Anda di halaman 1dari 44

HOTEL BINTANG 5 DAN PUSAT

PERBELANJAAN DENGAN PENEKANAN


PADA GREEN ARCHITECTURE
Disusun Oleh :
Apriliani Ndekaro
I0209015


Dosen Pembimbing :
Ir. Widi Suroto, MT
Ir. Ahmad Farkhan, MT

Pengertian

HOTEL : Suatu bangunan yang menyediakan jasa penginapan,
penyedia makanan dan minuman serta fasilitas lainnya dimana
semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum
(Sumber : www.jurnal.sdm.blogspot.com)

HOTEL BINTANG 5 : Suatu bangunan sebagai tempat penginapan
yang menggunakan klasifikasi hotel bintang 5 yang artinya kualitas
hotel ini baik dan penilaiannya dilakukan 3 tahun sekali oleh
Direktorat Jendral Pariwisata. Fasilitas yang terdapat di hotel kelas
ini adalah ruang atau kamar penginapan, restaurant, lounge, bar,
caf, relaxation, fitness, beberapa fasilitas olahraga (tennis court
dan swimming pool) dan meeting room. (Sumber :
www.jurnal.sdm.blogspot.com)

Pengertian
PUSAT PERBELANJAAN : komplek pertokoan yang dikunjungi
untuk membeli atau melihat dengan membandingkan barang-
barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi social masyarakat
serta memberikan keamanan dan kenyamanan berbelanja (Sumber
: shoppingmall.blogspot.com)

GREEN ARCHITECTURE : Konsep Arsitektur yang berusaha
meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat
dengan memanfaatkan sumber energy dan sumber daya alam
secara efisien. (Sumber : Hardi91.blogapot.com)

Pengertian Judul
Hotel Bintang 5 dan Pusat Perbelanjaan
dengan Penekanan pada Green Architecture
memiliki arti yaitu membangun suatu kawasan
hijau yang didalamnya terdapat hotel sebagai
tempat peristirahan serta pusat perbelanjaan
untuk memenuhi kebutuhan para konsumen
dengan penekanan pada green architecture
yaitu membuat konsep kawasan dan bangunan
yang ramah lingkungan.

Latar Belakang
Kota Solo sebagai kota wisata selalu berhasil menarik wisatawan
baik wisatawan local maupun mancanegara untuk berkunjung dan
menikmati segala kebudayaan yang sangat beragam yang terdapat
di kota Surakarta ini, sehingga dibuatlah satu kawasan khusus di
tengah kota yang didalamnya terdapat bangunan Hotel Bintang 5
dengan fasilitas-fasilitas yang cukup lengkap seperti kamar tidur,
restoran, lounge, bar, caf, fasilitas relaksasi, fasilitas olahraga
(kolam renang dan lapangan tenis) serta ruang meeting. Selain
Hotel, terdapat pula Pusat Perbelanjaan yang dibangun untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung juga untuk
masyarakat kota Surakarta.
Daerah yang strategis di tengah kota untuk membuat kawasan Hotel
dan Pusat Perbelanjaan ini akan dibangun di daerah Paragon dekat
Kota Barat yang dekat dengan jalan arteri kota Surakarta yaitu jalan
Slamet Riyadi.

Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Menyusun konsep perencanaan dan perancangan fasilitas Hotel
dan pusat perbelanjaan untuk kegiatan beristirahat, relaksasi dan
pemasaran.
Sasaran
Merencanakan konsep lokasi dan site pada tapak yang sesuai
dengan fungsi kegiatan dengan menentukan kriteria dan
persyaratan yang meliputi kapasitas, jumlah pemakai, struktur
organisasi pemakai serta program ruang yang sesuai dengan sifat
dan karakter kegiatan dalam bangunan yang dilengkapi system
keamanan dan utilitas yang memenuhi standar fungsi bangunan.

User
Sasaran pelaku kegiatan adalah para
wisatawan lokal maupun mancanegara,
namun tetap terbuka pula untuk semua
kalangan masyarakat umum

Green Architecture

GREEN ARCHITECTURE adalah Konsep Arsitektur yang berusaha
meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat
dengan memanfaatkan sumber energy dan sumber daya alam
secara efisien (Sumber : Hardi91.blogspot.com)

Prinsip Green Architecture
Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin
memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus
berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat
digunakan di masa mendatang/Penggunaan material bangunan yang tidak
berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya
jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu
sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak
lingkungan yang ada ).
Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang
bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
kebutuhannya.
Menetapkan seluruh prinsip prinsip green architecture secara keseluruhan /
Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai
kebutuhan bangunan kita. (Sumber : Hardi91.blogspot.com)

Konsep
Pembuatan bangunan mix used di satu kawasan yang memiliki
fungsi sebagai tempat peristirahatan deng perbelanjaan serta
dengan konsep utama Green Architecture, konsep utama yang
akan dimasukkan adalah HIJAU dan AIR
konsep HIJAU dengan menekankan pada tanaman hijau yang
akan dibuat di hampir seluruh sudut kawasan dan juga ruangan di
dalam bangunan. Serta AIR, akan banyak sekali air di dalam dan
luar bangunan, semua itu bertujuan untuk membuat suasana yang
nyaman dan tidak panas di dalam kawasan.

Pengaplikasian Prinsip Green Architecture
dalam Desain
1. Hemat energi (Conserving Energy)
Pengurangan AC pada bangunan dengan membuat site yang
dipebuhi dengan lahan hijau (di dalam maupun luar bangunan),
membuat banyak kolam sebagai penyejuk dan dibuat banyak
bukaan di dalam gedung untuk sirkulasi udara
Memperbanyak bukaan dan taman hijau di dalam ruangan dan
juga di luar ruangan

2. Working with Climate (berdasarkan iklim Indonesia yang lembab,
panas dan curah hujan tinggi)
pemanfaatan cahaya matahari untuk penerangan alami
Passive cooling dengan ventilasi silang dan kolam air untuk
menurunkan suhu ruangan
Konservasi air, pemanfaatan air hujan dan air bekas untuk
menghemat penggunaan air tanah. struktur tersebut diletakkan di
atap dan dialirkan ke bawah.
Konsep : air hujan untuk mandi dan cuci, pengoalhan greywater
dengan kolam dan tanaman air untuk menyiram toilet dan
tanaman, menyediakan kurang lebih 50% lahan untuk peresapan
(lahan hijau dan perkerasan dengan kerikil yang dipadatkan).
Sampah domestik yang diolah
menjadi pupuk organik
Penampungan air yang nanti
disalurkan ke bawah
LAHAN DI ATAP UNTUK KONSERVASI AIR
3. Memakai bahan yang dapat diperbaharui
penggunaan material bekas
penggunaan material yang tidak merugikan ekosistem
a.Beton sebagai material struktur
b.Untuk kulit bangunan menggunakan material ramah lingkungan
seperti bambu, bata ekspos, batu alam, batako, papan laminasi
bambu, kayu kelapa, dll.



4. Tidak berdampak negatif pada user
Mengurangi material yang berbahaya untuk user seperti asbes,
dan penggunaan material bambu tetap menggunakan penjepitan
dengan dinding agar lurus.
5. Respon tapak dari bangunan
Pemanfaatan kontur dan pemanfaatan lahan dengan membuat
view yang bagus melalui taman atau lahan hijau.

REDUCE REUSE
RECYCLE
Mengurangi area
yang terbangun
sehingga lebih
banyak ruang terbuka
untuk peresapan
tanah
Material bekas
seperti bambu dan
kayu
Atap fiber semen
asbestos untuk
pengumpul air hujan,
area terbuka terdapat
lubang biopori hingga
sampah-sampah organik
dapat menjadi pupuk
kompos atau
menggunakan struktur
konservasi di atap.
BEBERAPA PENGAPLIKASIAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
Lokasi Site
Kota Surakarta, Jawa Tengah

LOKASI SITE : DAERAH
KOTABARAT, JL. YOSODIPIRO
SURAKARTA, JAWA TENGAH


U
Lokasi Site
Batas-batas site :
U : Gereja, apotek, griya, gedung
pertemuan, ATM, warung makan,
praktek dokter dan rumah penduduk
T : Rumah penduduk yang banyak
digunakan untuk kegiatan usaha,
kantor asuransi, kantor notaries
S : Kantor asuransi, perumahan
penduduk, praktek dokter, rumah
makan, dll
B : Pangkalan becak, pangkalan taksi,
warung makan, rumah penduduk, ruko,
dll.

Luasan Site : 50.730 m




Pertimbangan dalam pemilihan site
1.Memiliki kemudahan akses yaitu
dekat dengan jalan primer kota
Surakarta yang mudah dalam
pencapaian
2.Kebutuhan lahan tercukupi
3.Memenuhi persyaratan terhadap
tata ruang kota
4.Memiliki sarana dan infrastruktur
yang menunjang proses kegiatan
5.Ketersediaan lahan kosong

Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Site Terpilih
SWP
FUNGSI SWP
LOKASI AKTIVITAS/ FUNGSI
KOTA
A B C D E F G H
I Pucangsawit
II
Mangkunegaran, Balaikota, Kawasan
Komersial
III Keraton, Kawasan Komersial
IV Sriwedari, Balekambang, Manahan
V Sondakan, Laweyan
VI Jajar
VII Sumber, Banyuanyar
VIII
Taman Jurug, UNS, Kawasan
Komersial
IX Kadipiro
X Mojosongo
A : Pariwisata E : Pendidikan
B : Kebudayaan F : Perdagangan
C : Olah Raga G : Pusat Administrasi/Perkantoran
D : Industri H : Perumahan
Tabel II 1. Fungsi Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Kota
Surakarta Tahun 1993 2013
Sumber : RUTRK 1993 2013
Keterangan : Fungsi SWP
Kawasan
Badran,
Kota Barat
Kondisi Site
SITE
Gereja
Pertokoan
Rumah Penduduk
Rumah Penduduk
Praktek Dokter
Pertokoan
Restoran
Rumah Penduduk
Tempat Usaha
Ruko
Tempat Usaha
Rumah Penduduk
Persyaratan Bangunan
Garis Sepadan
Garis Speadan = dari lebar jalan
Jalan Utama = 7 m GSB = 3,5 m
Jalan Lingkungan = 4 m Gsb = 2 m
Jalan
Utama
Jalan
Utama
Jalan
Lingkungan
Jalan
Lingkungan
Persyaratan Bangunan
BCR (Building Coverage Ratio)
BCR = aturan perijinan tentang luas lahan yang terbangun
BCR = 60% Peraturan Daerah
Luas Site = 50.730 m
BCR = 60% x 50.730 = 30.438 m

Analisis Pencapaian Site dan
Sirkulasi
Pencapaian Site
1. Jl. Yosodipiro
jenis jalan : 2 arah
lebar jalan : 7 m
intensitas kemacetan : padat
2. Jenis jalan : 2 arah
lebar jalan : 7 m
Intensitas kemacetan : cukup
padat
3. Jl. Drenges III
Jenis jalan : 2 arah
Lebar jalan : 4 m
Intensitas kemacetan : tidak
padat
4. Jenis jalan : 2 arah
Lebar jalan : 4 m
Intensitas kemacetan : tidak
padat

Kota Barat
1
2
3
4
Dapat dicapai oleh :
Respon Entrance
Analisa Sirkulasi
IN OUT
Main Entrance
Berada di utara site, letak
pada posisi ini dinilai tepat
karena aksesnya mudah
dijangkau, ramai dan
strategis.
OUT
Side Entrance
Berada di selatan karena
terletak di jalan yang tidak
terlalu padat sehingga
cocok juga untuk service
entrance dan privave
entrance agar tidak
menggangu pengunjung
Respon Sirkulasi
Sirkulasi
outdoor
Sirkulasi
loading dock
Analisis Matahari
Terbit Terbenam
Terbit
Terbenam
Respon Desain pada Matahari
Cahaya alami bisa dimanfaatkan melalui
dinding transparan atau bukaan-bukaan untuk
pemanfaatan cahaya matahari sebagai
pencahayaan dalam ruangan. Untuk bagian
yang terkena cahaya matahari langsung dapat
diberi pelapis kaca film atau sun shading untuk
mengurangii radiasi matahari. Bisa juga diberi
tritisan.
Selain untuk memberikan efek cantik pada
bangunan, kaca film juga berguna untuk
mereduksi panas yang mengenai gedung.
Dengan adanya kaca film, maka suhu ruangan
pun akan sejuk karena reduksi panas yang
terkurangi. Kaca film terbuat dari polyester
(lembaran plastik) yang terdiri dari beberapa
lapisan. Lapisan pertama adalah lem, lalu
lapisan anti violet.
Tritisan
Sun Shading
Kaca
film
Respon Desain pada Matahari
Sun shading untk
kolam renang di
atap
Kaca Film
Tritisam
Analisis Angin
Respon Desain :

Pada setiap bangunan
tinggi pasti akan mengalami
perpindahan horizontal
(swaying) akibat beban
angin, sehingga dibuat
model struktur podium
untuk menahan bangunan
tinggi agar tidak mengalai
pergerakan (swaying).
Pemberian secondary skin
berupa sun shading atau
lapisan khusus lainnya pada
dinding. Namun angin dapat
dimanfaatkan langsung
pada ruang terbuka
Struktur podium
Sun shading
Sifat angin :
Utara dan Timur : berdebu, berasap (bercampur asap
kendaraan), kencang
Selatan dan Barat : cukup berdebu, sedikit berasap
dan cukup kencang
Analisa Noise
Pusat noise
tinggi
Pusat noise
tinggi
Area noise tinggi karena
lalu lintas yang padat
Area noise cukup
tinggi karena
merupakan jalur 2
arah yang cukup
padat
Area noise sedang
karena cukup jarang
dilalui kendaraan
Area noise sedang
karena jcukup jarang
dilalui kendaraan
Respon Desain pada Noise
Pemberian vegetasi sebagai
peredam suara
Oeletakkan bangunan utama
untuk menghindari noise tinggi
Area servis di
antara area utama
dan publik
Area publik dan semi
publik yang tidak
terpengaruh dengan
noise tinggi
Analisa Orientasi Bangunan
1
2
3
4
5
2
1. Dari sisi Jl. Yosodipiro memiliki
view ke dalam site yang baik
karena jalanan 2 arah yang cukup
padat kendaraan sehingga
bangunan dapat terlihat
2. Dari sisi ini yang merupakan
perempatan memiliki view yang
baik karena selain padat
kendaraan dan memiliki 2 jalur
kendaraan, juga merupakan jalur
perempatan dimana banyak
kendaraan berlalu lalang.
3. Dari sisi timur ini, view ke dalam
cukup baik, karena jalur 2 arah
dan cukup padat kendaraan
4. Dari sisi jalan Drenges III ini
mempiliki view yang cukup baik
karena jarangnya kendaraan yang
berlalu lalang
5. Dari sisi barat ini memiliki view
yang cukup karena jarangnya
kendaraan yang berlalu lalang
1
2
3
4
5
2
GOOD VIEW
GOOD VIEW
GOOD VIEW
POOR VIEW
POOR VIEW
POOR VIEW
Respon
Orientasi utama
(full expose)
Orientasi kedua
(expose)
Orientasi ketiga
(minim expose)
Analisa View
1. Memiliki view ke luar dari dalam site
yaitu jalan 2 arah yang padat
kendaraan, pertokoan dan rumah
penduduk
2. Memiliki view ke luar dari dalam site
yaitu jalan 2 arah yang cukup padat
kendaraan, banyak pertokoan dan
rumah penduduk
3. Memiliki view ke luar dari dalam site
yaitu jalan sempit yang dilalui 1 arah,
pertokoan dan rumah penduduk
4. Memiliki view ke luar dari dalam site
yang kadang dilalui oleh 2 arah jalur
kendaraan, terdapat pertokoan dan
rumah penduduk
POOR VIEW
1
2
3
4
5
2
POOR VIEW
POOR VIEW
POOR VIEW
POOR VIEW
Respon desain : bangunan menggunakan material
secondary skin semi transparan dan non transparan
karena view ke luar site yang kurang baik.
Penzoningan
Area publik dan semi publik
Area servis
Area utama
Area pengelola
Program Ruang Hotel
Program Ruang Hotel
Program Ruang Hotel
Rekapitulasi luasan kebutuhan ruang hotel yang direncanakan :
Kelompok kegiatan promosi : 415 m
Kelompok kegiatan pameran : 423 m
Kelompok kegiatan pementasan : 1599 m
Kelompok kegiatan pengelolaan : 501 m
Kelompok kegiatan rekreasi : 1297 m
Kelompok kegiatan akomodasi : 3992,5 m
Kelompok kegiatan administrasi : 422,75 m
Kelompok kegiatan servis hotel : 658 m
Kelompok kegiatan servis umum : 1419,8 m
Total : 10461,05 m

Total luas rekapitulasi ruang : 10461,05 m
Sirkulasi horizontal 40% : 4184,42 m
Jadi total kebutuhan ruang : 14645,47 m


Gubahan massa
Hotel
Konsep Green Architecture dimasukkan ke dalam gubahan massa
bangunan Hotel. Konsep metafora yang diambil dari daun dan air.
2 aspek tersebut sangat penting untuk kehidupan manusia. Daun
sebagai media fotosintesis yang menghasilkan oksigen untuk
bernafas sedangkan air juga aspek yang penting juga untuk
manusia dan makhluk hidup lainnya, tanpa air, makhluk hidup tidak
akan bisa terus bertahan hidup, bumi akan kering kerontang.
Dari penjelasan tersebut bahwa bangunan yang dibangun ini akan
menjadi bangunan yang cukup dibutuhkan oleh manusia, yaitu
sebagai tempat singgah dan beristirahat, aspek yang tentu saja juga
dibutuhkan oleh manusia.

daun
Air (gelombang air)
Pusat Perbelanjaan
Konsep Green Architecture kembali dimasukkan dalam gubahan
massa bangunan ke dua yaitu Pusat Perbelanjaan. Air yang
kembali ditampilkan. Konsep metafora air yang menunjukkan
kebutuhan manusia dan ditunjukkan dengan bentuk bangunan
yang seperti berada di bawah permukaan air yang
bergelombang dan gelombang tersebut sebagai atapnya.
Mengapa air? Karena air merupakan aspek penting yang
dibutuhkan manusia, dan bangunan ini pun memiliki fungsi khusus
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sangat banyak.
untuk gubahan massa pada bangunan di bawah gelombang terdiri
dari massa balok yang berbeda ukuran disusun ke atas dan
mengalami potongan-potongan. Bangunan ini terdiri dari 2 massa
yang dihubingkan dengan akses jalan khusus.



Massa Bangunan
Hotel
Massa Bangunan
Pusat Perbelanjaan
Siteplan
Siteplan
Denah Hotel

Anda mungkin juga menyukai