0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
461 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum profil seorang petani padi berhasil bernama Edi Ngatemin. Profil tersebut mencakup informasi latar belakang pribadi, organisasi yang diikuti, dan kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, hingga pemanenan. Kegiatan usaha tani yang dilakukan Edi Ngatemin menghasilkan rata-rata 5-6 ton gab
Dokumen tersebut merangkum profil seorang petani padi berhasil bernama Edi Ngatemin. Profil tersebut mencakup informasi latar belakang pribadi, organisasi yang diikuti, dan kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, hingga pemanenan. Kegiatan usaha tani yang dilakukan Edi Ngatemin menghasilkan rata-rata 5-6 ton gab
Dokumen tersebut merangkum profil seorang petani padi berhasil bernama Edi Ngatemin. Profil tersebut mencakup informasi latar belakang pribadi, organisasi yang diikuti, dan kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, hingga pemanenan. Kegiatan usaha tani yang dilakukan Edi Ngatemin menghasilkan rata-rata 5-6 ton gab
Oleh Kelompok 4: Devi Kusuma Wati 125040201111154 Heri Yako Mustofa 125040200111320 Muthia Rinjani W 125040201111014 Fenni Irine 125040201111 M. Reza Fadhila 125040201111054 Adi Suwandono 125040201111067 Netty Dwi A 125040201111099 Dela Vira P 125040201111060
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Profil Petani Sukses Nama : Edi Ngatemin Umur : 42 Tahun Pendidikan Terakhir : SMA Status Sosial : Berkeluarga dan mempunyai dua anak Jabatan : Ketua GAPOKTAN Sri Dewi yang berlokasi di Desa Sembungnyar Kegiatan yang dilakukan a. Persiapan lahan dengan menggunakan handtraktor. Yang bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah yang dikehendaki oleh tanaman. Selain itu beberapa kegiatan pengolahan sawh terdiri atas : Pembersihan selokan. Selokan merupakan sumber air bagi budidaya padi. Selain itu tujuan pembersihan selokan, agar tidak tercemar oleh air yang digunakan setelah panen Pencangkulan dilakukan pada pematang dan petak sawah yang sukar dibajak. Di pematang dilakukan budidaya tanaman jagung, cabe, dan kedelai yang berguna untuk menambah pendapatan petani. Namun pada musim hujan, pematang sawah digunakan sebagai tambak b. Penggunaan benih meluputi kegiatan penyeleksian yang bertujuan untuk agar mendapatkan hasil optimal. Benih yang digunakan jenis IR 64 yang berasal dari Banyuwangi dengan harga jual Rp. 5500/kg. Setelah berumur 15-20 hari dan bibit berdaun 5-7 helai maka dilakukan pemindahan ke lahan sawah. c. Penanaman Sistem tanam pada desa Sembungnyar ada 3 yakni sistem kencongan (tradisional), sistem lariakan, sistem jajar legowo. Jarak tanam, untuk tanaman padi sendiri faktor yang mempengaruhi jarak tanam adalah jenis tanah, kesuburan tanah dan ketinggian tempat Jumlah tanaman(bibit) per lubang antara 1-2 batang, sedangkan kedalaman penanaman bibit adalah 3-4 cm Cara penanaman, penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak d. Pemupukan dilakukan dua kali, pada umur 0-10 hari dan 20-35 hari. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan ialah pupuk urea 250-300 kg/Ha, sp 36 75-100 kg/Ha dan pupuk KCL 50-100 kg/Ha e. Pengairan dilakukan dengan menggunakan air yang bersal dari waduk, proses pengairannya sendiri adalah air dari waduk dialirkan ke lahan menggunakan mesin diesel melalui selang yang telah di buatkan ke arah lahan f. Pengendalian Hama dan Penyakit, terdapat beberapa hama yang menyerang tanaman padi pak ngatemin yakni wereng coklat yang disebabkan oleh faktor Tempat budidaya tanaman padi yang lembab dan Berlebihan dalam aplikasi pupuk urea, untuk pengendalian wereng coklat pak ngatemin melakukakan penyemprotan dengan menggunakan pestisida BASSA 50 EC dan dosis 2-4 liter/Ha. Pestisida ini digunakan jika populasi / intensitas serangan hama mencapai pengandaliannya mendekati >30 % Hama yang kedua adalah Penggerek Batang, untuk mengendalikan hama penggerek batang ini pak ngatemin menyemprot dengan pestisida sistemik yakni pestisida SPONTAN 400 SL dengan dosis 0,75 1,5 liter/ ha dan Volume penyemprotan 400 600 liter/ha. Pestisida ini digunakan pada serangan sudah mencapai rata-rata > 10 % g. Pemanenan yang dilakukan pak ngatemin adalah dengan menggunakan alat perontok dengan hasil panen rata-rata 5 6 ton /ha tapi di daerah lain 8 -10 ton/ha karena pada lahan pak ngatemin hanya memiliki 2 % kandungan organik dalam tanah yang umumnya 5 % pupuk yang berimbang.