Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN IPA TERPADU

MODEL IMMERSED (PEMBENAMAN)


Disusun untuk Memenuhi Tugas-Tugas Mata Kuliah IPA Terpadu
Dosen Pengampu: Dr. Sarwanto, M. Si.


Oleh:
NAMA K2311
NAMA K2311
NAMA K2311
NAMA K2311
Pendidikan Fisika 2011 B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL IMMERSED (PEMBENAMAN)
I. Pendahuluan
Pembelajaran terpadu menurut Prabowo (2000; 1) adalah suatu proses pembelajaran
dengan melibatkan berbagai bidang studi. Pendekatan pembelajaran seperti ini diharapkan
akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Arti bermakna di
sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat memperoleh pemahaman
terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/
pengembangan topik atau tema. Pada langkah awal ini, guru mengajak siswa untuk bersama-
sama memilih dan mengembangkan topik atau tema tertentu. Dengan demikian, siswa terlibat
aktif dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan dan menyesuaikan
pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Pendekatan berangkat dari
teori yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual anak (Depdikbud dalam Lutfiana, 2006; 12).
Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3 cara memadukan kurikulum,yaitu:
perpaduan di dalam satu disiplin ilmu, perpaduan beberapa disiplin ilmu, dan perpaduan di
dalam dan beberapa disiplin ilmu. Fogarty (1991; xv) mengemukakan sepuluh tipe
pembelajaran terpadu, yaitu: tipe fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed,
threaded, integrated, immersed, dan networked. Dari sepuluh tipe tersebut, tiga tipe pertama
yakni fragmented, connected, dan nested, merupakan perpaduan kurikulum di dalam satu
disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan tipe sequenced, shared, webbed,
threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu, dan
dua tipe terakhir yakni immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam
dan beberapa disiplin ilmu.
Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu
tipe immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua
data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe pembelajaran untuk siswa yang sudah
memiliki tingkat kemampuan berpikir tinggi (Fogarti, 1991; 86).
II. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap
individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan
pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan
berpikir yang tinggi pada anak.
Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung
secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pebelajar, akan
tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan
dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran, yang
dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari
pebelajar immersed (Fogarti, 1991; 86).
Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan atau
pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian
dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri seluruh
konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau
membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.
III. Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
1. Prinsip penggalian tema
Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan
untuk memadukan beberapa mata pelajaran.
Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik
yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku
serta harapan masyarakat (asas relevansi).
Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber
belajar.
2. Prinsip pengelolaan KBM
3. Prinsip evaluasi, yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi
sendiri (self evaluation/ self assessment) disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru
perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria
keberhasilan pencapaian tujuan.
4. Prinsip reaksi, yakni dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum
tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan
pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus
bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan ke aspek
yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajarn
terpadu memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk
IV. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-
tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4)
Menurut Hadisubroto (2000; 2), dalam merancang pembelajaran terpadu setidaknya ada
empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: (1) menentukan tujuan, (2) menentukan
materi/media, (3) menyusun scenario KBM, dan (4) menentukan evaluasi. Secara rinci,
tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan, terdiri dari :
2. Tahap Pelaksanaan. Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran.
Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal
yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996;
6) prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu meliputi:
3. Tahap evaluasi. Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi
hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam
Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
1. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
2. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah
ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
3. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-
keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill)
yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
4. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-
keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan
berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audience,behaviour, condition,
dan degree.
5. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi
guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap
langkah pembelajaran.
V. Kelebihan dari Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe immersed yakni sebagai berikut:
1. Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah siswa
dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai dengan minatnya.
2. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi
proses internalisasi.
3. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus
sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.
VI. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
Beberapa kelemahan yang mungkin dijumpai pada pembelajaran terpadu tipe immersed
diantaranya adalah:
1. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat
menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus.
2. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan
pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada
jenjang pendidikan dasar.
3. Model pembelajaran terpadu tipe immersed, menekankan pada penggabungan
pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah
khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa
terhadap bidang-bidang studi tertentu.
4. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal
semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.
Diagram yang menggambarkan pembelajaran terpadu tipe immersed sebagaimana dijelaskan
dalam Fogarti (1991; 90)
VII. Pemetaan pembelajaran terpadu tipe immersed
a. Mata pelajaran ipa
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Hasil Belajar
Memahami hubungan
antara sumber daya
alam dengan
lingkungan, teknologi
dan masyarakat
Menjelaskan hubungan
antara sumber daya
alam dengan lingkungan
Mengidentifikasi keadan
sumberdaya alam di
Indinesia


VIII. Kesimpulan
Model pembelajaran terpadu tipe immersed adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data setiap
bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minatnya untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran ini juga dirancang agar setiap
individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai bidang minatnya. Pembelajaran terpadu tipe immersed adalah tipe pembelajaran yang
memerlukan tingkat kemampuan berpikir tinggi.
Pada pembelajaran ini, tidak lagi berfokus pada mata pelajaran, tetapi sudah pada para siswa
sebagai individu-individu yang memmpunyai kemampuan dan pengalaman yang berbeda-
beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja sama.
Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui
dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, R., 1991, The Mindful School: How to Integrate The Curicula, Skylight Publishing,
Illinois.
Lutfiana, A. F., 2006, Implementasi Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Minyak Bumi
Berorientasi Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed, Makalah Komprehensif Universitas
Negeri Surabaya. Program Studi Sains, PPS Unesa, Surabaya.
Prabowo, 2000, Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Terpadu Dalam Menghadapi
Perkembangan IPTEK Millenium III. Makalah disampaikan pada seminar dan lokakarya
Jurusan Fisika FMIPA UNESA bekerjasama dengan Himpunan Fisika Indonesia (HFI)
Suprayekti, dkk., 2003, Pembaharuan Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai