Anda di halaman 1dari 20

VULNUS = LUKA

Oleh :
Dr. Kamal Anas,SpB

Vulnus = Luka
Ialah suatu keadaan terputusnya kontinuitas
jaringan secara tiba-tiba karena suatu injury
atau kekerasan/trauma.

Gejala gejala yang ditimbulkannya adalah :
- Terbukanya kulit
- Perdarahan
- Rasa nyeri

Macam2nya dibagi atas dasar :
I. Penyebab :
- Physis, misalnya oleh sinar matahari,
sinar rontgen
- Kimiawi, misalnya oleh karena terkena
asam atau basa keras
- Infeksi
- Mekanis , misalnya oleh suatu trauma
II. Morfologi :

- Excoriasi : Luka lecet,sifatnya tidak
dalam,hanya epitel yang
mengelupas oleh karena
suatu kekerasan.
Disebut juga sebagai Abra
sio.


- Hematoma : Luka lebam,kadang-kadang
disertai luka lecet.Terlihat
benjolan yang mula-mula
berwarna kemerahan kemu
dian jadi ungu kehitaman
oleh karena pecahnya pem
buluh darah kecil dibawah
kulit


- Avulsion : Luka yang disebabkan oleh
benda tajam (keras), yang
melepas kulit dari dasarnya.

- Sprain : Distorsio,terutama mengenai
sendi,terjadi pembengkakan
oleh karena terjadi kerusakan
jaringan.
- Vulnus punctum = Luka tusuk
Dalamnya luka lebih panjang di
bandingkan lebar,tepi luka bulat,
sesuai dengan bentuk alat yang
menusuk,kadang-kadang bekas
luka sudah tidak terlihat karena
sudah tertutup,hanya terlihat se
perti titik merah kehitaman,oleh
karena kotoran dan bekuan darah.
( Paku,peniti )
- Vulnus Scissum = luka sayat
Biasa oleh benda-benda tajam
seperti pisau,pecahan kaca dll.
Karakteristik luka sbb :
- Pinggir tajam dan rata
- Dinding curam
- Dasar sempit dan terlihat
ditutupi darah segar
- Biasanya hampir tidak ada
kotoran didasarnya
- Vulnus laceratum = luka compang-cam
ping
Biasanya disebabkan oleh benda
tumpul dengan bentuk tidak tera
tur,misal terseret motor atau mo
bil. Sifat lukanya pinggir luka com
pang-camping hampir tidak jelas
dan tidak teratur. Dasar luka lebar
sekali dan biasanya kotor ( pasir )

- Vulnus sclopetorum = luka tembak
terdiri dari 2 bentuk :
- luka tembak masuk :
- biasa lebih kecil
- tampak seakan-akan melesak
ke dalam dengan luka memar
disekitarnya
- dinding dan dasar tidak dapat
dilihat

- Luka tembak keluar :
- biasa terdapat pada regio yang
berhadapan dengan luka tembak
masuk,walaupun tidak selalu.
- dinding sangat tidak teratur
- hematom tidak ada,kecuali bila
ditembak ada tahanan dibelakang
nya (bersandar ditembak)
III. Berdasarkan menembus atau tidaknya
luka kesuatu rongga
- Penetrans
- Non penetrans
IV. Berdasarkan klinis :
a. Luka yang terjadi kurang dari
6 8 jam
b. Luka yang terjadi lebih dari
6 8 jam
Pembagian ini didasarkan pada percoba
an dari Friedrich,memakai seekor kelinci
yang dibuat suatu luka steril secara arti
fisiel.Dalam waktu 6 jam ternyata dija
ringan sekitar luka timbul infeksi kuman.
Berdasarkan ini diambil patokan bahwa
luka yang terjadi lebih dari 6 8 jam,
dianggap sudah terinfeksi.Waktu kurang
dari 6 jam dari saat terjadinya luka dike
nal dengan istilah GOLDEN PERIOD
Jenis-jenis luka :
Luka dibedakan atas beberapa jenis,yaitu :
Berdasarkan ilmu forensik,dikenal berbagai jenis
luka,antara lain luka sayat,luka tusuk,luka
tembak, luka bakar,dsb
Berdasarkan timbulnya infeksi,dikenal berbagai
jenis luka antara lain :
- Luka bersih
- Luka bersih terkontaminasi
- Luka terkontaminasi
- Luka kotor

Pembagian luka berdasarkan potensi
timbulnya infeksi :
- Pada luka bersih potensi timbul infeksi < 2%
- Pada luka bersih terkontaminasi potensi timbul
infeksi berkisar antara 1 5%
- Pada luka terkontaminasi potensi timbul infeksi
berkisar antara 5 25%
- Pada luka kotor potensi timbul infeksi > 50%

Tindakan yang dilakukan pada luka :

- Pada luka bersih ,penutupan luka secara primer
dapat dikerjakan dengan hasil yang baik
- Pada luka bersih terkontaminasi,penutupan luka
secara primer dapat dilakukan setelah melakukan
tindakan debridement

- Pada luka terkontaminasi,penutupan luka dapat
dilakukan setelah melakukan tindakan debride
ment luas dilanjutkan irigasi dan atau pencucian
luka secara ekstensif

Pada luka kotor penutupan luka dapat dilaku
kan setelah melakukan tindakan eksisi luas
dan debridement luas yang dilanjutkan deng
an irigasi dan pencucian luka secara ekstensif
dengan penutupan primer yang ditunda ( de
layed primary closure ) atau melalui proses
penyembuhan persekundam ( healing by se
condary intention )

Anda mungkin juga menyukai