Anda di halaman 1dari 2

PROSES PENCERNAAN DAN METABOLISME LIPID

Proses pencernaan lipid secara mekanik sudah dimulai ketika makanan yang mengandung lipid
masuk kedalam rongga mulut. Pencernaan mekanik ini dibantu oleh gigi dan saliva untuk
mengaduk makanan dalam rongga mulut. Proses pencernaan lipid secara kompleks dimulai pada
saat lipid memasuki duodenum. Didalam lambung lipid hanya mengalami pencernaan mekanik
saja melalui remasan dinding otot lambung. Ketika lipid dalam bentuk kimus masuk kedalam
lumen duodenum maka mukosa dari duodenum akan melakukan pembebasan sekretin sebagai
respon dari kimus yang asam. Sekretin selanjutnya dibawa oleh darah ke pancreas, tempat zat ini
merangsang sel sel duktus untuk meningkatkan sekresi cairan encer kaya akan NaHCO
3
kedalam duodenum. Mekanisme ini merupakan sistem kontrol untuk memelihara netralitas
kimus didalam usus. Jumlah sekretin yang dikeluarkan proposional dengan jumlah asam yang
masuk ke duodenum, sehingga jumlah NaHCO
3
yang dikeluarkan setara dengan keasamaan
duodenum. Hati adalah organ metabolic terbesar dan terpenting dalam tubuh , organ ini dapat
dipandang sebagai pabrik biokimia utama tubuh. Perananya dalam pencernaan adalah sekresi
garam empedu. Empedu secara terus menerus dihasilkan oleh hati dan dialihkan ke kantung
empedu diantara waktu makan.pengeluaran garam empedu dirangsang oleh hormone
kleositokinin yang diskresikan oleh mukosa duodenum ketika terdapat lemak dalam usus.
Empedu masuk kedalam duodenum melalui lubang duktus bilaris, lubang ini dijaga oleh sfingter
oddi yang berfungsi mencegah empedu masuk ke duodenum kecuali pada waktu pencernaan.
Garam empedu berguna untuk kebutuhan emulsi lemak agar mempermudah dan memaksimalkan
kerja enzim lipase. Empedu memngandung beberapa konstituen organik ,yaitu garam empedeu,
kolesterol, lesitin, dan bilirubin dalam sutu carian encer alkalis. Garam empedu adalah turunan
kolesterol. Garam empedu membantu proses pencernaan lemak melalui efek deterjen dan
mempermudah penyerapan lemak dengan ikut serta dalam pembentukan misel . Efek deterjen
yang dimilki oleh garam empedu merujuk pada kemampuan garam empdedu untuk mngubah
globulus lemak menjadi emulsi lemak yang terdiri dari butiran lemak dengan garis tengah rata
rata 1 mm yang membentuk suspense didalam kimus cair sehinnga luas permukaan untuk tempat
lipase bekerja bertambah, sehingga mengefisiensi waktu pencernaan lemak. Muatan (-) yang
sama pada ujung hidrofilik garam empedu membuat partikel partikel kecil lemak yang tadi
sudah diemulsi tidak akan bersatu kembali karena, adanya persamaan muatan, yang mana
menurut hokum fisika muatan yang sama akan tolak menolak. Pengemulsian itu memudahkan
kerja dari enzim lipase karena akan meperluas luas permukaan lemak, Enzim lipase yang
dirangsang oleh hormon sekretin yang diskresikan oleh mukosa duodenum sebagai respon
adanya lemak dalam usus. Enzim ini berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan dua
monogliserida. Karena lipid adalah molekul yang tidak larut dalam air, lipid membutuhkan alat
angkut dalam lumen yang cair . Alat angkut ini yang disebut dengan misel. Misel merupakan
formasi dari steriod,lesitin dan garam empedu yang membantu proses penyerapan lemak dengan
melarutkan zat tak larut air dibagian tengahnya (hidrofobik). Setelah lemak diabsorpsi misel
kembali kehati untuk didaur ulang. Lemak (asam lemak dan monogliserida) tadi dibawa kedalam
jaringan limfatik yang dikemas oleh RE halus dalam bentuk lipoprotein yang kemudian dibawa
kehati.
Bila ada kelebihan lemak dalam tubuh, maka lemak akan disimpan didalam jaringan adiposa
dalam bentuk triasilgliserida. Didalam hati terjadi beberapa proses metabolisme lipid. Seperti
oksidasi lemak untuk memecah asam lemak sehingga mendapatkan energi guna kepentingan sel.
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah dalam mitokondria atau
dalam peroksisom bagi lemak dngan rantai sangat panjang untuk menghasilkan asetil-KoA.

Anda mungkin juga menyukai