Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PERPINDAHAN PANAS
I.PENDAHULUAN
Konsep dari "unit operasi" adalah rekayasa dari ide-ide menjadi suatu bentuk praktek
yang operasional baik dari sisi teoritis maupun praktis, hal ini karena ilmu ini didasarkan pada
hukum yang mudah dipahami dan pasti. Teori ini pada gilirannya harus ditafsirkan ke dalam
perencanaan peralatan praktis yang dapat dibuat, dirakit, dioperasikan, dan dipelihara. Dari
ulasan buku ini diharapkan para sarjana teknik kimia akan paham dan mampu
mengembangkan, mendesain proses dan peralatan. Demikian juga seorang sarjana teknik
kimia harus mampu mengoperasikan pabrik secara efisien, aman, dan ekonomis.
Bagian unit operasi dalam industri kimia sangatlah luas biasanya menyangkut peralatan yang
berhubungan dengan teori perpindahan momentum, massa dan panas.
Bagian ini hanya akan membahas bagian bagian yang bersinggungan dengan perpindahan
panas dan perpindahan massa atau keduanya terjadi secara serempak, seperti peralatan
perpindahan panas atau heat exchanger, alat penguapan atau evaporator, alat pelembab atau
humidifier alat pengering atau dryer, dan alat kristalisasi atau crystalizer. Pemakaian istilah
asing bahasa inngris kadang kadang sulit dihindari karena pada umumnya istilah istilah
tersebut lebih dikenal luas dan lebih familier dengan orang teknik kimia.
!ukum-hukum dasar fisika dan kimia seperti hukum kekekalan energi dan massa,
hukum hukum kesetimbangan thermodinamik hukum hukum perpindahan massa panas dan
momentum mendasari pembahasan setiap topik yang dibahas. "eskipun sederhana dalam
bentuk dan pernyataan, tapi cukup mudah dipahami untuk di diaplikasikan pada situasi dan
teknologi tertentu.
Konsep satuan dibagi dua yaitu satuan primer dan sekunder. #atuan seperti panjang,
massa, $aktu, panas, dan suhu adalah dikelompokkan sebagai satuan primer.
Tiga sistem satuan yang sangat penting pada praktek teknik kimia, salah satunya adalah
sentimeter-gram-sekon atau satuan cgs, yang mana sebagian besar digunakan pada data
statistik dan yang lainnya adalah foot-pound-sekon atau sistem fps, yang sebagian besar
digunakan pada industri dan pengukuran kuantitas teknik.Berdasar kon%ensi lalu sekarang
dikenal sistem #& yaity kg-meter ' sekon. Ketiganya dapat saling dikon%ersikan melalui daftar
kon%ersi yang banyak ditemui dbeberapa literatur.
#atuan satuan diatas masih dipakai dalam bahasan dalam bab bab buku ini satu hal lain hanya
untuk memudahkan baik dari segi angka angka maupun dari segi perhitungan praktis karena
pada umumnya tabel tabel satuan dari beberapa literatur sifatnya adalah mengkon%ersi dari
satuan yang satu ke satuan lainnya. "isalnya pada kasus tabel #team banyak dijumpai hasil
mengkon%ersi dari sistem &ngris ke sistem #&.
Persamaan koefisien perpindahan panas
#ebuah persamaan untuk memprediksi koefisien permukaan dalam kasus tertentu
harus mencakup semua sifat-sifat fluida dan kondisi alirannya. (aktor-faktor ini mungkin
diameter pipa, kecepatan cairan, densitas, %iskositas, kondukti%itas termal, panas jenis, dan
mungkin orang lain. #ebagian besar kasus perpindahan panas yang begitu rumit sehingga
praktis tidak ada harapan untuk merakit faktor-faktor ini ke dalam persamaan yang akan
mencakup semua faktor yang berinteraksi. "etode analisis dimensi memungkinkan untuk
mengatasi masalah ini. "etode ini menghasilkan hubungan satu kelompok dengan yang lain,
Kelompok kelompok tersebut dalam basis perpindahan panas dijelaskan sebagai berikut)
Nama Formula Symol
*usselt hD+k *u
!
,eynolds D%p+-

,e
Prandtl .p-+k Pr
/rashof gD
0
12t3
0
+-
0
/r
(aktor geometri 4+D
Di mana h 5 koefisien perpindahan panas
D 5 diameter
k 5 kondukti%itas termal
u 5 kecepatan linier
3 5 densitas
- 5 %iskositas
.p 5 panas spesifik pada tekanan konstan
g 5 percepatan gra%itasi
1 5 koefisien ekspansi termal
2t 5 perbedaan suhu
4 5 panjang pola aliran
Dalam kasus yang paling umum ditemukan bah$a persamaan untuk koefisien permukaan
perpindahan panas ke atau dari cairan bergerak tanpa perubahan keadaan mungkin akan
menjadi bentuk
*u 5 f ,e, Pr, /r, 4+D6 7-86
Baik analisis dimensi maupun metode lain yang dikenal saat ini akan memberikan $a$asan
lebih lanjut ke dalam bentuk fungsi ini. Beberapa percoban diperlukan untuk mendapat
persamaan persamaan impiris didasarkan pada persamaan diatas dimana bebrapa bentuk
umum persamaan akan berubah menjadi )
*u 5 K,e
a
Pr
b
/r
c
4+D6
d
7-96
Beerapa "erminolo#i
Beberapa terminologi yang biasa dipakai didalam industri terkait dengan alat
perpindahan panas ditinjau dari fungsinya adalah sebagai berikut)
7. :;changer
:;changer ) berfungsi untuk memanfaatkan kembali reco%eris6 panas diantara dua fluida
proses.
Keterangan ) uap steam6 dan air tidak termasuk fluida proses, tetapi sebagai utilitas.
0. !eater
!eater ) dipergunakan terutama untuk memanaskan fluida proses, dan steam biasanya
dipergunakan sebagai medium pemanas karena panas laten pengembunannya, tetapi dalam
kilang minyak dipergunakan pula minyak panas yang disirkulasikan. #tam keluar sebagai
kondensat lalu direcirculasi ke <boiler= untuk dipakai lagi.
>ir !eater adalah heater dimana udara akan dipakai sebagai media pemanas.
?. .ooler
.ooler ) alat untuk mendinginkan fluida proses, dengan air pendingin sebagai medium
pendingin utama. >ir ini kemudian direcirculali melalui suati <cooling to$er=.
@. Kondensor
Kondensor ) adalah cooler dengan tugas utama untuk mengambil panas laten uap dan bukan
panas sensible.
>pabila disamping menghilangkan panas laten uap, condensor harus juga menghilangkan
panas sensible uap le$at panas superheat vapour6, maka alat tersebut disebut <Desuper
Heater Condensor=.
$
.ondensor subcooler adalah alat yang dipergunakan untuk mengembunkan uap jenuh dan
sekaligus menurunkan suhu cairan yang terjadi di ba$ah suhu jenuhnya.
A. ,eboiler ' Boiler
,eboiler ) alat yang berfungsi untuk menyediakan panas yang diperlukan dalam penyulingan
berupa panas laten .
8. :%aporator
:%aporator adalah !: yang dipergunakan atau berfungsi untuk memekatkan larutan dengan
jalan menguapkan airnyaB tetapi apabila yang diuapkan adalah fluida yang bukan air, alat
tersebut biasa disebut %aporiCer.
9. DaporiCer alat penukar panas untuk menguapkan cairan organik.
I.! PERIS%I&A PERPINDAHAN
Peristi$a perpindahan di dalam ilmu Teknik Kimia merupakan ilmu yang sangat
penting karena ia bukan saja merupakan inti dari ilmu keteknik-kimiaan tetapi karena ia
sangat banyak dijumpai secara praktek di &ndustri Kimia. "ata kuliah ini dalam kurikulum
Teknik Kimia biasanya dirangkum dalam mata kuliah <transport phenomena= yang
penyajiannya bisa terpisah ' pisah, menjadi bagian-bagian perpindahan panas, momentum
dan perpindahan massa. #edang peristi$a perpindahan karena adanya reaksi kimia biasanya
reaksi kimia biasanya dibahas secara khusus pada mata kuliah Kinetika dan ,eaktor.
Pada peristi$a perpindahan baik perpindahan panas, massa maupun perpindahan
momentum, harus diingat bah$a mekanisme terjadinya perpindahan ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yang paling penting antara lain )
- <suatu= yang berpindah yang biasanya dinyatakan dengan laju atau <rate=.
- >danya suatu beda atau <dri%ing force= yang menyebabkan menyebabkan
<sesuatu= tadi akan berpindah atau mengalir dari suatu tempat ke tempat lainnya.
- >danya kendala atau tahanan atau dapat dapat pula dinyatakan engan media yang
mempunyai dimensi di mana sesuatu tadi harus mengalir. Bila ketiga faktor ini
digabungkan sehingga dapat menyatakan hubungan matematis, maka dapat
dituliskan dengan suatu rumus umum yaitu )
rate 5
ce resis
ce drivingfor
tan
&.76
Bila kita terapkan rumus tersebut untuk berbagai peristi$a perpindahan maka kita dapatkan
hasil sebagai berikut )
Pada peristi$a perpindahan elektron mele$ati suatu media rumus di atas akan menjadi )
I 5
R
V
&.06
Eang lebih dikenal dengan hukum Fhm.
'
, dimana & 5 arus dalam >mpere
% 5 tegangan dalam Dolt
dan , 5 tahanan yang dinyatakan dengan Fhm
I($ HU)U* F+URIER, HU)U* FI-) DAN HU)U* NE&%+N
Dalam hal perpindahan panas maka persamaan &.76 di atas dapat diterjemahkan
sebagai )
G 5
R
T
&.?6
, dimana G 5 rate atau kecepatan panas yang mengalir
2T 5 beda suhu sehingga panas mengalir
, 5 tahanan panas dari media yang dilalui
#ecara utuh Fourier merumuskan persamaan &.?6 ini dengan persamaan khusus yang pada
akhirnya dikenal dengan !ukum (ourier yaitu )
G 5 -k>
X
T

&.@6
di mana harga tahanan bahan , pada persamaan &.?6 dinyatakan dengan
A .

,
G 5 kecepatan panas yang mengalir
k 5 disebut sebagai konstanta perpindahan panas atau lebih dikenal dengan
=Thermal .onducti%ity=
> 5 4uas arah tegak lurus dari panas yang mengalir
2H 5 jarak tempuh dari aliran tersebut, searah dengan arah aliran
>nalog dengan persamaan &.@6 maka untuk perpindahan massa kita kenal !ukum (ick )
-j> 5
A
!a
5 D
X
C

&.A6
, dimana ) D 5 suatu konstanta atau koefisien diffusi%itas
*a 5 kecepatan molekul yang berpindah
2. 5 besar beda konsentrasi antara dua bidang
> 5 4uas tegak lurus arah kecepatan molekul berpindah
2H 5 jarak yang ditempuh
#edang pada peristi$a perpindahan momentum persamaan yang eGui%alen dengan persamaan
' persamaan di atas adalah persamaan *e$ton )

X
V

&.86
.
, dimana )

5 konstanta perpindahan momentum yang lebih dikenal dengan %iskositas


D 5 beda kecepatan aliran linier antara dua bidang

5 kecepatan gaya yang berpindah per satuan luas


Dari persamaan &.@, &.A dan &.8 terlihat adanya suatu kons"an"a pada masing-masing
persamaan yang akhirnya akan menjadi petunjuk tentang sifa"(sifa" media dimana peristi$a
perpindahan itu terjadi. #ebagai contoh harga, k D atau

dari suatu bahan akan menjadi


sifat spesifik dari bahan tersebut sebagaimana halnya berat jenis. Bahkan persamaan tersebut
dapat pula dipakai untuk menentukan sifat-sifat bahan secara eksperimen. !anya nanti harus
diperhatikan bah$a penerapan persamaan-persamaan tersebut di atas memerlukan suatu
kondisi-kondisi tertentu.
I(' *A-A* DAN -ARA PERPINDAHAN PANAS
Di dalam peristi$a perpindahan panas dikenal tiga macam mekanisme perpindahan
panas yaitu )
- Perpindahan panas secara konduksi, adalah suatu perpindahan panas melalui suatu
media dengan anggapan molekul-molekul dari media tersebut tidak bergerak. Iadi
dianggap bah$a media tadi hanya menjadi penghantar saja tanpa harus bergerak.
- Perpindahan panas secara kon%eksi, perpindahan panas yang terjadi bila panas
berpindah melalui medium yang bergerak.
- Perpindahan panas secara radiasi, terjadi bila panas berpindah melalui ruang
hampa atau perpindahan terjadi secara emisi energi karena adanya gelombang
magnetik.
Kemudian hal penting yang harus diingat adalah di dalam peristi$a perpindahan panas
ini dapat ditunjukkan atau dengan perubahan suhu yang terjadi, hal ini sesuai dengan hukum
kedua Thermodinamika, yaitu dimana panas akan mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Pemakaian persamaan-persamaan untuk tujuan perancangan biasanya peninjauannya
dilakukan pada keadaan mantap atau =steady state=, artinya tidak ada akumulasi panas.
#edang peninjauan unsteady state biasanya dilakukan juga untuk mendapatkan suatu
hubungan $aktu pemanasan dengan perubahan suhu pada suatu posisi tertentu, misalnya
menentukan $aktu pemanasan air di dalam suatu tangki bila dipanasi dari suhu a$al T7 ke
suhu T0. Dalam hal ini kondisi pemanas, sifat bahan penghantar panas sudah diketahui.
I(. PERPINDAHAN PANAS SE-ARA )+NDU)SI.
)+NDU)SI SA%U ARAH *ELALUI BIDAN/ DA%AR
0
>nalisa perubahan temperatur dari suatu bidang datar yang menghantarkan suatu
panas pada posisi tertentu dapat dilakukan dengan mengetrapkan hukum fourier sebagai
berikut)
Pada gambar &.7 di ba$ah menunjukkan suatu panas mengalir sejumlah G Btu+j, melalui
bidang datar setebal ; dari arah G, sedangkan luas total bidang teersebut, dimana panas
mengalir adalah > ft
0
. suhu pada bidang satu T7 dan pada bidang keluar T0.
/ambar &.7 proses perpindahan panas pada bidang datar
"aka menurut hukum (ourier )
X
T

A
"


atau
X
T T

A
" 0 7

&.96
Dalam hal harga k konstan sepanjang jarak H maka persamaan di atas menyatakan bah$a
perubahan suhu adalah linier sepanjang H yang dapat digambarkan dengan garis lurus. lihat
gambar6. Kondisi ini memerlukan anggapan tambahan yaitu bahan lempeng kontinue dan
homogen di semua posisi. Kondisi tersebut biasanya dapat dianggap tercapai untuk bahan
murni dimana tebal untuk harga H sama tipis atau tidak terlalu tebal.
)+NDU)%I1I%AS PANAS
!arga k pada persamaan (ourier disebut kondukti%itas panas atau =thermal
conducti%ity=, merupakan suatu harga konstan yang tergantung pada bahan. Pada anggapan
persamaan &.96 harga k dianggap konstan pada kisaran suhu antara T7 dan T0. akan tetapi
sebenarnya harga k ini berubah terhadap suhu dan tekanan.
SA%UAN DARI 2k2
Jntuk menyatakan satuan dari harga k maka persamaan (ourier dirubah menjadi )
X
T
A
"

3
lalu dimasukkan satuan dari parameter-parameter di atas menurut sistem satuan yang dipakai,
sehingga akan didapat satuan dari k, misalnya )
k 5 Btu+jK, ft atau cal+sec KK cm atau $att+K. m.
PEN/ARUH SUHU DAN %E)ANAN %ERHADAP 2k2
Pengaruh tekanan terhadap k biasanya kecil dibanding pengaruh suhu. Jntuk bahan
padat biasanya harga k naik bila suhu naik. Kenaikan ini biasanya tejadi secara linier. #alah
satu persamaan yang dapat dipakai untuk menyatakan perubahan Thermal kondukti%itas
terhadap suhu adalah persamaan yang diberikan oleh 4iley. *. B Dargaftik )
k 5 a T
b
dimana T adalah suhu, sedangkan a dan b adalah konstanta.
Bila persamaan di ats dilogaritma-kan, maka akan didapat
4og k 5 4og a L b 4og T
Di beberapa literatur diberikan pula beberapa persamaan antara lain )
k 5 ko 7 L aT6 atau k 5 a L bT
ko 5 harga k pada suhu MK(
a dan b 5 konstanta
bahan-bahan yang mempunyai thermal kondukti%itas optimum pada suhu tertentu biasanya
akan dinyatakan dengan persamaan )
T # # T #

? 0 7
7
+ +

&.N6
b7, b0, dan b? adalah konstanta
.ara termudah untuk menyatakan kondukti%itas panas untuk gas di berbagai suhu diberikan
pula secara nomografi oleh 4iley seperti gambar pada 4ampiran 7.
.ontoh pemakaian )
!itung panas yang hilang melalui sebuah bidang setebal 7M cm, yang terbuat dari batu tahan
api k 5 M,A $att+K. m6, dan berukuran panjang 70M cm, lebar 0A cm, bila suhu bagian dalam
dan luar masing-masing ?AMK. dan 8AK..
Penyelesaian )
Dari hukum (ourier )
A
T
A "

+
atau
X
T
A "


Dimana k 5 M,A $att+K. m
4
> 5 7,0 ; M,0A 5 M,? m
0
H 5 M,7 m
2T5 ?AM-8A 5 0NAK.
"aka )
$att
x x
" A , @09
7 , M
0NA ? , M A , M

.atatan )
Dalam hal luas tidak sama, di sepanjang panas mengalir maka persamaan (ourier dalam
bentuk persamaan diffeensial harus diintegralkan lebih dulu.
)+NDU)SI *ELALUI BIDAN/ DISUSUN SERI
Peristi$a perpindahan panas secara konduksi melalui bidang datar yang dipasang
seri banyak dijumpai pada dapur-dapur pembakaran dimana biasanya bahan disusun berlapis
agar diperoleh suatu pemakaian panas yang efisien dan optimal.
/ambar di ba$ah menunjukkan suatu susunan tiga bahan yang berbeda dengan
luas sama >, sedang tebal dari masing-masing bahan adalah HP, HO, dan O,, dengan harga k
masing-masing adalah kP, kO, dan k,.
/ambar &.0, perpindahan panas melalui bidang seri
Bila beda suhu pada masing-masing bahan dapat pula dinyatakan dengan 2TP,
2TO, dan 2T,, maka )
Dari hukum (ourier ) G 5 k > 2T+2H
Pada bahan > )
2TP 5 GP HP+kP.>
2TO 5 GO HO+kO.>
2T, 5 G, H,+k,.>
5
2T total 5

,
_

+ +
A R
XR
A %
X%
A &
X&
"
. . .
&.P6
atau 2T total 5 G,
P
L ,
O
L ,
,
6, atau
R % p
R R R
total T
"
+ +

6
, , adalah tahanan
bila , total5 ,
P
L,
O
L,
,
maka persamaan diatas menjadi)
R %
R
TR
R
T%
Rp
T&
total R
total T

6
6
&.7M6
#edang perlu diingat bah$a GP5GO5G,5G kondisi <steady state=6
.ontoh soal)
#uatu dindimg terdiri tiga lapis yaitu lapisan pertama adalah batu api setebal 0M .m.
4apisan kedua 7M .m terbuat dari gabus dan lapisan ketiga adalah baja setebal 8 .m,
Panas yang mengalir adalah 8MM $att+m. Temperatur bagian dalam batu tahan api
adalah 77A

C sedang suhu terluar baja 8M

C.
Pertanyaan)
7. Berapa harga k dari baja bila diketahui harga k batu tahan api dan gabus masing-
masing 7,A0 dan M,7?N $att+m

C..
0. Tentukan suhu-suhu pada pertemuan bahan yang berbeda.
.atatan)
#oal tersebut bisa saja dibalik yaitu menentukan suhu di bagian luar,bila harga k baja
diketahui atau menentukan jumlah panas yang hilang ,bila suhu kedua permukaan
diketahui.
)+NDU)SI PANAS *ELALUI SILINDER
a. Silinder Berluan#
6
Pandang suatu silinder seperti gambar 7-? berikutBdiameter dalam r
i
, diameter luar r
o
,panjang
silinder 4,harga k bahan k.#uhupermukaan dalam T
i
, sedang suhu permukaan luar T
o
,
/ambar &-? perpindahan panas melalui silinder berongga
Kemudian pandang silinder tipis dengan jari-jari r dan tebal dr . diman r terletak antara ri dan
ro.Bila panas dari dalam keluar,maka menurut persamaan (ourier)

dr
dT
A "
Dimana >50Qr4 atau
dr
dT
r' 0 k G
Penyusunan kembali persamaan ini menjadi)

ro
ri
To
Ti
dT
"
'
r
dr 0
&.776
ln ro-ln ri
6
0
To Ti
"
'


&.706
atau)
ri
ro
To Ti '
"
ln
6 6 0


&.7?6
atau > disebut luas rata-rata logaritmik antara ri dan ro bila dicari rata-rata dari r, maka)
ri
ro
ri ro
r
'
ln

&.7@6
Persamaan ini tentu akan berlaku juga bila arah panas dibalikdari luar ro menuju ri6. Disini
terlihat bah$a persamaan tersebut hanya berlaku pada silinder yang berlubang pada suatu saat
!7
akan bisa dicapai keadaan Rsteady stateS .Dalam hal silinder tersebut pejal ,maka panas
mengalir dari dalam keluar, dari bagian pusat silinder harus ada sumber panas regenerator6
yang tetap. Bila tidak hal ini akan sulit dianalisa,terutama bila aliran dibalik dan semua panas
nertemu di sumbu silinder, tentunya tidak pernah dicapai keadaan steady state tersebut.
. Silinder erlapis
Konduksi melalui silinder berlapis dapat sisamakan dengan konduksi melalui bidangslab6
berlapis yaitu dengan memanfaatkan pengertian tahanan
R
T
"

dimana
A
r
R
.

#ehingga akan berlaku bah$a )


? 0 7
? 0 7
R
T
R
T
R
T

dan seterusnya
.ontoh soal)dari "c. .abe ed ?6
#ebuah tube 8M mm Fd dilapisi AM mm lapisan asbe dengan k5M,07 Tatt+m
U
..Kemudian
dilapisi dengan @M mm lapisan gabus dengan k5M,MA Tatt+m
U
..Bila bagian luar pipa suhunya
7AM
U
., dan bagiam luar gabus ?M
U
. .Berapa panas yang hilang setiap meter pipa,dan hitung
pula suhu antara dua isolasi tsb.
Ia$ab)
mm r
'
P9 , AM
?M
NM
ln
?M NM

NP0 . M
7 6 MAMP9 , M 0 07 , M
M8M , M
.

x x A
r
R

!!
/amar ske" dari soal
Jntuk gabus
mm r
l
8@ . PN
NM
70M
ln
NM 70M

0P7 , 7
7 6 P8N@ , M 0 MA , M
M@M , M
.

x x A
r
R

ga#us as#es
total
R R Rtotal
Ttotal
"
+

?M 7AM
atau
m (
'
"
+ AP
0P7 , 7 NP0 , M
?M 7AM

>kan didapat bah$a T antara 57M8


U
.
8. Silinder Pe9al yan# *empunyai /enerasi Panas
>nggap generasi panas ini terjadi karena peristi$a aliran listrik, dimana generasi
panas dinyatakan dengan )
)e
i

I
0
Didefinisikan sebagai rate produksi panas per satuan %olume silinder.
>nggap pula bah$a rate panas ini tidak terlalu besar sehingga permukaan silinder
setiap saat sama dengan T
M
. Pandang elemen silinder 2r sepanjang 4 maka neraca panas pada
elemen tersebut )
G
in
- G
out
L G
gen
5 M atau
G.0Vr4 ' G.0V4r L dr6 L 0V4.dr.#e 5 M
atau
dG 5 -k0Vr4
dr
dT
!$
dimana
dG 5 0Vr4.dr.#e
r.dr.#e 5 -kr
dr
dT
W

r
M
7+0 dr
0
X.#e 5 -k.r.
dr
dT
7+0.r
0
.#e 5 -k.r.
dr
dT
atau

0
.)e r
5 -k.
dr
dT

)e
0

R
r
r.dr 5

T
To
dT

)e
0
7+0 r
0
]

R
r

5 T ' To

)e
@
[ ,
0
' r
0
] 5 T ' To atau
T ' To 5

)e
@
,
0
[7 - [
R
r
]
0
] &.7A6
Panas yang keluar pada permukaan luar silinder adalah )
G 5 0r4
0
)eR
5 ,
0
4 #e
Temperatur di tengah.............................r 5 M
T ' To 5

)eR
@
0
&.786
.ontoh #oal )
#uatu kabel listrik terbuat dari tembaga dilapisi dengan bahan isolasi karet, k 5 M,A
btu+m
o
(ft6, setebal M,A= diameter tembaga Y=. #elama dialiri listrik terjadi generasi panas
sebesar @A btu
0
+%olt tembaga, dari pengukuran ternyata suhu di tengah-tengah silinder 5 NM
M
(.
a. Berapa suhu terluar karet pada saat steady state
b. Berapa tebal karet agar suhu luar karet sama dengan suhu kamar
c. Bila diluar karet dilapisi lagi dengan isolasi gabus k 5 M,MA6, berapa suhu antara
karet dan gabus
I(0 PERPINDAHAN PANAS SE-ARA )+N1E)SI
!'
*ekanisme perpindahan panas se8ara konduksi.
"ekanisme perpindahan panas secara konduksi dapat dijelaskan dengan suatu analogi
bagaimana panas mengalir melalui fluida secara konduksi. >nalisa konduksi panas
melalui fluida, sedikit mengalami kesulitan, karena tebal, dimana panas mengalir sulit
didefinisikan dengan sempurna secara hukum (ourier )
A
"
5 -k
X
T

Jntuk mengatasi kesulitan tersebut maka dipakai parameter atau besaran


=koefisien permukaan= atau =#urface .oefficient=, sedangkan perpindahan panas yang
terjadi disebut sebagai peristi$a perpindahan secara kon%eksi.
Jntuk memudahkan analisa perhitungan maka dianggap bah$a panas yang
mengalir secaran kon%eksi ini melalui suatu =film tipis= imajiner, dimana pada lapisan
ini panas dibayangkan akan mengalir secara konduksi sehingga perpaduan antara
peristi$a konduksidan kon%eksi mungkin bisa dilakukan, yaitu dengan menganggap
bah$a pada lapisan tipis ini harga
x

5 h dan selanjutnya h ini disebut denagn


koefisien perpindahan panas secara kon%eksi. Dengan demikian persamaan (ourier
berubah G 5 h > T. Persamaan ini dikenal juga dengan hukum pendinginan *e$ton.
)on:eksi Panas *elalui Fluida
#eperti halnya dalam aliran suatu fluida, maka dalam aliran panas, jumlah
aliran biasanya dipengaruhi oleh bilangan ,eynold. Fleh karena itu dalam
perpindahan panas secara kon%eksi ini kita kenal 0 macam aliran )
Kon%eksi secara Paksa (orced .on%ection6
Kon%eksi secara *atural *atural .on%ection6
- Kon%eksi secara paksa terjadi bila panas berpindah dipengaruhi oleh gaya-gaya
luar yang kita berikan sepertiB pengadukan, pemompaan, dan lain-lain, yang
menyebabkan turbulensi aliran dalam sistem.
- Kon%eksi secara natural terjadi bila fluida berada dalam keadaan stationer atau
diam6, mengalami pemanasan atau pendinginan. Disini digambarkan bah$a panas
mengalir melalui atau bersamaan dengan gerakan molekul itu sendiri.
- .ontoh yang dapat membedakan kedua peristi$a ini adalah bila kita hendak
mendinginkan sepotong besi panas di aliran udara. Bila kita biarkan pendinginan
!.
terjadi dengan sendirinya maka peristi$a tersebut kita sebut sebagai peristi$a
kon%eksi natural akan tetapi bila kita kipas-kipas besi tadi maka peristi$anya
berubah menjadi kon%eksi paksa.
!. Beda Suhu didalam )on:eksi Paksa
/radien atau beda suhu pada fluida yang dipanaskan atau didinginkan yang
mengalir dalam aliran turbulen, pola kecepatan, T akan besar di sekitar dinding.
"isalkan panas mengalir seperti gambar di ba$ah ini )
.airan panas
.airan dingin
/ambar &.A. Perpindahan Panas #ecara Kon%eksi (luida Panas ke (luida Dingin
"elaui "etal
Panas mengalir dari suatu fluida panas ke fluida dingin melalui dinding metal.
/radien suhu dari fluida panas ke metal dapat ditunjukkan dengan kur%a Ta, Tb, Tc.
Temperatur Tb adalah temperatur pada bidang atas antara aliran turbulen badan
fluida6 dan aliran %iskos stationer6, dekat permukaan tipis. #edangkan Tc adalah
temperatur metal dan fluida interface6, sedangkan panas yang mengalir dari metal ke
fluida dingin ditunjukkan dengan penjelasan yang sama oleh kur%a Td, Te, Tf.
Didalam kenyataan kita sulit mengukur Tb dan Tc sehingga pada umumnya
perpindahan panas secara kon%eksi dari fluida panas ke metal dipakai temperatur T7,
untuk fluida yang tidak terlalu %iscouse dan pipa tidak terlalu lebar, T7 ini bisa dianggap
sebagai harga rata-rata dari temperatur bulknya, atau dapat dikatakan sama dengan
temperature bulknya sendiri. /radien temperatur Tc Td adalah beda temperatur di dalam
metal dimana panas harus mengalir secara konduksi penuh.
$.)oefisien Permukaan
!0
"etal
h!
k
h$
Dalam gambar &.A diatas terlihat bah$a satuan panas yang mengalir G mempunyai
satuan Btu+j, adalah panas yang mengalir dari fluida panas ke fluida dingin melalui metal
dibayangkan suatu pipa6.
"isalnya luas dinding yang menerima panas >7 sedang luas pada bagian dinding >0,
maka luas rata-ratanya adalah >m, dan panas yang mengalir adalah)
G 5 h7 . >7 T7 ' T06 &.796
h7 adalah sesuai atau analog dengan k+;, sehingga 7+hi.>i6 adalah merupakan tahanan
panas. Demikian juga panas yang mengalir dari metal ke fluida dingin
G 5 h0 . >0 Td ' T06 &.7N6
sehingga panas yang mengalir di dalam metal itu sendiri G 5 >m . Zk+Tc ' Td6 atau
tahanan panas dalam metal 5 Z ;+k . >m
Bila ketiga tahanan tersebut dijumlahkan maka persamaan tersebut menghasilkan)
0 . 0
7
. 7 7
7
A h Am
'
A h
T
"
total
+ +

&.7P6
?. +:er(All -oeffisien"s
Karena luas >7, >m dn >0 tidak sama maka untuk menyatakan o%erall harus diambil
suatu luasan sebagai referensi. F%erall sendiri mempunyai arti gabungan dari tahanan-
tahanan yang ada dan biasanya dinyatakan dengan notasi J. Iadi bila diambil referensi >7
maka akan didapat J7, sedang bila dipakai referensi >0 didapat J0 dst.
"isal dipakai referensi >7 maka persamaan &.7P6 harus dikalikan >7, sehingga)
0 . 0
7
.
. 7
7
7
. 7
A h
A
Am
' A
h
T A
"
total
+ +

&.0M6
Dan
0 0
7
.
. 7
7
7
7
7
h A
A
* Am
' A
h
+
+ +

&.076
Dengan demikian persamaan &.0M6 dapat ditulis sebagai)
; < U! . A! . = % "o"al &.006
Eang tidak lain adalah persamaan linier dari hukum (ourier dalam bentuk F%er-all
atau total, bandingkan dengan
; < h! A! = %! < >k A?=@ A . = %$ < h$ A$ = %' ,
>pabila dinding yang memisahkan fluida panas dan dingin tersebut adalah sebuah dinding
pipa silinder maka persamaan &.076 dapat ditulis )
!3
6 0 . 0 + 7 + + 7 7 + 7
7
7
h D D ' Dm D h
+
+ + +

&.0?6
76 Disini terlihat bah$a untuk dinding yang tipis faktor perbandingan D7+Dm dan
D7+D0 dapat dianggap 7 sehingga persamaan &.0?6 menjadi)
J
7
5
0 + 7 + 7 + 7
7
h l h + +
5 J
0
5 J
m
&.0@6
bahkan bila salah satu harga h tersebut jauh lebih besar dari yang lain maka bisa
terjadi ) J
0
5 J
7
5 h
7
atau J
7
5 h
0
5 J
0
06 Bila harga k dari bahan cukup besar sehingga ;+k -----[ M maka persamaan &.0@6
dapat ditulis sebagai berikut )
J
7
5
0 + 7 + 7
7
h hi +
&.0A6
..Foulin# Fak"or
Didalam operasi segari-hari permukaan alat perpindahan panas tidak selalu bersih,
karena di dalam proses selalu timbul kerak yang menempel pada permukaan pipa, atau karena
peristi$a korosi. Iadi selama alat penukar panas tersebut dipakai akan terjadi pengotoran pada
bagian dalam atau bagian luar dari dinding pipa6.
Kotoran ini mempunyai pengaruh terhadap tahan total dari panas yang harus dipindahkan.
Karena perpindahan panas ini harus didasarkan pada luas pipa maka pengaruh dari kotoran
tersebut dapat ditambahkan dalam bentuk tahanan seri, sehingga rumus &.0?6 dapat menjadi )
hdo h
x
h hdi +
7
0
7
7
7 7 7
+ + + +
&.086
Di dalam persamaan tersebut pengaruh kotoran dimasukkan dalam bentuk 7+hdi dan
7+hdo yaitu masing-masing merupakan tahanan kotoran bagian luar pipa dan di dalam pipa.
/ambar berikut menunjukkan harga dari =fouling factor= baik disisi luar atau sisi
dalam dari pipa untuk beberapa bahan #umber dari T:"> ed. 7P8N6
#oal & ) diambil dari "c >dam6
7. !itung haraga F%erall koefisien dari suatu permukaan condensor yang terbuat dari pipa 7=
standart steel sch. NM, bila uap mengembun dibagian luar pipa dengan koefisien
permukaan sebesar 0MMM. >ir pendingin le$at dibagian dalam pipa dengan h 5 7NMM,
!4
sedang dikedua sisi pipa terdapat kotoran deposit6 yang masing-masing mempunyai
koefisien 0MMM. Bahan pipa mempunyai k 5 8?. #emua satuan dalam satuan &nggris.
0. !itung F%erall koefisien bila pipa dalam keadaan bersih pada kedua sisinya J
o
6
?. Berapa panas yang hilang bila uap air terkondensasi pada suhu 7NM
o
( sedang air pendingin
masuk pada suhu 8M
o
( dan keluar pada 7MM
o
(, rate 7M.MMM lb+jam dianggap panjang pipa
7MM ft6.
#oal && diambil dari "c..abe6 )
"ethyl alkohol le$at pada bagian dalam dari double pipe !.:. dan didinginkan oleh air yang
le$at di bagian annulus pipa dalam dibuat dari 7.A= sch NM standart steel. Thermal
kondukti%itynya ?M Btu+ft j K(. &ndi%idual fouling faktor untuk bagian dalam pipa 9AM sedang
pada sisi luar pipa @AM Btu+ft h K(, sedangkan alkohol yang mengalir mempunyai harga
koefisien permukaan AMM Btu+ft h K(.
o !itung F%erall koefisien dalam keadaan pipa kotor dan bersih didasarkan pada bagian
luar pipa dalam
.. )+N1E)SI PA)SA SE)I%AR BENDA.
#eperti telah diketahui aliran fluida sekitar benda, yang seluruhnya diliputi oleh fluida,
mengalami dua macam hambatan, yaitu hambatan gesekan dan hambatan bentuk. Dalam hal
ini bilangan ,eynolds sangat rendah hanya hambatan gesakan yang berpengaruh.
Iika bilangan ,eynolds bertambah besar, baik hambatan gesekan maupun hambatan
bentuk geometri akan bertambah besar pula, akan tetapi pengaruh hamabatan gesekan makin
lama makin berkurang dan hamabatan bentuk geometri akan lebih berpengaruh.
Pengaruh aliran ini juga terlibat pada perpindahan panas antara fluida dan benda-
benda <tertentu=. Persamaan-persamaan empiris tentang koefisien pindah panaas antara benda
dan fluida, hanya berlaku untuk benda dedngan bentuk tertentu.
Pada dasarnya rumus empiris untuk kon%eksi paksa meliputi benda mempunyai
bentuk umum yang sama dengan rumus empiris untuk kon%eksi dalam pipa dinyatakan
dengan bilangan bilangan tak berdimensi, yaitu )
"
r
p
e o u
& R C ! . .
&.?76
Persamaan-persamaan itu dapat juga disajikan dalam bentuk grafik. Dalam
menggunakan persamaan-persamaan itu, arah perpindahan panas perlu terus diperhatikan.
!5
Persamaan empiris hanya memberikan cara untuk memperkirakan besarnya koefisien pindah
panas. Perhitungan perpindahan panas tetap dilakukan berdasarkan persamaan )
T A + " . . \
&.?06
4uas permukaan perpindahan panas > harus dihitung sesuai dengan keadaan system.
Begitu juga koefisien perpindahan panas keseluruhan F%er-all6 harus dihitung melalui
penjumlahan maisng-masing tahanan panas, sesuai dengan persoalannya.
Tahanan panas kon%eksi digambarkan sebagai terpusat dalam lapisan batas fluida pada
permukaan padat. Karena itu dalam menggunakan persamaan empiris semua sifat fisik fluida
dinilai sesuai dengan temperatur lapisan batas itu. #ebagai kebiasaan temperatur lapisan ini
dirata-ratakan antara temperatur fluida dan temperatur permukaan padat )

0
TI T
T
(
f
+
&.??6

Dimana )
T
f
5 temperatur lapisan film6
T
$
5 temperatur dinding
T
l
5 temperatur fluida
Karena persamaan empiris itu dinyatakan dengan bilangan tanpa dimensi,maka sistem
satuan mana yang digunakan tidak menjadi soal,asalkan tetap konsistenterhadap satu sistem
satuan saja.
Di ba$ah iniakan diberikan berbagai berbagai contoh persamaan empiris yang sering
dijumpai dengan batas-batas berlakunya.
Jntuk perpindahan panas antara aliran udara dan bola,dipakai )
*u 5 M,?9 ,e6
M,8
,untuk 79 ] ,e ] 9M.MMM &.?@6
Bilangan Prandle tidak tercantum karena nilainya selama peristi$a ini tetap. Jntuk
perpindahan panas antara silinder tunggal dan udara yang mengalir tegak lurus pada
silinder,digunakan persamaan )
*u 5 K . ,e
n
&.?A6
*ilai K dan n didapat dari daftar yang berikut )
,e n K *u
7 - @ M,??M M,NP7 M,NP7 ' 7,@0
@ ' @M M,?NA M,N07 7,@M ' ?,@M
@M ' @.MMM M,@88 M,87A ?,@? ' 0P,8
!6
@.MMM ' @M.MMM M,87N M,79@ 0P,A ' 707
@M.MMM ' 0AM.MMM M,NMA M,M0?P 707 ' A0N
Jntuk perpindahan panas antara silinder tunggal dan cairan yang mengalir tegak lurus
pada silinder,dianjurkan memakai persamaan )
*u Pr6
-M,?
5 M,?A L M,A8 ,e6
M,A0
&.?86
Jntuk perpindahan panas antara rangkaian silinder,berpola segitiga dan gas yang
mengalir tegak lurus pada silinder,persamaannya ialah )
*u 5 M,?? Pr6
7+?
,e6
M,8
&.?96
Jntuk rangkaian silinder berpola persegi dianjurkan untuk mengganti tetapan M,??
dengan M,08.
Jntuk perpindahan panas antara rangkaian silinder, berpola segitiga dan air,untuk ,e
[ 0MMM.
h 5 ?9M 7 L M,MM89 T
f
6 D
ma;
6
M,8
d
o
6
-M,@
&.?N6
Persamaan tersebut tidak dalam bentuk tanpa dimensi. Disini tidak dapat dipakai
sembarang sistem satuan, tetapi harus digunakan satuan yang berikut )
T
f
5[
o
(
h 5[ Btu+jam ft
0

o
(
D
ma;
5[ ft+detik
d
o
5[ inch
Jntuk keterangan lebih lanjut tentang kon%eksi panas sekitar benda,dianjurkan
membaca buku "c. >dam,!eat Transmision.
I.3 PERPINDAHAN PANAS SE-ARA RADIASI
,adiasi didefinisikan sebagai pancaran panas tanpa melalui penghantar.Bila suatu
radiasi dipancarkan dari suatu permukaan,maka hanya benda yang terlihat saja yang dapat
menangkap pancaran energi tersebut.Bagian radiasi yang dapat tertangkap dan dipantulkan
lagi oleh suatu benda disebut ,efliksifitas

6,sedang bagian yang dapat diabsorbsi oleh
bahan disebut >bsorbsifitas

6.#ebagian dari sinar yang diabsorbsi ini akan dipancarkan


di-<transmit=6 kembali,dan peristi$a ini menyebabkan benda mempunyai sifat transmisifitas

6.Dengan demikian bila semua peristi$a tersebut dijumlah maka akan didapat )
7 + +
>bsorsifitas maksimum yang dapat dicapai oleh suatu benda sama dengan satu yaitu dicapai
oleh benda-benda yang tidak memantulkan dan memancarkan kembali sinar radiasi.Bahan
$7
atau bendad yang mempunyai sifat seperti di atas disebut benda hitam sempurna atau lebih
terkenal dengan sebutan <Black Body= dalam bahasa &nggris.
Emisi:i"as B
Bila suatu benda hitam sempurna mempunyai eergi emisi radiasi makimum
<T
b
=,maka perbandingan energi emisi radiasi yang dapat dicpai oleh benda bukan hitam
sempurna disebut pula benda abu-abu 5 <gray=6, =T=,disebut sebagai <:misifitas= ^ dari
benda tersebut. Iadi )
^ 5
#
(
(
Dengan demikian suatu benda hitam sempurna Black body6 akan mempuyai )
^ 5 7
#ecara radiasi energi dipancarkan dari suatu permukaan ke semua arah menurut
hukum #tefan-BoltCmann. Jntuk benda hitam hukum ini addalah )
G 5 _ T
@
&.?P6
dan untuk benda tak hitam )
G 5 ^ _ T
@
&.@M6
dimana) G 5 fluks energi,T+m
0
_ 5 tetapan #tefan-BoltCmann. A,89.7M
-@
T+m
0
.
o
K
@
6
^ 5 koefisien emisi untuk permukaan yang bersangkutan
T 5 temperatur permukaan,
o
K
#edang radiasi yang jatuh,diserap atau dipantulkan kembali pada+oleh benda lain tergantung
pada sudut pandang antara kedua benda tersebut.(aktor sudut pandang ini banyak tergantung
pada bentuk serta ukuran benda tersebut.Fleh karena itu ketergantungan ini lalu dinyatakan
dengan suatu faktor yang biasa disebutdengan faktor geometri benda atau faktor
<
(
=
:nergi yang dipertukarkan antara dua buah benda dinyatakan oleh persamaan yang
berikut )
G`70 5 >7 (70
@
0
@
7
T T 6 5 >0 (07
_
@
0
@
7
T T 6 &.@76
G`70 5 laju energi yang dipertukarkan antara benda 7 dan 0, T
>7 5 luas total pemukaan benda 7
>0 5 luas total permukaan benda 0
$!
(70 5 bagian dari permukaan >7 yang dapat dilihat dari benda 0
(07 5 bagian dari permukaan >0 yang dapat dilihat dari benda 7
(70 dan (07 disebut fakto rpertukaran total geometri dari kedua benda tersebut.Dan dari
peristi$a tersebut dinyatakan bah$a >7 (70 5 >0 (07.Dianggap antara kedua benda itu tidak
terdapat gas yang dapat menyerap pancaran energi.Iika antara kedua permukaan ada
permukaan refraksi misalnya batu bata6 yang memancarkan dan memantulkan kembali
hampir seluruh fluks energi yang diterimanya kecuali sebagian kecil yang dilepaskan ke
lingkungan luar melalui konduksi6, maka seluruh yang dipertukarkan dihitung dengan
persamaan faktor geometri ( )
G`70 5 >0 (07
_
@
0
@
7
T T 6 5 >0 (07
_
@
0
@
7
T T 6 &.@06
Perhitungan pertukaran panas antara benda-benda tidak hitam harus memperhitungkan
koefisian emisi masing-masing permukaan yang mungkin bergantung pada pada panjang
gelombang, berapa bagian yang dipantulkan dan diterima kembali oleh masing-masing
permukaan dan begitu juga berapa kali pemantulan kembali ini terjadi.
!arga dari suatu faktor pertukaran total (
70
dari suatu bahan dapat dilihat dari
beberapa literatur seperti buku "c >dam, Kern, dll. #ebagai contoh faktor tersebut dapat pula
ditentukan dengan ilustrasi sebagai berikut) Bila suatu <benda 7 = dikelilingi sempurna oleh <
benda 0 < yang hitam sempurna bayangkan dengan dua buah bola yang konsentris 6 maka
harga (
70
dapat dicari dengan persamaan )
a 7 + 7 6b 0 + 7 + 7
7
0 7
70
+

A A
,
, bila ^
0
5 7 c benda hitam, maka
,
70
5 ^
7
Pemakaian perambatan panas secara radiasi dalam bentuk indi%idual kadang-kadang sulit
dilakukan, karena selama terjadi perambatan panas tersebut biasanya terjadi secara serempak,
semua mekanisme perpindahan panas seperti radiasi, konduksi maupun kon%eksi. Dengan
demikian perhitungan pertukaran panas ini akan menjadi sangat rumit, dan dapat dilakukan
hanya dalam beberapa hal yang khusus, seperti perhitungan pertukaran panas dalam tungku.
Dalam banyak hal terjadi hal yang demikian maka penyelesaian problem ini dapat ditempuh
dengan cara )
"enghitung laju panas, oleh radiasi dan kon%eksi, dan kemudian menjumlahkannya.
Perhitungan dapat juga dilakukan dengan menganggap bah$a perpindahan panas
secara radiasi tersebut berlaku seperti halnya panas mengalir secara kon%eksi yaitu dengan
menghitung koefisien perpindahan panas yang ditimbulkan oleh radiasi saja, sebagai berikut )
$$

7 A
"r
5 h
r
T
0
' T
7
6 &.@?6
7 A
"r
< C B >%
!
.

D %
$
.
A &.@@6
Dimana, hr adalah koefisien perpindahan panas secara radiasi dan
h
r
5 W _ ^ T
7
@

' T
0
@
6 + T
0
' T
7
6 X &.@A6
T
7
5 temperatur permukaan
T
0
5 temperatur lingkungan yang mengelilingi seluruh permukaan
Bila perpindahan panas terjadi serempak dan koefisien perpindahan panas karena kon%eksi
biasa disebut dengan h dihitung dengan rumus empiris yang sesuai. Koefisien perpindahan
panas gabungan h
g
diperoleh menurut persamaan yang berikut )
Gt 5 Gc L Gr 5 hc. >. T
0
' T
7
6 L _ ^ T
7
@

' T
0
@
6 &.@86
Persamaan diatas sering pula ditulis dalam bentuk )
Gt+ > 5 hr L hc 6 T
7
' T
0
6 &.@96
dimana
6 0 7 T T A
"r
hr

&.@N6
pada kasus terjadinya < Boiling film < pada fluida mendidih maka koefisien gabungan bila
pengaruh perpindahan panas secara radiasi harus diperhitungkan dapat dihitung dengan
menaksir koefisien gabungan hc )

hc 5 ho
? 7

,
_

+ hr hc
ho
&.@P6
dimana ) hc 5 koefisien gabungan
ho 5 koefisien kon%eksi pada pendidihan tanpa radiasi
hr 5 koefisien karena radiasi
.ontoh soal ) dari "c .abe 6
Pada peristi$a pendidihan (reon-77 titik didih normal 5 9@,N
o
(6 diatas suatu pipa pemanas
yang tercelup dimana suhu pipa 5 ?MMK( dan emisi%itas ^6 pipa benda <gray=6 berharga
$'
M.NA, mempunyai koefisien ho 5 07.9 btu+ft
0
. jam.
o
(. bila film uap yang terbentuk dianggap
transparan terhadap efek radiasi dan cairan mendidih dianggap benda hitam sempurna,
tentukan ) a. !arga koefisien karena radiasi
b. Koefisien gabungan hc
c. fluks panas total yang ditransfer Gt+>
penyelesaian )
a. Pada kasus ini harga T
7
5 ?MM L @8M 5 98M
o
,, maka (
70
5 ^
7
5 M.NA , dan dari
persamaan 7.@06 atau
Gr
70
5 _ > ^ T
7
@

' T
0
@
6 &.AM6
Gr+> 5 M.797? ; M.NA 98M
@
' A.?@N
@
6 5 ?89 Btu.ft
0
jam
dan hr dari persamaan 7.@P6 dapat dihitung )
N , A?@ 98M
?89

hr
5 7.8 btu+ft
0
. jam.
o
(

b. Dari persamaan 7.@P6 dimana harga ho 5 07.9 btu+ft
0
. jam.
o
(

? 7
8? , 7
9 , 07
9 , 07
,
_

hc
hc
dengan teknik perhitungan coba-coba didapat hc 5 07.0 btu+ft
0
. jam.
o
(
c. Dan dari persamaan 7.@9
Gt+ > 5 07.0 L 7.8? 6 98M-A?@.N6 5 A7@7 btu+ft
0
. jam
!.4 PERPINDAHAN PANAS DISER%AI PERUBAHAN FASA
Perubahan yang dibicarakan pada pembahasan ini terbatas pada peristi$a kondensasi
dan boiling. Perlu diingat bah$a pada peristi$a perubahan fasa kita kenal panas laten yaitu
jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah fasa dari satu satuan berat dari suatu Cat.
#imbolnya adalah d
7. Peris"iEa )ondensasi
>da 0 macam kondensasi yaitu <drop$ise= dan film kondensasi
(ilm kondensasi lebih umum terjadi daripada drop$ise, terjadi bila cairan
kondensat membentuk film atau lapisan tipis yang mengalir secara kontinu di
permukaan dinding benda karena gaya gra%itasi. 4apisan ini akan berfungsi juga
$.
sebagai suatu tahanan antara uap di permukaan dinding, sehingga kita perlu
memperhitungkan koefisien perpindahan panasnya.
Drop$ise kondensasi terjadi bila kondensat membentuk gelembung-gelembung
yang lama-kelamaan membesar dan akhirnya jatuh karena gaya gra%itasi,
menghapus gelembung-gelembung lain yang ada diba$ahnya. Dengan demikian
pada drop$ise ini pipa seakan akan selalu bersih sehingga harga <h=nya lebih
besar disbanding dengan film kondensasi.
(ilm kondensasi terjadi bila uap atau pipa-pipa bersih baik ada maupun tanpa
udara atau diatas permukaan kasar atau licin.
#ebaliknya drop$ise kondensasi bisa terjadi bila pipa-pipanya kotor atau
terkontaminasi, atau bila permukaan dinding tidak rata.
0. Perhitungan koefisien (ilm Kondensasi
a.Pada pipa %ertikal
Di sini berlaku koeffisien lokal )
h
;
5

t
&.A76
5 tebal film
sedang dari persamaan alir diketahui
bah$a

? 7
0
?
1
1
]
1

g f
f

&.A06
-ft
l#

dari persamaa &.A7 dan &.A0 didapat bah$a )
h
;
5
? 7
0
?
1
]
1

f
g f
f

&.A?6
sedang panas yang ditransfer pada suatu titik adalah )
dG 5 d dm
o
5 h; T
o
d>
o
&.A@6
dimana )
d>
o
5

D
o
d4
d 5 panas latent
m
o
5 aliran massa lokal
$0
T 5 Th ' T$ Th suhu uap mengembun
Fleh karena 5
Do
mo

, maka persamaan &.A7 menjadi )


h 5
Tod'
d


&.AA6
integrasi sepanjang 4 persamaan tersebut memberikan )
h 5
To Ao
"

5
To Do'
m
T
T

5
To '
#
T


&.A86
indeks T menunjukkan bilangan total sedangkan b berarti loading pada bagian ba$ah
pipa.
Dari persamaan &.A@ dan &.AA eliminasi h
;
memberikan )
ZTo 5
? 7
0
?
1
]
1


fg
f


5
d'
d
f

&.A96
#ubstitusi T pada persamaan &.A9 memberikan )
h 5
? 7
0
?
1
]
1


f
g f
'T
#f

d
d'
? 7
&.AN6
integrasi persamaan di atas )
h 5
? @
? 7
0
?
1
]
1

f #
g f
f

&.AP6
persamaan &.AP dapat ditulis juga sebagai )
h
? 7
0 ?
0
1
]
1

g f f
f

5 !,.4 1
]
1


f
#

@
&.8M6
&ndek f menunjukkan bah$a sifat fluida die%aluasi pada suhu Tf yang dapat dicari dari
)
Tf 5 Th -
@
6 ? T$ Th
5 Th -
@
? To
&.876
dimana )
Tf 5 suhu fluida
Th 5 suhu uap yang mengembun
T$ 5 suhu dinding
Kemudian secara empiris persamaan &.8M ditulis menjadi )
$3
h 5 M,P@?
@ 7
0 ?
1
]
1

f To'
g f f


&.806
b. Pada pipa horisontal
#eperti halnya pada pipa %ertikal maka dalam pipa horiContal persamaan yang sesuai
dengan persamaan &.8M dan &.0N adalah )
h
? 7
0 ?
0
1
]
1

g f f
f

5 7,0!
? 7
@

1
]
1


f
&.8?6
dan
h 5 M,90A
@ 7
0 ?
1
]
1

f Do T
g f f
o


&.8@6
5 loading jumlah kondensat6 persatuan panjang pipa horiContal lb+j-ft6.
Persamaan-persamaan di atas hanya dapat dipakai sepanjang suhu kondensasi konstan,
sedangkan sifat-sifat fluida harus dicari pada suhu rata-rata fliuda di sepanjang
perpipaan. Di dalam praktek harga koefisien yang didapat sering berbeda dengan
harga teoritisnya. Perbedaan ini pada umumnya berkisar pada angka 0Me lebih besar
dari harga teoritis tersebut, sehingga perlu diadakan modifikasi pada persamaan yang
sudah didapat tersebut.
Di dalam operasi pabrik, peralatan kondensasi kadang-kadang sangat mirip dengan
peralatan penukar panas lainnya.
.ontoh soal )
#uatu kondensor type shell f tube dengan pipa %ertikal berukuran ?+@" 78 BT/ terbuat dari
tembaga akan dipakai untuk mengembunkan uap .hlorobenCen pada tekanan atmospherik di
ruang bagian shell-nya. Panas laten .hlorobenCen diketahui7?P,9 Btu+lb. Panjang pipa A ft.
#ebagai pendingin dipakai air yang dianggap le$at dengan suhu rata-rata 79
o
( di bagian
dalam pipanya, sehingga dapat dianggap bah$a koefisien di bagian air ini tetap pada harga
@MM Btu+ft
0
jam
o
(6 tentukan )
a. Koefisien perpindahan panas dari uap .hlorobenCen
b. Pertanyaan yang sama bila kondensor dipasang horisontal dengan jumlah pipa setiap
bundelnya 5 8
Penyelesaian )
$4
a. Jntuk menja$ab persoalan maka langkah pertama kita harus mencari sifat-sifat fluida
pada suhu rata-ratanya Tf. Jntuk menghitung Tf ini maka suhu dinding T$ juga harus dicari
dulu yaitu dengan menaksir dari harga h yaitu koefisien hantaran panas dari uap
.hlorobenCen.
5 7?P,9 Btu+lb dan # < ..!4 @ !7
5
f"?9am
$
, l 5 A ft.
Th suhu pengembunan 5 089
o
(
#uhu air rata 79A
o
( dengan demikian maka suhu dinding T$ harus terletak antara79A dan
089
o
(. Karena tahanan-tahanan film Cat organik pada umumnya lebih besar dari tahanan panas
air maka diperkirakan bah$a harga T$ ini lebih dekat dengan harga 79A
o
( dari pada 089
o
(.
Jntuk itu pada langkah pertama dicoba harga T$ 5 0MA
o
(.
Beda suhu menjadi T 5 089 ' 0MA 5 80
o
(.
#uhu refrensi dihitung dari persamaan &.87 adalah )
Tf 5 089- g 089- 0MA 6 5 00M
o
(
Kemudian sifat-sifat .hlorobenCen pada suhu tersebut dicari dari data-data yang tersedia
lampiran6.
f

5 8A,@ lb+ft
?
f

5 M,MN? Btu+ft-jam-
o
(
dan
f


5 M,? ; 0,@0 5 M,908 lb+ft-jam
"enghitung h dari persamaan &.80 dengan modifikasi koefisien dan menggantinya menjadi
7,7?.
h 5 7.7?

,
_

908 , M A 80
9 , 7?P 7M 79 , @ @ , 8A MN? , M
N 0 ?
x x
x x x x
7
5 79P Btu+ft
0
-jam-
o
(.
4angkah kedua mengkoreksi harga T$ dari harga koefisien panas yang sudah didapat yaitu
sisi air 5 @MM dan sisi uap 79P Btu+ft
0
-jam-
o
(.
Diameter pipa Do 5 M,M80A ft dan Di 5 M,MA79 ft
"aka beda suhu pada bagian sisi air menjadi )
Ti 5
?0 6 79A 089
6 79 M80A , M + MA79 , M @MM + 7
@MM + 7

+ x
o
(
dan suhu dinding menjadi t$ 5 79A L ?0 5 0M9
o
(.
Karena suhu ini sangat dekat dengan suhu estimasi yaitu 0MAK( maka dianggap perhitungan
sudah cukup dan harga h tetap 5 79P btu+ft
0
-jam-
o
(.
c. Bila sistem dipasang horisontal maka persamaan untuk pipa horisontal.
$5
Karena harga h untuk pipa horisontal lebih besar dari %ertikal maka dianggap bah$a sekarang
T$ akan lebih besar juga dan dicoba T$ 5 07A
o
(, maka sifat fluida dicari lagi dari data yang
ada.
* 5 8, To 5 089 ' 07A 5 A0
o
(, Do 5 M,M80A ft.
T
f
5 089 -7+@ 089 -07A6 5 00N
o
(
f

5 M,0N ; 0,@0 5 M,8N lb+ft-jam


h 5 M.90A

,
_

8N , M M80A , M A0 8
9 , 7?P 7M 79 , @ @ , 8A MN? , M
? 0
N 0 ?
x x x
x x x x
7+@
5 097 Btu+ft
0
-jam-
o
(.
Ti 5
@7 P0
6 09 M80A , M + MA79 , M @MM + 7
@MM + 7

+ x
o
( dan T$ 5 79A L @7 5 078
o
(
!arga ini tidak terlalu jauh dari harga estimasi.
Dalam hal harga T$ setelah dicek terlalu jauh dari harga estimasi maka perhitungan harga h
harus diulang lagi.
$.Perpindahan panas pada 8airan mendidih > oilin# li;uid A.
"ekanisme terjadinya pendidihan didalam cairan dapat dijelaskan dengan gambar &.8 dan
gambar &.9 berikut ini.
/ambar &.8
Pengaruh beda suhu terhadap fluks panas
Dari Taarent 4."c.abeB Iulian ..#mith, Jnit Fperation of .hemical :ngineering
:d.?6
/ambar &.8 menyatakan perubahan flu; panas sebagai fungsi beda suhu sedangkan gambar &.9
menyatakan hubungan besaran harga h atau koeffsien terhadap perubahan beda suhu.
$6
/ambar 7-P

/ambar &.9. !arga koeffisien trasfer panas D# Beda suhu
Dari Taarent 4."c.abeB Iulian ..#mith, Jnit Fperation of .hemical :ngineering :d.?6
Dimisalkan suatu cairan diatas bejana metal akan dididihkan maka mekanisme sampai
terjadinya air mendidih dpat dijelaskan sebgai berikut) Daerah >B disebut daerah nucleat
#oiling ditandai dengan mulai terbentuknya gelembung pada dasar bejana. Pada region >,
dengan perbedaan suhu yang sangat rendah, perpindahan panas pada liGuid terjadi secara
natural con%ection. Terbentuk beberapa gelembung dari permukaan metal yang selanjutnya
akan naik. /elembung ini makin lama makin penuh dan mulai meningggalkan permukaan
daerahB.6. Titik . disebut titik kritis dimana dipermukan mulai timbul film yang tidak
stabil. Daerah ini .D6 disebut daerah transisi, sampai titik D maka mulai terbentuk film
boiling yang sangat stabil sehingga daerah ini disebut film boiling.#edang dari gambar &.9
terlihat bah$a pada rentang beda suhu 7 sampai AM
o
( maka harga koffsien h akan naik pada
beberapa harga beda suhu setelah itu harga ini akan turun. !al ini memperingatkan kita agar
hati hati bekerja pada pendidihan pada suhu tinggi karena selain harga h ini akan sangat
rendah, sedangkan fluks panas yang harus disalurkan sangat tinggi. >pabila hal ini tidak
diperhatikan maka suhu alat akan naik secara mendadak dan memungkinkan terjadi kerusakan
alat yang bisa fatal.
"enentukan h film boiling.
Beberapa petunjuk untuk menentukan harga koefisien perpindahan panas dalam bahan
yang mendidih dapat dipakai dari data berikut )
Pipa horiContal)dalam satuan #&
h T+m0 K 5 7M@9 T
7+?
G+> kT+m0]78
h T+m0K 5 A,A8 T
?
78 ] G kT+m0 ] 0@M
Pipa %ertical dalam satuan #&
h T+m0 K 5 A?9 T
7+9
G+> kT+m0] ?
h T+m0 K 5 9.PA T
?
?] G+> kT+m0 ] 8?
Bila tekanan diatas 7 atm persamaan dikoreksi dengan faktor p+76
M.@
#edang untuk kon%eksi paksa dapat dipakai persamaan
h 5 0.AA A,A8 T
?
e p+7AA7 T+m0.K
Jntuk film boiling dipakai persamaan yang dikembangkan Bromley
h5 M.80 W X 7.@ T+m0K.
'7
T v D
T C h g v l
pv fg v v

@ . M 6
?
BAB II
ALA% PENU)AR PANAS
Dalam pabrik-pabrik banyak sekali digunakan alat penukar panas, guna memanfaatkan
panas dalam suatu aliran untuk pemanasan aliran lain yang lebih dingin. Dengan demikian
efisiensi penggunaan energi dipertinggi.
>lat penukar panas biasanya terdiri dari dua ruang atau saluran, satu untuk aliran yang
panas, yang lain untuk aliran yang dingin. Panas dipindahkan dari aliran panas ke aliran
dingin melalui dinding logam.
Bentuk alat penukar panas yang sederhana berbentuk pipa ganda double pipe heat
e;changer6 yang bagannya dapat dilihat pada /ambar &&.7. sedang konstruksinya
diperlihatkan pada /ambar &&.9. >lat ini dipakai dalam industri karena sangat sederhana,
mudah dioperasikan dan tidak banyak memerlukan ruang. Biasanya dipasang dididinding
sudah cukup. 4uas perpindahan biasanya tidak lebih dari 0MM ft0. #edang bila luas
perpindahan lebih besar dari 0MM ft0 biasanya dipakai #hell and Tube :;changer.
Kalau kedua aliran masuk pada ujung yang sama dari alat penukar panas, maka pola
aliran ini disebut aliran sejajar biasa disebut aliran .ocurrent 6, sebaliknya kalau kedua
aliran masuk pada ujung yang berlainan didapatkan aliran berla$anan .ountercurrent 6.
Jntuk perhitungan laju perpindahan panas didalam alat ini dipakai persamaan dengan
menggunakan selisih temperatur rata-rata logaritma, sehingga persamaannya menjadi )
G 5 J
i
. >
i
. 2T6
m
'!
/ambar &&.7
/ambar &&.0
Dimana )
( )
( )
0 7
0 7
+ ln T T
T T
T
m



&.096

sering pula disebut 4"TD sebagai singkatan dari 4og "ean Temperature Different.
#uhu rata-rata logaritma dipengaruhi oleh pola aliran masuk dan keluar aliran, sering
dijumpai pola-pola yang seperti berikut )
>lat penukar panas sering sekali berbentuk pipa dan rumah pipa shell dan tube heat
e;changer6. #ejumlah pipa sejajar diselubungi sebuah silinder besar, yang bagannya
diperlihatkan pada gambar &&.@.
/ambar &&.@. alat penukar panas 7-0, aliran sejajar dan berla$anan
'$
/ambar &&.?
Dalam hal alat penukar panas jenis pipa dan rumah pipa #hell dan tube6, maka
didalam pipa mengalir satu fluida, mungkin satu kali lintasan atau lebih. Pipa-pipa disusun
dengan dua pola, persegi atau segitiga, seperti berikut )
/ambar &&.A pola penyunsunan pipa pada alat penukar panas jenis shell f tube
Dalam alat penukar panas yang agak panjang dipasang baffle pembalik arah aliran6
yang dipasang tegak lurus terhadap pipa, tetapi tidak meliputi seluruh diameter rumah pipa.
#elain berfungsi sebagai penyangga pipa, baffle berguna pula untuk memperbesar laju alir dan
untuk membuat aliran melintasi pipa secara tegak lurus. *amun sebagian fluda dipaksa
mengalir sejajar dengan pipa.
Dengan adanya kemungkinan pipa-pipa alat penukar panas mempunyai lintasan lebih
dari satu dan dengan pembalik arah, maka merata-ratakan selisih temperatur dan mungkin
juga J menjadi rumit. Jntuk perhitugan ZT dalam alat-alat semacam itu digunakan factor
koreksi. Pola aliran dalam alat penukar panas jenis pipa dan rumah pipa sebenarnya sebagian
bukanlah sejajar atau berla$anan, akan tetapi <aliran melintas= cross flo$6. Jntuk
memperoleh selisih temperatur rata-rata 4"TD6 yang lebih cepat, maka 4"TD yang sudah
dihitung dikalikan dengan faktor koreksi (
/
. faktor ini diambil dari diagram pada gambar &&.8
diba$ah ini. (
/
tergantung pada dua bilangan tanpa dimensi h dan yang didefinisikan sebagai
berikut. Jntuk berbagai bentuk dan macam alat penukar panas mempunyai gambar koreksi
tersendiri. lihat lampiran6
ca c#
h# ha
T T
T T
.

&.0N6
h# ha
ca c#
T T
T T


&.0P6
Dimana)
Tha 5 tempertur masuk fluida
Thb 5 temperatur keluar panas
''
Tca 5 temperatur masuk fluida dingin
Tcb 5 temperatur keluar fluida dingin
/ambar &&.8. (aktor koreksi selisih temperatur rata-rata logaritma aliran melintas
Jntuk melakukan perhitungna perpindahan panas pada sebuah alat penukar panas,
harus dilakukan beberapa pengamatan dan pengukuran. Jntuk dapat menggunakan persamaan
7.0N harus diperoleh keterangan tertang besaran-besaran meliputi )
7. Temperatur aliran masuk dan keluar penukar panas masing-masing aliran Tha, Thb,
Tca, TcbS. Dari sini diperoleh ZT6
mS
atau 4"TD.
0. Bentuk dan jenis penukar panas yang dipakai, untuk menentukan faktor koreksi (/.
?. Panjang keseluruhan pipa dan diameter pipa untuk menghitung luas permukaan >.
@. keterangan tentang aliran dan fluida, baik dibagian shell maupun tube, untuk
menghitung kefisien pindah panas permukaan h. Jntuk mendapatkan, menggunakan
persamaan sebagai berikut )
0 0 7 7
7 7 7
A h A
x
A h +
m A
+ +
&.?M6


'.
M.7 M
M.P
M.N
M.9
M.8
M.A
M.8 M.A M.@ M.? M.0
7.M
M.P
7.M
M.N

Anda mungkin juga menyukai