Anda di halaman 1dari 18

REVISI ASKEP ASD

(ATRIAL SEPTAL DEFECT)








di susun oleh:

1. Angga Maulana Sahputra 110601041
2. Linda Stevian 110601055
3. Ratna Ayu Susiyanti 110601063

S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2011 2012
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Telp / Fax (0321) 870214 Jombang
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas rahmat dan izin Allah SWT, kami selaku tim penyusun
makalah ini, dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul Defek Septum Atrium (ASD). Membahas mengenai bagaimana
memberikan asuhan keperawatan yang tepat, bagaimana gangguan tersebut dapat terjadi. Tidak
lupa kami selaku tim penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang mendukung Makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan.. Tak ada Gading yang tak Retak kami menyadari Makalah ini masih memiliki
kesalahan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan pada
makalah-makalah selanjutnya.












Jombang, 18 Juni 2012

Wassalam




Tim Penyusun

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S
DENGAN PRE OPERASI ASD

I D E N T I T A S PASIEN

Nama : Nn. S
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Batu I no 21 RT 04 RW 016 Cibodas Tangerang
Tanggal Masuk : 05 Juni 2012
Tanggal Pengkajian : 05 Juni 2012
Diagnosa Medis : ASD II Pre ASD 06 Juni 2012

I . RI WAYAT KEPERAWATAN

1 . K e l u h a n U t a m a
Sesak napas, mudah kelelahan bila melakukan aktivitas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sering merasa sesak nafas dan kadang terasa mudah
lelah bila aktivitas berat dan bertahap hilang bila aktivitas dihentikan atau
dengan istirahat.
Pasien datang ke RSJHK karena direncanakan akan dilakukan operasi
ASD pada tanggal 06 Juni 2012.




3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mengalami batuk pilek dan cepat lelah saat aktivitas
dan pasien datang ke RSU Tangerang untuk berobat, kemudian dilakukan
pemeriksaan RO thorak dan Echocardiografi dan didapatkan adanya kebocoran
pada sekat jantung, sehingga pasien dirujuk ke poli RSJHK untuk dilakukan
tindakan selanjutnya.
Pasien mengetahui ada kebocoran pada sekat jantung 6 bulan yang lalu.

II. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
BB : 46,5 kg
TB : 158 cm
Tekanan Darah : 119/58 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
RR : 22 x/mnt
Suhu : 36 C

III. PEMERIKSAAN PERSISTEM
a. Sistem Penginderaan
- Konjuntiva tidak anemis
- Sclera tidak icteric
b. Sistem Pernafasan
Nafas spontan tanpa menggunakan otot bantu pernafasan atau oksigen
c. Sistem Pencernaan
Tidak kelainan
d. Sistem Kardiovaskuler
- Leher : JVP 3 + 5
- Jantung : Palpitasi tidak ada
Bunyi jantung S1-S2
Bising sistolik ejeksi halus di sela iga 2 parasternal kiri

e. Paru-paru : Auskultasi suara nafas vesikuler
Bentuk dada simetris
Ronchi/ Wheezing tidak ada
RR: 20x/menit
Pergerakan dada simetris
Tidak menggunakann otot acesoris

POLA KONSEP DIRI
1. Citra Tubuh:
Adalah bagaimana sikap seseorang terhadap tubuhnya secara dasar &
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk
dan fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu.
2. Ideal Diri:
Bagaimana klien mempersepsidia harus berperilaku sesuai dengan standart
perilaku. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3. Harga Diri:
Bagaimana penilaian klien terhadap hasil pencarian yang di capai dengan
menganalisis sejauh mana perilaku yang sesuai dengan ideal diri. Jika
individuselalu sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika
mengalami kegagalan cenderung harga dirinya rendah.
4. Peran Diri:
Bagaimana pola perilaku nilai yang di harapkan klien berdasarkan
fungsinya di dalam masyarakat.

POLA PERSEPSI TATA LAKSANA HIDUP SEHAT
1. Bagaimana kebiasaan klien dalam tata cara hidup sehat (pola makan termasuk
makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari,
menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat)
2. Pasien mampu melakukan aktivitas yang ringan saja seperti menyapu
lantai, karena bila melakukan aktivitas yang berat akan terasa lelah sakali.

POLA NUTRISI
Frekuensi makan 3x/hari, mual muntah tidak ada, nafsu makan baik, minum +1550 cc/hari

P O L A E L I M I N A S I
BAB 1x/ har i t er akhi r t anggal 05 J uni 2012 pada pagi har i
dengankonsistensi lunak warna kuning dan jumlah banyak.
BAK 3-5x/hari dan BAK lebih sering pada hari senin dan kamis karena minum obat
lasix.

POLA ISTIRAHAT TIDUR
T i d u r c u k u p 6 - 8 j a m/ h a r i , t a p i ma l a m i n i a g a k s u l i t t i d u r
k a r e n a c e ma s memikirkan apakah operasi akan berjalan lancar atau tidak dan pasien
tampak sering terbangun.

POLA PSIKOSOSIAL
Orang yang berpengaruh adalah keluarga terutama orang tua. Pasien menjalani sholat 5
waktu sesuai dengan agama yang dianut. Biaya RS dijamin oleh PT.Askes. Pasien
terlihat tampak tegang. Pasien mengatakan menerima keadaan bila ada luka di daerah
dada nya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a . E l e c t r o c a r d i o g r a m Irama teratur QRS rate 70x/mnt, gel.P
normal interval PR 0,20 dtk, gel.QRS>0,12 dtk, M Shape di V2-V4,
II, III, aVF, gel R lebih tinggi di precordialkanan( Kesan RBBB,
RVH)
b . R O T h o r a x CTR 55%. Segmen pulmonal menonjol, vaskularisasi
meningkat, tulang baik,costoprenik dan cardioprenik baik.
c . E c h o c a r d i o g r a f i ASD I I L- R s hunt , TR moder at e, PH
moder at e, f ungs i s i s t ol i k LV dal am batas normal dengan EF 55%,
fungsi diastolic normal, kontraksi RV baik.
d . L a b o r a t o r i u m
Hematologi:
Hb 13,1 gr/dl HT 41 Leucosit 6300 Trombosit 184.000 Gol. Darah B/+
Coagulasi:
BT 2 CT 4 PT 12,5 (NK 11,9) APTT 23,0 (NK 33,2)
Liver Fungsi:
Albumin 4,6 Globulin 2,7 Bil.Total 1,46 Bil. Direx ),41 Bil. Indirex
1,05SGOT 19 SGPT 17
Renal FungsiUreum 17 BUN 7,94 Creatinin 0,9
AGDA pH 7,43 PCO2 37 PO2 108 HCO3 24,3 ABE 0,8 SaO2 95,2%

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan hiperventilasi yang di tandai
dengan RR: 22x/menit
2. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan penurunan volume
sekuncup yang di tandai dengan TD: 119/58 mmHg
3. Resiko kekambuhan yang berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap aturan
terapeutik, tidak mau menerima perubahan pola hidup yang sesuai.
4. Cemas yang berhubungan dengan rasa takut dan kematian, penurunan status
kesehatan, situasi krisis, ancaman atau perubahan kesehatan.
5. Resiko intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan supply
dan demand ke jaringan.










ANALISA DATA
NS. DIAGNOSIS:
(NANDA-I)
Pola napas tidak efektif

DEFINITION:
Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat
DEFINING
CHARACTERISTIC
























Perubahan kedalaman pernafasan
Perubahan ekskursi dada
Melakukan posisi tiga titik
Bradipnea
Penurunan tekanan ekspirasi
Penurunan tekanan inspirasi
Penurunan ventilasi semenit
Penurunan kapasitas vital
Dipsnea
Peningkatan diameter anterior-posterior
Pernafasan cuping hidung
Orthopnea
Fase ekspirasi memanjang
Pernafasan bibir mencucu
Takipnea
Penggunaan otot aksesoris untuk bernafas
















RELATED FACTORS:
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Gangguan kongestif
Keletihan
Hiperventilasi
Syndrome hipoventilasi
Gangguan Muskuloskeletal
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromoscular
Obesitas
Nyeri
Gangguan Persepsi sensori
Keletihan otot pernafasan
Cedera medulla spinalis
A
S
S
E
S
S
M
E
N
T

Subjective data entry

Sesak nafas
Objective data entry
Tanda- tanda Vital
Tekanan darah : > 119/58 mmHg
Nadi : > 70x/menit
Suhu : > 36 C
RR : > 22x/menit
D
I
A
G
N
O
S
I
S

Client
Diagnostic
Statement:
Ns. Diagnosis (Specify):

Risiko nyeri tulang & persendian
Related to: Risiko nyeri disebabkan sebagai akibat
dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat
oleh sel darah putih.





Inisial Pasien : Nn. S
Nama Mhs : oleh kelompok
Tanggal : 05 Juni 2012
Diagnosa Keperawatan : Pola napas tidak efektif
Definisi : Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat
NIC NOC
INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDICATOR
1. Pengaturan jalan
nafas ( 3140)

Def:
Memberi kemudahan
jalan nafas
Pengaturan jalan nafas ( 3140) :
Membuka jalan nafas,gunakan
teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu.
Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
Mengidentifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas buatan.
Melakukan fisioterapi dada
Mengeluarkan secret dengan batuk
atau suction.
Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan.
2. Status pernafasan : Jalan
udara dengan jelas (0410)
Def:
Membuka, membersihkan
jalan tracheobronchial untuk
pertukaran gas
Kecepatan bernafas (4)
Irama bernafas (3)
Kedalaman inspirasi (3)
Kemampuan untuk
membersihkan lendir (5)
Kegelisahan (5)
Ras takut (4)
Mencekik (5)
Adventitious bunyi nafas (5)
Bunyi sangau (5)
Hembusan Nafas (5)
Sesak pada posisi diam(4)
Sesak dengan penggunaan
Memberikan bronkodilator bila
perlu.
Mengatur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
Memonitor espirasi dan status O2
lembut (5)
Penggunaan otot aksesori
Batuk (5)
Akumulasi dahak (4)
Agonal pernafasan (5)
2. Memonitor
pernafasan (3350)
Def :
Menganalisa dan
mengumpulkan data
pasien untuk
memastikan jalan
pertukaran udara dan
gas.





Respiratory Monitoring (3350)
Memonitor rata-rata
kedalaman, irama dan usaha
espirasi
Mencatat pergerakan dada,
amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
Memonitor suara nafas seperti
dengkur
Memonitor pola nafas:
bradipnea, takipnea, kusmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes,
biot
Mencatat lokai trakea
Auskultasi suara nafas, catat
2. Status Pernafasan
ventilasi (0403)
Def:
Udara yang masuk dan
keluar di paru-paru.
Kecepatan bernafas (5)
Irama bernafas(5)
Kedalaman inspirasi (4)
Bunyi perkusi (5)
Volume tidal (5)
Kapasitas vital (4)
Penggunaan otot
aksesori (5)
Penarikan kembali dada
(5)
Tes fungsi pulmonal (4)
Bibir berkerut saat
bernafas (5)
Sesak nafas saat tidur(4)
Sesak saat beraktifitas
(5)













area penurunan/ tidak adanya
ventilasi atau suara tambahan
Menentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi crakles
dan ronkhi pada jalan
nafasutama
Auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasil
Orthopnea (4)
Komuniasi lemah (5)
Akumulasi dahak (4)
Ekspirasi lemah (5)
Bising Auskultasi (5)


NURSING CARE PLAN
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI
1. C e m a s b / d
a k a n
d i l a k u k a n tind
akan operasi
S : Pasien
mengatakancemas
apakah operasiakan
berjalan lancer
atautidak
O : Pasien terlihat
tampak tegang
Rasa cemas berkurang
dalamwaktu 2 jam
setelah di intervensi
Dengan criteria :
- Pasien
tampak tenang dan
rileks
- muka tidak tampak
tegang
1. Kaji tingkat rasa cemas dan
penyebab primer
2. Kaji tingkat informasi pasien
intuk mengidentivikasi
kesalah pengertian
sehubungan dengan operasi
3. Lengkapi, klarifikasi dan
validasi informasiyang sesuai
dengan kondisi
- Persiapan operasi yang telah
dan akandilakukan
- Pemeriksaan yang dilakukan
sebelumoperasi
- Puasa, laxan, obat, persiapan
kulit
- Kunjungan tim bedah dan
anasthesi- Jadwal operasi dan
jam berangkat
- Orientasi ICU
4. Diskusikan keadaan ruang
operasi dandimana keluarga
akan menunggu
5. Latihan nafas dalam dan batuk
efektif
6. Kaji koping pasien dan
anjurkan pasien untuk banyak doa
7. Libatkan keluarga untuk memberikan
dukungan moril
2. R e s i k o
i n t o l e r a n s i
aktivitas b/d
ketidak seimbangan
supply dan demand O
2

ke jaringan
S : Pasien
mengatakanhanya
mampu
melakukanaktivitas
ringan karena bila
melakukan
aktivitas berat akan
terasa capesekali
O : -
Dapat
mempertahankan
tingkat aktivitasyang
optimalselama perawa
tan
Dengan criteria :
- Pasien mampu
melakukan aktivitas
yang ringan
1.Kaji tingkat aktivitas yang dapat
dillakukan
2.Kaji dan monitor respon pasien
terhadap aktivitas dan adanya gejala
yang timbul
3.Bantu pasien pada aktivitas yang
tidak dapatdilakukan sendiri

EVALUASI CATATAN PERKEMBANGAN

DX TGL/WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
1 07-06-2012
22.00























08-06-2012
07.00
Mengkaji tingkat rasa cemas dan
penyebabcemas (cemas sedang, karena akan
dilakukanoperasi besok pagi)Melengkapi,
mengklarifikasi,memvalidasi informasi
- P e r s i a p a n o p e r a s i y a n g t e l a h
d a n a k a n dilakukan
- P e m e r i k s a a n y a n g t e l a h
d i l a k u k a n sebelum operasi
- P u a s a , o b a t , l a x a n , p e r s i a p a n
k u l i t
- K u n j u n g a n t i m b e d a h d a n
a n a s t h e s i
- J a d w a l o p e r a s i d a n j a m
b e r a n g k a t
- O r i e n t a s i I C U
(pasien mengatakan terasa lebih rileks
dantenang untuk menghadapi hari esok)
- Mendiskusikan keadaan ruang operasi dan
dimana keluarga akan menunggu
- Mereview ulang latihan yang telah
dilakukandengan petugas fisiotherapi
- Mengkaji koping pasien dan anjurkan
pasien untuk banyak berdoa (bila rasa
tegang/cemas pasien selalu berdoa)

Melibatkan keluarga untuk bersama-
sama berdoa sebelum berangkat ke ruang
operasi
07-06-2012 jam 22.30
S : Pasien
mengatakanterasa lebih
rileks dantenang
O : Pasien terlihat
tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Lanjut intervensi
- Mensuport pasien
untuk tenang dan terus
berdoa
- Melibatkan keluarga
untuk berdoa bersama
-Sama sebelum berangkat
ke ruang operasi
2. 09-06-2012
22.00




23.30



04.15




05.00




06.00
Mengkaji aktivitas yang dapat dilakukan
oleh pasien (pasien masih mampu
melakukanaktivitas sendiri dengan perlahan
seperti BAK,BAB ke kamar mandi, makan
minum sendiri )

Memonitor respon pasien terhadap aktivitas
setelah ke kamar mandi untuk BAK (tidak
ada keluhan cape/sesak)

Memonitor respon pasien saat BAB setelah
diberi YAL solution dan menganjurkan
pasien untuk tidak mengejan ( BAB keluar
sudah cair,keluhan cape tidak ada)

Mengobservasi TTV ( TD 112/63mmHg,
HR 80x/mnt )
Melakukan cukur pada daerah axila,
pubis,daerah dada pasien

Memonitor respon pasien setelah
mandi bethadine dengan menggunakan
sower ( keluhan cape sedikit )
Menganjurkan pasien untuk istirahat
09-06-2007 jam 07.00
S : Pasien
mengatakanmasih mampu
melakukanaktivitas sendiri
dan rasacape sedikit
setelah mandi
O : -
A : Masalah
teratasisebagian
P : Lanjut intervensi-
Monitor respon pasien
setelah aktivitas

Anda mungkin juga menyukai