Anda di halaman 1dari 24

Modul VII

Strategi Bersaing, Organisasi


Belajar,
dan Budaya Organisasi
(Ancilla K Kustedjo)
EKMA4116 Manajemen
KEGIATAN BELAJAR 1

STRATEGI BERSAING, INOVASI,
DAN ORGANISASI BELAJAR
Kenapa Persaingan itu Perlu?
Setiap keunggulan akan mengalami Aus
Mempertahankan keunggulan bertahan lama
merugikan diri sendiri
Tujuan suatu strategi adalah meruntuhkan
keungulan yang dimiliki, menciptakan
keunggulan baru
Mengambil inisiatif dengan langkah-langkah
pendek
Jenis Arena Persaingan
1. Harga dan Kualitas
Arena persaingan yang paling sederhana perusahaan dituntut
mempunyai diferensiasi yang tinggi (cth:persaingan di mobile phone)

2. Waktu dan Pengetahuan
Berusahan memasuki pasar lebih dahulu dengna penguasaan
teknologi

2. Wilayah Kekuasaan
Berusahan membatasi jumlah pesaing dalam wilayah kekuasaan
dengan membuat perintang masuk (entry berriers)

4. Saku Tebal (Deep-Pocket)
Menggunakan sumberdaya yang lebih banyak dibandingkan pesaing
Inovasi dan Keungulan
bersaing
Inovasi:
proses dan atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan /
mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru,
yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan
(terutama ekonomi dan sosial)

Organizational Knowledge Creation
Kapabilitas dari perusahaan dalam menguasai berbagai
pengetahuan baru, selanjutnya mnrapkannya dalam dunia kerja
sehingga mampu menciptakan produk ungulan, dan merupakan
landasan untuk melakukan inovasi secara terus menerus
Proses terciptanya inovasi
Knowledge Creation
(Menguasai Pengetahuan Baru)
Continuous Innovation
(inovasi secara berkelanjutan)
Competitive Advantage
(Keunggulan Bersaing)
Keunggulan bersaing dimulai
dari penguasaan terhadap ilmu
pengetahuan

Melalui knowldege creation
yang berkelanjutan, perusahhan
akan melahirkan suatu inovasi-
inovasi

Persaingan di masa depan
merupakan persaingan
memperebutkan opportunity
share daripada market share
Peran SDM dalam Mewujudkan
Organisasi Belajar
Organizational Knowledge Creation
SDM yang berkualitas

Peter senge(1990)
Organisasi yang paling berhasil adalah perusahaan
yang disebut organisasi belajar, yang hanya dapat
diwujudkan melalui individu-individu pembelajar
(knowledge worker), sehingga akan menghasilkan
produk/jasa yang inovatif, dan menghasilkan
keunggulan yang abadi
Definisi Organisasi Belajar
Peter Senge
organisasi yang secara terus menerus
mengembangkan kemampuan untuk menciptakan
masa depan yang lebih baik

Gravin(1993)
pengorganisasian kreatifitas, kompetensi, dan
transfer pengetahuan yang diharapkan mampu
memperbaiki perilaku keorganisasian sebagai
dampak dari pengetahuan baru tersebut
Ciri-ciri Organisasi Belajar
Memandang ketidakpastian lingkungan sebagai kesempatan
untuk berkembang
Menciptakan pengetahuan baru dengan menggunakan
informasi yang ojectif
Antusias terhadap perubahan
Mempunyai budaya umpan-balik dan keterbukaan
Mendorong rasa tanggung jawab pada semua jajaran
Mendorong para manajer untuk menjadi pembimbing
Mempunyai pandangan menyeluruh dan sistematis
Mempunyai visi, tujuan, dan nilai-nilai yang dipahami dan
disepakati bersama.
Dsb.. (modul 7 hal 7.10-7.11)
Faktor yang mewujudkan Organisasi
Belajar
Penguasaan/Pengembangan individu
Pembelajaran dalam Kelompok
Visi Bersama
Budaya pembelajaran dalam organisasi
Struktur dan sistem yang mendukung
KEGIATAN BELAJAR 2

BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
Suatu filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai yang
menjadi pedoman seluruh jajaran anggota oranisasi
dalam menghadapi masalah eksternal dan internal
sehingga senua jajaran anggota organisasi enerima an
memahami filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai
tersebut sebagai dasar bertindak dan berperilaku
Tingkatan Budaya Perusahaan
ARTIFAK
Struktur organisasi
Nilai-nilai yang didukung
Strategi sasaran, filosofi (alasan
yang didukung)
Asumsi Dasar
(Bahawa sadar, keyakinan yang
dianggap sudah ada
1. Artifak
hal-hal yang dapat dilihat dan
dirasakan jika seseorang
berhubungan dengan sebuah
kelompok baru dengan budaya yang
tdk dikenalnya ctn. Produk, Jasa,
Struktur organisasi

2. Nilai-Nilai yang didukung
Nilai-nilai utama dari perusahaan
yang merupakan alasan pegawai
untuk berkorban memberikan yang
terbaik untuk perusahaan

3. Asumsi Dasar
Keyakinan yang dianggap sudah
mengakar oleh anggota organisasi
Karakteristik Budaya Perusahaan
1. Inisiatif individual
2. Toleransi terhadap Resiko
3. Arah
4. Integrasi
5. Dukungan Manajemen
6. Pengawasan
7. Identitas
8. Sistem Imbalan (Reward)
9. Toleransi terhadap Konflik
10. Pola komunikasi
# (modul 7 hal 7.21-7.22)
Budaya dan Kinerja
Perusahaan
Teori 1: Suatu Budaya perusahaan dianggap kuat apabila nilai-nilainya
sudah terinternalisasi secara mendalam dan dipegang teguh oleh para
organisasi tersebut
Jika terdapat nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut bersama maka
anggota tersebut akan mempunyai komitmen sehingga mereka lebih
kompak
Akan menghasilkan keseragaman arah dalam mencapai tujuan

Teori 2: Kinerja akan meningkat jika budaya perusahan sesuai dengan
Konteks industrynya
Suatu budaya dikatakan baik apabila budaya tersebut serasi dan selaras
dengan kontek atau kondisi objektif industry

Teori 3: Budaya yang adaptif mampu meningkatkan kinerja dalam jangk
waktu panjang
Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus mampu mengadaptasikan diri
dengan kepentingan para stakeholder
Manfaat Budaya Perusahaan
1. Mengarahkan sumber daya manusia dalam
mencapai visi, misi, perusahaan tersebut
2. Meningkatkan kekompakan tim antar unit kerja divisi
3. Membentuk dan memperbaiki perilaku
keorganisasian pada segenap SDM dalam
perusahaan tersebut dengan cara mendorong
perpaduan sehingga memungkinkan perusahaan
bekerja lebih baik
4. Meningkatkan motivasi Pegawai karena mereka
sudah mempunyai nilai-nilai, kepercayaan yang
diyakini dan disepakati sehingga menjadi lebih loyal
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Merubah Budaya Perusahaan
Situasi yang mendorong perusahaan merubah
budayanya:
Terjadinya krisis yang dramatis
Penggabungan perusahaan
Pergantian pimpinan
Kondisi Internal yang tidak kondusif
Perusahaan masuk kedalam industri yang berbeda
Budaya perusahaan yang lemah
Merubah Budaya Perusahaan
Cara Mencapai Perubahan Budaya Perusahaan:
Melakukan analisis budaya
Melakukan penjelasan tentang rencana perubahan
Menunjuk kepemimpinan yang memiliki visi baru
Memprakarsai re-organisasi
Sosialisasi kepada semua pegawai untuk
mengenalkan budaya yang baru
Melakukan dukungan untuk budaya baru
Menata Unsur-Unsur Budaya
Perusahaan
Untuk menggerakan suatu perubahan, pemimpin
harus dapat mengkomunikasikan perubahan pada
unsur-unsur budaya tersebut:
1. Sejarah Perusahaan
2. Pahlawan
3. Core Value (nilai-nilai utama) dan Belief (keyakinan)
4. Slogan
5. Simbol-simbol yang kasat mata
6. Ritual dan Upacara (ceremony)

KEGIATAN BELAJAR 3

MANAJEMEN MULTIBUDAYA
Manajemen Multibudaya
Semakin Intens-nya Globalisasi, semakin intens pula
hubungan kita dengan masyarakat multibudaya, multi
ras

Sulti bagi kita untuk memahami masyarakat lain jika
sangat etnosentrik (sikap pandangan bahwa segala
sesuatu didasarkan pada/dalam kelompoknya sendiri)

Bentuk pandangan etnosentrik antaral lain Stereotip
generalisasi terhadap sekelompok orang atau objek
yang secara luas dianut suatu budaya
Manajemen Multibudaya
Latar Belakang konsep multibudaya, menurut
Tradis(1995):
1. Beragamnya orang-orang yang berada dalam lingkungan
organisasi di suatu negara
2. Derasnya pengaruh globalisasi menjadikan dunia semakin
tidak terbatas
3. Adanya Perubahan dalam proses produksi yang
berorientasi pada efisiensi dan efektivitas manajemen
4. Adanya degradasi lingkungan
5. Beragamnya Segmen Pasar yang dilayani
6. Menurunnya tingkat kelahiran negara-negara industri maju
Manajer berwawasan multibudaya
Karakteristik Manajer yang multibudaya:
1. Berpikir melampaui persepsi lokal
2. Selalu siap dengan pemikiran-pemikiran baru
3. Siap menyesuaikan diri dengan lingkungan serta
gaya hidup baru
4. Bersedia menciptakan sinergi budaya kapan saja
dan dimana saja
5. Bekerja efektif dalam lingkungan multinational atau
multibudaya
6. Memimpikan kesempatan dan usah transnasional
7. Menciptakan skenario untuk masa depan yang
optimistik dan dapat diwujudkan
Referensi
Modul Manajemen Universitas Terbuka
Slide Tutorial Manajemen
Widita Rarasati
Fadia Dewanda

Anda mungkin juga menyukai