Anda di halaman 1dari 11

Indonesia - Singapura

Kevin Hardiono 1704101100


Nobon Lubis 1704101100
Safira Ariflia 170410110071
Rifiandri Utami 170410110063
Indonesia memiliki hubungan dengan Singapura dimulai sejak masa
kerajaan kuno, dimana pada abad ke-7 wilayah selat di sekitar
Singapura adalah bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Pernyataan Menlu George Yeo mengindikasikan pentingnya kedudukan
Indonesia bagi Singapura dan kemajuan dalam hubungan bilateral.
Dimana hubungan bilateral antara Republik Indonesia dengan Republik
Singapura, ditandai dengan kerja sama ekonomi yang kuat, termasuk
kesehatan, pertahanan, dan lingkungan hidup.
Singapura secara konsisten menjadi investor asing terbesar di
Indonesia dikarenakan kedekatan geografis antara Singapura dengan
Indonesia.
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau
lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain.
Pranata atau institusi adalah norma atau aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang khusus. Pranata bersifat mengikat dan
relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai, aturan
main, tujuan, kelengkapan, dan umur.


Institusi dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
Institusi formal adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah atau
oleh swasta yang mendapat pengukuhan secara resmi serta
mempunyai aturan-aturan tertulis/ resmi.
Institusi pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah
berdasarkan kebutuhan yang tugasnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan
meningkatkan taraf kehidupan kebahagiaan kesejahteraan
masyarakat. Dibedakan menjadi dua macam, yaitu lembaga
pemerintah yang dipimpin oleh seorang menteri dan lembaga
pemerintah yang tidak dipimpin oleh seorang menter serta
bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Institusi swasta dibentuk oleh swasta (organisasi swasta) karena
adanya motivasi tertentu yang didasarkan atas suatu peraturan
perundang-undangan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Institusi non-formal suatu institusi yang tumbuh karena masyarakat
membutuhkannya sebagai wadah untuk menampung aspirasi mereka.
Regionalisme pada awalanya merupakan suatu bentuk kerjasama
antar negara - negara yang letak geografisnya saling berdekatan.
Regionalisme menurut Nye adalah pembentukan asosiasi,
perhimpunan, atau perkumpulan antar negara berdasarkan letak
region negara.
Pemerintahan menurut C. F. Strong adalah suatu yang mempunyai
kewenangan atau kekuasaan untuk memelihara kedamaian dan
keamanan negara, kedalam dan keluar.

HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA -
SINGAPURA

Aspek Indonesia Singapura
1. Regionalisme

Adanya intensitas kunjungan Indonesia
kepada Singapura yang meningkat sejak
2004 antara pemimpin dan pejabat tinggi
Singapura membantu Indonesia dalam
menangani dampak bencana. Terdapat pula
hubungan di bidang Politik dan Keamanan;
Bidang Ekonomi; Bidang Sosial Budaya;
Bidang Pelayanan dan Perlindungan WNI.
2. Demokrasi &
kesejahteraan

Masa Orde Baru, Indonesia memiliki
kenaikan dan penurunan pendapatan
perkapita serta jumlah penduduk miskin
tahun 1967-1997. tahun 1967-1997 PDB
per kapita tumbuh dengan laju 4-6% per
tahun. Dalam tiga dekade, pendapatan
per kapita meningkat tiga kali lipat. 1976
ada 40% penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan. Dua dekade penduduk
miskin turun menjadi di bawah 20% di
tahun 1996. Tahun 1997 Indonesia
mengalami krisis ekonomi. Ekonomi
Indonesia mengalami pertumbuhan -13%.
Harga-harga kebutuhan pokok naik
secara drastis
Mantan PM Singapura Lee Kwan Yew
pernah mengatakan, kurang lebih, untuk
mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi
masyarakat harus rela mengorbankan
sedikit kemerdekaan sipil dan demokrasi.
Singapura mengalami transformasi dari
sebuah negara miskin di tahun 60an menjadi
negara maju dalam dua dekade. demokrasi,
pengambilan keputusan menjadi panjang
karena harus mendapatkan persetujuan dari
rakyat karena persetujuan mayoritas
menjadi elemen penting demokrasi
Aspek Indonesia Singapura
3. Reformasi Birokrasi & Kapasitas
Pemerintahan
Birokrasi Indonesia memang jauh
dari penilaian efisien, masih carut
marutnya birokrasi di indonesia
menyebabkan maraknya praktek
pungutan liar yang merugikan
masyarakat. selain itu kesan
lamban dalam birokrasi di Indonesia
telah mendarah daging dan sukar
untuk di perbaiki. Butuh usaha kuat
agar indonesia dapat memberikan
pelayanan birokrasi yang bebas
pungutan liar dan efisien demi
terwujudnya kesejahteraan
masyarakat.
Singapura menjadi salah satu
negara terbaik bagi birokrasi dalam
hal efisiensi, pelayanan masyarakat,
dan iklim investasi (hasil survey
Political & Economic Risk
Consultancy (PERC) 2012). Di
Singapura, birokrasi tampil begitu
inovatif dengan semangat melayani,
inisiatif tinggi, efisiensi atas sumber
daya, peningkatan gaji atau bonus
berbasis kinerja, berorientasi pada
kepuasan masyarakat, dan
pembaharuan terus-menerus
terhadap cara dan hasil kerja, khas
entrepreneur.
Aspek Indonesia Singapore
4. Institusi & kinerja pemerintah Peningkatan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah masih
cenderung lambat. Tahun 2010, tak
ada satu pun kementerian dan
lembaga pusat yang mendapat
penilaian A Baru pada 2011 ada dua
instansi yang mendapat penilaian A
meningkat tahun berikutnya tiga
instansi, dan terakhir pada 2013
ada enam instansi. Menurut
Boediono, jika instansi ingin
mendapatkan predikat A kuncinya
terletak pada komitmen pimpinan.
Kualitas lembaga atau institusi
pemerintah juga menjadi kunci
menentukan dalam pembangunan
berkelanjutan.
Singapura menganut sistem
pemerintahan Demokrasi
Parlementer dengan bentuk negara
Republik. Kepala Negaranya
seorang Presiden yang dipilih
berdasarkan Undang-undang
Presiden yang mulai berlaku sejak
tanggal 30 Nopember 1991. Sistem
menetapkan pedoman untuk
operasi legislatif. Kepala negara
yang berdaulat memegang
kekuasaan eksekutif. Kepala negara
memainkan peranan penting dalam
menjalankan urusan negara.
Aspek Indonesia Singapura
5. Konseptualisasi Pengembangan Pemerintah Indonesia memberikan
prioritas yang tinggi kepada
perkembangan ekonomi dan sosial
di seluruh negara Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan
sejumlah target ambisius yang
direncanakan tercapai pada tahun
2025. Target-target ini mencakup:
masyarakat yang tertib, maju,
damai dan berkeadilan sosial
populasi yang kompetitif dan
inovatif
demokrasi yang adil
perkembangan sosial dan
kesetaraan antara semua orang dan
daerah
menjadi kekuatan ekonomi dan
diplomatik yang berpengaruh di
skala global
The Concept Plan merupakan
strategi pemerintah untuk
membangun Singapore sejak tahun
1971, yang sekarang sudah dapat
dilihat hasinya. Konsep ini dibagi 3
tahap : yaitu sampai tahun 2000,
sampai tahun 2010 dan sampai
tahun X ( sementara Singapore
2050 ). Dengan membuat konsep
master plan ini, Singapore berusaha
untuk mulai menata infra-struktur
sebelum konsep ini dijalankan.
KESIMPULAN
Secara Birokrasi memang Indonesia teringgal jauh dalam kualitas
pelayanan, selain itu memang dari beberapa aspek pelayanan dan
pengadaan fasilitas singapura bisa dikatakan lebih unggul dari
Indonesia. Akan tetapi Indonesia memiliki potensi yang luar biasa
dibandingkan singapura, kekurangan kita hanya pada efektifitas
pemerintah dan pelayanannya. Indonesia tentu bisa menjadi seperti
singapura, tentu dengan usaha kuat dan program-program jangka
panjang dapat membuat Indonesia sebanding dengan singapura
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai