100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan4 halaman
Standar Prosedur Operasional untuk Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) di ICU rumah sakit untuk membantu mengeluarkan produk sisa metabolisme dan memulihkan fungsi ginjal pasien yang mengalami gagal ginjal akut, meliputi assessment pasien, konsultasi ke spesialis ginjal, informasi kepasien dan keluarga, persiapan peralatan dan terapi, serta monitoring selama perlakuan.
Standar Prosedur Operasional untuk Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) di ICU rumah sakit untuk membantu mengeluarkan produk sisa metabolisme dan memulihkan fungsi ginjal pasien yang mengalami gagal ginjal akut, meliputi assessment pasien, konsultasi ke spesialis ginjal, informasi kepasien dan keluarga, persiapan peralatan dan terapi, serta monitoring selama perlakuan.
Standar Prosedur Operasional untuk Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) di ICU rumah sakit untuk membantu mengeluarkan produk sisa metabolisme dan memulihkan fungsi ginjal pasien yang mengalami gagal ginjal akut, meliputi assessment pasien, konsultasi ke spesialis ginjal, informasi kepasien dan keluarga, persiapan peralatan dan terapi, serta monitoring selama perlakuan.
CONTINUOUS RENAL REPLACEMENT THERAPY (CRRT) DI ICU Nomor Dokumen:
No. Revisi :
01 Halaman :
1/4 No. Dokumen Unit: ANS.ICU.SPO.013 Disiapkan oleh : Disetujui Oleh : Ditetapkan oleh: Direktur Utama
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) NIP. 195507271980101001 Nama
Dr.Susilo,SpAn.FRCA DR.dr.C.H.Soedjono,SpPD (K)Ger Jabatan Kepala Dept. Anestesiologi dan Intensif Care Direktur Medik dan Keperawatan Tanda Tangan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit : 5 Maret 2012 Unit Kerja : Intensive Care Unit
Pengertian : CRRT (Continuous Renal Replacement Therapy) adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi ginjal pada pasien yang mengalami gagal ginjal yang akut dan tidak lebih dari 6 jam , dengan kriteria klinis produksi urin menurun.
Tujuan : 1. Membantu mengeluarkan produk produk sisa pembuangan / metabolisma pada pasien gangguan fungsi status urinarius 2. Membantu mengembalikan fungsi ginjal yang menurun akibat berbagai keadaan
Kebijakan : 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1778/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit Di RS. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/III/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran 4. Dilakukan di ICU berdasarkan hasil Assesment klinis oleh DPJP ICU dan konsultan Intensif, yang didukung dengan hasil laboratorium yang indikasi klinis bersifat akut. 5. Untuk tindakan yang termasuk prosedur invasif berlaku prosedur protokol universal.
Prosedur : 1. DPJP ICU atau yang mewakilinya melakukan assessment klinis, penilaian hasil laboratorium, penilaian keadaan dan fungsi hemodinamik dan status urinarius. 2. DPJP ICU membuat surat konsultasi ke divisi ginjal hipertensi terkait masalah pasien 3. Dari hasil konsultasi divisi ginjal hipertensi DPJP ICU akan memutuskan tindakan CRRT atau hemodialisa. 4. DPJP ICU atau yang mewakilinya mengkoordinasikan pada Kepala Ruangan / Perawat Primer / perawat PJ pasien rencana untuk tindakan CRRT di ICU 5. DPJP ICU atau yang mewakilinya bersama sama dengan Perawat PJ pasien atau Perawat Primer atau PJ shift menjelaskan kepada keluarga pasien terkait alternatif tindakan, prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien dan resiko yang mungkin terjadi 6. Jika keluarga sudah mengerti penjelasan dokter dan setuju, diminta untuk menandatangani tindakan (informed consent) pada formulir yang disediakan, jika keluarga tidak setuju keluarga diminta untuk mengisi dan menandatangani penolakan tindakan.
RSCM
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo CONTINUOUS RENAL REPLACEMENT THERAPY (CRRT) DI ICU Nomor Dokumen:
No. Revisi :
01 Halaman :
2/4 No. Dokumen Unit: ANS.ICU.SPO.013
7. Perawat PJ pasien menyiapkan pasien, alat alat yang dibutuhkan untuk tindakan pemasangan akses / kateter mahokar untuk line CRRT. 8. Perawat PJ pasien yang dibantu oleh perawat lain melakukan priming CRRT sebelum langsung kepasien.(IK Priming CRRT Dengan Menggunakan Prismaflex). 9. DPJP ICU atau yang mewakili menentukan jenis tindakan dan terapi yang akan diberikan ke pasien 10. Setelah CRRT berjalan perawat PJ pasien yang melakukan tindakan dan monitoring selama CRRT berjalan sampai batas waktu yang ditentukan oleh konsultan intensif/ DPJP ICU 11. Perawat PJ pasien mengkoordinasikan dengan DPJP ICU atau yang mewakili lamanya tindakan, jumlah cairan tersebut dan kapan tindakan dihentikan. 12. Monitoring dan dokumentasi tindakan di lembar observasi dan implementasi harian ICU dilakukan oleh perawat
RSCM Mulai DPJP Asessment pasien Setuju Keluarga Tanda tangan informed consent DPJP ICU/Mewakili Konsultasi ke ginjal hipertensi Tidak setuju DPJP ICU/Mewakili Memutuskan untuk CRRT DPJP ICU Koordinasikan ke Karu/PP/PJ pasien rencana CRRT Jika memungkinkan HD di unit HD DPJP ICU / Perawat PJ Pasien Informasi kepada keluarga PJ pasien siapkan pasien dan alat- alat DPJP ICU/ Mewakili pasang mahokart IK informasi pada pasien dan keluarga yang dirawat di ICU
Formulir persetujuan tindakan
A/2
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
CONTINUOUS RENAL REPLACEMENT THERAPY (CRRT) DI ICU Nomor Dokumen :
RSCM Perawat PJ Pasien Pasang CVVHD ke line mahokart Perawat PJ Pasien Melakukan monitoring dan penggantian cairan Perawat PJ Pasien Dokumentasi tindakan PJ pasien koordinasi DPJP batas waktu CRRT Selesai Perawat PJ pasien Melakukan priming CRRT dan koordinasi jenis terapi ke DPJP ICU Lembar Observasi dan Implementasi Harian ICU A/2 IK Priming CRRT Dengan Menggunakan Prismaflex