan tersendiri juga mendatangkan kesenangan tersendiri. Tantangannya, kata Yessy,
ia dituntut untuk terus kreatif menciptakan kreasi-kreasi baru atau dituntut terus inavatif.
"Untuk menjadi seorang yang kreatif kita dituntut terus mempelajari hal-hal baru dan kecenderungan
yang berkembang, atau trend yang sedang berkembang di masyarakat. Ini kan tidak mudah menuntut
kita untuk terus belajar dan belajar dari berbagai literasi," katanya.
Senangnya, katanya lebih lanjut, setelah hasil karyanya bisa dipakai orang lain dan orang itu
menyenanginya, kepuasannya tak bisa dinilai dengan uang.
"Duh senengnya melihat orang puas memakai pakaian yang saya desain. Membuat orang senang itu
benar-benar menjadikan kepuasan tersendiri dan tak ternilai dengan uang. Maka dibikin enjoy ajalah,"
ungkapnya.
Apalagi ia sekarang merasa punya banyak teman. Kemana-mana jalan tak sedikit orang yang
menyapanya. Tapi yang jelas, aku bias seperti ini karena dukungan dan doa dari Mama yang gak pernah
capek dan selalu menyemangati aku, nemenin aku di setiap job fashion show atau photoshoot. Juga
adik-adikku yang terus mendukung, keluarga besarku, Om Nova yang karena saran dan masukannya aku
masuk sekolah modeling, dan banyak lagi dukungan dari teman-teman, unglap Yessy.

Perfeksionis
Yang luar biasa, pemilik tinggi dan berat 170 cm/55 kg putri pertama dari empat pasangan A . Achmed
(54) dan Dian Andriana Julia (49) ini setiap menekuni sebuah profesi dilakukannya dengan sungguh-
sungguh, sehingga bukan saja hasilnya yang bagus namun juga membuahkan prestasi.
Seperti ketika ia menerjuni bidang fashion di Galazema Broadcasting School, sebelum muncul
ketertarikannya menjadi fashion desaigner, membuahkan prestasi sebagai "The best student 2013.
"Kalau Model sih karena dari kecil mama suka mengikut sertakan aku ke lomba-lomba model kaya
catwalk, photo sama ikut karnaval juga," ungkapnya.
Keseriusannya saat menekuni dunia model nampak saat pertama gabung dengan Galazema
Broadcasting School. Fosturnya saat itu jauh dari seorang modelling. Namun hanya dalam tempo tiga
bulan, ia mampu "menyulap" performancenya dari tomboy, jutex dan tubuh gemuk menjadi feminin,
dan ramping.

"Mungkin karena upaya keras yang Yessy lakukan, dalam tiga bulan sudah bisa tampil sesuai kebutuhan
dunia modelling.
Ternyata, saat di Galazema sudah ada tawaran tampil di beberapa fashion show," ungkapnya.
Kata Yessy, karena pengenalannya dengan dunia model dan fashion show, ia sering membawakan baju-
baju dari desaigner.
"Dan sekarang, Alhamdulillah aku bisa menjadi designer dengan brand sendiri yaitu 'J.A.M by
Jessy'. Dari pengalaman di dunia model pula aku sulap ruang tamu dirumahku menjadi butik kecil dan
bisa membuka toko di Mall ITC Bandung," katanya.
Begitu pula ketika ia menerjuni dunia seni peran, ia berhasil tampil di beberapa film televisi (FTV),
seperti Tombo Ati
"Mereka Memang Ada" yang tayang di Trans TV, "Asrama Dara Bunda", tampil di acara "Ceriwis", icon
model Cevrolet, dan ambassador best skin 2013.
"Alhamdulillah, aku sangat-sangat bersyukur untuk setiap kesempatan yang Allah kasih, bisa aku
manfaatkan dengan baik sehingga bisa seperti sekrang ini," ujarnya tersenyum. (yuyun dera/GM)

Anda mungkin juga menyukai