Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
- Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan hemoglobin dalam darah.
2. Tujuan Khusus
- Mengetahui kadar Hb dengan metode Sahli.
B. METODE
Metode yang digunakan adalah metode Sahli
C. PRINSIP
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCL 0,1N,
lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi
dengan warna standard pada alat standart hemoglobinometer.
D. DASAR TEORI
Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen
dari paru-paru ke jaringan tubuh dan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru.
Hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi dan memiliki afinitas terhadap
oksigen untuk membentuk oksihemaglobin di dalam eritrosit. Dari mekanisme tersebut
dapat berlangsung proses distribusi oksigen dari pulma menuju jaringan (Pearce, 1991).
Pada hemoglobin manusia dewasa normal (hemoglobin A), terdapat 2 jenis rantai
polipeptida yang dinamakan rantai dan rantai . Pada rantai , masing-masing
mengandung 141 gugus asam amino, sedangkan pada rantai masing-masing mengandung
146 rantai asam amino.
Adanya hemoglobin dalam darah ini menyebabkan eritrosit berwarna merah, karena
hemoglobin merupakan penyususn 30% dari total isi eritrosit (Mutshler,
1991).Hemoglobin mempunyai berat molekul penyususn 64.450 dan merupakan suatu
molekul yang dibentuk oleh 4 rantai polipeptida, dimana pada tiap polipeptida melekat
pada gugus heme. Heme adalah suatu turunan porfirin yang mengandung besi
(Fe).Polipeptida ini dinamai secara bersama sebagai bagian dari globin dari molekul
hemoglobin. Adapun fungsi dari hemoglobin ini sebagai alat transportasi serta membawa
hasil akhir proses respirasi CO
2
.
Nilai normal :
Pria : 14- 16,5 g/dl
Wanita : 12- 14 g/dl
wanita hamil : 11,0 - 16,5 g/dL
balita : 12,0 -14,0 g/dL
bayi : 13,5 - 19,5 g/dL
Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam
diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus yang ada
dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari pemeriksaan hemoglobin
ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesehatan pada pasien, misalnya
kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia.
Ada beberapa metode pemeriksaan hemoglobin. Diantara metode pemeriksaan
hemoglobin yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang paling sederhana
adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah metode Cyanmethemoglobin
(Bachyar, 2002).
Prinsip metode sahli adalah hemoglobin dalam darah oleh HCl menjadi hematin
asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat
tersebut. Penggunaan HCl pada metode ini, bertujuan untuk meliliskan eritrosit sehingga
Hb yang terdapat dalam eritrosit dapat keluar dan bereaksi dengan HCl membentuk asam
hematin. Metode sahli kurang naik karena tidak semua jenis HB dapat diubah menjadi
asam hematin seperti karboksi methemoglobin, sulfathemoglobin.
Sementara itu, metode cyanmethemoglobin, Hemoglobin diubah menjadi
cyanmethemoglobin dalam larutan yang berisi larutan kalium ferfisi anida dan kalium
sianida. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang nm atau filter hijau. Larutan
drabkin yang dipakai pada cara ini mengubah menjadi cyanmethemoglobin (L.
Gandasebrata, 1984).
Manfaat Pemeriksaan.Hb Sahli:
Mengetahui adanya perdarahan tersembunyi
Mengetahui sebab-sebab penyakit
Mengetahui index erytrosit
Untuk persiapan operasi

Syarat penilaian Hb sahli
Skala menghadap kedepan
Standar tidak memucat
Cahaya harus terang
Setinggi miniskus bawah
Darah senantiasa tercampur rata pd px

Px hb sahli masih digunakan karena:
Caranya mudah
Cukup teliti
Hasilnya mudah dipercaya
Bermanfaat pada daerah pedesaan
Cara sahli bukan cara yang teliti karena :
Hematin asam bukan larutan sejati
Alat tidak bisa distandarkan
Tidak semua Hb bisa diubah mjd hematin asam

Sumber kesalahan pemeriksaan Hb metode Sahli
- Dari darah :
Volume tidak tepat 20cmm
Darah tidak keluar semprna dari pipet
Darah tidak tercampur rata
- Dari cara kerja :
Terlalu banyak pengenceran
Tidak baik mengaduk campuran darah dan asam saat pembacaan
Ada gelembung udara
Membandingakan warna pada cahaya kurang terang

Penyebab tinggi palsu
Waktu lebih dari 3menit
Banyak gelembung udara
Standar warna memucat
Darah diujung pipet tidak dihapus

Penyebab rendah palsu
Pipet Hb kotor
Tusukan kurang dalam
Ujung pipet tidak rata
Pipet basah
Pemipetan krang dari 20cmm
Darah dalam pipet tidak dibilas
Kadar hb pada orang dataran tinggi
Kadarnya tinggi, karena semakin tinggi suatu tempat maka kadar O
2
semakin
rendah, sehingga kadar O
2
yang diangkut dalam jaringan menurun sehingga
mempengaruhi sumsum tulang untuk memproduksi erytrosit, krn jmlh erytrosit
meningkat maka kadar Hb tinggi

Kadar hb pada keadaan gagal ginjal dan sindroma nefrotik
Kadarnya rendah, karena ginjal rusak dan tidak dapat membentuk hormon
erytropoetin yang merupakan hormon pembentuk eritrosit, karen itu kadar Hb
menjadi rendah

E. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Pipet HB sahli volume 20 mm 3 (20 mikro liter = 0,02 ml)
2. Hemoglobinometer Sahli: standar hemoglobin dengan warna pembanding
3. Batang pengaduk
4. Tabung pengencer hemometer
5. Spatula pipet Pasteur
6. Kertas saring/tissue/kain kassa kering
BAHAN PEMERIKSAAN :
1. Darah yang telah di beri antikoagulan / EDTA
REAGEN :
1. Aquades 2. Asam klorida 0,1N

F. CARA KERJA
1. HCL 0,1 N dimasukkan kedalam tabung pengencer hemometer sampai tanda 2.
2. Darah yang telah diberi EDTA dihisap sebanyak 20l, dibersihkan ujung luar
pipet, lalu dimasukkan ke dalam tabung Hb yang telah berisi larutan HCL 0,1 N.
3. Darah dan HCL 0,1 N dicampur, dibilas pipet dengan larutan HCl 0,1N yang ada
dalam tabung tersebut sampai bersih, hapuslah kelebihan darah yang masih
menempel pada bagian luar pipet dengan tissue dan hati-hati agar jangan sampai
terjadi gelembung udara.
4. Isi tabung dikocok sampai homogen supaya terjadi hematin asam yang berwarna
coklat tua karena darah dan HCl bersenyawa
5. Aquadest ditambahkan setetes demi setetes sampai warna sama dengan standart
warna pada alat hemoglobinometer. Setiap kali penambahan aquadest harus
dikocok sampai homogen.
6. Kadar Hb dibaca dalam satuan gram/dl.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, W.F. 2001. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pearce, C.E. 1991. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Kee, L.J. 1997. Pengukuran Kadar
Hemoglobin.http://widablog.blogspot.com/2011/11/pengukuran-kadar-hemoglobin.html
Bachyar. 2002. Metode Pemeriksaan
Hemoglobin.http://www.psychoplogymania.com/2012/o9/metode-pemeriksaan-
hemoglobin.html

Anda mungkin juga menyukai